cover
Contact Name
Eko Prasetio
Contact Email
ruaya@unmuhpnk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ruaya@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
ISSN : 23381833     EISSN : 25413155     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 214 Documents
PENGARUH KONSENTRASI PENYUNTIKAN HORMON HCG DAN OVAPRIM TERHADAP DAYA TETAS TELUR DAN SINTASAN LARVA IKAN KELABAU (Osteochilus melanopleura Blkr.) Rachimi .; Eka Indah Raharjo; Andy Sudarsono
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.414 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.494

Abstract

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari Perlakuan A : HCG : 300 IU/kg + ovaprim 0,6 ml/kg induk, Perlakuan B : HCG : 500 IU/kg + ovaprim 0,8 ml/kg induk, Perlakuan C : HCG : 700 IU/kg + ovaprim 1 ml/kg induk, Perlakuan D : HCG : 900 IU/kg + ovaprim 1,2 ml/kg induk. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis HCG 900 IU/kg dan ovaprim 1,2 ml/kg induk pada peroses pemjahan ikan kelabau dapat mempersingkat waktu ovulasi ikan kelabau dan menghasilkan derajat pembuahan telur ikan kelabau (fertilisasi) mencapai 74,53%, menghasilkan daya tetas telur sebesar 72,22%. kelangsungan hidup larva tertingi mencapai 36,27% pada perlakuan HCG : 900 IU/kg dan ovaprim 1,2 ml/kg.Kata Kunci: HCG, Ovaprim, hatching rate, kelangsungan hidup larva, kelabau, Osteochilus melanopleura Blkr.
PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragnans Houtt) SEBAGAI ANESTESI DALAM PROSES TRANSPORTASI SISTEM BASAH CALON INDUK IKAN BELIDA (Notopterus chitala ) Dayatino .; Eka Indah Raharjo; Rachimi .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.383 KB) | DOI: 10.29406/rya.v1i1.232

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di BBI Kelansin Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu dari 31 Juli sampai 6 Agustus 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kosentrasi optimal dari ekstrak biji pala yang dapat digunakan sebagai ansestasi untuk calon Induk ikan belida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan meliputi A.0(kontrol),B. 3ppm C.5ppm dan D 7ppm. Sebagai unit percobaan calon induk ikan belida dengan ukuran 400-600 gram yang diangkut dengan mobil selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa induksi konsentrasi tercepat untuk memingsankan ikan belida adalah 7 ppm dengan waktu 7 menit. Untuk masa sedatif yang tercepat terhadap penyadaran ikan belida adalah dengan konsentrasi 3 ppm.Sedangkan kelangsungan hidup tertinggi terlihat pada konsentrasi 3 ppm dengan kelangsungan hidup 83,33%, dan tingkat kelangsungan hidup terendah terlihat pada perlakuan D (7 ppm) yaitu 16,67%. Konsentrasi ekstrak biji pala yang optimal untuk  pengangkutan ikan belida ukuran 400-600 adalah 3 ppm.Kata Kunci: Ekstrak Biji Pala, ikan belida, Anestasi
ASPEK TEKNIS ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTAMBAKAN DI DESA SUKA BARU KECAMATAN BENUA KAYONG KABUPATEN KETAPANG hastiadi hasan; hendry yanto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.245 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i1.950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuiaan lahan berdasarkan aspek teknis usaha budidaya perikanan di tambak yang berkaitan dengan produksi, dan menentukan tingkat teknologi dan komoditas yang sesuai di Desa Suka Baru Kecamatan Benua Kayong. Data yang dikumpulkan adalah parameter-parameter dari aspek biologi, fisik dan kimia lahan dan perairan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan di Desa Suka Baru 1 (lokasi sampel dekat dengan Sungai Pawan depan Pulau Udang) memiliki nilai 64 %, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai kawasan pertambakan dan kawasan tersebut tidak direkomendasikan untuk lahan pertambakan.  Sebaliknya lokasi sampel Desa Suka Baru 2 yang merupakan bekas sawah yang tidak digunakan lagi  seluas 45 ha memiliki nilai 82 % sehingga dapat dikategorikan sangat sesuai.  Kawasan di lokasi sampel Desa Suka Baru 2 direkomendasikan dapat dijadikan kawasan pertambakan di Desa Suka Baru Kecamatan Benua Kayong. Desa Suka Baru memiliki daya dukung rendah, dan tingkat teknologi budidaya tambak yang dapat diterapkan adalah ekstensif atau tradisional. Jenis-jenis komoditas yang sesuai untuk dibudidayakan di tambak adalah udang windu, ikan bandeng, kakap putih, kepiting, dan berbagai jenis biota air payau lainnya
UJI TOKSISITAS DETERGEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGANHIDUPIKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) Eliza Novitasari; Rachimi .; Eko Prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.778 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i2.716

