cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sumenep,
Jawa timur
INDONESIA
Reflektika
ISSN : 23376821     EISSN : 25804006     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Reflektika is a peer-reviewed journal which is highly dedicated as public space to deeply explore and widely socialize various creative and brilliance academic ideas, concepts, and research findings from the researchers, academicians, and practitioners who are concerning to develop and promote the religious thoughts, and philosophies. Nevertheless, the ideas which are promoting by this journal not just limited to the concept per se, but also expected to the contextualization into the daily religious life, such as, inter-religious dialogue, Islamic movement, living Qur'an, living Hadith, and other issues which are socially, culturally, and politically correlate to the Islamic and Muslim community development.
Arjuna Subject : -
Articles 128 Documents
GAYA KEPIMPINAN ISLAM SATU PROSES TRANSFORMASI DALAM ORGANISASI Nurshahira Ibrahim
Reflektika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.929 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v11i2.28

Abstract

Transformasi merupakan satu proses perubahan yang perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin dalam menitikberatkan aspek Islam dalam kepimpinannya supaya setiap pengikut sedar akan tanggungjawab dan amanah yang dipikul dalam melakukan sesuatu tugasan kerja. Kajian ini bertujuan untuk mengukur perhubungan di antara gaya kepimpinan transformasi yang mengaplikasikan pendekatan Islam dan komitmen pekerja dalam menguruskan organisasi. Kajian ini menggunakan 100 borang soal selidik yang diedar kepada pekerja yang bekerja di institusi swasta di Sarawak, Malaysia. Analisis model laluan Smart Partial Least Squares (SmartPLS) telah digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. Kajian ini mempunyai dua penemuan penting. Pertama, pengaruh ideal mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kedua, pertimbangan individu mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Secara keseluruhannya, hasil kajian ini mengesahkan bahawakepimpinan transformasi merupakan salah satu penentu yang penting terhadap komitmen organisasi. Selanjutnya, perbincangan, implikasi dan kesimpulan dihuraikan dalam kajian ini.
URGENSI PENANAMAN HAYA’ PADA ANAK DI RUMAH Zainuddin Zainuddin
Reflektika Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.937 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v12i2.133

Abstract

Refleksi kondisi perkembangan anak pada era sekarang membutuhkan tingkat pengawasan yang lebih dari orang tua sebagai penentu awal perkembangan kepribadian anak yang baik. Krisis moral pada anak sudah menjadi menu informasi yang sangat menghawatirkan dalam fase perkembanganya. Oleh karena itu, analisis karakter anak menjadi penting. Analisis karakter anak yang disesuaikan dengan perkembangannya mempunyai tujuan untuk membentuk pribadi anak yang unggul dan mempunyai karakter yang baik sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak pada masanya. Pembentukan karakter malu pada anak di lingkungan keluarga sejak dini mempunyai peran utuh dalam perkembangan emosional anak dan mampu menumbuhkan kesadaran serta menanamkan nilai-nilai positif (nilai ke-Tuhanan dan nilai sisi asas kemanusiaan). Pribadi anak yang ideal dan baik merupakan gambaran proses yang baik dalam pendidikan keluarga karena peran keluarga dalam pendidikan merupakan pendidikan yang paling awal dan utama, lingkungan sekolah dan masyarakat melalui penguatan pendidikan agama sedini mungkin, modeling power, pemberian reward and punishment dan mewujudkan pembiasaan prilaku positif sesuai nilai-nilai agama dan sosial.Refleksi kondisi perkembangan anak pada era sekarang membutuhkan tingkat pengawasan yang lebih dari orang tua sebagai penentu awal perkembangan kepribadian anak yang baik. Krisis moral pada anak sudah menjadi menu informasi yang sangat menghawatirkan dalam fase perkembanganya. Oleh karena itu, analisis karakter anak menjadi penting. Analisis karakter anak yang disesuaikan dengan perkembangannya mempunyai tujuan untuk membentuk pribadi anak yang unggul dan mempunyai karakter yang baik sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak pada masanya. Pembentukan karakter malu pada anak di lingkungan keluarga sejak dini mempunyai peran utuh dalam perkembangan emosional anak dan mampu menumbuhkan kesadaran serta menanamkan nilai-nilai positif (nilai ke-Tuhanan dan nilai sisi asas kemanusiaan). Pribadi anak yang ideal dan baik merupakan gambaran proses yang baik dalam pendidikan keluarga karena peran keluarga dalam pendidikan merupakan pendidikan yang paling awal dan utama, lingkungan sekolah dan masyarakat melalui penguatan pendidikan agama sedini mungkin, modeling power, pemberian reward and punishment dan mewujudkan pembiasaan prilaku positif sesuai nilai-nilai agama dan sosial. 
Gerakan Pembaruan Pendidikan Islam: Studi Komparasi Pergerakan Islam Indonesia antara Syekh Ahmad Surkatiy dan KH Ahmad Dahlan Umar Syarif
Reflektika Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.224 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v13i1.71

