cover
Contact Name
Basri La Pabbaja
Contact Email
basri.philosophy@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aqidah-ta@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah
ISSN : 24775711     EISSN : 26153130     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Aqidah-Ta; Journal of Aqidah is a journal that discusses aqidah, morality, theology and Islamic thought. This journal is published by the Department of Aqidah and Islamic Philosophy Faculty of Ushuluddin and Philosophy UIN Alauddin Makassar. This journal is published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 77 Documents
ALI SYARI’ATI; Pemikiran dan Gagasannya Marhaeni Saleh M
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.724 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v4i2.7301

Abstract

Syari’ati dilahirkan di Desa Mazinan dan berasal dari keluarga terpandang yang menurut garis ayahnya termasuk keturunan para pemuka agama dan seorang pembaru yang bersemangat untuk menerapkan metode-metode baru dalam studi agama. Ayahnya memiliki perpustakaan besar dan lengkap yang selalu dikenang oleh Syari’ati, yang secara metaforis Syari’ati lukiskan sebagai mata air yang terus menyirami pikiran dan jiwanya. pemerintah menganggap Syari’ati radikal dan berbahaya sehingga dia ditahan dan dipenjara lagi. Pemerintah menyatakan bahwa Syari’ati wafat akibat penyakit jantung, tetapi kebanyakan orang meyakini bahwa dia dibunuh oleh polisi rahasia Syah. Ciri pemikirannya adalah bahwa agama harus ditransformasikan dari ajaran etika pribadi ke program revolusioner untuk mengubah dunia. yang senantiasa menolak gagasan bahwa Islam itu hanya merupakan persoalan hukum dan ritual yang mengatur hal-hal teknis seperti wudhu, menstruasi, kelahiran, makanan, dan sejenisnya.Syari’ati selalu mencari hal-hal baru dan orisinal di dalam Islam, dan tidak sabar dengan model pemikiran tradisional. Dalam ajakannya untuk melakukan pembebasan melalui reinterpretasi keyakinan, Syari’ati secara jelas menolak pandangan revolusioner Barat bahwa agama itu “candu masyarakat”. Agama dalam pandangan Syari’ati, dapat mengantarkan orang kepada komitmen ideologi untuk membebaskan idividu dari tekanan. Dalam hal ini, dia memiliki banyak persamaan dengan filosof Mesir kontemporer, Hasan Hanafi. Agenda kedua pemikir itu ialah menyegarkan pembacaan Al-Quran untuk merekonstruksi konsep Islam menjadi ideologi yang modern, orisinal, dan progresif guna membebaskan dan memberdayakan massa.Gagasan Syari’ati dalam konteks perubahan di masyarakat, peran yang lebih penting hanya bisa dimainkan cendekiawan. Menurutnya, sekalipun ilmuwan menemukan kebenaran sistematis dan filosof rajin menuangkan banyak renungan dalam pekerjaan ilmiah, tetapi mereka tidak memiliki ideologi yang menggerakkan. Cendekiawan beda dengan keduanya karena ia memiliki ideologi yang diyakini dan selalu diperjuangkannya. Masyarakat lebih membutuhkan cendekiawan yang bisa meneriakkan perubahan-perubahan di masyarakat.
NASR HAMID ABU ZAYD DAN TEORI INTERPRETASINYA Fikri Hamdani
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.236 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v1i1.1307

Abstract

Tulisan sederhana ini mendiskripsikan pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd tentang teori interpretasi/metode penafsiran terhadap al-Qur’an Pembahasan bersifat telaah diskriptif-analitik. Dalam metodenya, Nasr Hamid berusaha untuk mengungkap makna dan signifikansi (maghza) yang kemudian memunculkan makna “yang tak terkatakan”.  Nasr Hamid membedakan ke tiga istilah tersebut. Makna adalah makna yang direpresentasikan oleh teks atau dalam artian bahwa membiarkan teks berbicara  tentang dirinya sendiri. kemudian dari makna tersebut di dialogkan dengan kondisi/konteks yang mengitari seorang reader. Karena itu, makna sifatnya statis karena memuat makna tekstual historis (historical meaning), dan signifikansi sifatnya dinamis sesuai dengan horizon masing-masing pembaca.
EFEKTIVITAS UJIAN KOMPREHENSIF DALAM MENINGKATKAN KOMPOTENSI MAHASISWA PRODI ILMU AQIDAH Rahmi Damis
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.423 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v4i1.5173