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  menentukan  nilai ambang  batas  deterjen  cair terhadap kelangsungan hidup ikan tengadak selain itu menentukan  konsentrasi deterjen cair berpengaruh buruk terhadap kerusakan insang  dan  hati ikan tengadak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah Perlakuan  A   0%  dari   uji   Median    Lethal   Concentration, Perlakuan  B  10%  dari  uji   Median    Lethal   Concentration Perlakuan  C  20%  dari   uji   Median    Lethal   Concentration,Perlakuan   D  30%  dari   uji   Median    Lethal   Concentration, Perlakuan   E  40%  dari   uji   Median    Lethal.   Hasil penelitian menunjukkan dengan uji   median  lethal  consentration bahwa ambang batas dari   LC50  selama   96 terdapat pada perlakuan  B  dengan kadar deterjen  25,10 mg/l dan ditemukan nilai tengah 31,29 mg/l, pertumbuhan mutlak sebesar 0,39±0,09, perlakuan B yaitu 10 %, dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 73,33±5,77, dan perlakuan B uji kronis pada insang dan hati kerusakan ringan Kata Kunci :IkanTengadak, Pertumbuhan, KelangsunganHidup, UjiKronis
POTENSI EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT UNTUK MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN NON SPESIFIK PADA IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) ., Arei; Hasan, Hastiadi; ., Sunarto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.858 KB) | DOI: 10.29406/rya.v1i1.223

Abstract

Saat ini, ikan patin (Pangasius hypophthalmus), merupakan komoditas hasil perikanan air tawar yang mulai diminati oleh masyarakat terlebih di kalangan masyarakat pembudidaya ikan. Tingginya padat tebar dan pakan yang digunakan menjadi pendorong bagi timbulnya penyakit akibat menurunnya kualitas air karena timbulnya bahan organik dari sisa pakan maupun eksresi ikan. Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya Ethiopia, tanaman ini termasuk kedalam golongan Liliaceae. Jeli lidah buaya mengandung zat antibakteri dan antijamur menstimulasi firbroblast, yakni sl-sel kulit yang berfungsi menyembuh luka. Tujuan penelitianiniadalahingin mengetahui apakah lidah buaya dapat meningkatkan respon kekebalan non spesifik pada ikan patin. Menentukan kadar ekstrak lidah buaya yang optimal dalam menghambat infeksi bakteri Aeromonas hidrophyla, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan non spesifik pada ikan patin. Sedangkan manfaat dari penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai sumber informasi ilmiah bagi para pembudidaya ikan dan masyarakat umumnya, bahwa lidah buaya dapat mencegah penyakitPerlakuan D dengan konsentrasi mahkota dewa dosis 30 gm/ml menunjukkan hasil yang paling efektif menghambat bakteri dengan zona hambat tepanjang 11 mm. Kadar haemaglobin tertinggi pada darah ikan yaitu pada perlakuan D (30 gm/ml) yaitu 9,56 Hb/100 ml. Pengamatan kadar hematokrit tertinggi pada darah ikan yaitu pada perlakuan D (30 gm/ml) yaitu 43,67%. Hasil pengamatan gambaran sel darah merah jumlah tertinggi yang didapat selama pengamatan yaitu pada perlakuan D ( 30 gm/ml) dengan jumlah sel 4,01 x 106 sel/mm3. Pengamatan jumlah sel darah putih pada ikan patin jumlah tertinggi yang diperoleh pada perlakuan D (30 gm/ml) yaitu 36,08 x 103 sel/mm3. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi selama penelitian yaitu pada perlakuan D yaitu 10,28%. Kemudian kualitas air selama pemeliharaan pada akuanrium cendrung stabil.Kata Kunci : Anti bakteri, Lidah Buaya, Ikan patin
KEBUTUHAN VITAMIN C DALAM PAKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN VITALITAS DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN SEMAH (Tor douronensis) SELAMA DOMESTIKASI hendry yanto
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.217 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i1.920