Abstract

This paper set out from the condition of muslims in Indonesia during the Dutch colonial era which filled with deviant practices such as shirk (polytheism), bid’ah (any newly invented matter that is without precedent), and khurafat (superstition). The condition is exacerbated by the Dutch government's policy that restricted Islamic education to expedite their christian mission. The appearance of Ahmad Surkati and Ahmad Dahlan with their concept of education had successfully change the condition. This paper is to find out theirIslamic education concept and to compile it, as well as to look for the implications of both in national education. This is a qualitative research. This research studies the literatures related to Ahmad Surkati and Ahmad Dahlan, in form of manuscripts or other forms. Descriptive analysis method is employed to analyze their concept.The result shows that their concept of education are both based on al-Quran and al-Sunnah with the understading the Salaf. The main purpose of their education concept are both to restore the purity of Islam, but they have slightly different focus. Ahmad Surkati focused on Arabic while Ahmad Dahlan focused on Indonesian natives. The implication of their concept are the spread of tauhid, aqidah shahih, manhaj salaf, Arabic language teaching and learning, Islamic education reform, and the spread of Al-Irsyad and Muhammadiyah schools around the nation of Indonesia.
Bringing Islamic Leadership, Unity and Tolerance into Reality for the Stability of ASEAN Community Nurliana Binti Mohd. Hassan
Reflektika Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.953 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v11i1.33

Abstract

This paper explains about a leader of a family or a country who not only holds power to communicate goals which create an inspiring vision while engaging people. It attempts to enlighten leadership throughmanaging the system by doing the right thing to promote a healthy norm highlighting a good leader as an end product of a good follower. But nowadays, the gen-Ys are causing worries to their elder ones. Therefore, to accommodate local contributions, it is suggested that leaders develop regular feedbacks at the same time improve leadership styles. Personal and professional changes create risk upon considering a successful plan though core beliefs in common practice is a combination of accepting unity and seeking room for tolerating individual differences. The complexity of responsibility truly depends on how a leader response towards an impactful scenario. The question is, what is causing social illness in the middle of Islamic Civilization? What are the qualities of a leader? Through a content analysis based research, the 5 element of Maqasid Syariah explores genuine guidelines toward understanding and recognizing religiosity while embracing and living with it leads a leader better. It tells about how a sustainable ummah relies solely on a knowledge-based society in order to enhance tolerance. Realistically, knowing alone is never enough. Upon that, this paper provides evidence that being mindful of other aspects of life reflects on the state of self actualization. Even then, gaining insights only blaze on facts rather than achievements. That rationalizes the reason and importance of being a creative and critical thinker as a Muslim leader. The implication of the findings are discussed through a list of agenda among the Muslim leaders that is to stabilize a culture of Taqwa in people’s behavior with the hope of creating a better place for ASEAN community.
PEMBAJAKAN HADIS NABI: PEMIKIRIAN POLITIK KELOMPOK EKSTRIMIS INDONESIA ERA POLITIK MILENIAL Abdulmatin bin Salman
Reflektika Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/reflektika.v13i1.145

Abstract

Tulisan ini menggambarkan munculnya primordialisme ekstrim di ruang public untuk kepentingan politik. Fenomena primodialisme ini lazim terjadi sejak masa Islam zaman sahabat hingga saat ini. Penggunaan agama sebagai legitimator kekuasaan atau sebaliknya, merupakan hal yang lazim terjadi dalam agama dan kekuasaan manapun. Tidak heran, penggunaan simbol-simbol agama dalam konteks politik semakin ke sini semakin canggih secanggih media yang melahirkannya. Alih-alih dapat dideskripsikan, manuver politik melalui media era millenial bahkan tak dapat dikendalikan oleh siapapun. Konten politik dan agama tak kalah seru memenuhi hampir setiap media dan aplikasi yang tersajikan dengan cepat dan mudah. Tak peduli seberapa kuat akurasi data yang disajikan, yang terpenting adalah semangat menemukan manuver baru dalam rangka mengalahkan yang lain dan menjadi paling eksis. Kelompok politik ekstrimis-religius memasang dan mengunduh sumber-sumber keagamaan dan menyajikannya dalam konteks kepentingan politik tertentu. Materi-materi yang diunduh dan dipasang biasanya berkaitan erat dengan tafsir al-Quran dan hadis nabi. Lebih dari 60% argumen politik yang dibangun biasanya didasarkan pada sumber tidak valid atau setidaknya hasil pemahaman kurang akurat atas hadis nabi dan peristiwa-peristiwa kenabian. Simbol-simbol kenabian atau yang mengidentikkan seseorang atau kelompok kepada yang paling mirip dengan nabi pun dilakukan, meski tidak lazim dan masih semu bagi pemahaman awam. Menempatkan simbol-simbol agama dalam spanduk politik, dan menggunakan instrument ulama yang paling sunnah sebagai instrument untuk meningkatkan elektabilitas politik. Telah terjadi pergeseran fungsi agama dari posisinya sebagai pembimbing menjadi hanya instumen untuk mendapatkan kepentingan kekuasaan politik semata.
إجراء صفي في استخدام طريقة القراءة لتنمية مهارة القراءة Malthuful Anam
Reflektika Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1266.095 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v12i2.118

