cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
ISSN : 0854526x     EISSN : 25030272     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Eknomi Pembangunan merupakan salah satu jurnal Pusat Penelitian Ekonomi - LIPI dengan versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jurnal ini membahas permasalahan di bidang ekonomi dan pembangunan dalam arti menyeluruh, tidak hanya terbatas pada ilmu ekonomi pembangunan. Namun meliputi juga ekonomi Islam, ekonomi lingkungan, ekonomi perusahaan, pembangunan daerah, kemiskinan, ketimpangan dan bidang yang terkait ilmu ekonomi dan pembangunan lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) TERHADAP KINERJA KERJASAMA LISENSI BIDANG PERTANIAN GUNAWAN, Endro
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 24, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.24.1.2016.43-49

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)  terhadap kinerja kerjasama lisensi  bidang pertanian.  Kajian dilakukan dengan data sekunder pada tahun 2010-2015.  Hasil kajian diperoleh bahwa kebijakan HKI Balitbangtan terdapat pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 06 tahun 2012 tentang Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pertanian, serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 99/Permentan/OT.140/10/2013 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan menteri Pertanian Nomor 06/Permentan/OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pertanian.  Pada periode 2005-2015 jumlah kerjasama lisensi yang dilakukan Balitbangtan sebanyak 140 kerjasama yang terdiri atas  Paten (63 perjanjian), PVT (53 perjanjian) dan Rahasia Dagang (24 perjanjian).  Unit kerja Balitbangtan yang sudah melakukan kerjasama lisensi paling banyak adalah Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) sebanyak 27 perjanjian lisensi, diikuti BBSDLP (25 lisensi ), Puslitbang Hortikultura (24 lisensi), Puslitbang Tanaman Pangan (18 lisensi), BB padi (14 lisensi) dan Puslitbang Perkebunan (13 lisensi).  Jumlah perusahaan yang sudah melakukan kerjasama lisensi sebanyak 37 perusahaan dengan bidang komoditas/bidang masalah terbanyak berturut-turut pupuk dan sumber daya lahan, hortikultura, tanaman pangan, perkebunan, mekanisasi pertanian dan bioteknologi.  Sampai dengan tahun 2015 Balitbangtan mengelola royalty kerjasama lisensi sebesar Rp. 3,515 milyar.  Unit kerja yang menyumbang royalty paling besar adalah Balitro sebesar Rp. 2,246 milyar, dan diikuti  oleh Balithi Rp. 1,177 milyar.   Kendala yang dihadapi dalam kerjasama lisensi diantarannya adalah kinerja teknologi yang belum siap dikembangkan, terbatasnya pasar, kemampuan SDM dalam menerima transfer knowledge dan hambatan regulasi.
Economic, Energy and Co2 Intensity Valuation in Indonesia's Manufacturing Industry Sambodo, Maxensius Tri; Oyama, Tatsuo
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 19, No 2 (2011)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.19.2.2011.23-35

Abstract

Analisis sektor industri manufaktur lebih banyak fokus pada evaluasi aspek ekonomi, seperti output, nilai tambah, dan kesempatan kerja, namun tidak banyak studi yang secara simultan mencoba untuk mengombinasikan aspek konsumsi energi dan emisi gas karbon dioksida (CO2) di dalam analisis. Kami mengaplikasikan teori grafik (graph theory) untuk memilih industri dominan. Namun, tidak ada satupun industri yang mendominasi semua kriteria. Hasil ini menunjukan bahwa pro-pertumbuhan tidaklah harus sama dengan pro-lingkungan hidup, bahkan kedua kriteria tersebut dapat saling bertengtangan satu dengan lainnya. Kami berargumentasi bahwa perbedaan dalam hal karakteristik industri menjadi penting diperhatikan dalam menilai kinerja industri. Akhirnya, dalam konsteks intervensi kebijakan, kami menyarankan pemerintah perlu menyiapakan indikator intensitas dan membangun kerangka kebijakan yang lebih menyeluruh untuk memacu efisiensi energi.
Analisis dampak migrasi internal terhadap upah pekerja berdasarkan IPM provinsi di Indonesia latifadina, rifqa
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 23, No 2 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.23.2.2015.95–112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampakmigrasi internal terhadap upah pekerja berdasarkan tingkat HDI antar provinsi di Indonesia. Masalah mengenai ketimpangan upah di Indonesia muncul antara provinsi yang memiliki tingkat IPM tinggi dan provinsi yang memiliki tingkat IPM rendah. Masalah tersebut mengindikasikan bahwa adanya masalah alokasi SDM di Indonesia. Salah satu instrument regional wage equilibrating adalah migrasi internal. Dengan menggunakan variable IPM sebagai proxy mutu modal manusia, penelitian ini bertujuan mengetahui dampak migrasi internal terhadap upah berdasarkan tingkat IPM provinsi di Indonesia. Menggunkana data SAKERNAS, SP dan SUPAS tahun 1995-2010 dengan metode panel fixed effect. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dari migrasi internal terhadap upah berdasarkan tingkat IPM per provinsi di Indonesia
PERAN PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERIKANAN TANGKAP STUDI KASUS: BITUNG Rahmayanti, Atika Zahra
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 26, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.26.2.2018.131-141

