cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
SULOLIPU
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
KEJADIAN ISPA PADA BALITA (Studi Analitik Di UPTD Puskesmas Bontomatene Dan Kelurahan Batangmata Kecamatan Bontomatene Kepulauan Selayar)” Nur Aini Cora; Muslimin Muslimin; Arlin Adam
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1618

Abstract

ISPA adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia (Kemenkes RI, 2014).Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling. Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan keterpaparan asap rokok, ventilasi, kepadatan hunian deng an kejadian ISPA pada balita.Berdasarkan hasil analisis uji statistik (Chi-Square) (1) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara keterpaparan asap rokok dengan Kejadian ISPA. (2) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi dengan Kejadian ISPA. (3) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan Kejadian ISPA.Adapun kesimpulan dan saran; (1) Ada hubungan bermakana antara keterpaparan asap rokok terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (2) Ada hubungan bermakana antara ventilasi terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (3) Ada hubungan bermakana antara kepadatan hunian terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita. Diharapkan orang tua agar menjauhkan balita dari perokok sehingga tidak terkena paparan asap rokok  dan membiasakan membuka jendela setiap hari pada saat siang hari, serta memperhatikan kualitas rumah yaitu dengan perbaikan ventilasi rumah dan kepadatan hunian.Kata Kunci : ISPA, Keterpaparan Asap Rokok, Ventilasi, dan Kepadatan Hunian.
EFEKTIVITAS LENGKUAS (LENGUAS GALANGA) DALAM MENGAWETKAN IKAN BANDENG inayah inayah; Alifia Citra Bestari
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.726

Abstract

Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang populer di Indonesia timur karena rasa yang enak dan gurih serta mempunyai harga yang terjangkau. Kandungan yang terdapat pada ikan bandeng selain dibutuhkan oleh tubuh juga merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri pembusuk sehingga perlu dilakukan pengawetan pada ikan bandeng. Pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah lengkuas. Lengkuas memiliki potensi sebagai bahan pengawet alami karena memiliki senyawa antibakteri yaitu minyak atsiri, galangol dan galangin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas lengkuas (lenguas galanga) dalam mengawetkan ikan bandeng dengan 2 perlakuan yaitu larutan lengkuas dan parutan lengkuas.Jenis penelitian dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah bersifat eksperimen yaitu perlakuan pengujian penggunaan larutan dan parutan lengkuas (lenguas galanga) sebagai bahan pengawet pada ikan bandeng.Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah ikan bandeng yang diawetkan menggunakan larutan lengkuas dapat bertahan hingga 42 jam ditinjau dari kondisi fisik yang telah mengalami perubahan nilai organoleptik dibawah nilai 7 sedangkan ikan bandeng yang diawetkan menggunakan parutan lengkuas dapat bertahan hingga 47 jam. Pemeriksaan ALT pada pengawetan menggunakan larutan lengkuas dan parutan lengkuas mengalami penurunan  dibandingkan dengan ikan bandeng tanpa perlakuan.Kesimpulan pada penelitian ini, larutan lengkuas dan parutan lengkuas mampu mengawetkan ikan bandeng. Sebaiknya menggunakan parutan lengkuas karena daya awet lebih lama dibandingkan menggunakan larutan lengkuas. Kata kunci: Ikan Bandeng, Lengkuas, Daya Awet.
KONDISI SANITASI KOLAM RENANG WATERBOOM MATTAMPA KABUPATEN PANGKEP Fadhil Hayat; Hiriska Hafid
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.1038

