cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Reiza Miftah Wirakusuma
Contact Email
jithor@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jithor@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Published by Universitas Pendidikan Indonesia
ISSN : 26543893     EISSN : 26544687     DOI : -
Core Subject : Health, Science, Education, Social,
Decision Sciences, Operations Research & Management Health Professions Social Sciences Other
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality, and Recreation (Jurnal Pariwisata, Perhotelan dan Rekreasi Indonesia) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan dua keluaran (issues) dalam setahun pada bulan April dan Oktober. Redaksi juga turut mengundang para peneliti dan praktisi untuk dapat mengirimkan artikel berupa laporan hasil penelitian, pemikiran-pemikiran, maupun tulisan akademik, khususnya yang berkaitan dengan kepariwisataan, perhotelan dan rekreasi luar ruang. Perlu dipahami sebelumnya, artikel yang hendak dikirimkan merupakan artikel yang belum pernah dimuat atau dipublikasikan di jurnal berkala ilmiah lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
 2   3   4   5   6 
KOLABORASI KREATIF KEGIATAN PARIWISATA DAN PELESTARIAN BUDAYA DI TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA (TBY) Maria, Agita Santa; Hapsari, Riris Rinonce; Sari, Yulita Kusuma
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v3i1.21853

Abstract

ABSTRACTSebagai kota budaya, kota seni, kota pendidikan, dan kota pariwisata, Yogyakarta berpotensi untuk berkembang sebagai kota kreatif. Saat ini, konsep kota kreatif banyak digunakan sebagai konsep perencanaan untuk menyelesaiakan isu sosial budaya dan ekonomi di perkotaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Aktifitas interaksi di dalam maupun antar komunitas merupakan nyawa yang menjadi motor penggerak kehidupan bagi kota kreatif. Berbagai studi menunjukkan bahwa ruang interaksi berperan penting dalam terlaksananya kegiatan kreatif pada wisata perkotaan, interaksi dapat menghasilkan gagasan atau metode baru dari yang terdahulu ada. Taman Budaya Yogyakarta (TBY)  merupakan salah satu fasilitas ruang interaksi publik milik pemerintah di Kota Yogyakarta yang banyak digunakan untuk penyelenggaraan acara seni dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola kolaborasi kreatif dari kegiatan pariwisata dan pelestarian budaya di TBY. Dengan menggunakan metode induktif dan data kualitatif yang didapatkan dari observasi lapangan, dan wawancara, setiap aspek aktivitas di TBY akan dianalisis mengenai bentuk-bentuk kolaborasi kreatif, aktor, dan pola kolaborasi kreatif. Hasil menunjukkan bahwa kolaborasi kreatif muncul dari aspek nilai-nilai kegiatan, bentuk kegiatan, manajemen kegiatan, serta peranan pemangku kepentingan. Terwujudnya kolaborasi kreatif didukung oleh komunitas sebagai aktor penggerak dominan penyelenggaraan acara di TBY. Peran TBY sebagai daya tarik wisata sekaligus sarana pelestarian budaya juga disadari oleh pemerintah dan pengelola yang kemudian mengatur pergerakan kegiatan melalui kebijakan dan peraturan. Selain itu, motivasi dan persepsi masyarakat terhadap pariwisata budaya yang berkembang seiring pesatnya informasi juga mempengaruhi terwujudnya kolaborasi kreatif pariwisata dan pelestarian budaya di TBY. Kata Kunci: Kolaborasi Kreatif, Konservasi Budaya, Taman Budaya Yogyakarta  CREATIVE COLLABORATION OF TOURISM ACTIVITIES AND CULTURE PRESERVATION IN TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA (TBY) ABSTRACTYogyakarta has potential capacity in developing it to be a creative city due to its being cultural, art, education, and tourism city. Today, the concept of creative city is often used in planning concepts to offer a way in solving social, cultural, and economic problems in a city whenever it concerns sustainable development and the most important factor in this issue is human beings who inhabit the city. Human beings, the people as a local community, are the soul that enables the creative city to be alive. Many studies show that interaction space plays an important role in a creative city as it is with this interaction that creative activities take place, and this is significant in developing city tourism. It is with this interaction that new ideas or new methods may appear. It is in this context that this research is conducted. It focuses on how a group of people create a collaborative work in cultural preservation and tourism. This interaction space is called Taman Budaya Yogyakarta (TBY). TBY, or Yogyakarta Culture Space, provides a space for communities to hold art and cultural events. With the objective of mapping the creative collaboration facilitated by TBY in the effort to preserve the culture, this research finds out the creative patterns in each aspect of cultural activities which bears cultural preservation and tourism aspects. The creativity patters appear in activity values, form, management and the role of the stakeholders. The  creative collaboration is supported by dominant actors in providing the activities in TBY. TBY is therefore a driving factor in not only cultural preservation but also in tourism.  Government role and people?s perception and  motivation developing along with the development of information technology  also contributes to the success of tourism creative collaboration and cultural preservation in TBY. Keywords: Creative Collaboration, Culture Preservation, Taman Budaya Yogyakarta
INFLUENCE OF DESTINATION IMAGE AND TRAVEL EXPERIENCE TOWARDS REVISIT INTENTION IN YOGYAKARTA AS TOURIST DESTINATION Nurazizah, Ghoitsa Rohmah; Marhanah, Sri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v3i1.23016

