cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Al-Maslahah
ISSN : 19070233     EISSN : 25028367     DOI : -
Core Subject : Religion, Economy,
Al-Maslahah (ISSN: 1907-0233, E.ISSN: 2502-8367) is a scientific journal in the fields of syari’ah that published by Syari’ah and Islamic Economic Faculty. Pontianak State Institute of Islamic Studies. This journal contains the masterpiece of professional writers and researchers. The vission of the journal is to be qualified Syari'ah journal either locally or internationally level. Meanwhile, the mission of Al-Maslahah is disseminating professional ideas of Syari'ah study to lectures, researcher, and those who have concern of this field. This journal warmly welcomes contribution from scholars and experts of related disciplines. Al-Maslahah is published biannually i.e. April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 119 Documents
PEMIKIRAN TEORI HUKUM ISLAM IMAM AL-JUWAYNĪ Analisis Pemikiran Uṣūl Fiqh Imam al-Juwaynī, Serta Posisinya Dalam Ijtihād Chamim Thohari
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.328 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v12i1.338

Abstract

Abstract This research discuss about the Uṣūl al-Fiqh (the sources of jurisprudence) and fiqh (jurisprudence) in al-Juwaynī’s thought, and his contribution for development of Islamic law. The methodology which is used in this research is a library research with content analysis to describe the unique sides of al-Juwaynī’s thoughts. The result of this research is, that al-Juwaynī was a Shāfi‘īte, but he diverted in many issues from al-Shāfi‘ī. He was one of the main scholars of his time to concentrate on Ushūl al-Fiqh as a science and as the basis of fiqh. Before him, scholars of Uṣūl al-Fiqh seem to have taken one of two opposite opinions. However al-Juwaynī argued that the truth was somewhere in between. Al-Juwaynī ’s contribution in Uṣūl al-Fiqh is his use of middle ground solutions. In fiqh, al-Juwaynī was independent to a great extent. It seems that only truth mattered to him, despite his recognition that he belonged to the Shāfi‘ī school of fiqh.
ANALISIS PERILAKU KONSUMSI MAHASISWI FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM (FSEI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK DALAM MENGIKUTI TREND FASHION (SEBUAH TELAAH TEORI KONSUMSI ISLAM) Rano Putra
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.042 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v13i2.927

Abstract

Abstract The development of fashion trend always changes annually. Meanwhile, the customers never miss the change and as the result they shift their sopping pattern. This research was aimed at: 1) determining the consumption behavior of FSEI IAIN Pontianak students according to fashion trend changing, 2) analyzing the behavior of FSEI IAIN Pontianak students according to fashion changing and based on Islamic perspective of consumption theory. This was descriptive qualitative research. The data were collected through observation, interviews, and document analysis. The primary data source was 20 students while the secondary data source was documents related to customers’ behavior, profiles of FSEI, and so on. The results show that 1) the consumption behavior of FSEI students according to fashion trend changing vary: they do fashion shopping to get rewards, or because they have big amount of budget. Besides, they are motivated to do fashion shopping since the places are comfortable to visit: malls, modern fashion shops, boutiques and other cozy places. 2) The students of FSEI IAIN Pontianak are very consumptive according to their consumption behavior.Keywords: Consumption behavior, Trend Fashion, Consumption in Islam.  Abstrak Perkembangantrend fashion yang selalu berganti setiap tahun membuat para konsumen tak ingin ketinggalan untuk mengikutinya sehingga membuat pola belanja para konsumen menjadi berubah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui perilaku konsumsi mahasiswi FSEI IAIN Pontianak dalam mengikutitrend fashion, 2) Menganalisisperilaku konsumsi mahasiswi FSEI IAIN Pontianak dalam mengikutitrend fashion menurut perspektif Teori Konsumsi Islam.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Pengumpulandata melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer yaitu mahasiswi FSEI berjumlah 20 orang dan sumber data sekunder berupadokumen-dokumen yang berkaitan dengan perilaku konsumsi, profil FSEI, dan sebagainya.Berdasarkan hasil penelitian,disimpulkan: 1)Perilaku mahasiswi FSEI dalam mengikuti trend fashion berbeda-beda, misalnya keinginan membeli yang disebabkan adanya iming-iming hadiah,anggaran yang disiapkan untuk berbelanja setiap bulannya, frekuensi berbelanja yang dilakukan satu sampai dengan tiga kalidalam sebulan, harga yang tergolong mahal, sesuai dengan trend, serta lokasi belanja yang tergolong mewah seperti mall, distro, butik dan lain sebagainya. 2) Perilaku konsumsi mahasiswi FSEI yang dapat tergolong dalam perilaku konsumtif.Kata Kunci: Perilaku konsumsi, trend fashion, konsumsi Islam.
KONSEP PENGENTASAN KEMISKINAN PERSPEKTIF ISLAM Syaiful Ilmi
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.445 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v13i1.918

