cover
Contact Name
Juliarni Siregar
Contact Email
juliarni.siregar@psy.uir.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.annafs@uir.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
AN-NAFS : Jurnal Fakultas Psikologi
Published by Universitas Islam Riau
ISSN : 19073305     EISSN : 26222337     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal An-Nafs adalah jurnal Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau yang diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni dan Desember. Artikel yang diterima dalam jurnal ini hanya artikel hasil penelitian yang dilakukan dengan metode kuantitatif, kualitatif ataupun kombinasi. Adapun scope jurnal An-Nafs adalah hasil penelitian dalam bidang psikologi islam yang terkait dengan bidang-bidang keilmuan lainnya seperti psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi, psikologi sosial, psikologi perkembangan, psikologi kesehatan, psikologi positif, psikologi politik, psikologi forensik, sosiologi, ekonomi, hukum, teologi dan sebagainya.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 01 (2019)" : 5 Documents clear
KESADARAN ESENSIAL MOTIVASI BELAJAR AGAMA ISLAM PADA KAUM MUALAF SUKU AKIT DESA PENYENGAT KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK Santoso Santoso; Ajeng Safitri
AN-NAFS Vol. 13 No. 01 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.577 KB)

Abstract

Abstract This study aims to reveal the essential awareness of the motivation to learn Islam, the converts of the Akit tribe. The research location was in Penyengat Village, Sungai Apit District, Siak Regency. Research respondents were converts to the Akit tribe, amounting to 30 people. This study used qualitative method with a phenomenological approach. From the results of this study, it was concluded that; (1) the Akit tribe is essentially a 'religious' society. There are various symbolic cultures that are identical to Islamic values. This shows that in essence culture has become a medium of learning Islam for converts for a long time. Spiritual beliefs about the mysteries possessed by traditional communities generally have relevance to official religious principles, especially Islam.; (2) Based on the limitations of the traditional mindset of society, the use of local symbols is an effective medium of communication in building the direction of transformation of beliefs in traditional communities. The style of communication with local symbols psychologically fosters an attitude of acceptance and a higher sense of belonging to the values ​​of new beliefs. Keywords: essential awareness, learning motivation, converts to akit tribes Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kesadaran esensial dari motivasi untuk belajar Islam, mualaf dari suku Akit. Lokasi penelitian di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Responden penelitian adalah kaum mualaf suku Akit, berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa; (1) suku Akit pada dasarnya adalah masyarakat 'religius'. Terdapat berbagai simbol budaya yang identik dengan nilai-nilai religiusitas Islam pada masyarakat suku Akit. Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya budaya telah menjadi media pembelajaran Islam bagi kaum mualaf suku Akit sejak lama; (2) keterbatasan pola pikir masyarakat suku Akit, memerlukan media simbol-simbol lokal sebagai alat komunikasi dalam membangun arah transformasi kepercayaan pada masyarakat tradisional suku Akit. Gaya komunikasi dengan simbol-simbol lokal secara psikologis menumbuhkan sikap penerimaan dan rasa memiliki yang lebih tinggi terhadap nilai-nilai keyakinan baru. Kata kunci: kesadaran esensial, motivasi belajar, mualaf suku akit
HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA DI PEKANBARU Indah Indria; Juliarni Siregar; Yulia Herawaty
AN-NAFS Vol. 13 No. 01 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.311 KB)

Abstract

Abstract This study aims to determine the relationship between patience and academic stress in the college student environment in Pekanbaru. This study involved 120 samples of college students of University X which selected by using cluster sampling technique. Data was collected by used patience scale that compiled by Rozi and El Hafizh, and academic stress scale compiled by Wicaksana (2017). Based on the results of Pearson Product Moment correlation analysis, the correlation coefficient (r) = -0,559 and significance value 0,000 (p <0.05). This data shows that there is a significant negative correlation between patience and academic stress in college students at the University X. The higher of patience is followed by the lower of academic stress on the college students and vice versa, lower of patience will be followed by the higher of academic stress experienced by college students. Keywords : patience, academic stress, religious coping Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesabaran dengan stres akademik pada mahasiswa Universitas X di Pekanbaru. Penelitian ini melibatkan 120 sampel mahasiswa Universitas X yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Alat pengumpulan data berupa skala sabar yang disusun oleh Rozi dan El Hafiz dan skala stres akademik yang disusun oleh Wicaksana (2017). Berdasarkan dari hasil analisis uji korelasi Pearson Product Moment, maka diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = -0,559 dengan nilai signifikansi 0,000 (ρ <0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara sabar dengan stres akademik pada mahasiswa Universitas X di Pekanbaru. Semakin tinggi kesabaran mahasiswa maka akan semakin rendah stres akademik mahasiswa dan begitu juga sebaliknya, semakin rendah kesabaran maka akan semakin tinggi pula stres akademik mahasiswa. Kata kunci : sabar, stres akademik, koping religius
PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA Sonia Handayu Putri; Irma Kusuma Salim; Leni Armayati
AN-NAFS Vol. 13 No. 01 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.713 KB)

