cover
Contact Name
Pri Iswati Utami
Contact Email
jurnaljppm@ump.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaljppm@ump.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan, PO BOX 202 Purwokerto 53182 Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25799126     EISSN : 25498347     DOI : http://dx.doi.org/10.30595/jppm
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) diterbitkan oleh Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Berisi hasil-hasil kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat berupa penerapan berbagai bidang ilmu diantaranya pendidikan, teknik, pertanian, sosial humaniora, komputer dan kesehatan.
Articles 351 Documents
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA BONEKA DARI KAOS KAKI UNTUK PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI TK Tri Na'imah; Retno Dwiyanti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 1 NOMOR 1 MARET 2017 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1277.359 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v1i1.1031

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah : 1) Memberikan pengetahuan teoritis kepada guru-guru TK Gugus Kartini Kecamatan Purwokerto Utara tentang pendidikan karakter di TK, 2) Melatih guru-guru TK Gugus Kartini Kecamatan Purwokerto Utara membuat media boneka dari kaos kaki untuk pendidikan karakter di TK. 3) Melatih guru TK Gugus Kartini Kecamatan Purwokerto Utara menyusun skenario cerita, 4) Melatih guru TK gugus Kartini Kecamatan Purwokerto Utara praktek bercerita dengan media boneka. Metode kegiatan yang adalah : 1) pelatihan tentang pendidikan karakter di TK, 2) pelatihan pembuatan media boneka dari kaos kaki, 3) pelatihan penyusunan skenario cerita. 4) Pelatihan metode bercerita dengan media boneka. Luaran yang sudah dihasilkan adalah : 1) peningkatan pemahaman tentang pendidikan karakter di TK. 2) Peningkatan kemampuan guru dalam membuat media boneka dari kaos kaki, 3) Skenario cerita yang bermuatan karakter, 4) peningkatan keterampilan bercerita dengan media boneka Kata kunci : Pelatihan, media, boneka, kaos kaki, pendidikan berkarakter
Sosialisasi Sistem Vertiminaponik di Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kababupaten Garut Isna Tustiyani; Vela Rostwentivaivi Sinaga
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.115 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.1945

Abstract

Desa Cidatar merupakan salah satu desa di Kabupaten Garut. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.Pekarangan rumah di daerah pedesaan semakin lama semakin menyempit. Hal ini dikarenakan adanya pertambahan penduduk yang semakin cepat. Pekarangan rumah jika dimanfaatkan dengan optimal akan menjadikannya sebagai lahan produktif. Salah satu cara pemanfaatan pekarangan adalah dengan sistem vertiminaponik. Sistem vertiminaponik adalah sistem integrasi budidaya sayuran dan ikan dalam satu tempat. Sistem ini tidak membutuhkan tempat yang luas, hemat waktu, hemat tempat dan lebih sehat karena menggunakan bahan-bahan organik. Kegiatan ini diselenggarakan dengan warga dari perwakilan tiap RW di Desa Cidatar, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan sistem vertiminaponik di desa Cidatar dalam rangka memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal. Metode yang digunakan adalah transfer informasi, pelatihan dan pendampingan sistem vertiminaponik. Transfer informasi dilakukan dengan cara kegiatan seminar tentang vertiminaponik serta penayangan video tentang vertiminaponik. Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan cara membagikan paket vertiminaponik kepada warga untuk dirakit oleh mereka dengan didampingi oleh tim dosen dan mahasiswa. Hasil kegiatan disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra  tentang sistem vertiminaponik, serta adanya peningkatan kemandirian pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah melalui budidaya sayuran dan ikan dalam satu tempat yang lebih sehat Kata kunci: pekarangan, pendampingan sosialisasi vertiminaponik, pengetahuan berkebun
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Diversifikasi Produk Keladi dan Singkong Renny Anggraini; Fera Maulina; Vivi Vivi
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 1 MARET 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.678 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i1.3028

Abstract

Singkong dan talas menjadi komoditi utama di Dusun Lingga Selatan, Desa Lingga Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, namun karena daerah yang jauh sehingga sulit dijangkau walaupun Desa Lingga sendiri tidak jauh dari kota. Dusun Lingga Selatan perlu waktu 45 menit untuk menjangkau pusat desa dan jalan yang sulit ditempuh ketika hujan. Hal inilah yang menjadi kendala untuk hasil pertanian cepat dijual. Oleh karena itu masyarakat Dusun Lingga Selatan Desa Lingga memerlukan teknologi untuk memperpanjang umur simpan hasil pertanian yaitu keladi dan singkong sehingga ketika panen tidak cepat rusak mutunya dan umur simpannya menjadi lebih panjang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat petani singkong dan keladi di Desa Lingga dan menambah nilai ekonomi kedua produk pangan tersebut. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan pada bidang produksi, manajemen dan pemasaran produk keladi dan singkong. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat mitra telah memahami tahapan dan cara produksi tepung keladi dan singkong, mie singkong, dan cookies keladi. Masyarakat mitra tertarik untuk memproduksi untuk dijual maupun hanya sebagai konsumsi rumah tangga.
Pemberdayaan Petani Lahan Gambut Melalui Proses Penjernihan Air Gambut Tri Widiastuti; Siti Latifah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 1 NOMOR 2 SEPTEMBER 2017 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.531 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v1i2.1750

