cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa
ISSN : 1693685X     EISSN : 25802143     DOI : -
Core Subject : Education,
METALINGUA is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in Metalingua have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. METALINGUA is published by West Java Balai Bahasa twice a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 205 Documents
THE INFLECTIONAL OF PRESEN VERB-INDICATIVE-PARASMAIPADAM THE ROOT OF FIRST CLASS OF VERB SANSKRIT: TRANFORMATION GENERATIVE STUDY Ni Made Suryati
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 2 (2015): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.203 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i2.6

Abstract

SANSKRIT language has a very important function for maintaining Hindu religionand Balinese literature. This article aims to find out 1) verbs inventory, 2) theinflectional suffix of present verb-indicative-parasmaipadam the root of first classverb, and 3) to formulate the patterns, using transformational generative theory.The data were taken from dictionaries, books, and Veda. They were collectedusing observation method and note taking and translation techniques. The datawere identified, analyzed using distributional method, continued with patternsand short explanation, and finally explained via tree diagram. The result shows1) there are four verbs inventory, namely person, number, time, and modus; 2)there are nine inflectional suffix of verb present-indicative-parasmaipadam,namely { -mi}, { -vah}, { -mah}, { -si}, { -thah}, { -tha}, { -ti}, { -tah}, dan { -nti};and 3) there are nine inflectional patterns of verb, namely (1) [x]vI à [x +/-guna a-mi]vpers.I sing., (2) [x]vI à [x +/-guna a-vah]vpers.I dual., (3) [x]vIà [x +/-guna a-mah]vpers.I plur, (4) [x]vI à [x +/-guna a-si]vpers.II sing. (5)[x]vI à [x +/-guna a-thah]vpers.II dual., (6) [x]vI à [x +/-guna a-tha]vpers.IIplur., (7) [x]vI à [x +/-guna a-ti]vpers.III sing., (8) [x]vI à [x +/-guna aah]vpers.III dual., (9) [x]vI à [x +/-guna a-nti]vpers.III plur
SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013 Raja Saleh
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 2 (2014): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.971 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i2.28

Abstract

TULISAN ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis sentilan Atan Sengat selamabulan Desember 2013 di Riau Pos dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Data dalam penelitian ini adalah sentilan Atan Sengat yang diterbitkan Riau Pos selamabulan Desember. Data itu diunduh Riau Pos setiap hari mulai dari tanggal 1 sampaidengan 31 Desember 2013. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis denganmenggunakan teori analisis wacana sehingga akan terurai apa sebenarnya yangdimaksudkan oleh Atan Sengat sesuai dengan konteks yang terjadi pada saat beritaditurunkan. Setelah dianalisis, data diklasifikasikan menurut jenis komentar. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa ada tiga jenis sentilan, yaitu 1) kritikan terhadap pemerintah, 2)sindiran, juga lebih banyak ditujukan kepada pemerintah baik pusat, provinsi, maupunkabupaten, 3) saran, Atan Sengat pada beberapa sentilan menyampaikan saran, baikkepada pemerintah, korban dalam pemberitaan tersebut, maupun kepada pelaku dalamsebuah kasus. Sentilan-sentilan tersebut disampaikan oleh Atan Sengat denganmenggunakan bahasa Melayu Riau Kepulauan. Sentilan tersebut merupakan percakapanlisan yang disampaikan dalam bentuk tulisan.
PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN TEKNIK PEMANDANGAN INDAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI PERCOBAAN (SDNP) CILEUNYI, KABUPATEN BANDUNG Srie Yoharti Soleha
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.063 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.45

