cover
Contact Name
Fajar Dwi Mukti, M.Pd
Contact Email
fajardwimukti@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpgmistpi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jembatan Merah No 116 K, Prayan Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
ISSN : 26223902     EISSN : 26850451     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Abdau ini adalah jurnal pendidikan dasar Islam yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta. Jurnal ini sebagai sarana mempublikasikan hasil penelitian dan pemikiran pendidikan dasar Islam/madrasah ibtidaiyah oleh para pakar pendidikan, dosen, guru, dan mahasiswa. Selain itu, jurnal ini dirancang sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan ide/gagasan yang progresif guna kemajuan pendidikan dasar Islam/madrasah ibtidaiyah di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2018): Desember" : 12 Documents clear
BUDAYA MEMBACA SEBAGAI IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI MI MAARIF GONDOSULI MUNTILAN Lailatul Munawwaroh; Samsul Arifin
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.085 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di MI Maarif Gondosuli Muntilan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat implementasi gerakan literasi sekolah di MI Maarif Gondosuli Muntilan. Implementasi tersebut meliputi: (1) menambah buku pengayaan, adapun jenis buku yang tersedia dari buku pelajaran, referensi dan buku bacaan atau pengayaan; (2) melaksanakan tahap pembiasaan kegiatan literasi, adapun kegiatannya seperti, mengadakan kegiatan membaca 10-15 menit sebelum; (3) pemajangan poster, diantaranya poster tentang lingkungan, keselamatan lalu lintas dan ajakan membaca; (4) kegiatan membaca dan menulis dalam pembelajaran tematik.
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DENGAN ADHD MELALUI LITERASI. Andi Purnawan Putra
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.211 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.20

Abstract

Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkualitas dapat diwujudkan melalui penimgkatan mutu pendidikan dimana hal tersebut dapat dicapai melalui SDM yang literat. Kemampuan literasi yang tinggi akan menghasilkan kreativitas berupa ide atau gagasan baru yang berguna bagi menyelesaikan masalah. Anak dengan gangguan konsentrasi seperti ADHD membutuhkan stimulasi belajar yang dapat membantu dalam meningkatkan kretivitas melalui literasi. Maka diperlukan pengembangan model-model literasi agar peningkatan kreativitas anak dengan ADHD menjadi lebih optimal. Model literasi yang dapat dikembangkan antara lain: 1) Model literasi multisensori; 2) model terapi bermain dan 3) model bimbingan pribadi-sosial. Model literasi yang tepat akan membantu anak meminimalisir dan mengurangi gejala ADHD yang pada akhirnya dapat secara fokus mengembangkan minat dan bakat untuk menjadi lebih kreatif.
STRATEGI MEMBANGUN BUDAYA BACA (Studi Kasus di Kelas 4 Ahmad Dahlan SDIT Salsabila 2 Klaseman Ngaglik Sleman) Ahmad
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.824 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.15

Abstract

Dalam Islam, perintah membaca menempati posisi utama, bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhamad SAW adalah perintah membaca. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, idealnya minat bacanya tinggi. Namun fakta justru berkata sebaliknya. Rendahnya minat baca juga terjadi di Kelas 4 Ahmad Dahlan SDIT Salsabila 2 Klaseman, padahal perpustakaan sekolah sudah tersedia dengan aneka buku.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Subyek penelitiannya adalah murid-murid kelas 4 Ahmad Dahlan SDIT Salsabila 2 Klaseman, guru, kepala sekolah dan wali murid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab rendahnya minat baca anak dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern berupa motivasi murid, namun faktor intern tersebut dipengaruhi oleh faktor ekstern, yaitu pendidikan di lingkungan keluarga, teman sebaya/bermain dan lingkungan sekolah. Lingkungan keluarga atau teman sebaya yang baik akan mengantarkan anak memiliki kebiasaan baik, termauk membaca. Sedangkan faktor ekstern di lingkungan sekolah meliputi empat hal: (1) waktu istirahat yang tersedia sedikit, (2) jarak antara kelas dan perpustakaan agak jauh, (3) kebanyakan teman sebaya mengisi waktu istirahat dengan bermain, dan (4) belum ada teladan pembiasaan ke perpustakaan dari guru.Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan budaya baca adalah: (1) memanfaatkan kebijakan kepala sekolah tentang literasi, (2) membuat pustaka kelas dengan desain indah, (3) menumbuhkan rasa memiliki putaka kelas, membuatnya bersama-sama dengan bahan dan buku dari anak-anak, (4) suplay buku dari perpustakaan kelas, (5) disediakan alat bermain (permainan duduk) di dekat pustaka kelas, (6) bekerja sama dengan wali murid, selalu membahas di pertemuan bulanan, (7) memberikan reward bagi yang rajin membaca, dan (8) mengumumkan hasil reward di depan teman-temannya, (9) guru memberikan teladan gemar baca.
MENANAMKAN BUDAYA LITERASI PADA ANAK Shomiyatun, Shomiyatun
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.87 KB)