Abstract

ABSTRAKCitra yang baik tentang destinasi wisata dapat menyebabkan wisatawan merespons secara positif dengan mengunjungi kembali niat dan juga menarik lebih banyak wisatawan potensial. Yogyakarta sebagai Provinsi Daerah Istimewa adalah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali di Indonesia. Peluncuran slogan "Jogja Istimewa" diharapkan dapat memberikan gambaran destinasi khusus dan pengalaman wisata yang menciptakan emosi positif bagi wisatawan sehingga mereka nantinya dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk berkunjung lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gambar tujuan dan pengalaman perjalanan pada niat untuk mengunjungi kembali Destinasi Wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Hasil penelitian menunjukkan gambar objektif (X1) dari niat perilaku secara langsung lebih besar daripada efek tidak langsung. Efek langsung dari gambar tujuan (X1) adalah 0,114, sedangkan efek tidak langsung adalah -0,005. Oleh karena itu, peran variabel intervening (kepuasan bepergian Y) tidak signifikan untuk memperkuat pengaruh citra tujuan pada niat perilaku. pengaruh pengalaman bepergian (X2) pada niat perilaku (Z) secara langsung lebih besar dari efek tidak langsung. Efek langsung dari pengalaman bepergian (X2) adalah 0,808, sedangkan efek tidak langsung adalah -0,022. Oleh karena itu, peran variabel intervening (kepuasan bepergian Y) tidak signifikan untuk memperkuat efek pengalaman bepergian pada niat perilaku. Kata Kunci: Citra Destinasi, Niat Berkunjung Kembali, Pengalaman Perjalanan ABSTRACTA good image of the tourist destination can cause tourists to respond positively by revisit intention and also attracting more potential tourists. Yogyakarta as a Special Region Province is the second largest tourist destination after Bali in Indonesia. The launching of the slogan "Jogja Istimewa" is expected to provide an image of special destinations and tourist experiences that create positive emotions for tourists so that they can later influence their decision to visit again. The purpose of this study was to analyze the influence of destination images and travel experiences on the intention to revisit Tourism Destinations. The method used in this research was descriptive and verification research. The results showed the objective picture (X1) of the behavioral intention was directly greater than the indirect effect. The direct effect of the destination image (X1) is 0.114, while the indirect effect is -0.005. Therefore, the role of the intervening variable (satisfaction of traveling Y) is not significant to strengthen the influence of the goal image on behavioral intention. the effect of traveling experience (X2) on behavioral intention (Z) is directly greater than the indirect effect. The direct effect of the traveling experience (X2) is 0.808, while the indirect effect is -0.022. Therefore, the role of the intervening variable (satisfaction of traveling Y) is not significant to strengthen the effect of the traveling experience on behavioral intention.Keywords: Destination Image, Revisit Intention, Travel Experiences  
THE HALAL-NESS HOSPITALITY ON HALAL TOURISM, CASE STUDY OF HALAL RESTAURANT IN BANDUNG, INDONESIA Andrianto, Tomy
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v2i2.21001

