cover
Contact Name
L.M. Zainul
Contact Email
zainul@uniba-bpn.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
identifikasi@uniba-bpn.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
Published by Universitas Balikpapan
ISSN : 2460187X     EISSN : 26561891     DOI : -
Jurnal Identifikasi adalah Jurnal Karya Ilmiah terbuka untuk umum dan dapat diakses secara terbuka. Jurnal yang diterbitkan telah melalui proses editing. Penggunan informasi dalam tulisan ini bebas dengan menyertakan link sumbernya. Jurnal Identifikasi memiliki bidang kajian keselamatan dan kesehatan kerja di berbagai bidang pekerjaan melipuri industri perminyakan dan gas bumi, tambang, transportasi,rumah sakit, dan bidang pekerjaan lainnya serta kajian di bidang lingkungan
Arjuna Subject : -
Articles 118 Documents
HR PENERAPAN SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI AREA OPERASI PT SINGLURUS PRATAMA BLOK MERDEKA, SAMBOJAR admin
IDENTIFIKASI Vol 1 No 1 (2015): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebakaran perusahaan adalah sesuatu yang sangat tidak diingini oleh pengusaha maupun oleh karyawan. Bagi pengusaha, kebakaran di perusahaan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar karena kehilangan aset yang berharga. Bangunan dan lingkungan di area operasi PT Singlurus Pratama mempunyai potensi sebagai sumber bahaya kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil identifikasi bahaya kebakaran, gambaran tingkat pemenuhan sistem manajemen tanggap darurat kebakaran, sarana proteksi aktif & sarana penyelamatan jiwa serta upaya-upaya penanggulangan kebakaran di area PT Singlurus Pratama, Blok Merdeka, Samboja. Jenis penelitian adalah deskriptif yaitu membandingkan data yang diperoleh dengan standar acuan yaitu Permen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan, NFPA 10, NFPA 13, NFPA 72E, NFPA 73E, NFPA 101. Hasil penelitian menunjukkan di PT Singlurus Pratama mempunyai bahaya kebakaran kelas A, B dan C. Sedangkan gambaran tingkat pemenuhan sistem penanggulangan kebakaran di PT Singlurus Pratama Blok Merdeka adalah sebesar 82% dengan klasifikasi pemenuhan”baik”. Dalam penanggulangan kebakaran PT Singlurus Pratama saat ini mempunyai upaya-upaya penanggulangan seperti pembuatan prosedur tanggap darurat, pembentukan tim tanggap darurat, pelatihan tim dll. Saran yang diberikan penulis kepada PT Singlurus Pratama mengenai hasil penelitian yaitu agar perusahaan memperbaiki dan meningkatkan sistem penanggulangan kebakaran dengan memenuhi komponen sistem penanggulangan kebakaran yang belum terpasang seperti pemasangan detector dan alarm kebakaran, sistem hidran,sistem sprinkler dan penerangan darurat di area kantor. Kata kunci : Kebakaran, Standar acuan.
APLIKASI ABU LAYANG (FLY ASH) BATUBARA DALAM MENURUNKAN BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD) DAN (CHEMYCAL OXYGEN DE-MAND) COD DI PERAIRAN admin
IDENTIFIKASI Vol 1 No 1 (2015): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas abu layang dalam aplikasi penurunan BOD dan COD air. Penelitian ini diharapkan menghasilkan adsorben alami, sederhana dan aplikatif dalam menurunkan BOD dan COD air di daerah Kalimantan Timur. Abu layang batubara yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan batubara diberi perlakuan berupa aktivasi termal, asam dan basa untuk mengetahui kondisi aktivasi optimum yang dapat memberikan persentase penurunan BOD dan COD tertinggi. Sampel air diambil dari berbagai titik secara random sampling pada daerah yang padat penduduk di area industri. Pengukuran BOD dan COD dilakukan sebelum dan setelah proses adsorpsi dengan menggunakan BOD/COD meter dan metode whinkler.