Abstract

Abstract Poverty has been haunting every individual or even country for ages. It is a classic problem that appears along with human history. In Indonesian context, UUD 1945 has declared the elimination of poverty, while Islam according to Al-Qur’an has clearly ordered the eradication of it which is mentioned in the term of al-faqîr andal-miskîn. But, in fact, there is a paradox between the mission and reality. Therefore, this writing intends to map the concept of poverty and try to purpose several solutions to it.Keywords: Poverty, Al-Faqir, Al-Miskin.  Abstrak Kemiskinan sampai detik ini masih menjadi momok bagi setiap individu, tidak terkecuali bagi setiap negara. Masalah kemiskinan merupakan masalah klasik yang muncul bersamaan dengan sejarah manusia itu sendiri. Dalam konteks Indonesia, UUD 1945 sudah mengisyaratkan pemberantasan kemiskinan. Pun, begitu dengan yang diisyaratkan oleh Islam sendiri. Melalui al-Qur’an, Islam dengan tegas mengisyaratkan tentang pemberantasan kemiskinan sebagaimana yang disebutkan dalam banyak kasus, khususnya dalam term al-faqîr dan al-miskîn. Namun dalam kenyataan sehari-hari, ada paradoksi yang nyata antara apa yang dicita-citakan dengan realitasnya. Dalam tulisan singkat ini, penulis akan mencoba kembali mempetakan konsep kemiskinan serta mencoba mengajukan beberapa opsi tentang penanggulangan kemiskinan.Kata Kunci: kemiskinan, al-faqir, al-miskin.
PERANAN WAKAF PRODUKTIF TERHADAP KEBERLANGSUNGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN KESINAMBUNGAN BADAN WAKAF WALISONGO Nursyifa Yolanda
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.942 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v11i1.136

Abstract

Wakaf management of UMKM pondok pesantren Wali Songo agency is managed productively and orderly. This research is aimed at knowing: 1) the influence of productive wakaf toward UMKM, 2) the influence of productive wakaf toward Wali Songo wakaf agency. This research used qualitative descriptive method. The data collecting technique used were observation, interview, and documentation. The prime data were obtained from observation and interview with KUA Pontianak chief official, managers of Wali Songo wakaf agency and UMKM owner. Meanwhile, the minor data were gained from documents of productive wakaf. Based on the result of the research, it can be inferred that: 1) Productive wakaf influenced UMKM productivity. The influences can be seen from kinds of business owned by pondok pesantren Wali Songo. 2) Productive Wakaf has vital role in wakaf agency
PANDANGAN IBNU KHALDUN TERHADAP NILAI UANG DALAM SEKTOR MONETER Ain Rahmi
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.653 KB) | DOI: 10.24260/al-maslahah.v14i2.1197