Abstract

Peran Infrastruktur memainkan peran penting dalam pembangunan suatu wilayah. Tidak dipungkiri keberadaan infrastruktur menjadi tulang punggung dalam meningkatkan perekonomian suatu kawasan. Bagi sektor perikanan tangkap, infrastruktur merupakan motor penggerak produksi perikanan. Pengadaan infrastruktur pelabuhan menjadi barometer penting bagi proses penangkapan hingga pengolahan bagi sektor perikanan tangkap.Dilihat dari segi ketersediaan infrastruktur, pelabuhan Kota Bitung sebetulnya telah memenuhi persyaratan kepelabuhan perikanan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Peningkatan skala pelabuhan menuntut pihak PPS Bitung untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur dalam menunjang kegiatan kepelabuhanan. Perluasan lahan menjadi fokus utama yang sedang dilakukan di samping dengan penambahan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti ketersediaan air bersih, daya listrik, pengolahan limbah, pengadaan mess ABK, gudang, dan pengerukan kedalaman dermaga bagi Pelabuhan Bitung. Sedangkan bagi pelabuhan dengan skala PPN seperti pada PPN Pelabuhan Ratu, kebutuhan infrastruktur relatif lebih sedikit dan lebih mengarah kepada kebutuhan pengembangan industri pengolahan di sekitar pelabuhan dan asuransi nelayan.Partisipasi swasta dalam pengadaan infrastruktur dapat dikatakan belum terelisasi penuh. Kebanyakan bentuk peran swasta lebih mengarah pada investasi dan CSR kepada masyarakat. Infrastruktur yang mereka bangun hanya diperuntukkan bagi kepentingan usaha seperti terminal untuk kepentingan sendiri (TUPKS). Untuk itu, agar ketersediaan infrastruktur bisa dipenuhi perlu ada skema pemerintah dan swasta dalam kerjasama pengadaan infrastruktur bagi kepentingan bersama. Hal ini dikarenakan anggaran pemerintah bersifat terbatas. Bagi kasus Bitung, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah daerah dalam membuat BUMD lokal sebagai mitra kerjasama bagi para investor yang hendak berinvestasi di Bitung.  
Daya Saing Tembakau Virginia Lokal: Analisis Rantai Nilai Nur, Yudha Hadian; Salim, Zamroni
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No 1 (2014)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.22.1.2014.15-24

Abstract

Tembakau Virginia merupakan bahan baku utama industri rokok Indonesia terutama digunakan untuk pembuatan rokok sigaret putih. Meningkatnya impor tembakau Virginia secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap produksi tembakau sejenis di dalam negeri. Studi ini mengkaji kemampuan daya saing tembakau Virginia local dengan menggunakan analisis rantai nilai (value chain). Metode Value Chain Analysis (VCA) digunakan untuk mengetahui keterkaitan yang ada dalam rantai nilai. Data yang dipakai adalah data dari penelitian yang dilakukan di dua daerah yaitu Bojonegoro (Jawa Timur) dam Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat). Produksi dalam negeri belum bisa memasok sepenuhnya kebutuhan industri rokok dalam negeri, karena terbatasnya jumlah produksi, rendahnya kualitas tembakau yang dihasilkannya dan kontinyuitas pasokan tembakau. Rantai distribusi yang panjang menyebabkan harga yang tidak kompetitif dan kualiatas yang menurun, sehingga daya saingnya lebih rendah. Kebijakan intensifikasi lahan merupakan pilihan yang harus ditempuh daerah penghasil tembakau dengan terus meningkatkan kualitas tembakau yang dihasilkannya, sehingga produksi dan produktivitasnya meningkat untuk memenuhi pasokan tembakau virginia di dalam negeri.
Banking Financing Strategy of Fishing Sector Towards Finance Inclusive: SWOT Analysis (Case Study: Malang and Cirebon District) Yuliana, Rr. Retno Rizki Dini
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 24, No 2 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.24.2.2016.121–135

