cover
Contact Name
Basri La Pabbaja
Contact Email
basri.philosophy@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aqidah-ta@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah
ISSN : 24775711     EISSN : 26153130     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Aqidah-Ta; Journal of Aqidah is a journal that discusses aqidah, morality, theology and Islamic thought. This journal is published by the Department of Aqidah and Islamic Philosophy Faculty of Ushuluddin and Philosophy UIN Alauddin Makassar. This journal is published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 77 Documents
AL-JABIRI DAN KRITIK NALAR ARAB (Sebuah Reformasi Pemikiran Islam) Nurlaelah Abbas
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.999 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v1i1.1316

Abstract

Al-Jabiri adalah seorang Filosof lahir di Figuib, sebelah selatan Maroko pada tahun 1936, dan pendidikannya dimulai dari tingkat Ibtidaiyah kemudian ia melanjutkan di sekolah menengah dari tahun 1951-1953 di Casablanca dan memperole Diploma Arabic high School setelah Maroko merdeka. Pendidikan filsafatnya dimulai tahun 1958 di Universitas Damaskus Syiria.  Beliau dianggap sebagai pemikir Arab kontemporer, dan tokoh penganut aliran reformistik yang cenderung memakai metode pendekatan dekonstruktif dalam membaca turats dan modernitas. Kritik Nalar Arab oleh al-Jabiri disebabkan ketidak puasan hati  membaca diskursus pemikiran Arab dalam masa seratus tahun yang lampau yang tidak menampakkan hasil yang difinitif, membawa pemikiran Arab ke arah yang dinamis dan modernis, sebagaimana yang terjadi di Barat. Al-Jabiri menawarkan tiga metodologi epistemologis yaitu bayani yang bersifat teks, irfani yang bersifat intuisi dan burhani  yang bersifat rasional. Ketiga epistemologi tersebut di atas dipersiapkan oleh al-Jabiri sebagai solusi dalam menghadapi modernitas Barat
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA LEMBAGA DAKWAH ISLAM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM KOTA MAKASSAR Amiruddin Amiruddin; A. Arsyad; M. N. Najamuddin; Nukman Nukman
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.2 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v4i2.6885