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar vitamin C dalam pakan untuk meningkatkan vitalitas, pengambilan pakan, dan laju pertumbuhan benih ikan semah ketika domestikasi.  Ada 8 jenis pakan yang mengandung protein dan energi yang relatif sama, tetapi berbeda kandungan vitamin C yang bersumber dari L-Ascorbyl-2-Phospahte Magnesium (APM) sebagai perlakuannya, dan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan. Pakan tersebut diberikan pada benih ikan semah hasil tangkapan nelayan di perairan umum Kabupaten Sekadau yang berbobot rata-rata 1,03±0,13 g selama 60 hari pemeliharaan.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian vitamin C berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan vitamin C di hati, kandungan protein dan lemak tubuh, retensi protein dan lemak tubuh, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, laju konsumsi pakan harian, efisiensi  pemberian pakan, dan commulative mortality index (CMI) ikan semah.  Kadar vitamin C 100 mg kg-1 pakan adalah yang terbaik untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan semah.  Ikan semah memerlukan vitamin C 200 mg kg-1 pakan untuk menghasilkan vitalitas yang tinggi selama domestikasinya.
PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP WAKTU PENETASAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN BIAWAN (Helostoma temmincki) Farida .; Rachimi .; Adrianus .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.851 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.695

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu yang optimum pada proses penetasan telur ikan biawan. Rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan empat perlakuan dan tiga kali  ulangan. Konsentrasi Suhu antara lain adalah, Perlakuan A (26 °C), B (28 °C), C (30 °C), D (32 °C). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah perkembangan embrio, waktu penetasan, derajat penetasan telur (HR), kelansungan hidup larva (SR). dan kualitas air. Hasil pengamatan penelitian  Pengaruh suhu yang berbeda terhadap waktu  penetasan dan kelangsungan hidup menunjukkan bahwa suhu yang terbaik untuk penetasan telur ikan biawan  adalah 27°C -28 °C. Sedangkan suhu terbaik 28 °C memberikan daya tetas tertinggi.Kata kunci : Suhu, penetasan telur dan kelansungan hidup larva biawan ABSTRACTThis study aims to determine the optimum temperature on fish egg hatching process biawan. The experimental design was a completely randomized design (CRD). This study used an experimental method with four treatments and three replications. The temperature of concentration include, Treatment A (26 ° C), B (28 ° C), C (30 ° C), D (32 ° C). Parameter observations made is the development of the embryo, hatching time, hatching eggs (HR), kelansungan live larvae (SR). and water quality. The results of observational studies Effect of different temperatures on hatching and survival time showed that the best temperature for hatching fish eggs biawan is 27 ° C -28 ° C. While the best temperature of 28C provide the highest hatchability.Keywords: temperature, hatching eggs and survival fish biawan
PENGGUNAAN EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga) UNTUK PENGOBATAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI JAMUR Saprolegnia sp Edy Susanto; Inawaty Sidabalok; Eko Dewantoro
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.197 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.484