Abstract

 Masyarakat di kawasan gambut umumnya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari, akan tetapi ketersediaan air hujan menjadi terbatas pada musim kemarau, itu berarti tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan air gambut yang mengalir di parit dilingkungan tempat tinggal mereka. Program KKN PPM bertujuan untuk memberdayakan petani melakukan penjernihan air gambut melalui program  alih teknologi dan pendampingan petani. Penjernihan air gambut menggunakan bahan - bahan  alami yang mudah didapatkan dilingkungan sekitar mereka, yaitu menggunakan kapur sirih, PAC dan Tawas sebagai koagulan penjernihan air dan juga menggunakan batu kerikil, pasir, arang dan ijuk sebagai filter pada proses penyaringan air. Sasaran utama adalah kelompok tani pengguna air gambut  anggota Gapoktan Sumber Bersama yang berada di kampung Kembang Wonosari, dusun Karya 1, desa Kuala Dua. Kegiatan KKN PPM  diselenggarakan selama 1bulan diikuti oleh 30 mahasiswa, Metode yang diterapkan adalah membuat  plot percontohan, penyuluhan, bersama Poktan membuat sumur resapan, instalasi dan demo penjernihan air gambut. Pada 6 lokasi yang berbeda telah berhasil didirikan 6 buah instalasi pengolahan air gambut dan 6 sumur resapan, Melalui kegiatan KKN-PPM ini para petani telah dapat melakukan penjernihan air secara mandiri dan dapat mengatasi kesulitan air bersih pada musim kemarau. Kata kunci : air gambut, penjernihan, sumur 
Perlindungan Buruh Migran Indonesia Melalui Pelatihan Paralegal di Banyumas Sri Wijayanti; Nurul Azizah Zayzda; Tyas Retno Wulan; Rani Hendriani
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 1 MARET 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.042 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i1.1968

Abstract

ABSTRAK                Berdasarkan hasil penelitian, website milik Paguyuban SERUNI yaitu http ://www.seruni.or.id/ dan Seruni Banyumas (akun di facebook) adalah media yang digunakan oleh Paguyuban Seruni Banyumas untuk membantu permasalahan BMI yang sedang bekerja di luar negeri. Melalui media tersebut, Paguyuban Seruni telah menerima 15 kasus pengaduan BMI. Sebanyak 6 kasus telah ditangani dan sisanya masih dalam proses penanganan.Salah satu kendala yang dihadapi oleh Paguyuban SERUNI adalah masih sedikitnya sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan tentang hukum dan rendahnya kemampuan untuk melakukan pendampingan kasus. Hal ini berakibat pada kasus untuk para BMI yang sedang mengalami permasalahan tidak maksimal untuk didampingi. Berdasarkan hal tersebut, pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia melalui Pelatihan Paralegal untuk buruh migran di kabupaten banyumas.Pelatihan ini menggunaka metode penyuluhan dan praktik pendampingan kasus.Dari pelatihan ini, para buruh migran semakin percaya diri untuk menjadi paralegal dan mampu untuk melakukan pendampingan kasus-kasus buruh migran.Mereka berhasil membentuk sebuah divisi advokasi bernama Paralegal Banyumas. Kata kunci : Buruh Migran, Kasus, Paralegal, Pelatihan. ABSTRACT    The Paguyuban Seruni’s website in  http ://www.seruni.or.id/ and Seruni’s account on facebook are the tools that paguyuban Seruni used to help migrant worker’s problem who are having stay overseas. Through it, Paguyuban Seruni have accepted 15 cases, 6 cases solved but the rest is going to be solved. The research also found that one of obstacles why the cases is going to be solved is lack of the human resources who do not have enough knowledge about law and low skills in dealing with how to handle the case. Consequently, the cases had not been well-handled.Based on that background, this public service focused on improving the quality and quantity of human resources through The Training of Paralegal for Protection of Migrant Workers in Banyumas.The method is used teaching and practicing theories to solve the cases. After they finished the training, there are become braver and braver as a paralegal, moreover they can do help to solve migrant worker’s problems.  They also succeeded to build an organization named Paralegal Banyumas. Keyword : Case, Paralegal, Migrant Worker, Training
Peningkatan Mutu Layanan Pesantren Pemberdayaan Lansia “Mukti Mulia” Gendro Wiyono; Prayekti Nugroho; Mujino MM
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 1 NOMOR 2 SEPTEMBER 2017 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.455 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v1i2.1562