Abstract

ABSTRAK Sejak 2015 Pariwisata Halal di Indonesia terus tumbuh dari ke-6 pada 2015, ke-3 pada 2017 dan tempat pertama pada 2019. Indonesia berfokus pada pengembangan pariwisata halal dengan menargetkan wisatawan Muslim internasional dan domestik termasuk standar sertifikat halal untuk industri restoran . Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami keramahan halal pada implementasi pariwisata halal. Dua tujuan sekunder dari penelitian ini, pertama, untuk mengidentifikasi keramahan halal di restoran halal dan yang kedua untuk memahami persepsi manajemen dan wisatawan lokal tentang sertifikasi halal. Penelitian ini mengamati tiga sampel restoran di Bandung, Indonesia dan mewawancarai manajemen restoran dan wisatawan lokal selama Oktober - Desember 2017. Analisis konten berdasarkan tiga dimensi kualitas layanan yaitu atmosfer, kualitas makanan dan layanan digunakan. Akhirnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa manajemen restoran lokal mengabaikan kualitas layanan halal, tetapi dianggap sangat penting untuk manajemen restoran rantai. Pelancong lokal menjelaskan bahwa sertifikat halal tidak penting untuk restoran lokal, tetapi suatu keharusan untuk restoran berantai. Nilai perusahaan dan diferensiasi produk adalah faktor kunci lain dari keramahtamahan halal untuk restoran halal. Keywords: Atmosfir Halal, Halal-ness hospitality, Pengunjung Lokal, Restaurant Halal, Sertifikat Halal.ABSTRACTSince 2015 Halal Tourism In Indonesia continues to grow from 6th in 2015, to 3rd in 2017 and the first place in 2019. Indonesia focuses on developing halal tourism by targeting both international and domestic Muslim traveller including the standardized of the halal certificate for the restaurant Industry. The main aim of this research is to understand the Halal-ness hospitality on the implementation of halal tourism. Two secondary objectives of this research, firstly, to identify the Halal-ness hospitality on halal restaurant and secondly to understand the perception of the management and local traveller about halal certification. This study observes three sample restaurants in Bandung, Indonesia and interviews the restaurant management and local traveller during October ? December 2017. Content analysis based on three dimensions of service quality i.e. atmosphere, quality of food and services were used. Finally, this study reveals that the local restaurant management ignored the quality of halal-ness services, but considered highly important for a chain restaurant management. The local traveller describes that halal certificates not crucial for local restaurants, but a must for chain restaurants. Corporates' value and differentiation of products were other key factors of the halal-ness hospitality for halal restaurants. Keywords: Halal Restaurants, Local Travelers, Halal-ness hospitality, Halal Atmosphere, and Halal Certificate
PERBEDAAN CUSTOMER SERVICE EXPERIENCE PADA GENERASI Y DAN GENERASI Z DALAM MELAKUKAN PEMESANAN ONLINE FOOD DELIVERY MELALUI APLIKASI GO-FOOD Wijaya, Viany Revita; Warouw, Grace Irene; Thio, Sienny
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v2i2.20982

Abstract

 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui customer service experience dari generasi Y dan generasi Z serta melihat apakah terdapat perbedaan pada dua generasi tersebut dalam melakukan pemesanan online food delivery melalui aplikasi GO-FOOD yang dilihat dari faktor psikologis dan faktor fungsional. Penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner kepada 145 responden generasi Y dan 128 responden generasi Z di Surabaya. Selanjutnya, data diolah dengan menggunakan analisa statistik deskriptif dan independent sample t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan dari dua generasi tersebut dalam melakukan pemesanan makanan secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ?trust? dan ?value for money? yang merupakan sub-variabel dari faktor psikologis yang memiliki perbedaan yang signifikan antara generasi Y dan Z. Kata Kunci : Customer service experience, generasi Y, generasi Z, online food delivery. DIFFERENCES IN CUSTOMER SERVICE EXPERIENCE BETWEEN GENERATION Y AND GENERATION Z IN ORDERING FOOD SERVICE DELIVERY USING GO-FOOD APPLICATION  ABSTRACTThis research aims to investigate customer service experience of generation Y and generation Z and to examine differences between the two generations in ordering online food delivery using GO-FOOD application from the perspective of psychological dan functionality factor. Quantitative research was employed in this paper by distributing questionnaires to 145 respondents of generation Y and 128 respondents of generation Z in Surabaya. Then, data was processed using descriptive statistics analysis and independent sample t-test in order to investigate whether there is a significance difference between the two generations in ordering online food delivery. The result of this research shows that only ?trust? and ?value for money? which are sub-variables of psychological factor have significantly difference between generation Y and generation Z.Keywords : Customer service experience, online food delivery, x generation, y generation
ROTI GAMBANG, ACCULTURATION BREAD FROM BETAWI Lestari, Nurul Sukma
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v3i1.23468