Abstract

TULISAN ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Teknik Pemandangan Indah dalammeningkatkan kualitas keterampilan menulis deskripsi pada siswa SD. Adapun TeknikPemandangan Indah (TPI) adalah teknik yang mengaktualisasikan imajinasi persepsi otakatas sebuah objek yang ingin digambarkan. Teknik tersebut mengandalkan kekuatan persepsiotak untuk menggambarkan kekayaan indrawi. Penelitian ini dilakukan dengan metodeeksperimen semu dengan desain Randomized Pretest-Posttest Control Group Design.Populasinya ialah siswa SDNP Cileunyi, Kabupaten Bandung dengan sampel berjumlah60 orang siswa, yang terdiri atas 30 siswa sebagai sampel kelas eksperimen dan 30 siswasebagai sampel kelas kontrol. Data penelitian ini diperoleh dari hasil prates dan pascateskelas eksperimen dan kelas kontrol, observasi, wawancara, angket, dan teknik pembelajaran/pengajaran. Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarakemampuan siswa kelas eksperimen dan kemampuan siswa kelas kontrol dalam menuliskarangan deskripsi, yaitu t hitung > t tabel (8,39 > 2,76). Adapun dari hasil observasi,wawancara, angket, dan teknik pembelajaran, diperoleh temuan bahwa TPI memberikankontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis deskripsi.
AFIKS DERIVASIONAL DAN INFLEKSIONAL BAHASA SOBEY DI KABUPATEN SARMI PROVINSI, PAPUA Arman Mappiasse
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 1 (2017): METALINGUA EDISI JUNI 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.026 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i1.151

Abstract

This research aims to describe about derivational and inflectional affixesin Sobey and to know whether there is any morphophonemic process ofaffixation process in Sobey language as well. This research uses qualitativedescriptive method with recording and noting as data collecting techniques.Stages in data collecting of this research are: (1) data collecting, (2) dataanalyzing, and (3) presentation of data analysis result. The result shows thatthere are some affixes in Sobey language, such as, there are six prefix typesof inflexion formed, eight types of suffix formed, two types of infix formed,and one type of circumfix or ambifix which is in derivational and inflectionalmanifestation. This affixation process in Sobey language does not create anymorphophonemic phenomenon. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan afiks-afiks derivasi dan infleksidalam bahasa Sobey serta mengetahui ada tidaknya proses morfofonemispada proses afiksasi dalam bahasa Sobey. Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data perekamandan pencatatan. Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang digunakandalan penelitian ini melalui tiga tahapan, yaitu (1) tahap penyediaan data,(2) tahap penganalisisan data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bahasa Sobey terdapat 6prefiks pembentuk infleksi dan derivasi, 8 sufiks pembentuk infleksi serta7 pembentuk derivasi, 2 infiks pembentuk derivasi, dan terakhir hanya ada1 konfiks pembentuk infleksi. Proses afiksasi dalam bahasa Sobey tidakmenimbulkan adanya peristiwa morfofonemik.
Penggunaan Kata Jamu dan Herbal dan Sistem Pengetahuan Indonesia: Sebuah Kajian Linguistik Antropologis Teks Politik Indonesia” NFN Ubaidillah
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 2 (2017): METALINGUA EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.978 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i2.105

Abstract

This article aims to explore the relation between the usage of the words jamu andherbal in Indonesian political texts on pharmacology and the Indonesian system ofknowledge. Indonesian language borrows the word jamu from Javanese, as well theword herbal from English. Linguistic anthropology approach is used to describe thepurpose of this writing and the data are collected by observation method. The resultshows that the words jamu and herbal in political texts are used to label the typesof the natural ingridients hierarchically. Lexically, the word jamu and the phraseherbal drug have similar element of meaning as a lingual unit to signify the meaningof naturally processed herbs. This similarity of meaning offers two distinctions forits usage in the political texts. The selection and distinction of both words in suchusage form an relationship with the scientific process as its hierarchical pulley. Suchevolutive hierarchical relation is influenced by the construction of the Indonesiansystem of knowledge which puts the knowledge system of English as higher thanJavanese language knowledge system. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi kaitan penggunaan kata jamu danherbal dalam teks politik Indonesia, yaitu yang terkait dengan pengobatan dengansistem pengetahuan Indonesia. Bahasa Indonesia menyerap kata jamu dari bahasaJawa, sedangkan kata herbal dari bahasa Inggris. Pendekatan linguistik antropologisdigunakan untuk mendeskripsikan tujuan penelitian dan pengumpulan data dilakukandengan metode simak. Berdasarkan hasil penelitian, kata jamu dan herbal pada tekspolitik digunakan untuk melabeli jenis obat berbahan alam secara hierarkis. Secaramakna leksikal, kata jamu dan obat herbal memiliki kesamaan unsur makna sebagaisatuan lingual untuk menandakan makna obat hasil olahan herba. Kesamaan maknaini memberikan dua pilihan dalam penggunaannya dalam teks politik. Pemilihandan pemilahan keduanya dalam penggunaan di teks politik bidang farmasi Indonesiamembentuk relasi hierarki-evolutif dengan proses ilmiah sebagai katrol hierarkinya.Relasi hierarki-evolutif tersebut dipengaruhi oleh konstruksi sistem pengetahuanIndonesia yang menempatkan sistem pengetahuan dari bahasa Inggris sebagai halyang lebih tinggi daripada sistem pengetahuan dari bahasa Jawa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA (PENELITIAN PADA MURID KELAS V SD TUNAS UNGGUL BANDUNG) Yeti Heryati
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 14, No 1 (2016): METALINGUA, EDISI JUNI 2016
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.863 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v14i1.188