Abstract

Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan jasad-jasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif.      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri Escherichia coli pada air Kolam renang Waterboom Mattampa Kabupaten Pangkep.Hasil pengamatan/observasi dengan menggunakan lembar observasi menunjukkan nilai 67,1% dan dinyatakan sudah laik sanitasi. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan bakteri Escherichia coli pada sampel air kolam renang Waterboom Mattampa Kabupaten Pangkep tersebut masing-masing sebagai berikut : kolam 1 yaitu pagi hari (08.00) negatif dan siang hari (12.30) negatif masih memenuhi syarat sedangkan sore hari (16.00) positf tidak memenuhi syarat, kolam 2 yaitu pagi hari (08.00) negatif masih memenuhi syarat, sedangkan siang hari (12.30) positif dan sore hari (16.00) positif tidak memenuhi syarat, sedangkan kolam 3 yaitu pagi hari (08.00), siang hari (12.30) dan sore hari (16.00) semuanya positif tidak memenuhi syarat.Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa kandungan bakteri Escherichia coli pada kolam renang Waterboom Mattampa Kabupaten Pangkep Tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990. Maka disarankan sebaiknya kepada pihak pengelola kolam renang Waterboom Mattampa Kabupaten Pangkep bekerja sama dengan dinas terkait untuk melakukan pengawasan yang dilakukan terus menerus dengan melakukan pemeriksaan, dan pengujian secara berkesinambungan.Kata kunci : E.coli, kolam renang
FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. SEMEN TONASA KAB PANGKEP hidayat hidayat; Khiki Purnawaty Kasim; Alyza Syafitrah Dahliyani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1236

Abstract

ABSTRAKKeberadaan industri selain memberikan konstribusi besar juga memungkinkan timbulnya masalah, seperti gangguan pendengaran akbiat bising ditempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko gangguan pendengaran pada pekerja di bagian produksi PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional study, jumlah sampel sebanyak 50 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sound level meter dan audiometer. Data yang diperoleh akan diuji statistik dengan menggunakan uji chi-square yang diolah dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 responden ada 8 responden yang mengalami gangguan pendengar dan 42 yang tidak mengalami gangguan pendengara. Serta adanya hubungan antara gangguan pendengaran dengan Lama Kerja (p = 0,02), Masa Kerja (p = 0,006) dan penggunaan APD (p = 0,03) yang dapat dikategorikan sebagai faktor risiko ganguan pendengaran. Hasil pengukuran kebisingan pada Rawmill 4 yaitu 93,92 dB dan Finishmill 4 yaitu 92,32 dB. Namun pengukuran intensitas kebisingan tidak dapat diuji karena semua titik pengukuran melebihi ambang batas. Kesimpulan dari penelitian ini tingkat kebisingan melebihi nilai ambang batas dan adanya hungan antara lama keja, masa kerja, penggunaan APD dengan gangguan pendengaran. Sebaiknya agar perusahaan membuat hasil pengukuran kebisingan secara berkala agar dikaitkan dengan lama kerja, memperhatikan rotasi pekerja dengan melihat masa kerja dan pemberian sanksi kepada pekerja yang tidak taat menggunakan APD dilingkungan kerja.Kata Kunci : Gangguan Pendengaran, Kebisingan, Masa Kerja, Lama Kerja, Penggunaan APD
KUALITAS BAKTERIOLOGIS (MPN COLIFORM) PADA SUMBER MATA AIR DI DESA BUNTU AMPANG KEC. BAROKO KAB. ENREKANG haderiah haderiah; Futri Wahdaniyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.734

Abstract

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, Desa Buntu Ampang Kec. Baroko Kab. Enrekang merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan mata air sebagai sumber air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Tujuan dalam penelitian ini yaitu “untuk mendapatkan gambaran umum sumber mata air di Desa Buntu Ampang Kec. Baroko Kab. Enrekang”. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kualitas MPN Coliform pada sumber mata air. Jumlah MPN Coliform pada  sumber mata air sebanyak > 2400/100 ml sampel,  Distribusi 1, 79 /100 ml sampel, Distribusi 1 terdekat > 2400/100 ml sampel, Distribusi 1 sedang > 2400/100 ml sampel, Distribusi 1 terjauh > 2400/100 ml sampel sedangkan untuk Distribusi ke 2 didapatkan hasil > 2400/100 ml sampel, Distribusi 2 terdekat >2400/100 ml sampel, Distribusi 2 sedang > 2400/100 ml sampel, Distribusi terjauh > 2400/100 ml sampel. Olah sebab itu hasil yang didapatkan untuk pemeriksaan MPN coliform tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil penelitian MPN Coliform serta konstruksi sumber mata air, tidak memenuhi syarat kesehatan serta syarat konstruksi alternatif pemecahan masalah yang dapat diberikan adalah diolah terlebih dahulu sebelum dikomsumsi secara langsung, memperbaiki konstruksi bangunan dan memelihara sumber mata air. Keyword : Mata Air, MPN Coliform
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK GULA BONE ARASOE Ria Astuti; Zaenab Zaenab; Hamsir Ahmad
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1844