Abstract

AbstrakPengelolaan sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas dakwah mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dengan tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengkajian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengelolaan sumber daya manusia pada lembaga dakwah Fokus Islam BTP Kota Makassar; dan untuk menganalisis strategi kesuksesan dalam meningkatkan kualitas dakwah pada majelis taklim Fokus Islam BTP Kota Makassar. Metode pengkajian dengan melakukan pengambilan data melalui wawancara dan penggalian informasi melalui pengurus lembaga dakwah dan majelis taklim pada lembaga dakwah tersebut, kemudian di narasikan secara deskriptif yang ditunjang referensi hasil-hasil sebelumnya. Hasilnya didapatkan bahwa pada lembaga dakwah Fokus Islam Kota Makassar telah menerapkan fungsi-fungsi manajemen, khususnya mengenai planning, organizing, actuation, dan controlling.Kegiatan yang terjadwal yang telah direncanakan oleh pengurus lembaga dengan beberapa bidang yang berfungsi sesuai kebutuhan jamaah dalam peningkatan kualitas dakwah dan pengelolaan sumberdaya manusia. Strategi peningkatan kualitas dakwah pada majelis taklim, yakni para da’i internal organisasi dimaksimalkan dengan melakukan kajian-kajian di tiap masjid dan majlis taklim, dengan managemen keikhlasan dari para da’i-da’i internal atau para petugas dakwah yang terdaftar dalam organisasi Fokus Islam BTP, dengan memanfaatkan bidang keahlian dan keilmuan masing-masing da’i/da’iah tersebut.AbstractManagement of human resources in improving the quality of da'wah includes activities to achieve goals, with actions that have been previously set. The assessment was carried out to describe and analyze the management of human resources in the Makassar Islamic BTP mission preaching institution in Makassar; and to analyze the strategy of success in improving the quality of da'wah in the Makassar Islamic BTP Focus taklim assembly. Methods of assessment by carrying out data collection through interviews and information extraction through administrators of da'wah institutions and taklim assemblies at the da'wah institution, then narrated descriptively supported by references to previous results. The result was found that in Islamic Focus preaching institutions Makassar City had implemented management functions, especially regarding planning, organizing, actuation, and controlling. Scheduled activities that had been planned by the management of the institution with several fields that functioned according to the needs of pilgrims in improving the quality of da human resource management. The strategy to improve the quality of da'wah to taklim assemblies was carried out the internal preachers of the organization were maximized by conducting studies in each mosque and taklim majlis, with management of sincerity from internal da'is or da'wah officers registered in the focus organization BTP Islam, by utilizing the expertise and scientific fields of each preacher/ preacher.
PERSEPSI SISWA SMP UNISMUH MAKASSAR TERHADAP TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA Indah Rahayu Nadir M. Saleh
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.844 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v4i1.4804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana Persepsi Siswa Siswa SMP Unismuh Makassar terhadap Toleransi Antarumat Beragama. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah fenomenologis-teologis. Adapun sumber data penelitian ini adalah Siswa SMP Unismuh Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara lisan (dialog) dan tulisan, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Kemudian teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, menjelaskan, menggambarkan, dan penarikan kesimpulan. Toleransi merupakan sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan untuk menghormati dan menghargai pandangan keagamaan manusia yang beragama lain. Untuk mewujudkan sikap toleran di kalangan terdidik diperlukan pemahaman agama yang baik pula, dan diperlukan peran orang tua, guru, serta peran mubaligh dalam menyampaikan nasihat dan dakwah yang sesuai dengan teks-teks keagamaan secara kontekstual. Sehingga masyarakat, khususnya para anak didik dapat menjalankan agamanya secara benar, damai, dan toleran. Apabila toleransi ditinjau dari pemahaman siswa, maka akan diketahui seberapa penting toleransi ini direfleksikan dalam kehidupan siswa sebagai umat yang beragama, sehingga tradisi Islam secara substansi akan sendirinya termanifestasi terhadap pandangan-pandangan toleran. Karena inti dari toleransi yakni rasa hormat terhadap umat beragama lain serta tidak diskriminatif pada umat tertentu sebagai upaya kesadaran persamaan hak dan nilai-nilai pancasila.
PERAN MANUSIA DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Suatu Tinjauan Teologis) Burhanuddin Yusuf
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i1.3463

Abstract

Manusia bukanlah satu-satunya makhluk Allah Swt. Manusia berada ditengah-tengah seribu satu jenis makhluk Allah lainnya. Seluruh makhluk diciptakan saling berinteraksi, saling menopang, saling membutuhkan dan saling mendukung dalam satu kesatuan hidup global yang direncanakan secara apik oleh Sang Pencipta, Subhanallah. Ternyata, manusia diciptakan dengan suatu spesifikasi khusus yang memberinya nilai lebih di antara sejumlah makhluk Allah lainnya, terutama dalam hal merekayasa lingkungannya untuk kehidupan yang lebih baik. Sayang sekali, spesifikasi khusus tersebut bermata dua. Ia bisa membuat hidup dan lingkungannya menjadi lebih baik, scbaliknya justru bisa membuat hidup dan lingkungannya menjadi binasa. Kerakusan, lupa akan tanggung jawab moral yang diakibatkan oleh absennya zikir kepada Sang Khalik menciptakan malapetaka. Sebaliknya, dengan fikiran yang jernih, moralitas yang tinggi dan kesadaran ketuhanan, akan menjadikan manusia menjadi makhluk terbaik dtengah-tengah makhluk Allah lainnya.
PETA DUNIA ISLAM : SYI’AH, SUNNI DAN AHMADIYAH Muliati Muliati
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.853 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i1.3279