Abstract

مهارة القراءة هي إحدى المهارات اللغوية المهمة تنميتها وتطويرها، فإن الكتابة كتعليقها لا تُحدّ بالأزمنة والأمكنة. وعملية القراءة ليست مجرد القدرة على النطق بالألفاظ أو الرموز المكتوبة في النص، وإنما هي عملية فهم النصوص المقروءة فهما جيدا. فعدم الفهم بها من إحدى مشكلات الطلاب بجامعة مفتاح العلوم الإسلامية بميكاسان، وأنهم يحتاجون إلى طريقة معينة لتحسينها. فطريقة القراءة هي إحدى الطرق التي تناسب في حل هذه المشكلات، فينبغي أن تجري عملية البحث في تنمية مهارة القراءة باستخدام طريقة القراءة. يهدف هذا البحث لمعرفة كيفية استخدام طريقة القراءة في تحسين قراءة الطلاب النصوص العربية من ناحية فهم معاني الجمل (فهم ما في السطور)، و فهم العلاقة بينها (فهم ما بين السطور)، وفهم المعاني المتضمنة فيها (فهم ما وراء السطور). استخدم هذا البحث المدخل الكيفي في صورة بحث إجرائي الذي يتكون من أربعة مراحل وهي التخطيط، و التنفيذ، و الملاحظة، و التقويم. وهذا البحث يجري على الدورين. فأما جمع اليانات منه فيستخدم طريقة الملاحظة والمقابلة. انطلاقا من تحليل بيانات هذا البحث عرف أن طريقة القراءة ازدادت في تحسين مهارة القراءة من جهة فهم معاني الجمل (فهم ما في السطور)، و فهم العلاقة بينها (فهم ما بين السطور)، وفهم المعاني المتضمنة فيها (فهم ما وراء السطور).
ANTROPOLOGI IKHLAS: STUDI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD Encung .
Reflektika Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.224 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v11i1.38

Abstract

This text is just to examine how the individual personal system according to Freud, works to determain did and produce maintaining character of Ikhlas. Fatehrmore, working individual sytem of personal life of person is coinciding with a wearness so, called as people consciousness, in cordence with its progress to achieve high personality to work. In other sides to identify pure works as ikhlas did of person is very difficult. It is why Marx propose real porpuse of work is work its self and he who works to reach a special reachment is not entirely false, but it is just to coincide what finally regard as work it self. Freud as identifying important figure to achieve a person’s personality to act is classifying thre principle individual elemant. Id Ego and Superego. The system of three is combining together to stimulate an action of ditermaining life of individual.
KEBERKESANAN PROGRAM LATIHAN USAHAWAN MIKRO DALAM MEMBANTU USAHAWAN BUMIPUTRA ISLAM Tengku Maaidah
Reflektika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.696 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v11i2.29