Abstract

Penyebab kecelakaan kerja secara umum adalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman dari pekerja. Khusus mengenai unsafe action (tindakan tidak aman) ini sangat erat kaitannya dengan faktor manusia atau terjadi karna kesalahan manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di Pabrik Gula Bone Arasoe.  Pengumpulan data dengan cara observasi dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji statistik chi square, dengan jumlah populasi sebanyak 144 karyawan dan jumlah sampel sebanyak 106 karyawan yang dipilih secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pemeriksaan kesehatan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,002 < 0,05) pengetahuan dengan kejadian kecelakaan kerja (p=0,032<0,05) penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0,023 < 0,005), serta tidak terlihat ada hubungan atau tidak ada hubungan faktor pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja (p= 0,055 > 0,05) serta hasil penelitian menunjukkan terdapat 74 orang (70%) responden yang pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja. Adapun kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan kesehatan, pengetahuan dan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja. Oleh karena itu, disarankan agar dilakukan pengawasan terhadap karyawan sebelum melakukan kegiatan atau masuk dalam area produksi. Kata Kunci : Kecelakaan kerja, Alat pelindung diri, Pabrik gula
STUDI KEPADATAN LALAT DAN KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN BASAH DI PASAR PANNAMPU KOTA MAKASSAR Muhammad Ikbal Arif; Asma Ayu Lestari
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.948

Abstract

Kepadatan lalat yang ada di Pasar dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan lalat. Lalat merupakan salah satu serangga yang dapat berperan sebagai vektor penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan diantaranya: Desentri, Diare, Typhoid dan Cholera. Selain itu, penggunaan pengawet pada bahan makanan sampai saat ini masih banyak dijumpai akhir-akhir ini. Pengawet yang lagi ramai dibicarakan dikalangan masyarakat adalah penggunaan formalin sebagai pengawet bahan makanan salah satunya yaitu Ikan Basah yang dijual di pasar.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Seberapa besar Tingkat Kepadatan Lalat dan Kandungan Formalin Pada Ikan Basah di Pasar Pannampu Kota Makassar.Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif yaitu melakukan pengukuran kepadatan lalat dan pemeriksaan kandungan formalin pada Ikan Basah di Pasar Pannampu Kota Makassar.Dari hasil penelitian diperoleh hasil pengukuran tingkat kepadatan lalat yang diperoleh titik I dan II pada pagi hari yaitu 2 ekor dan 3 ekor sedangkan pada siang hari 3 ekor dan 4 ekor dimana titik I dan II kadar formalin yang diperoleh 0,4 mg/l dan 0,6 mg/l. Dan pengukuran tingkat kepadatan lalat pada pagi hari di titik III diperoleh 7 ekor sedangkan siang hari 10 ekor dimana titik III kadar formalin yang diperoleh 0 mg/l.Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ikan yang memiliki kandungan formalin masih tetap dihinggapi lalat sehingga hasil yang didapat pada penelitian ini tidak relevan dengan teori yang ada. Adanya lalat pada ikan yang memiliki kandungan formalin yang dijual di Pasar Pannampu Kota Makassar disebabkan karena jarak yang dekat antara lokasi penjualan yang satu dengan penjual yang lainnya.Key word : Kepadatan lalat, formalin
GAMBARAN AKTIVITAS PENJAHIT DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI PASAR SENTRAL KOTA MAKASSAR Abdur Rivai; Nurul Isriyanti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1206