Abstract

Dari empat disiplin ilmu keislaman yang mapan, tasawuf, kalam, fiqih, dan filsafat atau al-hikmah yang terakhir ini paling kuat mendominasi pemahaman masyarakat muslim akan agama mereka. Kenyataan tersebut dapat dikembalikan pada benih munculnya persoalan kalam di tengah-tengah masyarakat muslim sejak meninggalnya Nabi saw., dan semakin tumbuh menjelang berakhirnya dekade ketiga Khulafa Al-Rasyidin, yaitu di akhir pemerintahan khalifah Usman bin Affan  dan diawal pemerintahan Ali bin Abu Thalib  Sebab utama goyahnya kesatuan umat Islam tersebut berpangkal pada pertikaian politik yang bercorak kalam kemudian melahir-kan sekte-sekte di antara kelompok-kelompok muslim yang sedang bersaing. Peristiwa tersebut merupakan awal masa desintegrasi yang dalam perkembangan kalam selanjutnya, terutama sesudah terbunuhnya khalifah ketiga, Usman, benar-benar mendorong lahirnya sekte-sekte dalam Islam dengan doktrin ajaran yang masing-masing berbeda antara satu dengan lainnya
TRADISI MENRE’BOLA BARU MASYARAKAT BUGIS DI DESA KAMPIRI KECAMATAN CITTA KABUPATEN SOPPENG (STUDI TERHADAP NILAI KEARIFAN LOKAL) Hasbi Yahya
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.672 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v4i2.7573

Abstract

Tradition of the inauguration of a new home is an indigenous ritual activity in order to enter the new house.  This ritual is performed as an expression of gratitude to the creator for the his blessings. Tradition of the inauguration of a new home in this context can be seen from the symbolic form of human life and through the ceremonies can be known the symbolic meaning of the ceremony itself and the objects and symbols used in the ceremony. In the ceremony is already covered all the components that follow. Man creates a symbolic way of thinking by searching for meaning in every event experienced or seen. While in the ceremonial system is intertwined with symbols displayed in a series of ceremonies that grow from the results of human interaction with the environment, both natural and social and is used in interpreting life according to the cultural background of the community concerned, experience and shrinkage in addition to the intellectual property possessed by community concerned. Abstrak:Tradisi menre’ bola baru merupakan sebuah kegiatan ritual adat dalam rangka memasuki rumah baru. Ritual ini dilaksanakan sebagai pengungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas berkat rahmat dan taufik-Nya. Upacara menre’ bola baru (emeR bol bru) dalam konteks ini dapat dilihat dari bentuk simbolik kehidupan manusia dan melalui upacara-upacara tersebut dapat diketahui makna simbolik upacara itu sendiri dan benda-benda serta lambang-lambang yang dipergunakan dalam upacara. Di dalam upacara sudah tercakup semua kompenen yang mengikutinya. Manusia menciptakan cara berpikir simbolik dengan mencari makna dalam setiap kejadian yang dialami maupun yang dilihatnya. Sementara dalam sistem upacara tersebut saling terkait dengan simbol-simbol yang ditampilkan dalam rangkaian upacara yang tumbuh dari hasil interaksi manusia dengan lingkungan, baik alam maupun sosial dan digunakan dalam menginterpretasi kehidupan menurut latar belakang budaya masyarakat yang bersangkutan, pengalaman dan pemahaaman disamping intelektual yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan.
ZAKAT MAL DALAM KAJIAN HADIS MAUDHU’I Muhammad Ali
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.46 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v1i1.1310

Abstract

Semua harta benda (mal) yang tumbuh dan berkembang wajib dikeluarkan zakatnya sebagai tanda pensucian harta dan menghindarkan seseorang untuk bergelimang dalam dunia materialis. kewajiban zakat dibebankan kepada muzakki yang tergolong kaya, berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan zakat tersebut diperuntukkan lebih utama dan lebih awal kepada orang-orang fakir, kemudian menyusul kepada orang-orang miskin, amil, mu’allaf, hamba sahaya yang ingin merdeka, orang yang dililit hutang, yang berada di sabilillah, dan ibn Sabil. Setiap zakat mal yang dikeluarkan ada nishab dan haulnya. Nishab adalah kadar kuantitas harta dan haul adalah kadar batas waktu tertentu, bagi harta untuk dikeluarkan zakatnya. Termasuk zakat profesi untuk zaman sekarang nishab dan haulnya diqiyaskan (dianalogikan) kepada ketentuan zakat mal lainnnya yang telah ada nasnya dalam al-Qur’an dan hadis. Sebagai warga Indonesia yang baik, zakat dan pajak harus ditunaikan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai muslim.
TRADISI APPAENRE NANRE DALAM PERSPEKTIF AQIDAH ISLAM (Studi Kasus Masyarakat Desa Bollangi Kecamatan Pattalassang) Audah Mannan; Mantasia Mantasia
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.969 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i2.4531