Abstract

Dunia Islam di era keemasan memiliki sederet ekonom yang telah mencurahkan pemikirannya untuk membangun kekhalifahan Islam. Salah satunya adalah Ibnu Khaldun, Abdur Rahman Ibn Muhammad (733-808 H/1332-1402 M). Sejatinya, ia adalah ilmuwan muslim yang serbabisa. Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia bukan saja disebut Bapak Sosiologi tetapi juga Bapak Ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad ia mendahului para pemikir Barat modern. Muhammad Hilmi Murad secara khusus  menulis karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun. (Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun. 1962). Dalam karya ini, secara ilmiah dibuktikan Ibnu Khaldun penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Karya ini juga disampaikan pada Simposium Tentang Ibnu Khaldun di Mesir Tahun 1978.
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DAN KARYAWAN DALAM ISLAM Ain Rahmi
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.898 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v9i2.684

Abstract

Generasi masa kini harus memanfaatkan seefisien mungkin sumber daya alam yang tersedia sesuai dengan kebutuhan yang optimal. Keberlanjutan dapat dilihat dari beberapa dimensi yang merupakan dimensi yang saling berkaitan dengan keberlanjutan itu sendiri, antara lain; manusia, sosial, lingkungan, dan ekonomi. Bisnis tidak terlepas dari etika dikarenakan pertama, bisnis tidak bebas nilai. Kedua, bisnis merupakan bagian dari sistem sosial. Ketiga, aplikasi etika bisnis identik dengan pengelolaan bisnis secara professional. Perkembangan bisnis atau perusahaan, baik sebagai akibat maupun sebagai salah satu sebab perkembangan politik, ekonomi sosial maupun teknologi serta aspek lingkungan di sekitarnya, jika selama ia berinteraksi dan menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat yang membutuhkannya, maka bisnis atau perusahaan itu harus menyadari akan tanggung jawab terhadap lingkungannya, khususnya tanggung jawab sosial dengan segala aspeknya. Dalam Islam sendiri sangat menjunjung tinggi akan tanggung jawab sosial baik itu untuk perusahaan dan para karyawan. Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa setiap kita (manusia) akan diminta pertanggung jawaban kelak di akhirat atas apa yang telah diperbuat selama di dunia ini, begitu juga dalam sebuah hadits yang mengatakan bahwa setiap orang yang diberikan beban tanggung jawab haruslah sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan menjunjung tinggi tanggung jawab kepada perusahaan yang telah memberikan kepercayaan bagi para karyawannya dalam menjalankan bisnis.
ANALISIS PERPRES NOMOR 75 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM habib ismail
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.804 KB) | DOI: 10.24260/al-maslahah.v14i1.989

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Perpres Nomor 75 Tahun 2006 Tentang Penanggulangan Hiv Dan Aids Perspektif Hukum Islam” berangkat dari data kasus di Indonesia dari Tahun 2008 terdapat 16.140 sampai tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu dari 62 kasus meningkat menjadi 22.869 kasus. Sasaran utama kebijakan ini adalah populasi kunci (orang yang rentan tertular dan beresiko tertular, ODHA, orang yang berperilaku seksual beresiko). Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Teknik analisa data menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menganalisa hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis. Hasil dari penelitian adalah Perpres Nomor 75 Tahun 2006 Tentang Penanggulangan Hiv Dan Aids sudah sejalan dengan Hukum Islam.
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN BELANJA MODAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DALAM PERSPEKTIF ISLAM Anggatia Ariza
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.4 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v12i1.348

Abstract

Prosperity is the ultimate goal of every nation or region that can be achieved through economic development. One of its indicators is Human Development Index (HDI) of the region. This research is aimed at identifying the effect of economic development and capital expenditure towards HDI. The data used in the research were panel data gained from fourteen cities/regencies in West Kalimantan in 2008 to 2012. The data were analysed by means of fixed effect method. The findings show that economic development and capital expenditure positively and significantly affect human development index.
MEMBANGUN MUSLIM ENTREPRENEURSHIP: DARI PENDEKATAN KONVENSIONAL KE PENDEKATAN SYARIAH Ita Nurcholifah
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.416 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v11i2.143