Abstract

Pendidikan literasi khususnya kepada anak menjadi aspek yang perludikembangkan untuk membentuk kemampuan awal dalam berbahasa danmembaca. Metode pada kajian ini adalah kajian literatur yang membahasatentang pentingnya menumbuhkan budaya literasi pada anak. Oleh karena itu,untuk menumbuhkan budaya literasi di kalangan siswa memerlukan sinergiantara pemerintah, guru, dan orang tua. Sehingga mengembangkan budaya literasi pada anak usia sekolah dasar sangatlah di perlukan pembelajaran yang tidak monoton seperti penyediaan fasilitas yang bervariasi, menarik yang dapat digunakan untuk bermain dan merangsang minat serta keterampilan literasi anak. Selain itu, kesadaran orangtua dalam mengajarkan literasi sejak dini dan kepekaan orangtua dalam menangkap ketertarikan/ ketidaktertarikan anak dalam proses pembalajaran merupakan hal yang penting sebagai bekal orangtua dalam mengajarkan literasi.
LITERASI SAINS BERBASIS NILAI NILAI ISLAM Suratun Suratun
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.816 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.16

Abstract

Masyarakat yang memiliki peradaban dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, ternyata tidak diimbangi dengan kesadaran dalam beragama. Metode pada kajian ini adalah kajian literatur yang membahas gagasan tentang Literasi Sains Berbasis Nilai Islam. Sehingga semakin seorang itu memiliki pengetahuan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin dekat dengan Tuhannya dan semakin orang tersebut memiliki pengetahuan yang tinggi maka dalam berperilaku juga semakin baik karena dia akan menegerti bagaimana bersikap didalam kehidupannya dengan baik. literasi sains yang berbasis nilai-nilai Islam juga dapat diartikan dengan kemampuan untuk terlibat dengan ilmu pengetahuan (sains) pada masalah terkait dan dengan ide-ide (gagasan) sains sebagai refleksi sebagai warga negara yang beragama.
GERAKAN LITERASI DI KELAS V MIN I YOGYAKARTA Fajriati Dwi Lestari
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1474.188 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.11

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah membaca merupakan salah satu kegiatanyang sering dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, namun kenyataan yangdilihat oleh peneliti tingkat membaca di sekolah dasar masih rendah. Oleh karena itu,kegiatan berliterasi termasuk membaca perlu dibiasakan kepada anak sejak dini. MINI Yogyakarta sebagai salah satu madrasah yang unggul membiasakan anak membacadengan adanya gerakan literasi. Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1)jenis-jenis literasi, (2) strategi yang diterapkan, (3) dampak yang ditimbulkan daripenerapan gerakan literasi di kelas V MIN I Yogyakarta. Penelitian ini dilakukandengan menggunakan jenis pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Penelitianini dilaksanakan di MIN I Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2017/2018(Desember 2017-Februari 2018). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancaradan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksidata, penyajian data, dan penarikan simpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) jenis-jenis literasi yang terdapat dikelas V MIN I Yogyakarta antara lain, literasi dasar, literasi sain, literasiperpustakaan, dan literasi teknologi. (2) strategi yang diterapkan dengan membaca 15menit sebelum pembelajaran dimulai, adanya pojok baca di setiap kelas dengan siswamembawa buku yang berasal dari rumah ke sekolah sehingga siswa dapat membacakapanpun dan di manapun, gerakan literasi yang diintegrasikan dengan kurikulum(kurikulum 2013), menuliskan intisari bacaan atau membuat sinopsis, berdiskusi danpresentasi, pengadaan bahan pustaka. (3) dampak yang ditimbulkan dengan adanyagerakan literasi seperti siswa menunjukan kegemaran karya tulis, peningkatan jumlahkunjungan ke perpustakaan, terciptanya lingkungan yang literat dengan membiasakangemar membaca, meringankan beban guru dalam melatih kemampuan siswamemperoleh informasi dengan rasa ingin tahu yang tinggi sehingga siswa mempunyaipengetahuan dan wawasan yang luas dan mendalam.
PROGRAM SEKOLAH LITERASI GRATIS (SLG) DI STKIP PGRI PONOROGO Mukharomah
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.156 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.17