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak lengkuas untuk mengobati penyakit jamur pada ikan gurami yang disebabkan saprolegnia sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013, di Laboratorium  Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, 5 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentrasi ekstrak lengkuas yang digunakan adalah 0 mg/L (kontrol), 25 mg/L,50 mg/L,75 mg/L, 100 mg/L. Parameter yang diamati meliputi tingkat kesembuhan ikan, SR ikan setelah diberi perlakuan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan ekstrak lengkuas dengan konsentrasi optimum 60 mg/L  menunjukkan hasil terbaikdalam menyembuhkan ikan gurami,dan konsentrasi optimum untuk tingkat kelangsungan hidup adalah 58,75 mg/L.Kata kunci: ekstrak lengkuas, pengobatan, gurami, Saprolegnia sp.
PENGARUH BEBERAPA JENIS PAKAN ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldi) Farida .; Eka Indah Raharjo; Mely Sahrio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.883 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.694

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pakan alami yang sesuai untuk larva ikan tengadak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dalam penelitian ini telah diuji empat jenis pakan yaitu, Kuning telur, Artemia, Chlorella sp., dan Skeletonema costatum. Hasil peneitian menunjukkan bahwa pemberian pakan alami artemia memberikan hasil terbaik dari segi pertambahan berat ( 12,48%), pertambahan panjang (6,051%) dan lelangsungan hidup (65,33%).Kata Kunci: pakan alami, larva tengadak, pertumbuhan, kelangsungan hidup ABSTRACT The objective of the research is to determine the suit-able natural feed for tengadak fish larvae. Research using Complete Random Design ( CRD) according to Hanafiah (2012), consisting of 4 treatments and 3 replications. Four natural feed were evaluated in this study, egg yolk, Artemia, Chlorea sp., and Skeletonema costatum. Research result in addition  artemia resulted in higher grow performance (12,48%) of weight, (6,051%) total long and (65,33%) survival rate. Keywords: natutal feed, tinfoil barb, growth, survival rate
PENGARUH GETAH PEPAYA (Carica papaya L.) KERING TERHADAP DERAJAT PEMBUAHAN DAN PENETASAN TELUR IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypothalamus) indra sukma saputra indra; Eka Indah Raharjo; Rachimi .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.837 KB) | DOI: 10.29406/rya.v3i1.475

Abstract

Terbatasnya ketersediaan benih ikan jambal siam tidak terlepas dari permasalahan yang ada pada pembenihan ikan. Meskipun ikan tersebut sudah dapat dipijahkan secara alami namun cukup rendahnya jumlah telur yang menetas dari seluruh telur yang telah dibuahi. Derajat penetasan telur ikan patin berkisar antara 30-60%, hal ini disebabkan karena telur ikan jambal bersifat adhesif atau memiliki daya rekat sehingga telur menumpuk pada salah satu areal pemijahan. Gumpalan telur menghambat masuknya oksigen pada telur sehingga bisa menghambat perkembangan telur dan akan berdampak terhadap daya tetas telur akan kecil. Lapisan lendir ini juga merupakan media ideal bagi pertumbuhan cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum getah pepaya kering dalam meningkatkan derajat pembuahan dan penetasan telur ikan jambal siam (Pangasius hypothalamus). Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Variance) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari empat perlakuan pencucian telur yaitu A (control), B (10 ppm) C (20 ppm) dan D (30 ppm) dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan papain kasar yang berbeda memberikan pengaruh terhadap derajat pembuahan dan  daya tetas telur. Rata-rata derajat pembuahan dan daya tetas telur ikan jambal siam tertinggi terdapat pada perlakuan D (97,22 % dan 77,50%).Kata Kunci : papain kasar, derajat pembuahan, daya tetas telur, ikan jambal siam

Page 1 of 22 | Total Record : 214


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan More Issue