Maslina KESELAMATAN KERJA PADA PROSES PEKERJAAN PENGANGKATAN (LIFTING) DENGAN MELIBATKAN PESAWAT ANGKAT DAN PERALATAN PENGANGKATAN (MOBILE CRANE LIFTING EQUIPMENT admin; Maslina Maslina
IDENTIFIKASI Vol 1 No 1 (2015): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan pengangkatan (lifting) merupakan salah satu pekerjaan dengan katagori risiko tinggi (high risk job). Gagalnya pengangkatan beban, rusaknya alat peralatan, rusaknya material yang diangkat, dan kerusakan lingkungan kerja disekitarnya, serta cidera atau bahkan terjadinya kematian adalah bagian dari rangkaian bahaya yang mungkin saja terjadi saat proses pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan pesawat angkat (mobile crane) dan peralatan angkat (lifting gear). Fokus penelitian ini adalah salah satu upaya untuk menemukan jawaban penyebab atas terjadinya kegagalan proses pengangkatan yang berakibat pada kecelakaan kerja pada proses pekerjaan pengangkatan di lingkungan pekerjaan. Diharapan hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi pedoman atau rujukan untuk melaksanakan proses pekerjaan pengangkatan dengan baik, lancar, aman dan selamat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada tiga faktor yang menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja khususnya pada pekerjaan pengangkatan dengan melibatkan pesawat angkat (mobile crane) yaitu (a) Faktor manusia; (b) Faktor Alat, Peralatan, dan Lingkungan Kerja; dan (c) Faktor Sistem Manajemen dan Budaya Perusahaan. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, faktor manusia memegang peranan penting dan dominan menciptakan peluang terjadinya kecelakaan kerja dan menghadirkan penyakit akibat kerja. Penguasaan ilmu pengetahun dasar seperti fisika dan matematika sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan khususnya pekerjaan pengangkatan yang melibatkan pesawat angkat. Disamping kepatuhan pekerja akan prosedur kerja, juga berperan penting dalam upaya menghindarkan kecelakaan kerja.
sri SISTEM PROTEKSI MANAJEMEN KEBAKARAN PT.KUTAI CHIP MILL BALIKPAPAN (STUDI KASUS : CHIP FILE) admin
IDENTIFIKASI Vol 1 No 1 (2015): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.Kutai Chip Mill mempunyai bagian area Penumpukan Serpihan kayu (Chip File) sementara hasil dari pengelolaan pabrik sebelum untuk di eksport ke luar negeri, didalam chip file ini alat berat seperti Bulldozer dan Exccavator sangat berfungsi untuk meratakan dan mendorong chip ke lubang conveyor untuk di transfer ke kapal, seperti kita ketahui bahwa area chip file tidak lepas dari debu kayu yang sangat mudah terbakar dan area ini adalah area yang terbuka dan penumpukan chip bisa menggunung dan sangat riskan untuk terbakar di tambah angin yang kencang, untuk itu perlu diadakan sistem proteksi manajemen kebakaran supaya dampak dari kebakaran tidak terlalu besar dan sebaliknya apabila sistem proteksi manajemen kebakaran tidak direncakan secara bagus maka tingkat kebakaran akan tinggi dan bisa mengakibatkan kerugian bagi keselamatan karyawan, material perusahaan dan lingkungan Proteksi manajemen kebakaran sangatlah penting untuk suatu perusahaan, sebab tanpa proteksi manjemen tidak dijalankan maka apabila terjadi suatu kejadian kebakaran tidak dapat segera ditangani maka angka kerugian akan sangant tinggi baik untuk asset perusahaan maupun karyawan yang bekerja. Sesuai penelitian yang dilakukan di PT. Kutai Chip Mill, bahwa PT. Kutai Chip Mill telah melakukan sebagian besar sistem proteksi aktif sesuai dengan perundang-udangan yang yang berlaku yaitu Kepmen PU. No. 20/PRT/M/2009 tentang Jalur Evakuasi. Pemilhan alat pemadam api ringan (APAR), dan penyedian pompa pemadam dan sistem penanggulangan manajemen kebakaran, dan untuk pemasangan isntalasi hidran dan lemari selang telah sesuai dengan dengan SNI 03-1745-2000. Pengelola bencana kebakaran juga bukan sekedar menyediakan alat pemadam atau melakukan latihan peran kebakaran, namun diperlukan suatu program terencana dalam suatu sistem manajemen kebakaran yang merupakan upaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran mulai dari perencanaan, pemantauan dan tindak lanjutnya
OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI BIJIH BESI MELALUI AVAIBILITY POMPA SENTRIFUGAL TIPE GODWIND DENGAN PENDEKATAN OVERAL EQUIPMENT EFFECTIVESNES (OEE) admin
IDENTIFIKASI Vol 1 No 1 (2015): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa sentrifugal adalah jenis pompa yang sangat banyak dipakai oleh industri, terutama industri pengolahan danpendistribusian air. Dalam rangka mencapai target produksi bijih emas, pompa merupakan alat utama dalam proses produksi yangberfungsi untuk mengisap air pada area genangan bit.Penelitian dilakukan pada area tambang PT. Indo Muro Kencana yang mengoperasikan pompa untuk mengisap genanganair pada salah satu bit dengan kapasitas 53.808 m3.Adapun metode penelitian dilakukan dengan survei lapangan dan di olah denganmetode Correlational-Predictive,Berdasarkan perhitungan dan analisa diperoleh optimalisasi waktu sebesar 0,02 , avability sebesar 0,08 dan keuntungansenilai $US 55680,6.