Abstract

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah Peningkatan Mutu Layanan Pesantren Pemberdayaan Lansia Mukti Mulia yang berlokasi di Padukuhan Bakungan, Desa Wedomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah penduduk Bakungan 1.151 jiwa, sebanyak 24 % merupakan penduduk usia pra-lansia dan lansia. Seiring pertambahan usia, lansia mengalami kemunduran fisik dan mental yang menimbulkan banyak konsekuensi (Risdianto:2009; Indra: 2010), pendengaran menurun, penglihatan kabur, dan kekuatan fisikpun mulai melemah. Kehidupan yang harus dilalui manusia merupakan keadaan komplek tidak hanya faktor bilogis, tetapi juga faktor psikologis dan sosial (Kusumowardani, Aniek:2014). Melihat kenyataan ini, maka RT-01 sampai dengan RT-05 di Padukuhan Bakungan membentuk Pesantren Pemberdayaan lansia diberi nama “Mukti Mulia” dengan tujuan: (1).Mendukung tercapainya umur harapan hidup secara nasional 70-80 tahun; (2).Membantu meningkatkan kualitas hidup lansia. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi:(1).Senam dan jalan sehat; (2).Syi’iran dan asmaulhusna; (3).Pengajian; (4).Pemeriksaan kesehatan; (5).Iqra; (6).Tabinruta; (7).Tabungan infak rumah; (8).Pemberian makanan tambahan; (9).Manasik haji; (10).Pelatihan perawatan jenazah. Kegiatan seperti ini dilakukan secara rutin setiap hari ahad minggu pertama dan minggu kedua setiap bulan. Guna mengatasi permasalahan mitra tersebut maka ditawarkan solusi untuk menata ulang lingkungannya serta melengkapinya dengan tenda serta sound system yang memadai sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan menyenangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia (Yenny Marlina:2013). Solusi yang diberikan ini merupakan kegiatan peningkatan mutu layanan yang mendapatkan respon positip dari para lansia peserta pesantren serta memberikan dorongan untuk melaksanakan kegiatan ini secara rutin dan bermakna, sehingga tujuan dapat tercapai.
Membangun Kemampuan Spasial Lewat Pelatihan Pemetaan Digital Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk Aparatur Desa Dhi Bramasta; Anang Widhi Nirwansyah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 1 MARET 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.253 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i1.2163

Abstract

Peningkatan keahlian pemetaan dasar bagi aparatur desa sangat penting dalam takaran perencanaan tata ruang sudah merupakan alat pemerintahan baku yang dibuat secara berkala pada tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan bahkan desa, akan tetapi alat ini seringkali kehilangan makna dan fungsinya dikarenakan oleh pendekatan dan proses pembuatannya yang tidak tepat. Hal ini banyak disebabkan oleh kurangnya kapasitas maupun keterampilan sumber daya manusianya, dan skill pemetaan yang belum dikuasai oleh aparat pemerintah di level dasar termasuk pada level kelurahan dan kecamatan. Peningkatan kapasitas keahlian aparatur desa dalam hal pemetaan digital menggunakan Sistem Informasi Geografis dilakukan untuk membangun keterampilan dasar administratif berbasis spasial sehingga pada tahap selanjutnya aparat desa mampu membangun basisdata geografis lainnya untuk mendukung kegiatan pembangunan di tingkat pemerintah terendah.Kata Kunci : Kemampuan Spasial, Pemetaan Digital, Sistem Informasi Geografis
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Perajin Bambu di Desa Sirkandi Purwareja Klampok Banjarnegara Sarno Sarno
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.454 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.2395