Abstract

Usahawan Mikro adalah revolusi dalam pengurusan pembangunan usahawan MARA (Majlis Amanah Rakyat) iaitu sebuah institusi pembangunan usahawan dan pendidikan Bumiputra. Maka program Usahawan Mikro telah berkerjasama dengan (PBT)Pihak berkuasa Tempatan untuk menjayakan program ini. Oleh itu Program pembangunan usahawan Mikro MARA-PBT merupakan satu program yang di usahakan untuk menyelesaikan masalah penjaja haram yang tumbuh seperti cendawan, terutamanya bumiputra Islam. Sebagai sebuah agensi kerajaan, MARA mengambil inisiatif untuk membantu PBT mengurangkan masalah penjaja haram melalui konsep win to win. Dimana MARA sebagai pemberi geran, perunding sebagai pelaksana, PBT sebagai pemberi lesen dan usahawan dapat di bangunkan. Kertas kerja ini akan membincangkan model, kaedah perlaksanaan dan keberkesanan serta permasalahan perlaksanaan program pembangunan usahawan Mikro di seluruh selangor dalam ketogeri bandar maju (petaling jaya) dan bandar membangun (kajang). Pendekatan kualitatif dengan meninjau dan menemubual peserta usahawan mikro dan perunding MARA, serta mengkaji bahan bahan bertulis sepertil jurnal, laporan prestasi program, laporan prestasi peserta, data koparat MARA dan laman sesawag,. Hasil daripada kajian yang dijalankan, model dan kaedah perlaksanaan program mampu untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi peniaga (penjaja haram) dengan ilmu pengurusan kewangan dan bimbingan perniagaan serta lesen perniagaan. Manakala terdapat beberapa orang peserta yang bersikap tidak patuh dengan peraturan PBT dengan membesarkan saiz kiosk dan tidak mahu berniaga di tempat yang di luluskan, malah faktor pendidikan juga mengambil masa dalam membentuk perubahan pemikiran usahawan semasa bimbingan. Kajian ini merupakan sesuatu yang amat bermakna dalam menilai keberkesanan program pembangunan usahawan Mikro.
أسلمة الثقافة في أنشطة "فتيك لاوت" بقرية كادوارا الغربية بمكاسان مادورا Bisyarotul Hanun
Reflektika Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.393 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v12i2.134

Abstract

"فتيك لاوت" هو نوع من أنواع الثقافة في إندونيسيا عموما وفي جزيرة جاوى و مادورا خصوصا، يأتي من آثار الأسلاف القديمة. إن أسلمة ثقافة "فتيك لاوت"، سواء في الفهم أو في التطبيق يجب أن يؤديها حتى يفهم أعضاء المجتمع الشريعة الإسلامية حق الفهم. أما المشكلات المقدمة في هذا المقال هي دور أنشطة "فتيك لاوت" في نشر رسالة الدعوة الإسلامية بقرية كادوارا الغربية بمكاسان مادورا إندونيسيا، وهي تشتمل على مؤشرين: 1) صيغة أسلمة الثقافة في أنشطة "فتيك لاوت"، و 2) دور أنشطة "فتيك لاوت" وسيلةً لتوصيل رسالة الدعوة الإسلامية. لأجل تحقيق هذا البحث، فالمدخل المستخدم هو المدخل الكيفي الوصفي بوسيلة الملاحظة والمقابلة والثائق كأدوات جمع البيانات. أما طريقة تحقيق البيانات المستخدمة هي التثليث والملاحظة العميقة . كان البحر جزءا مهما في حياة المجتمع الساحلي. ومن هذه الحقيقة، استند المجتمع كثيرا بالموارد البحرية. من خلال الخلفية الثقافية التي تمتلكها المجتمعات الساحلية، هناك تراث خاص لاحترام الموارد البحرية ويسمى هذا الثراث بأنشطة "فتيك لاوت". قامت أنشطة "فتيك لاوت" في قرية كادوارا الغربية بابتكارات الإيجابية بحضور أسلمة الثقافة فيها. إن من صيغة هذه الأسلمة تكون في برنامج الاستغاثة الكبرى، أقيمت في أول ليلة من شهر محرم. تهدف هذه الأنشطة لإحياء ذكرى أول السنة الهجرية والافتتاح الرسمي لأنشطة "فتيك لاوت". فمن ناحية علم الدعوة، كانت في أنشطة "فتيك لاوت" امكانيات عظيمة لتوصيل رسالة الدعوة الإسلامية للمجتمعات، منها؛ دعوة للدعاء  إلى الله، والتعاون فيما بينهم ودعوة للقيام بصلة الرحم مع إخوانهم المسلمين.
REORIENTASI KURIKULUM PAI DI MADRASAH: STUDI ANALISIS LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muhammad Arbain; Badrut Tamam
Reflektika Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.081 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v13i1.69

Abstract

Islamic religious education curriculum must have a strong foundation in its development process. The foundation plays important role to maintain the curriculum. Therefore, the curriculum developers need to establish a firm foundation in curriculum development used in madrasahs. This paper employs descriptive-analysis method in finding the foundations of the curriculum. Result shows that there are seven basic foundations in developing the curriculum, theological foundation (religion), philosophical foundation, ideological foundation, psychological foundation, sociological foundation, science and technology foundation and organizational foundation. With those foundations, madrasahs now have the firm base to foundation in determining the direction for their institutions and remain upright from the onslaught of globalization. The foundations will at least make madrasahs future-oriented in the development of Islamic civilization both nationally and internationally.

Page 2 of 13 | Total Record : 128