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dari Roti Gambang, keunikan dan cara melestarikan keberadaan roti ini. Pemilihan roti gambang disebabkan karena roti ini adalah makanan traditional khas Betawi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Roti Gambang berasal dari era kolonial. Keunikan roti ini adalah bentuknya yang persegi yang mengadopsi bentuk salah satu alat musik dari Gambang Kromong, yaitu Gambang serta penggunaan kayu manis dan gula merah. Roti ini mencapai popularitasnya pada akhir 1980-an dan 1990-an. Roti Gambang sudah mulai dijual di toko makanan yang ada di jaringan bioskop terbesar di Indonesia dan sudah tersedia juga di salah satu gerai Starbuck Comunnity Store di Jakarta. Disarankan untuk menjaga keberadaan Roti Gambang karena roti tersebut memiliki nilai sejarah dan terpilih menjadi salah satu roti paling enak di dunia berdasarkan CNN.  Kata Kunci : Betawi, Nilai Sejarah, Roti GambangABSTRACTThe purpose of this research is to find out the history of Roti Gambang, the uniqueness and how to preserve the existence of this bread. Roti Gambang has been chosen because it's a traditional bread from Betawi. A qualitative method with a literature study approach used in this research. The results from this research are the bread originating from the colonial era. The uniqueness is a square shape that adopts the shape of Gambang, the musical instruments from Gambang Kromong and the use of cinnamon and brown sugar. Reached the popularity in the late 1980s and 1990s.  The Bread is available at food stores in the largest cinema chain in Indonesia at one of the Starbuck Community Store outlets in Jakarta.  It's recommended to maintain the existence of the Roti Gambang because of historical value and it was chosen to be one of the most delicious bread in the world based on CNN.   Keywords: Betawi, Historical Value, Roti Gambang
IDENTIFIKASI PRIORITAS PENGEMBANGAN AGROWISATA BANGKA BOTANICAL GARDEN (BBG) KOTA PANGKALPINANG Wahyudin, Nanang; Akbar, Muhammad Faisal; Sugiharti, Sugiharti
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v3i1.21919

Abstract

ABSTRAKMasuknya Bangka Botanical Garden (BBG) dalam nominasi anugerah pesona Indonesia ke IV tahun 2019 menjadi peluang bagi destinasi pariwisata Kota Pangkalpinang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, dalam rangka mendukung percepatan pengembangan perbaikan destinasi pariwisata BBG perlu diidentifikasi potensi dan prioritas pengembangan perbaikaan yang tepat sasaran, Penelitian ini dilakukan diwilayah pangkalpinang objek utamanya yaitu agrowisata Bangka Botanical Garden (BBG), adapun teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan metode Convenience Sampling sehingga ditetapkan jumlah sampel sebesar 60 responden,  untuk melihat potensi serta kelemahan secara detail menggunakan analisis IPA (Importance Performance Analysis) yang akhirnya menghasilkan prioritas yang perlu dilakukan perbaikan. Adapun hasil penelitian menemukan perioritas utama perbaikan ialah layanan fasilitas umum (Kuantitas kualitas toilet, tempat sampah dan kondisi jalan objek wisata) serta program promosi yang membranding BBG menjadi Agrowisata Unggulan Kota Pangkalpinang. Kata Kunci: Agrowisata, BBG, Important Performance Analysis, Strategi IDENTIFICATION OF THE PRIORITY OF BANGKA BOTANICAL GARDEN (BBG) DEVELOPMENT PANGKALPINANG CITY ABSTRACTThe inclusion of Bangka Botanical Garden (BBG) in the nomination of the Anugrah Pesona Indonesia IV in 2019 becomes an opportunity for Pangkal Pinang City tourism destinations to increase domestic and foreign tourist visits, in order to support the acceleration of the development of BBG tourism destination improvements, it is necessary to identify the potential and priority of development that is right on target. This research was conducted in the base area of the main object, namely Bangka Botanical Garden (BBG) agrotourism, while the non-probability sampling technique using Convenience Sampling method so that the sample size of 60 respondents was determined, to see the potential and weakness in detail using IPA analysis (Importance Performance Analysis ) which ultimately results in priorities that need improvement. The results of the study found that the main priority of improvement is public facilities services (Quantity of quality of toilets, trash bins and the condition of tourist attraction roads) as well as promotion programs that are comparing BBG to Pangkalpinang City's Superior AgroTourism. Keywords: Agrotourism, BBG Important Performance Analysis, Strategy
PERFORMANCE VALUE OF HOTEL EMPLOYEE (IMPACT OF WORK MOTIVATION ON HOTEL X EMPLOYEE PERFORMANCE IN BANDUNG) Syarifuddin, Didin
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v2i2.20983