Abstract

Kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat perajin bambu dilaksanakan di Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Desa Sirkandi memiliki potensi jumlah perajin bambu yang tergabung dalam kelompok masyarakat paling banyak di Kecamatan Purwareja Klampok Banjarnegara. Tujuan kegiatan diarahkan pada peningkatan produksi dan pendapatan kelompok perajin bambu.. Pengembangan industri kreatif berbasis potensi desa berupa diversifikasi produk kerajinan bambu seperti piti dan tampah berkualitas dan marketable. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pendidikan masyarakat dan pelatihan yang ditujukan kepada kelompok masyarakat perajin bambu. Pendidikan masyarakat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan tentang pengembangan industri kreatif bambu, diversifikasi produk dan strategi pemasaran produk kerajinan bambu. Pelatihan berupa demonstrasi langsung atau praktik diversifikasi produk kerajinan bambu berupa piti dan tampah bambu. Kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat ini tentu saja memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan perajin bambu, tentang pemanfaatan potensi bambu sebagai bahan kerajinan dalam mendukung kemandirian dan keberlanjutan usaha kelompok masyarakat menuju pengembangan industri kreatif berbasis potensi desa. Selain itu memberikan manfaat adanya peningkatan keterampilan usaha melalui penerapan strategi diversifikasi dan pemasaran produk kerajinan bambu.
Model Akuntansi Sederhana Bagi UMKM Makanan Kota Semarang Ratieh Widhiastuti; Kardiyem Kardiyem; Nina Farliana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 1 MARET 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.331 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i1.4043

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman dan kompetensi dalam menentukan biaya pokok produksi dan penyusunan laporan laba rugi bagi UMKM makanan di Kota Semarang. Hal ini dilaksanakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pemilik UMKM akan ketidak pemahamanan tentang akuntansi. Kegiatan pengabdian ini yang semula dikhususkan untuk membantu menghitung harga pokok produksi berkembang dengan pelatihan tambahan yaitu penyusunan laporan laba rugi. Program pengabdian dilakukan dalam beberapa tahapan, dimulai dari pemaparan materi tentang biaya pokok produksi, simulasi praktik dengan menggunakan “buku kartu akuntansi”, dan tahapan terakhir yaitu pemantapan melalui tanya jawab. Saran dari kegiatan ini adalah perlunya pelatihan lanjutan untuk penyusunan laporan keuangan lain seperti laporan arus kas dan laporan posisi keuangan.
PENGEMBANGAN PERTANIAN TERPADU DI DESA TIDU KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA Ambar Pujiyatno; Muchammad Agung Miftahuddin
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 1 NOMOR 1 MARET 2017 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.008 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v1i1.1210

Abstract

ABSTRAK Kegiatan bertujuan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan anggota kelompok tani dalam mengembangkan pertanian terpadu dengan cara meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para anggotanya dalam hal penguasaan teknologi budidaya tanaman pangan, peternakan, dan perikanan secara terpadu, serta kemampuan berwirausaha. Tujuan adalah terbentuknya desa Tidu sebagai pusat pengembangan pertanian terpadu. Berdasarkan permasalahan yang ada, perlu dilakukan usaha pembinaan berkesinambungan. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan alih teknologi pertanian terpadu dengan melibatkan mahasiswa peserta KKN-PPM untuk melakukan kegiatan pendampingan dan pembinaan.Pelatihan dilakukan dengan perkuliahan klasikal dan alih teknologi dengan praktik langsung. penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan simulasi. Praktik langsung budidaya tanaman pangan, budidaya ternak, dan budidaya ikan lele mulai dari persiapan, pengolahan hasil, teknik pengemasan dan perijinan. Pendampingan dilakukan selama pelatihan dan alih teknologi, Pembinaan dilakukan dengan membimbing dan memantau anggota kelompok tani setelah kegiatan pelatihan selesai, pembinaan dilakukan secara rutin setiap dua minggu atau sesuai permintaan mitra atau Tim KKN-PPM. Kemitraan diwujudkan dengan memberi bantuan modal dan teknis. Bantuan modal berupa sarana dan prasarana pertanian terpadu. Bantuan teknis berupa peningkatan kemampuan dan ketrampilan pertanian terpadu. Kata Kunci : kelompok tani, pemberdayaan, dan pendampingan ABSTRACT Activities aimed at improving the capabilities and skills of members of farmers in developing integrated farming by improving the capabilities and skills of its members in terms of technological mastery on cultivation of food crops, livestock and fisheries in an integrated manner, as well as entrepreneurship skills. It is to make Tidu as the center of an integrated agricultural development. The method used is the training and integrated agricultural technology transfer.Training is done with classical lectures and technology transfer to the practice. Delivery of material is done by lectures, discussions, and simulations. Practice of food crop cultivation, animal breeding, and cultivation of catfish ranging from the preparation, processing, packaging and licensing techniques.Assistance was done during training and technology transfer, coaching is done by guiding and monitoring the members of farmers after the training is completed, the coaching is done routinely. Partnership is realized by providing capital and assistance. Assistance is integrated agricultural infrastructure. Technical assistance is increased capacity and integrated farming skills. Keywords : farmer groups, cultivation, assistance, and coaching

Page 5 of 36 | Total Record : 351