Abstract

THIS writing is based on the need to develop elementary school students speakingskill. Actually teachers don't make it a priority whereas it is one of the importantskills to be taught. Therefore a speaking skill leaning model is needed in order tooptimize the development of elementary students' potencies. Hence, Active StudentLearning is designed to evaluate the effectiveness of students' speaking skilllearning in elementary school. Quasi Experimental design was taken as the mainmethod of the research. 60 students of fifth grade of Tunas Unggul ElementarySchool were taken as a sample which constitutes 30 students in the experimentalclass and 30 students in the control class. Test, observation, and interview weretaken as the instruments. Descriptive analysis was used to analyze the observationand interview. Furthermore, T-test was taken to analyze students' test result. Theresult shows that the ASL model effectively improves students' speaking skill. Thecompetencies that students achieved are (1) pronouncing; (2) tone and pause;(3) diction; (4) content of speaking; (5) speaking fluency; (6) facial expressionand eye contact. The treatment of ASL which gives positive sides to help studentsimproving their speaking skills are (1) The ASL involves all aspects of mind,emotion, physical, and experiences, (2) The ASL is able to create multipleinteraction, (3) ASL optimizes teacher's role as the facilitator and the mediator,(4) The ASL improves student's creativity, (5) the serial pictures as learning mediagives the opportunity to the students in expressing themselves and theirexperiences. AbstrakPENELITIAN ini didasari oleh adanya kebutuhan untuk mengembangkan keterampilanberbicara pada siswa sekolah dasar. Kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaranberbicara belum mendapat perhatian yang serius dari guru. Padahal, kemampuanberbicara sangatlah penting. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yangdapat mengembangkan potensi siswa sekolah dasar dalam keterampilan berbicarasecara optimal. Dalam konteks inilah peneliti merancang penelitian tentang modelPembelajaran Siswa Aktif (PSA) yang bertujuan untuk menguji keefektifan modelPSA dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa sekolah dasar. Penelitian initermasuk penelitian kuasi-eksperimen. Subjek penelitiannya adalah murid kelas VSekolah Dasar Tunas Unggul dengan sampel 60 orang yang terdiri atas 30 murid dikelas eksperimen dan 30 orang di kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes,pengamatan, dan wawancara. Analisis data pengamatan dan wawancara menggunakanteknik deskriptif analisis, sedangkan analisis data tes menggunakan teknik analisisstatistik uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PSA efektif meningkatkanketerampilan berbicara murid. Kompetensi yang dicapai murid setelah mengikuti modelPSA berupa keterampilan: (1) mengucapkan ujaran; (2) menggunakan nada dan jeda;(3) memilih diksi dan menggunakan kalimat; (4) memahami isi pembicaraan; (5)berbicara lancar; dan (6) mengekspresikan mimik dan kontak mata. Selain kompetensikebahasaan, model PSA memiliki keunggulan sebagai berikut: (1) mampu melibatkanseluruh aspek pikiran, emosi, fisik, dan pengalaman murid, (2) dapat menciptakaninteraksi multiarah dalam pembelajaran, (3) dapat mengoptimalkan peran guru sebagaifasilitator dan mediator dalam pembelajaran, (4) dapat menumbuhkan kreativitas murid,serta (5) dapat memberikan peluang kepada murid untuk mengekspresikan diri danpengalamannya secara optimal (dengan menggunakan gambar berseri sebagai mediapembelajaran).
DERIVASI BAHASA LAMAHOLOT DIALEK BAIPITO (DERIVATION OF LAMAHOLOT LANGUAGE OF BAIPITO DIALECT) Christina Terentje Weking
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 2 (2018): Metalingua Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.902 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i2.263