Abstract

ABSTRAKPenjahit merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara individu maupun konveksi. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang penjahit berisiko mendapat kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Duduk yang cukup lama dalam menjahit dengan posisi yang salah dan penggunaan kursi yang tidak nyaman dapat menimbulkan keluhan rasa sakit seperti ngilu, pegal-pegal, bahkan bisa mengakibatkan keram otot di bagian tubuh tertentu salah satunya nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran aktivitas penjahit dengan keluhan Low Back Pain ditinjau dari segi ergonomi di Pasar Sentral Kota Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 37 orang dengan menggunakan total sampling. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 37 responden terdapat 11 responden (30%) duduk dengan posisi yang sesuai dan 26 responden (70%) yang duduk tidak sesuai; terdapat 16 responden (43%) yang bekerja ≤ 2 jam dan 21 responden (57%) yang bekerja lebih dari 2 jam; terdapat 22 responden (59%) yang mengalami keluhan Low Back Pain dan 15 responden (41%) yang tidak mengalami keluhan; dan desain kursi tidak memenuhi syarat ergonomi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah posisi kerja duduk, lama waktu kerja serta desain kursi yang tidak ergonomi dapat memengaruhi keluhan Low Back Pain pada penjahit di Pasar Sentral Kota Makassar. Disarankan peneliti selanjutnya agar meneliti variabel lain yang dapat memengaruhi adanya keluhan Low Back Pain pada penjahit. Kata kunci : Penjahit, Ergonomi, dan Low Back Pain
KEMAMPUAN LILIN ANTI NYAMUK DARI KULIT JERUK BALI (CITRUS MAXIMA) DALAM MEMATIKAN NYAMUK Hasriani Hasriani; Ashari Rasjid
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1477

Abstract

Keberadaan nyamuk di lingkungan masyarakat sangatlah mengganggu, karena perilaku nyamuk  yang menggigit dan juga membawa bibit penyakit, seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, dan lainnya. Terutama pada musim penghujan, nyamuk berkembang biak dengan sangat pesat.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kemampuan ekstrak kulit jeruk bali (citrus maxima) untuk membasmi nyamuk. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni (True eksperimental), yaitu untuk mengetahui kemampuan kulit jeruk bali (Citrus maxima) sebagai lilin aromaterapi anti nyamuk dalam mebunuh nyamuk. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nyamuk yang bergerak aktif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 ekor nyamuk. Analisa dengan tabel terhadap rata-rata kematian nyamuk dengan 3 kali replikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: lilin anti nyamuk dari kulit jeruk bali dengan konsentrasi 40% mampu mematikan nyamuk sebesar 25%, pada konsentrasi 50% mampu mematikan nyamuk sebesar 25%, pada konsentrasi 60% mampu mematikan nyamuk sebesar 40%, pada konsentrasi 70% mampu mematikan nyamuk sebesar 45%, pada konsentrasi 80% mampu mematikan nyamuk sebesar 50%.Kesimpulan yang didapatkan yaitu lilin anti nyamuk dari kulit jeruk bali tidak ada yang mampu dalam mematikan nyamuk, karna tidak memenuhi kriteria lethal consentration 50%, seluruh konsentrasi yang digunakan kurang dari LC50. Disarankan agar menambah ukuran lilin agar lilin menyala lebih lama dan menambahkan zat pengikat agar bau pada lilin anti nyamuk tidak menguap dengan cepat saat digunakan di ruangan yang lebih luas.Kata Kunci                   : Kulit Jeruk Bali, Lilin Anti Nyamuk, Nyamuk
TINGKAT KUANTITATIF PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBEL (Pb) DALAM UDARA AMBIEN DI TERMINAL MALENGKERI KOTA MAKASSAR Andi Ruhban; Nurwahidah wahidah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.683

Abstract

ABSTRAK Pencemaran udara yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara seperti timbel (Pb).Timbel (Pb) yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel-partikel.Aerosol Timbel (Pb) sebagian besar dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan industry yang menggunakan bensin. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang pencemaran logam berat timbel (Pb) pada udara ambien di sekitar Terminal Malengkeri Kota Makassar.Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dengan pengambilan sampel pada tiga lokasi masing-masing satu titik. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil kandungan logam berat timbel (Pb) di pintu masuk yaitu 0,022 µg/Nm3, di bagian tengah yaitu 0,009 dan di pintu keluar Terminal Malengkeri µg/Nm3,Kota Makassar yaitu 0,027µg/Nm3. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Lampiran Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu & Kriteria Kerusakan Lingkungan setelah pengujian satu jam pengukuran yaitu 2 µg/Nm3. Meskipun demikian disarankan adanya penghijauan dan penanaman pohon di kawasan Terminal Malengkeri Kota Makassar, karena pohon dapat menyerappenyebaran timbel (Pb) di udara. Kata Kunci                   : Timbel (Pb), Udara Ambien, dan Terminal.

Page 1 of 26 | Total Record : 257