cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
ISSN : 24773859     EISSN : 24773581     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar (JIPD) or The Journal of Innovation in Elementary Education is an international, open access, multidisciplinary, peer-reviewed journal that is online publishes two times in a year. JIPD publishes peer-reviewed articles that pertain to both education theory and research and their implications for teaching and learning in the elementary and middle grades. In addition, JIPD presents articles that relate the latest research in teacher education and development, child development, educational psychology, educational policy, sociology and philosophy to school teaching and learning, educational technology, and curriculum development.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
Cooperative Tipe Snowball Throwing dan Inquiry: Membandingkan dua Model dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Anisa, Feni; Dewina, Zulfa
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 3 No 1 (2017): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara pembelajaran cooperative tipe snowball throwing dan model inquiry terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian berjumlah 59 siswa, sampel penelitian sejumlah 31 siswa kelas IVA sebagai kelas Eksperimen I dan 28 siswa kelas IVB sebagai Ekperimen II. Instrumen penelitian disusun sesuai indikator dan dikonsultasikan kepada ahli, kemudian diujicobakan ke siswa. Uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus Korelasi Point Biserial. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji prayarat normalitas menggunakan uji liliefors diperoleh hasil kedua kelas berdistribusi normal dan uji homogenitas menggunakan uji fisher diperoleh hasil bahwa kedua kelas memiliki varians yang sama. Berdasarkan hasil analisis terhadap uji t, penelitian ini menemukan bahwa pada sampel penelitian ini, pembelajaran cooperative tipe snowball throwing memberikan hasil belajar lebih baik daripada pembelajaran inquiry. Implikasi dari temuan tersebut didiskusikan lebih lengkap pada artikel ini.
Literasi Guru Sekolah Dasar terkait Asesmen Suciati, Rizkia
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 1 No 1 (2015): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v1i1.11

Abstract

Penelitian deskriptif tentang literasi asesmen guru sekolah dasar dilakukan untuk mengetahui sejauh mana literasi asesmen dari guru-guru sekolah dasar di Bengkulu. Survei dilakukan terhadap guru sekolah dasar (n = 28) yang berasal dari 22 sekolah dasar dari 5 kecamatan se-kota bengkulu. Responden diminta melengkapi 4 pertanyaan tertutup dan 5 pertanyaan terbuka berkenaan dengan tingkat literasi asesmen, tujuan utama dari asesmen dan pemanfaatan berbagai teknik asesmen, kebutuhan akan pelatihan lanjutan dan cara-cara yang disarankannya untuk meningkatkan literasi asesmen di perguruan tinggi dan pada praktek keguruan (PPL). Guru-guru memiliki tingkat literasi yang bervariasi. Namun, tujuan sumatif masih mendominasi sebagai bentuk persepsi mereka tentang tujuan asesmen dalam pembelajaran dan sedikit yang berpendapat asesmen dilakukan untuk keperluan formatif (pengembangan) ataupun diagnostik. Guru-guru dalam sampel ini lebih menyukai menggunakan teknik asesmen komunikasi personal dan tes pilihan (responden terbatas), namun bila ada pelatihan teknik asesmen di masa mendatang mereka memilih teknik asesmen observasi.
Perbedaan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) Wardhany, Annisa Restu; Amirullah, Gufron
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 2 No 2 (2017): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write dan Think Pair Share. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan partisipan berjumlah 34 siswa untuk eksperimen 1 yaitu kelas V A dan 28 siswa untuk eksperimen 2 yaitu kelas V B dan diambil dengan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berjumlah 30 soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Data postest dilakukan uji normalitas menggunakan uji Liliefors diperoleh hasil kedua kelas eksperimen terditsribusi normal dan uji homogenitas menggunakan uji Fisher diperoleh hasil bahwa kedua kelas memiliki varians yang sama. Berdasarkan analisis uji , diperoleh tobs = 3,46 dan ttabel = 2,00 dengan dk = 60 dan alpha = 0,05 maka H0 ditolak. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write dan Think Pair Share.
Pengaruh Contextual Teaching and Learning Tipe Card Match dan Realistic Mathematics Education Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Juliansyah, Yoga
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 1 (2018): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i1.87