Abstract

ABSTRAK Kinerja karyawan merupakan aspek penting dalam suatu organisasi, karena selain menjadi gambaran kinerja organisasi juga merupakan faktor penentu bagi keberlanjutan suatu organisasi. Hal ini ditafsirkan sama oleh Hotel X di Bandung, yang sangat memperhatikan kinerja karyawannya. Namun, karyawannya masih belum sepenuhnya menunjukkan kinerja maksimal, yang disebabkan oleh rendahnya motivasi kerja mereka. Metode deskriptif dan verifikasi digunakan untuk menjelaskan motivasi kerja dan kinerja karyawan dan menjelaskan hubungan kausalitas antara motivasi kerja dan kinerja karyawan. Dengan sampel 44 orang, menggunakan analisis regresi linier sederhana diikuti dengan memberi makna pada nilai motivasi dan kinerja yang dianggap sangat berharga dalam suatu organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik motivasi kerja maupun kinerja karyawan termasuk dalam kategori tinggi dalam melaksanakan tugas. Besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan menjelaskan keberhasilan organisasi dalam menciptakan kinerja karyawan ditentukan oleh tingginya pekerjaan. motivasi, semakin tinggi motivasi kerja, semakin tinggi tingkat kinerja yang dihasilkannya atau sebaliknya. Ini berarti bahwa motivasi kerja menjadi aspek penting, bernilai tinggi yang dapat menentukan kinerja karyawannya, sehingga memberikan jaminan bagi keberlanjutan organisasi hotel. Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa pentingnya sebuah hotel ditentukan melalui nilai motivasi dan kinerja karyawan hotel. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa manajemen Hotel X di Bandung, dapat meningkatkan motivasi kerja karena merupakan faktor penentu keberhasilan kinerja karyawan.Kata kunci: Motivasi Kerja, Performa Karyawan, Nilai Kinerja ABSTRACTEmployee performance is an important aspect in an organization, because in addition to being a picture of the organization's performance it is also a determining factor for the sustainability of an organization. This is interpreted the same by Hotel X in Bandung, which is very concerned about the performance of its employees. However, its employees still do not fully show the maximum performance, which is caused by the low motivation of their work.This study uses descriptive and verification methods, to explain work motivation and employee performance and explain the causality relationship between work motivation and employee performance, with a sample size of 44 people, using simple linear regression analysis followed by giving meaning to the value of motivation and performance that are considered very valuable in an organization. The results showed that both work motivation and employee performance were included in the high category in carrying out their work duties.The magnitude of the effect of work motivation on employee performance explains the success of the organization in creating employee performance is determined by the high work motivation, the higher the work motivation, the higher the level of performance it produces or vice versa. This means that work motivation becomes an important, high-value aspect that can determine the performance of its employees, thus providing a guarantee for the sustainability of the hotel organization. Furthermore, it can be said that the importance of a hotel is determined through the value of motivation and performance of hotel employees. From the results of this study it can be suggested that the management of Hotel X in Bandung, can increase work motivation because it is a critical success factor for employee performance. Keywords: Work Motivation. Employee Performance, Performance Value
IMPLEMENTATION OF POLYCHRONICITY BEHAVIOR IN FRONTLINE EMPLOYEES PT. TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR Andriani, Rian; Sembiring, Nur Hawai
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v2i2.20978