IDENTIFIKASI PENILAIAN BAHAYA PADA PERAWATAN FLANGE SILINDER FINAL DRIVE DUMP TRUCK HD 785-7 DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS: STUDI KASUS : PT. KOMATSU REMANUFACTURING ASIA BALIKPAPAN Impol Siboro
IDENTIFIKASI Vol 2 No 1 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.105 KB)

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja membutuhkan penilaian bahaya dan risiko untuk keseluruhan aktivitas. Sehubungan dengan penilaian aktivitas perbaikan flange silinder metode yang digunakan Job Safety Analysis (JSA). Sebagaimana hal tersebut penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana hasil penilaian bahaya dan risiko serta pengendaliaan potensi bahaya dengan pendekatan metode Job Safety Analysis pada pekerjaan perawatan flange silinder Final Drive Dump Truck HD 785-7. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2015. Lokasi penelitian pada Departemen Service PT. Komatsu Remanufacturing Asia Balikpapan. Definisi operasional pada penelitian ini terletak pada penilaian aktivitas perbaikan flange silinder yang tersiri atas identifikasikan potensi bahaya aktivitas pekerjaan perbaikan flange silinder Final Drive HD 785-7, penilaian bahaya aktivitas, peniliaian risiko, dan penyusunan tabel Job Safety Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah di perolehnya 2 aktivitas tidak berbahaya meliputi aktivitas pemeriksaan kerusakan silinder dan persiapan peralatan dan bahan flange plating, 1 aktivitas bahaya rendah yaitu pencucian part silinder, 3 aktivitas bahaya sedang meliputi pemasangan alumunium poil pada sisi part silinder, melaksanakan pekerjaan elektrolin dan bahaya melaksanakan pekerjaan otosol, 4 aktivitas bahaya tinggi meliputi pemeriksaan hasil flange plating, melaksanakan pekerjaan desmutting, Melaksanakan pekerjaan bonding, dan melaksanakan pekerjaan etching dan 2 aktivitas bahaya tinggi meliputi melaksanakan pekerjaan cooper dan melaksanakan pekerjaan nikel. Hasil penilaian risiko adalah terdapatnya tiga aktivitas berisiko very low dengan persentase sebesar 25%, satu aktivitas berisiko low dengan persentase sebesar 8,33%, satu aktivitas berisiko moderate dengan persentase terhadap jumlah aktivitas berisiko sebesar 8,33%, enam aktivitas berisiko high dengan persentase terhadap jumlah aktivitas berisiko sebesar 50% dan aktivitas berisiko very high dengan persentase sebesar 8,33%. Pengendalian potensi bahaya dengan pendekatan metode Job Safety Analysis dengan menerapkan penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan potensi bahaya pada aktivitas perawatan flange silinder.