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan Contextual Teaching and Learning (CTL) Tipe Card Match dan Realistic Mathematic Education (RME) terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini menggunakan metode ekperimen semu dengan desain penelitian posttest-only design. Sampel yang digunakan sebanyak 64 siswa kelas IV SDN Batu Ampar 02 Pagi Jakarta Timur. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan komunikasi matematika siswa yang berbentuk essai sebanyak 7 soal dengan nilai skor maksimal 4 dan terendah 0, yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematika kelas Eksperimen I menggunakan CTL tipe Card Match sebesar 19,3 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas Eksperimen II menggunakan RME sebesar 18. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan model pembelajaran CTL Tipe Card Match dengan model pembelajaran Realistic Mathematic Education terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika peserta didik SDN Batu Ampar 02 Pagi Jakarta Timur.
Perbandingan Kemampuan Motorik Dasar Siswa pada Tahun Pertama di SD Unggulan dan Biasa Kasriman, Kasriman
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 1 (2018): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i1.77

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan motorik siswa kelas I antara siswa Sekolah Dasar Biasa dan Unggulan di Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Susukan 06 pagi adalah 34 anak, dan jumlah siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Cijantung 03 adalah 35 siswa.  Setelah dilakukan pengambilan sampel melalui teknik purposive sampling diperoleh jumlah 60 siswa, masing-masing 30 siswa dari Sekolah Dasar Negeri Susukan 06 pagi dan 30 siswa dari Sekolah Dasar Negeri Cijantung 03, jumlah sampel 60 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan dasar motorik siswa adalah tes kemampuan motorik untuk anak Sekolah Dasar kelas 1 – 3 yaitu: 1) Menangkap penggaris/tongkat, 2) Berdiri dengan satu kaki, 3) Menolak bola, 4) Mendribel bola, 5) Memukul bola yang dijatuhkan, 6) Memindahkan kelereng, 7) Menendang bola, 8) Lempar tangkap bola, 9) Lari zig zag, 10) Tiarap berdiri, 11) Lompat jauh tanpa awalan, 12) Mencium lutut, 13) Aktivitas fisik relatif lama (15-20 menit). Data penelitian yang telah dikumpulkan melalui instrumen kemudian dianalisis dengan menggunakan uji persamaan rata-rata (uji t). Hasil perhitungan pengujian hipotesis dengan uji-t didapatkan thitung = 3,378 pada a = 0,05 dengan n = 30, sedangkan ttabel = 2,045. Hal ini berarti terdapat perbedaan kemampuan motorik siswa kelas I antara siswa Sekolah Dasar Negeri Susukan 06 Pagi dengan siswa Sekolah Dasar Negeri Cijantung 03 di Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Dengan kata lain, bahwa kemampuan motorik siswa yang bersekolah di sekolah biasa lebih tinggi daripada yang unggulan.
Kontrak Perilaku dan Rutinitas Kelas untuk Siswa Sekolah Dasar: Studi Kasus di Lembaga Bahasa Inggris Non-Formal Fitriani, Somariah
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 1 (2018): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i1.78

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan pentingnya kontrak perilaku dan aktivitas rutin kelas sebagai langkah inisiatif pertama untuk mengurangi perilaku buruk peserta didik dan meningkatkan interaksi mereka di antara teman sebaya. Peneliti melakukan percobaan mini "kontrak perilaku" dan "rutinitas kelas" dalam mengajar peserta didik sekolah dasar sebagai bagian dari proses pembelajaran di Intensive English Course (IEC) sebagai salah satu lembaga bahasa Inggris non formal. 16 peserta didik berusia antara 10 hingga 12 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Untuk pengumpulan data, penelitian ini bergantung pada observasi partisipan, daftar periksa, wawancara dan tinjauan literatur. Peneliti bertindak sebagai instrumen kunci untuk mengamati, mencatat, dan memeriksa daftar kontrak perilaku yang disepakati dan ditandatangani antara guru dan peserta didik dengan pemberitahuan sebelumnya ke orang tua. Penelitian telah mengungkapkan bahwa peserta didik telah menunjukkan peningkatan yang lebih baik dalam hal perilaku dan sikap. Mereka juga menunjukkan interaksi yang lebih baik dan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka karena semua peserta didik belajar bahasa Inggris. Kesimpulannya, peran guru yang menjadi kunci utama untuk pembelajaran dan pendidikan yang berkualitas dalam menyebarluaskan gagasan penghormatan, pembentukan karakter untuk orang lain memiliki efek mendalam pada perilaku dan sikap peserta didik sehingga mereka dapat saling pengertian.
Pengaruh dari Metode Instruksional dalam Mengajar Berbicara untuk Anak-anak Kaniadewi, Nita; Sriyanto, Widi
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 1 (2018): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i1.76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang metode yang lebih efektif, antara PPP dan TBL, dalam mengajarkan keterampilan berbicara pada anak yang termasuk ke dalam kategori pembelajar pemula. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan T-test pada taraf signifikansi 0,05. Teknik pengambilan sampel secara non random sampling dari Foundation tingkat II dengan 10 siswa setiap kelas. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes lisan. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (+2,11> +2,10). Hal ini berarti bahwa rata-rata tes lisan kelas PPP secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata tes lisan kelas TBL. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan PPP lebih efektif daripada TBL dalam mengajarkan keterampilan berbicara kepada anak. Ditemukan juga bahwa kegiatan drilling, yang terjadi secara intensif di PPP namun tidak di TBL, merupakan faktor yang berkontribusi besar dalam mendukung efektivitas PPP dalam pengajaran keterampilan berbicara. Kegiatan drilling sangat bermanfaat dan sesuai dengan karakteristik siswa yang termasuk dalam populasi penelitian ini. Oleh karena itu, penggunaan PPP lebih dianjurkan dalam mengajarkan keterampilan berbicara pada siswa pemula yang karakteristiknya sama dengan yang disebutkan dalam diskusi di bawah ini. Namun, karena drilling bisa sangat mekanis dan jauh dari kebermaknaan, maka rentang waktu untuk kegiatan ini harus diperhatikan agar tidak menyebabkan kebosanan. Selain itu, untuk hasil belajar yang optimal, drilling juga harus selalu diikuti dengan kegiatan komunikatif.
Pengaruh Cooperative Learning tipe Make a Match terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar Tiyasa, Tiyasa
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 1 (2018): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i1.75