Abstract

Currently there are so many problems that this nation faces. Muslims as a part of thenation must take part in recovering economic condition.Therefore,Muslims especially those youngstersshould be galvanized to become great entrepreneur.The spirit of Muslimsentrepreneurship can be established through education at home, surroundings, and school. There are several strategies to internalize entrepreneurship spirit for Muslims: first, their confidence should be boosted.Second, their motivation to work hard must be enhanced. Third, they should be taught to become open-minded persons so that they are able control themselves. Fourth, they should be trained to be dependable or istiqāmah. Fifth, they should be trained to be accurate and precise. Sixth, their creative thinking should be improved. Seventh, they should be trained to solve complicated and various problems. Eighth, they should be trained to be objective in judging something.
PRINSIP TANGGUNGJAWAB KOMANDAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH) Ria Wulandari
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.112 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v13i2.923

Abstract

Abstract Article 28 (a.1) of the Rome Statute of the International Criminal Court 1998 states that the commander shall be criminally responsible for crime if it meets the element of knowing or should know that his troops were commiting or about to commit a crime. This is different for civilian officials or superiors who are only criminally responsible for crime if the superiors either knew, or consciously disregarded information which clearly indicated, that the sobrodinates were commiting or about to commit such crimes (article 28 (b.1). These two rule differences (for commanders and civil officials) are believed to be article 28 has weakened the power of dolus and culpa elements or even ignorance of subordinate crimes. It is necessary to see the provisions of the commander's responsibility from the perspective of Islamic criminal law which may differ from both the element and punishment. This paper highlighted the genocide crime. Genocide means any of the following acts committed with intent to destroy, in whole or in part, a national, ethnical, racial or religious groups (article 6 of the Rome Statute of 1998). The Islamic criminal law does not govern the genocide but has regulated punishment for the person who ordered the criminal acts (murder) as well as punishment for acts committed intentionally or unintentionally. From the existing principles of Islamic criminal law can be drawn a legal argument about punishment for the commander in which his forces committed a genocida crime.Keywords: Responsibility of Commander, Islam Criminal Law (Jinayah). Abstrak Pasal 28 (a.1) Statuta Roma 1998 menyebutkan bahwa komandan bertanggungjawab secara pidana jika memenuhi unsur mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa pasukannya melakukan suatu tindak pidana. Hal ini berbeda untuk pejabat sipil atau atasan dimana yang dikenakan tanggungjawab pidana hanya yang mengetahui atau secara sadar tidak menghiraukan informasi bawahan yang melakukan tindak pidana (pasal 28 (b.1). Dari kedua perbedaan aturan (untuk komandan dan pejabat sipil) diyakini pasal 28 telah melemahkan kekuatan elemen dolus (kesengajaan) dan culpa (kelalaian) atau bahkan tidak mengetahui sama sekali kejahatan bawahan. Perlu kiranya melihat ketentuan mengenai pertanggungjawaban komandan dari perspektif hukum pidana Islam yang kemungkinan memiliki perbedaan baik dari unsur maupun penghukumannya. Penghukuman tindak pidana yang disorot dalam tulisan ini adalah genocida. Genocida adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama(pasal 6 Statuta Roma tahun 1998). Hukum Pidana Islam tidak mengatur mengenai genocida namun telah mengatur hukuman bagi orang yang menyuruh melakukan perbuatan pidana (pembunuhan) serta hukuman bagi perbuatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja. Dari asas-asas Hukum Pidana Islam yang telah ada dapat ditarik suatu argument hukum tentang hukuman bagi komandan yang mana pasukannya melakukan tindak pidana genocida.Kata Kunci: Tanggungjawab Komandan, Hukum Pidana Islam (Jinayah), Genocida.

Page 3 of 12 | Total Record : 119