EFEKTIFITAS SIMULASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROSEDUR STANDAR OPRASIONAL DI BARGE PELANGI TIRTAMAS 2: STUDI KASUS : PT. PELANGI NIAGA MITRA INTERNASIONAL KUTAI KARTANEGARA Muhammad Isradi Zainal
IDENTIFIKASI Vol 2 No 1 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.749 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Sejauh mana efektivitas simulasi tanggap darurat kebakaran dengan menggunakan Metode Prosedur standar Operasional di Barge Pelangi Tirtamas 2 PT. Pelangi Niaga Mitra Internasional di Kutai Kartanegara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dengan alat bantu check list. Kebakaran pada sebuah industri sering kali adalah suatu bencana akibat dari gagalnya sebuah sistem di dalam manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Oleh sebab itu maka sangat perlu sekali adanya sebuah tim khusus maupun pemberdayaan para pekerja di dalam perusahaan itu sendiri sebagai tim yang bertugas untuk memadamkan ataupun menahan penyebaran dari situasi kebakaran yang mungkin terjadi pada industri tersebut. Selain itu pula sebuah tim tanggap darurat kebakaran adalah sebuah komitment manajemen di dalam pemenuhan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. Akan tetapi kadang kala sebuah perusahaan yang memiliki sebuah tim tanggap darurat kebakaran hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kelengkapan di dalam suatu manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tanpa adanya sebuah simulasi atau latihan dimana pekerja ditempatkan sedemikian rupa di dalam suasana yang menyerupai kejadian sebenar – benarnya. Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan para pekerja dalam menangani sebuah situasi darurat kebakaran yang mungkin terjadi mengingat besarnya resiko – resiko tersebut seperti yang ada pada industri migas. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisa serta pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa simulasi dilakukan dengan konsisten dan dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisa serta pembahasan hasil penelitian secara keseluruhan didapatkan kesimpulan bahwa efektifitas simulasi tanggap darurat kebakaran dengan metode prosedur standar operasional di barge Pelangi Tirtamas 2 masih pada tingkat persentase yang sangat baik.
EVALUASI SISTEM MANAJEMEN PERALATAN KESELAMATAN PELAYARAN PADA ACCOMMODATION WORK BARGE ELANG BIRU 507: STUDI KASUS: PT. MEINDO ELANG INDAH Patunru Pongky
IDENTIFIKASI Vol 2 No 1 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.411 KB)

Abstract

Setiap kapal yang berlayar harus memiliki kelaikan pelayaran dan terpenuhinya semua persyaratan pelayaran, baik itu terpenuhinya persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, tehnis pembuatan kapal, status hukum kapal, memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan, perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan penolong, radio elektronik kapal yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksan dan pengujian sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen sertifikasi peralatan yang berhubungan dengan keselamatan pelayaran di Accommodation Work Barge Elang Biru 507 PT. Meindo Elang Indah. Penelitian ini meliputi sertifikasi peralatan keselamatan pelayaran yang diterbitkan bersifat menetap atau permanen, bersifat tahunan dan yang diterbitkan bulanan. Dari hasil penelitian terhadap sertifikasi peralatan keselamatan pelayaran di Accommodation Work Barge Elang Biru 507 dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen sertifikasi sudah berjalan sesuai dengan peraturan pemerintah dan prosedur perusahaan, namun ditemukan beberapa sertifikat pelayaran dalam kondisi yang invalid karena masih dalam proses perpanjangan. Disarankan dengan diketahuinya kondisi tersebut agar pihak perusahaan lebih proaktif melakukan kontrol dan pemeriksaan terhadap sertifikat yang ada secara berkala dan sistematis.