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendalami pelaksanaan program Sekolah Literasi Gratis (SLG) di STKIP PGRI Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di STKIP PGRI Ponorogo yang beralamat di Jalan Ukel nomor 39 Kertosari Babadan Ponorogo provinsi Jawa Timur. Subjek penelitian adalah para peserta yang pernah mengikuti Sekolah Literasi Gratis (SLG). Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Sekolah Literasi Gratis (SLG) ini mendapatkan respon yang luar biasa dari peserta yang tinggal di Ponorogo dan sekitarnya. Upaya-upaya yang dilakukan panitia dalam melaksanakan program Sekolah Literasi Gratis (SLG) adalah: (1) menghadirkan sejumlah praktisi dan akademisi dari berbagai daerah yang sudah ahli dengan bidangnya masing-masing, (2) berlakunya syarat kehadiran peserta yang mengikuti Sekolah Literasi Gratis (SLG), (3) menyusun topik materi-materi literasi, dan (4) memberikan sertifikat penghargaan kepada peserta yang memenuhi kriteria. Dengan demikian, implementasi program Sekolah Literasi agratis (SLG) ini perlu dilanjutkan lagi untuk tahun-tahun berikutnya yang tentunya akan berkembang di lembaga maupun wilayah lainnya. Mengingat tujuan mulia dari Sekolah Literasi Gratis ini adalah untuk menjadikan generasi muda yang melek literasi dan berbudaya baca-tulis.
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PERILAKU BERAGAMA SISWA MI (STUDI LITERASI) Muhammad Fatkhan Muallifin
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.886 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.12

Abstract

Muhammad Fatkhan Muallifin. Meningkatkan Motivasi Dan Perilaku Beragama Siswa MI (Studi Literasi).Kurangnya motivasi beragama, membuat siswa kurang bertanggung jawab. Siswa hanya ingin mendapatkan nilai yang baik tanpa harus belajar dengan jalan mencontek. Hal ini perlunya meningkatkan motivasi dan perilaku beragama siswa agar dapat memiliki akhlaq yang baik tanpa harus melakukan perilaku yang keluar dari nilai-nilai agama. Bukan hanya dalam segi belajar namun juga beribadah di rumah maupun di madrasah. Oleh karena itu, peneliti mengangkat permasalahan yaitu: 1) Bagainama upaya MI untuk meningkatkan motivasi beragama pada siswa 2) Bagaimana cara MI dalam meningkatkan perilaku beragama pada siswa dan 3) Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi MI dalam meningkatkan motivasi dan perilaku beragama pada siswa.Penelitian ini menggunakan penelitian studi literatur dengan menelaah teori terkait meningkatkan motivasi dan perilaku beragama siswa MI. Hasil dari berbagai telaah literatur ini akan digunakan untuk mengidentifikas meningkatkan motivasi dan perilaku beragama siswa MI..Hasil analisis menunjukkan upaya dalam meningkatkan motivasi beragama siswa MI dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk metode yaitu pemberian reward (hadiah), memberikan pujian, memberikan nilai tambah, sanksi atau hukuman, menciptakan persaingan sehat, menanamkan rasa tanggung jawab akan suatu kewajiban serta pendidikan karakter. Cara dalam meningkatkan perilaku beragama pada dimensi praktik agama diwujudkan dalam usaha utama yaitu pertama memasukkan ke dalam intrakulikuler, yang kedua pada program pendukung. Program pendukung dapat diklasifikasikan mejadi harian dan tahunan. Untuk kegiatan harian meliputi zikir setelah shalat wajib, doa, shalat Dhuha, shalat Zhuhur dan Ashar, kelas baris (murajaah), qiraati, serta menutup aurat. Sedangkan kegiatan tahunan meliputi pesantren ramadhan, qurban, dan puasa. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi upaya sekolah dalam meningkatkan perilaku beragama yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Untuk yang pertama faktor pendukung dapat diklasifikasikan menjadi dua faktor yaitu faktor sekolah dan faktor kerjasama dengan wali murid. Untuk faktor sekolah meliputi peran serta warga sekolah, lingkungan madrasah, fasilitas dan sarana prasarana sekolah. Untuk faktor kerjasama dengan wali murid meliputi pertemuan wali murid, Buku Pemantauan Ramadhan serta tujuan yang sama semua pihak sekolah dan wali murid. Faktor kedua yaitu faktor penghambat dari upaya sekolah dalam meningkatkan perilaku beragama yang berasal dari kurangnya perhatian keluarga dan pergaulan negatif di lingkungan masyarakat.
INTEGRASI LITERASI SAINS DAN NILAI-NILAI AKHLAK DI ERA GLOBALISASI Fajar Dwi Mukti
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.212 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.18