Abstract

ABSTRAKCandi Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia berbentuk tumpukan stupa dengan tinggi 42 meter dan memiliki relief dengan panjang lebih dari 1 kilometer yang terletak di Kota Magelang, provinsi Jawa Tengah yang dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur. Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat ibadah namun menjadi tempat wisata sejarah yang di kelola oleh PT. Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Faktor tersebut yang menuntut manajemen Candi Borobudur untuk memberikan service excellent kepada pengunjung, terutama pada divisi frontline yang berinteraksi langsung dengan pengunjung. Upaya memaksimalkan faktor service exellent melalui karyawan frontline dapat dilaksanakan dengan memiliki polychronicity behavior. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas polychronicity behavior dalam meningkatkan kualitas service exellent. Melalui observasi yang mendalam, peneliti mendapatkan hasil temuan bahwa sebagian besar karyawan Frontline mampu menjalankan polychronicity behavior. Kendala utama dalam pelaksanaan polychronicity behavior adalah faktor usia dan tingkat pendidikan karyawan frontline. Kata Kunci: polychronicity behavior, karyawan frontline, candi Borobudur IMPLEMENTATION OF POLYCHRONICITY BEHAVIOR IN FRONTLINE EMPLOYEES PT. TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR  ABSTRACTBorobudur Temple is the largest Buddhist temple in the world in the form of a pile of 42 meters high stupa and more than 1 kilometer long relief located in the city of Magelang, Central Java province. Borobudur Temple is not only a place of worship but a historical tourist place managed by PT. Borobudur Temple tourism park, besides Prambanan and Ratu Boko. This factor demands the management of Borobudur Temple to provide excellent service to visitors, especially in the frontline division that interacts directly with visitors. Efforts to maximize exellent service factors through frontline employees can be implemented by having a polychronicity behavior. The researcher used descriptive qualitative research methods in this study to determine the effectiveness of polychronicity behavior in improving exellent service quality. Through in-depth observation, the researchers obtained findings that most Frontline employees were able to carry out polychronicity behavior. The main obstacle in the implementation of the polychronicity behavior is the age and education level of frontline employees.Keywords: polychronicity behavior, frontline employees, Borobudur temple
COMMUNITY MOVEMENT OF WASTE USE TO KEEP THE IMAGE OF TOURISM INDUSTRY IN GIANYAR Pranata Darma, I Gusti Ketut Indra; Kusuma Dewi, Made Ika; Kristina, Ni Made Rai
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v3i1.23439

Abstract

ABSTRAKBerbagai macam aktivitas yang ada di Pulau Bali, menyebabkan seluruh elemen masyarakat bergerak dalam berbagai bidang pekerjaan yang tersedia. Hampir sebagian besar aktivitas masyarakat menimbulkan sampah baik skala rumah tangga maupun skala industri salah satunya di industri pariwisata. Pada industri pariwisata di bali yang merupakan salah satu penopang utama kehidupan masyarakat bali, sampah ini hampir ditemui hampir disemua objek wisata seiring dengan makin masifnya kegiatan pariwisata. Meningkatnya penumpukan sampah ini bukannya tidak disadari oleh pemerintah dan masyarakat, tetapi perlu ditingkatkan gerakan dalam pengelolaan sampah yang ada. Hal ini terlihat dari adanya Peraturan Gubernur Bali nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai yang menunjukkan bagaimana pemerintah peduli akan permasalah sampah yang sudah lama terjadi selama ini terutamanya dalam menjaga citra pariwisata bali. Meskipun masih cukup tinggi timbulan sampah yang sering ditemui di beberapa tempat. Penelitian ini akan mencari beberapa gerakan masyarakat baik yang terorganisir seperti pada komunitas Trash Hero Indonesia maupun yang belum dalam mengurangi timbulan penggunaan sampah untuk menjaga citra pariwisata bali. Sehingga didapatkan beberapa tindakan alternatif yang mendukung Peraturan Gubernur Bali nomor 97 tahun 2018 yang mampu secara efektif dalam mengurangi resiko pencemaran lingkungan dengan adanya sampah plastik tersebut. Diharapkan tindakan alternatif ini dapat menjaga dan memberikan warisan yang positif bagi generasi berikutnya. Kata Kunci : Citra Pariwisata, Plastik, SampahABSTRACTVarious kinds of activities that exist on the island of Bali, causing all elements of society to move forward in various fields of work. Most of the community's activities cause garbage both in household scale and industrial scale, one of which is in the tourism industry. In the tourism industry in Bali which is one of the main pillars of the life of the Balinese people, this waste is almost found in almost all tourism objects along with the increasingly massive tourism activities. Increasing the accumulation of waste is not realized by the government and the community, but it needs to be improved in the management of existing waste management. This is evident from the existence of the Bali Governor Regulation number 97 of 2018 concerning restrictions on the generation of disposable plastic waste that shows how the government cares about the long-standing waste problem especially in maintaining the image of Bali tourism. Although it is still quite high, waste generation is often found in several places. This research will look for some well-organized community movements such as the Trash Hero Indonesia community and those who have not reduced the use of waste to maintain the image of Bali tourism. So that there are several alternative actions that support the Bali Governor Regulation number 97 of 2018 which is able to effectively reduce the risk of environmental pollution in the presence of plastic waste. It is hoped that these alternative actions can maintain and provide a positive legacy for the next generation. Keywords: Waste, Plastic, Tourism Image
ANALYSIS OF BU HARTIN RESTAURANT COMPETITIVE STRATEGY IN THE DEVELOPMENT OF CULINARY IN WATES KULON PROGO Atmoko, T. Prasetyo Hadi; Widyaningsih, Heni
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v3i1.23607