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a Match terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV di SDN Cibunar 02 Parungpanjang Bogor. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif asosiatif dengan posttest only control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 50 siswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar matematika siswa yang berbentuk essai sebanyak 5 soal. Setiap pertanyaan memiliki 4 untuk skor minimum dan 0 untuk skor minimum. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan hasil data pada kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya, teknik analisis data menggunakan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 66,6 sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 54,4. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaaan signifikan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kesimpulannya terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make a Match terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Cibunar 02 Parungpanjang Bogor.
Hubungan Antara Partisipasi Aktif dan Kemampuan Metakognitif Siswa Sekolah Dasar Melalui Metode Pembelajaran Montessori Janah, Widia Nur; Susilawati, Susilawati
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 2 (2019): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i2.82

Abstract

Metakognitif adalah kemampuan siswa dalam proses melakukan (aktivitas) dan berpikir (proses mental). Kemampuan ini dapat meningkatkan proses pembelajaran dan memori siswa. Siswa yang memiliki kemampuan metakognitif dapat mengontrol dan mengatur aktivitas pembelajaran dengan sendirinya. Partisipasi aktif adalah interaksi secara fisik dan psikologi siswa untuk berpikir, berinteraksi, mencoba, dan menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan hubungan antara partisipasi aktif dan kemampuan metakognitif siswa khususnya siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri 3 Klangenan Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Variabel-variabel penelitian ini adalah partisipasi aktif dan kemampuan kognitif. Data penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan tes tertulis. Instrumen untuk mengukur partisipasi aktif siswa menggunakan lembar observasi dan instrumen untuk mengukur kemampuan metakognitif menggunakan tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal.  Data dianalisis dengan teknik korelasi menggunakan bantuan IBM SPSS 16.0 untuk windows. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai r hitung sebesar 0,682.  Pada taraf signifikansi 5% diperoleh  sebesar 0,413. Berdasarkan nilai  dan  diketahui bahwa  sehingga hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pastisipasi aktif dan kemampuan metakognitif siswa kelas 5 SD Negeri 3 Klangenan.  
Kebutuhan Instrumen Penilaian untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sesuai dengan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Rukayah, Rukayah
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol 4 No 2 (2019): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jipd.v4i2.84

Abstract

Abad 21 diperlukan pemikir kritis dan mampu memecahkan masalah dan secara aktif berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang isu-isu lokal dan global yang terbentuk melalui proses berpikir. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan bentuk pertanyaan yang sering digunakan guru dan kebutuhan instrumen penilaian yang digunakan guru untuk mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa sekolah dasar. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Sampel penelitian adalah 34 guru sekolah dasar di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Pemilihan sampel menggunakan teknik snow-ball sampling, sedangkan sumber data penelitian adalah guru dan dokumen dasar. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, kuesioner, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknis. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif termasuk (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) kesimpulan. Temuan penelitian termasuk (1) bentuk pertanyaan deskripsi yang paling sering digunakan guru dan pertanyaan pilihan ganda hanya mengukur C1 ke C4; (2) 48% guru membutuhkan instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur HOTS.

Page 4 of 11 | Total Record : 106