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine the effect of emotional and spiritual intelligence on the tendency to behave delinquently in adolescents. The subjects in this study were 70 students of class XI Bengkalis Senior High School which were determined using simple random sampling technique. The instruments used were 64 items of delinquency behavior scale, 35 items of emotional intelligence scale, and 55 items of spiritual intelligence scale. The results of statistical analysis using multiple regression analysis show that emotional intelligence and spiritual intelligence together (simultaneously) significantly influence delinquent behavior with F = 59.317 and sig. = 0.000 (p <0.05). Partial regression analysis also showed that emotional intelligence has a significant effect on the tendency of delinquent behavior with a value of t = 8.122 with a sig. value. = 0.000 (p <0.05). Likewise, the spiritual intelligence variable has a significant influence on the tendency of delinquent behavior with the value of t = 5.504 with the value of sig. = 0.000 (p <0.05). The effective contribution of emotional and spiritual intelligence to the tendency of delinquent behavior is 34.1%, while 65.9% is the influence of other factors not examined. Keywords : emotional intelligence, spiritual intelligence, delinquency Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual terhadap kecenderungan berperilaku delinkuen pada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah 70 orang siswa-siswi kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bengkalis yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah 64 aitem skala perilaku delinkuen, 35 aitem skala kecerdasan emosi, dan 55 aitem skala kecerdasan spiritual. Hasil analisis statistik dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku delinkuen dengan nilai F = 59,317 dan sig, = 0,000 (p<0,05). Analisis regresi secara parsial juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosi berpengaruh secara sinifikan terhadap kecenderungan perilaku delinkuen dengan nilai t = 8,122 dengan nilai sig. = 0,000 (p<0,05). Begitu juga dengan variabel kecerdasan spiritual memberikan pengaruh signifikan terhadap kecenderungan perilaku delinkuen dengan nilai t = 5,504 dengan nilai sig. = 0,000 (p<0,05). Adapun sumbangan efektif kecerdasan emosi dan spiritual terhadap kecenderungan perilaku delinkuen sebesar 34,1%, sedangkan 65,9% adalah pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti. Kata kunci : kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, perilaku delinkuensi
PEMAAFAN PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI PERSELINGKUHAN DALAM PERNIKAHAN: PEMAAFAN Maya Khairani; Dian Purnamasari
AN-NAFS Vol. 13 No. 01 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.137 KB)

Abstract

Abstract Marital infidelity is one of the problems that often caused the breakdown of a marriage, which can be done by husband or wife. Forgiveness is considered as one of the effective efforts to resolve problems in marriage, including infidelity. This study aims to analyze gender differences in forgiveness between individuals who experience marital infidelity. The samples of this study were 60 persons (30 females and 30 males) selected through quota sampling. Data were collected using Transgression-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18). Data analysis using Mann Whitney Test showed a significance value p = 0.000 (p<0.05), meaning there was a difference in forgiveness between females and males. Statistical analysis showed that females average score was lower compared to males, specifically 20,48 (females) < 40,52 (males), where the lower of the mean rank therefore the higher of the forgiveness level, and vice versa. It can be concluded that females tend to be more forgiving compared to males. Keywords : Forgiveness, Marital Infidelity, Gender Abstrak Perselingkuhan merupakan salah satu permasalahan yang kerap menjadi penyebab retaknya sebuah pernikahan yang dapat dilakukan baik oleh suami maupun istri. Pemaafan merupakan salah satu upaya efektif untuk menyelesaikan permasalahan dalam rumah tangga, termasuk masalah perselingkuhan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemaafan pada individu yang mengalami perselingkuhan dalam pernikahan ditinjau dari jenis kelamin. Sampel dalam penelitian ini adalah suami istri yang mengalami perselingkuhan sebanyak 60 orang (30 perempuan dan 30 laki-laki), dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sampling kuota. Pengumpulan data menggunakan Transgression-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18). Analisis data dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan nilai signifikansi p = 0,000 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan pemaafan secara signifikan antara laki-laki dan perempuan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 20,48 (perempuan) ˂ 40,52 (laki-laki) dimana semakin rendah nilai mean rank maka semakin tinggi pemaafan, sebaliknya semakin tinggi nilai mean rank maka semakin rendah pemaafan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa perempuan memiliki tingkat pemaafan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Kata kunci : Pemaafan, Perselingkuhan, Jenis Kelamin
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MELAKSANAKAN SHALAT WAJIB DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM RIAU Mela Amelia; Yanwar Arief; Ahmad Hidayat
AN-NAFS Vol. 13 No. 01 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.695 KB)

Abstract

Abstract This study aims to know whether there is a relationship between compulsory prayer in time and academic procratination in students of the Faculty of Psychology, Universitas Islam Riau. This is quantitative research that used the obligatory prayer and procrastination scale as an instrument for research data collection. The sample of this study was 89 psychology students in Universitas Islam Riau. The data was analyzed using Pearson product moment correlation analysis. The result of statistic analysis showed that the correlation coefficient value equal to -0.234 with a value of (p) 0.027 (p <0.05). These results indicated that there is a negative significant correlation between compulsory prayer and academic procrastination of psychology students of Universitas Islam Riau. The meaning is the higher obligatory prayer in time, the lower the academic procrastination. Keywords: Compulsory Prayer, Academic Procrastination, Religious Behavior Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan melaksanakan shalat wajib dengan prokratinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana alat ukur yang digunakan adalah skala kedisiplinan melaksanakan shalat wajib dan skala prokrastinasi. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau. Adapun sampel penelitian ini berjumlah 89 mahasiswa. Data dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi Pearson product moment. Diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,234 dengan nilai (p) 0,027 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan terdapat korelasi negatif yang signifikan antara shalat wajib dengan prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Riau. Artinya, semakin tinggi kedisiplinan melaksanakan shalat wajib, maka semakin rendah prokratinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Riau. Adapun sumbangan efektif kedisiplinan melaksanakan shalat wajib terhadap prokrastinasi akademik adalah sebesar 5,5%, sedangkan 94,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Wajib, Prokrastinasi, Perilaku Religius

Page 1 of 1 | Total Record : 5