Abstract

The purpose of this study is (1) identify the factors (internal and external) bank financing to the fisheries sector get causes banks would make him as a priority, (2) analyze the strengths and weaknesses of bank financing fishing sector, (3) study the opportunities and threats to the fishing sector so that the sector less attractive to banks, and (4) formulate policy strategies that can be use by banks. This research use SWOT analysis to mapping out the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of bank financing fishing sector in Malang and Cirebon District. SWOT analysis in Malang and Cirebon District showed banks in both regions have different financing strategies. Malang District is in a position turn over strategy, so the alternative is to do them create a special credit for the fishing effort, improve marketing strategies, and improve banking education to fishermen. While Cirebon District in the position of an aggressive strategy with alternative strategies that can be done is to create or increase a credit program with several alternative collateral.
Analisis Penawaran Tenaga Kerja Wanita Memiliki Balita di Perdesaan Sumatera Barat Maryati, Sri
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 26, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.26.1.2018.77-88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja wanita yang memiliki Balita di Sumatera Barat. Keputusan memasuki pasar kerja yang harus diambil oleh wanita pada umumnya dan wanita yang memiliki balita khususnya sangatlah kompleks, diantaranya tergantung pada latar belakang individu dan pengaruh keluarga serta lingkungan. Variabel yang dikaji dalam studi ini adalah karakteristik individu, karakteristik keluarga dan karakteristik pekerjaan suami, dengan objek penelitian wanita usia produktif (15-64 tahun) yang memiliki Balita di Sumatera Barat, dan daerah penelitian adalah Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode sensus, alat pengumpulan data dengan wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Metode analisa data dilakukan secara deskriptif dan induktif dengan peralatan analisis statistika dan ekonometrika. Hasil studi memperlihatkan bahwa penawaran tenaga kerja wanita yang memiliki balita dipengaruhi oleh variabelumur , tingkat pendidikan , jumlah ART, status RT, dan kedudukan pekerjaan suami. Dari studi ini juga ditemukan wanita memiliki balita cenderung memasuki lapangan kerja setelah anaknya cukup aman untuk ditinggalkan atau dibawa bekerja, penawaran tenaga kerja wanita berbalita bersifat komplementer terhadap pekerjaan suami.
Pengaruh Kbiejakan Bahan Bakar Minyak dan Tarif Dasar Listrik terhadap Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Jawa Barat Ermawati, Tuti
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 18, No 1 (2010)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.18.1.2010.97-102

Abstract

ANALISIS EFEKTIVITAS TRANSMISI MONETER GANDA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Wibowo, Muhammad Ghafur; Mubarok, Ahmad
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 25, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.25.2.2017.%p

Abstract

Mekanisme perubahan kebijakan moneter hingga memengaruhi pertumbuhan ekonomi disebut sebagai mekanisme transmisi kebijakan moneter. Indonesia menganut dual banking system yaitu bank syariah dan bank konvensional. Bank Indonesia selaku otoritas moneter mempunyai instrumen mekanisme transmisi syariah dan mekanisme transmisi konvensional.Tujuan penelitian ini untuk menganalisa efektivitas mekanisme transmisi ganda melalui jalur syariah yaitu pembiayaan dan bagi hasil, sedangkan jalur konvensional  yaitu kredit dan suku bunga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Vector Eror Correction Model (VECM). Penelitian ini menggunakan data dengan periode 2008-2015. Proses pengujian data menggunakan uji stasioneritas, uji kointegrasi, uji stabilitas, uji kausalitas, analisis Impulse Response Function (IRF), dan Forecast Eror Variance Decomposition (FEVD).Hasil penelitian ini menemukan variabel jalur syariah yaitu pembiayaan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Variabel bagi hasil dan SBIS tidak efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Variabel jalur konvensional yang terdiri dari total kredit dan SBI tidak efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel suku bunga kredit efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Zakat sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan Firmansyah, Firmansyah
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No 2 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.168 KB) | DOI: 10.14203/JEP.21.2.2013.61-72

Abstract

Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Para akademisi berpendapat bahwa pembangunan ekonomi di suatu negara telah menciptakan sebuah pilihan di antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi. Pendekatan distribusi konvensional tampaknya gagal dalam mengatasi kedua masalah. Oleh karena itu, pengenalan mekanisme zakat sangat diperlukan sebagai pendekatan alternatif untuk memecahkan masalah. Tulisan ini bertujuan untuk membahas peran zakat dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, ada kesenjangan yang signifikan antara potensi dan realisasi zakat di Indonesia. Kedua, lembaga zakat resmi belum memainkan peran penting dalam penggalangan dana zakat, karena masih banyak pembayar zakat yang menggunakan lembaga zakat tidak resmi. Ketiga, alokasi anggaran untuk mendukung zakat produktif masih terbatas karena beberapa kendala yang dihadapi. Namun, kehadiran program zakat telah mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan penerima zakat.

Page 4 of 11 | Total Record : 106