SUSTAINABILITY PROCESS SAFETY: DESIGN DATA INTO OPERATION AND MAINTENANCE IN THE PROCESSING INDUSTRY OF HAZARDOUS CHEMICAL Masjuli Masjuli
IDENTIFIKASI Vol 2 No 1 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.39 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk berbagi pengalaman dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan, yang diakibatkan oleh tidak sustainability design data ke dalam kegiatan operasi dan maintenance. Design data yang tidak digunakan pada saat kegiatan operasi dan maintenance antara lain seperti pembelian material operasi saat digunakan langsung rusak, pelaksanaan schedule maintenance tidak sesuai dengan yang direncanakan (overdue), training personil tidak sesuai dengan kaidah training process safety, sistem dokumentasi tidak memenuhi kaidah-kaidah dokumentasi. Maka salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut, adalah melakukan monitoring dan kontrol yang ketat secara mingguan atas process safety management yang diterapkan antara lain yaitu proses pembelian peralatan operasi, schedule maintenance, training personil dan system dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan instrument penelitian pengamatan lapangan. Hasil yang didapat, sustainability design data belum sepenuhnya digunakan ke dalam kegiatan operasi dan maintenance. Karena procedure tentang perlunya sustainability design data ke dalam operation and maintenance belum ada, monitoring dan control penerapan sustainability design data belum sesuai dengan prosedur monitoring dan control, kompetensi personil belum memenuhi persyaratan process safety dan regulasi yang dibuat pemerintah tentang process safety belum ada. Kesimpulan dari penelitian ini, sustainability design data belum diterapkan secara penuh ke dalam kegiatan operasi dan maintenance. Disarankan untuk sustainability design data ke dalam kegiatan operasi dan maintenance, maka masing-masing pihak yaitu industri, universitas, regulator dan lembaga independen dalam bidang process safety harus saling bahu membahu dengan cara, pihak regulator membuat Peraturan Pemerintah tentang Process Safety Management kemudian mengawasi penerapannya serta pembinaan terhadap industri, pihak universitas mencetak tenaga ahli process safety dengan kurikulum sesuai kebutuhan industri dan kurikulum tersebut harus selalu diupdate sesuai perkembangan teknologi, lembaga independen menggalakkan sosialisasi dan motivasi kepada semua pihak terkait tentang perlunya sustainability design data ke dalam kegiatan operasi dan maintenance, dan pihak industri dengan kesadaran serta disiplin yang tinggi menerapkan sustainability design data ke dalam kegiatan operasi dan maintenance.
PENENTUAN BATAS BEBAN ANGKUT YANG AMAN BAGI PEKERJA BONGKAR MUAT MANUAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI: STUDI KASUS : PT. LAUT TIMUR ARDIPRIMA Andi Surayya Mappangile
IDENTIFIKASI Vol 2 No 1 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.197 KB)

Abstract

Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan antar perusahaan sangatlah ketat baik perusahaan besar maupun industri kecil. Salah cara untuk memenangkan persaingan tersebut, adalah melalui peningkatan produktifitas kerja secara optimal. Penggunaan tenaga manusia sebagai pekerja sangatlah dominan terutama kegiatan penanganan material secara manual (manual material handling). Kelebihan manual material handling bila dibandingkan dengan penanganan material menggunakan alat bantu adalah fleksibilitas gerakan yang dapat dilakukan untuk beban-beban ringan. PT. Laut Timur Ardiprima salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pendistribusian perlengkapan sehari-hari yang memiliki 41 pekerja yang bekerja di bagian staf PT. Laut Timur Ardiprima merupakan perusahaan yang maju dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak di bidang yang sama. Dan merupakan perusahaan yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan bagi para pekerjaannya, pada pekerjaan bongkar muat pengangkatan barang secara manual seperti, mengangkat, mengangkut, memindahkan. Adapun masalah yang ditemui dilapangan, berdasarkan pengalaman peniliti yang telah bekerja disana selama kurang lebih tiga tahun masih menemukan cara pengangkatan yang tidak sesuai dengan standar yang ada, contohnya salah satu pekerja yang terlihat yang mengangkat barang melebihi beban 18 kg tanpa megetahui metode pengangkatan yang benar dan aman seperti, menggunakan otot kaki sebagai tumpuan beban, bukan menjadikan punggung sebagai tumpuan beban bila diangkat secara manual, dan tidak memperhatikan zona aman pengangkatan beban, frekuensi dan lamanya kegaitan pengangkatan dalam sehari-harinya akibatnya pekerja sering mengeluh nyeri pada area punggung. Terkadang terlihat juga pekerja memaksakan diri dalam mengangkat beban yang berat hanya seorang diri tanpa meminta bantuan kepada pekerja lainnya sehingga dapat menyebabkan cidera otot belakang. Dan juga peneliti pernah melihat seorang pekerja melakukan sikap kerja membungkuk sambil memutar (twisting) dalam aktifitas pemindahan barang yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan pekerja.

Page 1 of 12 | Total Record : 118