Abstract

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana Peran Muballigh Dalam Meminimalisir  Tradisi  Appaenre  Nanre  pada  Masyarakat  Desa  Bollangi  yang Bertolak Belakang dengan Aqidah Islam. Pokok masalah tersebut selanjutnya dibagi dalam  beberapa  sub  masalah  yaitu: 1)  Bagaimana  Tradisi  Appaenre  Nanre  pada Masyarakat Desa Bollangi Kecamatan Pattallassang?, 2) Bagaimana Pandangan aqidah   Islam terhadap Tradisi Appaenre Nanre pada Masyarakat desa Bollangi Kecamatan Pattallassang?Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah: pendekatan manajemen dakwah dan sosiologi Islam. Adapun sumber data penelitian ini adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan pemerintah setempat. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian ini menggambarkan tentang potret tradisi Appaenre Nanre pada Masyarakat Desa Bollangi Kecamatan Pattallassang, suatu tradisi yang telah melekat dalam kehidupan masyarakat namun pelaksanaan tradisi  Appaenre Nanre bergeser dari ajaran Islam sehingga masyarakat perlu diberikan suatu pemahaman yang lebih dalam mengenal aqidah Islam dan dalam hal ini muballigh sebagai tokoh Agama memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pemahaman dan pencerahan terhadap masyarakat Desa Bollangi.
AL-GHAZALI DAN KRITIKNYA TERHADAP FILOSOF Muliati Muliati
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.476 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.3436

Abstract

Kritikan al-Ghazali terhadap filosof sebagaimana yang dirumuskan dalam Tahafut al Falasifah seringkali dijadikan alasan bagi reinkarnasi pemikiran di dunia Islam, karena meskipun kritikan tersebut terbatas pada teori metafisika (Al-Ilahiyat), akan tetapi sering digeneralisir sebagai kritik terhadap keseluruhan kajian filsafat, sehingga filsafat tercampakkan ke posisi marginal dalam pemikiran Islam. Untuk itu, perlu adanya klarifikasi dan upaya meluruskan kembali persepsi tersebut, khususnya dikalangan akademisi. Ada dua puluh masalah yang disajikan baik kritikan oleh al-Ghazali. Tujuh belas masalah yang dikategorikannya sebagai bid’ah dan tiga lainnya dicap kafir. Ketiga masalah tersebut itu adalah keqadiman alam, ketidaktahuan Tuhan terhadap hal yang kecil (juz’iyat) dan tidak adanya kebangkitan jasmani.
POLITIK PEWARIS NABI SAW.; Sebuah Diskursus Kontestasi Politik Syamsul Asri
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.737 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.2590

Abstract

Wafatnya Rasulullah Saw. meninggalkan lubang besar trauma dalam tubuh politik ummat Islam menyangkut apa karakter kekuasaan yang dimiliki oleh Rasulullah Saw., siapa yang berhak diterima sebagai pewaris kuasa Rasulullah Saw., bagaimana modus operandi kuasa pewaris Rasulullah Saw. Pertanyaan-pertanyaan ini bermuara pada pelacakan tiga posisi subjek epistemologis cum historis yang hadir dalam realitas sosial ummat Islam.  Tiga posisi ini adalah a). Imam Syiah, b). Ahli Fikih (Faqih jamak Fukaha), c). Sufi & Pelaku `irfan (Arif jamak `Urafa) yang lazim dikenal sebagai wali jamak awliya. Tiga posisi ini mesti dibaca sebagai relasi kontestatif power-knowledge cum biopolitics yang menyarankan bahwa relasi dan produksi kuasa-pengetahuan senantiasa bermuara pada hirarki subjek dalam masyarakat dengan tujuan mereproduksi kepatuhan sehingga tatanan social Islami bisa terwujud.