Abstract

Sebuah kata dalam bahasa Indonesia secara morfologi dibentuk dengan penambahan afiksasi sehingga kata tersebut mengalami perubahan bentuk dan makna yang dikenal dengan derivasi. Bahasa Lamaholot Dialek Baipito (BLDB) pun mengalaminya. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan teknik agih. Teori yang digunakan adalah teori Morfologi Generatif yang dikemukakan oleh Aronnoff (2011) dan Booij (2005) mengenai pembentukan kata. Adapun tujuan untuk mengetahui: 1) kelas kata apa saja dalam BLDB yang mengalami proses derivasi; 2) bagaimana proses derivasi pada setiap kelas kata dalam BLDB; 3) bagaimana kaidah derivasi dalam BLDB; 4) apa makna yang timbul dari proses derivasi BLDB. Hasil penelitian ini adalah kelas kata yang mengalami derivasi yakni verba, adjektiva, dan nomina.  Derivasi verba yaitu perubahan kelas kata dari kelas kata dasar verba menjadi nomina (nomina deverbal) dan perubahan kelas kata verba menjadi adjektiva (adjektiva deverbal). Derivasi adjektiva yaitu perubahan kelas kata dari kata dasar adjektiva menjadi nomina (nomina deadjektival) dan perubahan dari kelas kata adjektiva menjadi kelas kata verba (verba deadjektival). Derivasi nomina, yaitu perubahan kelas kata dari kelas kata nomina sebagai kata dasar menjadi kelas kata verba (verba denominal). Temuan lain dalam penelitian ini adalah derivasi bentuk lain dan derivasi zero. Proses yang menyebabkan terjadinya derivasi dalam BLDB ini karena adanya penambahan leksem lain berupa afiks-afiks, yaitu prefiks be-, ke-, pe(N)-;  infiks -en-, -em-, -el-; sufiks -n; dan konfiks be--n. Perubahan bunyi ini, tidak banyak perubahan dan mengganggu pengucapan atau tuturan karena bunyi-bunyi fonem yang berubah terletak pada daerah artikulasi yang sama. Proses derivasi yang terjadi ini, secara umum dapat dikaidah. Makna yang ditimbulkan akibat derivasi BLDB juga berubah sesuai dengan yang dinyatakan oleh kata dasar. Kata Kunci: Afiksasi, Derivasi, Verba, Nomina, Adjektiva, Bahasa Lamaholot dialek Baipito
Indexing admin admin
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 2 (2018): Metalingua Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.546 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i2.282

Abstract

SEMANTIC ROLE OF THE NAFRI LANGUAGE VERBS Antonius Maturbongs
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 2 (2015): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.413 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i2.1

Abstract

THE Nafri language is one of the languages spoken in Jayapura City of PapuaProvince with a moderate number of speakers. This writing describes semanticroles in Nafri language (Nl), namely verbs of state, verbs of action, and verbs ofprocess. The data was analyzed using qualitative and descriptive methods. Theresults showed that the semantic role of the verbs of state tended to feature thestate of physics and that of mind. The semantic roles of the verbs of actionrepresented the nature of actions, occurences, and movements. Meanwhile, thatof the verbs of process presented the regularity of movements and the regularityof events. The semantic roles of those three verbs showed an interesting implicationthat is an inherent correlation between the valencies of the verbs of state, theverbs of action, and the verbs of process mainly on the first exponent.
REALISASI KESANTUNAN TINDAK TUTUR KOMISIF BERJANJI DALAM BAHASA BANJAR NFN Jahdiah
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 2 (2014): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.142 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i2.23

Abstract

TULISAN ini membahas realisasi kesantunan tindak tutur komisif berjanji. Penelitian inibertujuan untuk mendeskripsikan realisasi kesantunan tindak tutur komisif berjanji. Metodedasar yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakanuntuk mengumpulkan data penelitian ini adalah observasi, pencatatan, perekaman, danwawancara. Dalam analisis data digunakan prinsip kesantunan Leech berdasarkan enammaksim, yaitu 1) maksim kebijaksanaan, 2) maksim kedermawanan, 3) maksimpenghargaan, 4) maksim kesederhanaan, 5) maksim permufakatan, dan 6) maksim simpati.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penerapan prinsip kesantunan yangdikemukakan oleh Leech, yaitu maksim permufakatan, maksim kemurahan hati, danmaksim kebijaksanaan. Selain itu, terdapat juga pelanggaran terhadap maksimkebijaksanaan.

Page 3 of 21 | Total Record : 205