Abstract

Era globalisasi memberikan dampak yang cukup luas dalam berbagai aspek kehidupan, terutama pada penyelenggaraan pendidikan, maka literasi sains siswa yang meliputi pengetahuan tentang sains, proses sains, pengembangan sikap ilmiah, dan pemahaman peserta didik terhadap sains dapat di integrasikan dengan nilai-nilai akhlak. Metode pada kajian ini adalah kajian literatur yang membahasa tentang pentingnya integrasi literasi sains dan nilai-nilai akhlak di era globalisasi. Solusi untuk bisa mengatasi berbagai persoalan era globalisasi yang terjadi baik persoalan politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta masalah dekadensi moral dan intelektual khususnya dikalangan para siswa, maka dibutuhkan penguatan nilai-nilai akhlak dan literasi sains.
PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI SISWA MI BAIQUNIYYAH DAN ANAK BINAAN RSB DIPONEGORO Ranti; Marhumah Marhumah
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 1, No 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.677 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v1i2.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan karakter serta persamaan dan perbedaan kemandirian siswa MI Baiquniyyah Bantul dan anak binaan Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro (RSB Diponegoro). Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: Pertama pendidikan karakter mandiri: (1) Siswa MI Baiquniyyah melalui: Pembiasaan mengelola pembagian snack dan makan siang, mengurus keperluan sholat; Pendidikan kemandirian dalam proses pembelajaran; Reward punishment; Sabtu ceria; Rutinitas santri PPA Baiquniyyah. (2) Anak Binaan RSBD melalui: Pelatihan/Penyuluhan kemandirian; Konseling; Melakukan aktifitas alam; Mengikis stigma masyarakat terhadap anjal; Mengembalikan fungsi keluarga; Mengembalikan rutinitas harian anjal; RSBD menginspirasi melalui usaha songkok dan sablon. Kedua persamaan dan perbedaan kemandirian siswa MI Baiquniyyah dan anak binaan RSBD (1) Kemandirian emosi kelas rendah non pondok dan anjal children on the street masih tergantung orang tua, sementara siswa kelas atas dan anjal children of the street kemandirian emosinya baik; (2) Kemandirian intelektual siswa pondok kelas 1 dan 2 dan anjal children of the street masih rendah, sementara siswa kelas 1 dan 2 non pondok, siswa kelas 3-5 serta anjal children on the street terbilang baik; (3) Siswa MI Baiquniyyah belum memiliki kemandirian ekonomi, sementara anjal children on the street beraktifitas ekonomi untuk membantu keluarga sedang tipe children of the street untuk kebutuhan sendiri; (4) Kemandirian sosial siswa MI Baiquniyyah dan anjal children on the street menunjukkan interaksi yang baik, sedangkan anjal children of the street setelah mendapat pendampingan di RSBD menunjukkan perubahan yang positif.

Page 1 of 2 | Total Record : 12