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, mengetahui peluang dan ancaman, mengetahui bauran pemasaran dan mengetahui strategi bersaing restoran Bu Hartin. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kunci informan adalah pemilik restoran Bu Hartin dengan Teknik Analisis SWOT. Berdasarkan Analisis SWOT, dapat disimpulkan bahwa faktor kekuatan restoran Bu Hartin memiliki skor 2,36 dan faktor kelemahan memiliki skor 0,08. Faktor peluang memiliki skor 2,99 dan faktor ancaman memiliki skor 0,07. Bauran pemasaran restoran Bu Hartin mencakup tujuh elemen, seperti produk, harga, tempat, promosi, peserta, bukti fisik, dan proses. Hasil dari produk Bu Hartin restaurant adalah menu spesial untuk ayam kampung, iga bakar, dan sup iga. Harga makanan di restoran Bu Hartin terjangkau untuk siswa dan bahkan untuk karyawan kantor. Lokasi restoran Bu Hartin sangat strategis, dekat dengan pusat kota. Promosi untuk restoran Bu Hartin dilakukan melalui media sosial. Restoran Bu Hartin memiliki karyawan yang berpengalaman di bidangnya sehingga layanan kepada pelanggan sangat baik. Fasilitas fisik yang dimiliki oleh restoran Bu Hartin yaitu gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat bagi pelanggan. Proses memasak di restoran Bu Hartin menggunakan bumbu spesial dan lezat sehingga cocok untuk semua tingkat pelanggan. Proses memasaknya cukup cepat, sekitar 10 menit sehingga pelanggan tidak menunggu lama. Berdasarkan diagram SWOT, restoran Bu Hartin berada pada strategi SO dengan meningkatkan promosi melalui media sosial dan memperluas cabang. Kata Kunci: Pengembangan Kuliner, Restoran, Strategi Kompetitif ABSTRACTThe purpose of this research is to find out the strengths and weaknesses, know the opportunities and threats, know the marketing mix and to know the competitive strategy of Bu Hartin restaurant. This research is qualitative research with the key of an informant is the owner of Bu Hartin restaurant with SWOT Analysis Technique. Based on SWOT Analysis, it can be concluded that the strength factor of Bu Hartin restaurant has a score of 2.36 and the weaknesses factor has a score of 0.08. The opportunity factor has a score of 2.99 and the threats factor has a score of 0.07. The marketing mix of Bu Hartin restaurant includes seven elements, such as product, price, place, promotion, participants, physical evidence, and process. The result of the product of Bu Hartin restaurant is a special menu for free-range chicken, grilled ribs, and ribs soup. The food prices at Bu Hartin restaurant are affordable for students and even for office employees. Location Bu Hartin restaurant is very strategic, close to the city center. Promotion for Bu Hartin restaurant is conducted through social media. Bu Hartin restaurant has employees who are experienced in their fields so that the services to the customers are very well. Physical facilities owned by Bu Hartin restaurant that is a gazebo that can be used as a resting place for the customers. The cooking process at Bu Hartin restaurant applies special and delicious spices so that it is suitable for all customers? levels. The cooking process is quite fast, approximately 10 minutes so that the customers do not wait for a long period. Based on the SWOT diagram, Bu Hartin restaurant is on the SO strategy by increasing promotion through social media and expanding branches.   Keywords: Competitive Strategy, Culinary Development, Restaurant

Page 4 of 10 | Total Record : 91

 2   3   4   5   6 

Filter by Year

2019 2023


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol 6, No 1 (2023): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation (April) Vol 5, No 2 (2022): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation (October Edition) Vol 5, No 1 (2022): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation (April Edition) Vol 4, No 2 (2021): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation (October Edition) Vol 3, No 1 (2020): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 2 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 1 (2019): Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 2, No 1 Vol 1, No 2 Vol 1, No 1