Abstract

Ujian komprehensip merupakan salah satu bentuk ujian yang harus dilalui oleh mahasiswa Prodi Ilmu Akidah yang pelaksanaannya melalui syarat-syarat; Mahasiwa mengecek nilai, kemudian melakukan tes baca tulis al-Qur’an dan mendapat keterangan dari pembimbing Skripsi.Kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam ujian komprehensif kurang mengusai materi yang akan diujikan. Kesulitan menentukan waktu yang tepat untuk ujian, karena harus menyesuaikan waktu penguji, dan kurangnya referensi tentang mata kuliah yang diujikan.Adapun manfaat yang diperoleh mahasiswa adalah; Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang materi-materi mata kuliah kompotensi Prodi. Menguji kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa, sekaligus dimaksudkan mengetahui kompotensi yang dimiliki oleh mahasiswa yang akan menjadi sarjana atau menyelesaikan studinya.
LINGKUNGAN HIDUP DAN MANUSIA (Kajian Falsafah Kalam) Burhanuddin Yusuf
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.294 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i2.4529

Abstract

Konsentrasi pemikiran manusia pada diri sejak masa renaissance yang menghsilkan watak kerakusan dalam mengeksplorasi alam menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kehidupan di Bumi. Para ahli kalam modern terpanggil untuk mengambil bagian mengkaji persoalan Lingkungan Hidup ini dari kacamata kepercayaan agama Islam, dan ternyata ditemukan bahwa alam bukan sekedar diberikan begitu saja oleh Sang Pencipta kepada manusia, tapi juga amanah memakmurkannya yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.
AL-ITTIHAD DALAM TASAWUF Rahmi Damis
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.018 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v3i1.3409

Abstract

Salah satu ajaran tasawuf adalah al-Ittihad yang dibawa oleh Abu Yazid Thaifur bin ‘Isa bin Surusyan al-Bustami.  Al-Ittihad mengajarkan persatuan antara Tuhan dengan hamba yang sudah mencapai kesucian, sehingga seorang sufi yang berada pada tingkat al-Ittihad merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan yang menunjukkan bahwa yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu, sehinggga salah satu dari mereka dapat memanggil yang satu lagi dengan kata-kata, “Hai aku. Al-Ittihad dicapai dengan melalui fana dan baqa. Fana merupakan hancurnya perasaan kesadaran akan adanya tubuh kasar manusia, yang tersisa adalah manusia secara rohani. Untuk itu sebelum memasuki tahap fana seorang sufi harus memperhatikan 4 hal yaitu; Al-Sukr yaitu keadaan antara cinta dengan fana. Al-Syathahat adalah ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh sufi. Zawal al-Hujab adalah keadaan sufi yang tidak menginginkan lagi sesuati kecuali Allah. Ghalbat al-Syhud; keadaan seorang sufi baik dari segi perasaan, kesadaran dan penyaksian sampai kepada puncak fana’, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah.
MEMBINCANG ULANG TEOLOGI ISLAM KLASIK DALAM DUNIA KONTEMPORER Muhaemin Latif
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.973 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v5i1.10059

Abstract

Artikel ini memperbincangkan potret teologi Islam klasik dalam konteks dunia kontemporer. Tiga paham teologi yang menjadi tema sentral dalam artikel ini adalah jabariah, muktazilah dan ahlu as-sunnah wa al-jamaah. Ketiga-tiganya telah mewarnai sejarah peradaban Islam mulai dari Bani Umayyah sampai pada Bani Abbasiah. Jabariah telah menjadi mazhab resmi pada masa kekhalifahan Bani Umayyah, sementara muktazilah dan ahlu as-sunnah wa al-jamaah telah mewarnai kejayaan dan keemasan Bani Abbasiah. Salah satu problem mendasar yang ditemukan dalam penelitian ini adalah eksistensi teologi Islam klasik yang belum bisa menjawab problematikan kekinian. Teologi Islam klasik masih berkutat pada persoalan-persoalan normative seperti dosa besar, surga dan neraka, belum membuka diri pada issu-issu yang terkait dengan sosial kemasyarakatan seperti kemiskinan, kelaparan, serta ketidakadilan. Artikel ini merekomendasikan perlunya rekonstruksi terhadap bangunan teologi Islam dengan mendekatkan pada soal-soal riil yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
ADAK SAMPULONRUA (STUDI FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT MUSLIM BULUTTANA KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA) Ibrahim Ibrahim
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.147 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v4i1.5175

Abstract

Penelitian ini mengkaji falsafah hidup komunitas Adak Sampulonrua Buluttana dengan metode etnografi dalam pendekatan fenomenologi. Hasil yang ditemukan adalah: Pertama; Secara historis keberadaan AdakSampulonrua lahir sejak terbentuknya kampung Buluttana. Terbentuknya kampung Buluttana berawal dari keberadaan salah seorang keturunan Sombaya ri Gowa, yaitu Karaenta Data yang memisahkan diri dari kerajaan Gowa. Keberadaan Adak Sampulonrua pada tataran epistemologi mengalami perkembangan secara evolusi ada yang  bersifat linear, ada yang bersifat progresif; namun pada sisi struktur tidak tersentuh dengan perubahan. Kedua; Wujud Falsafah Adak Sampulonrua masyarakat muslim Buluttana meliputi: Falsafah tau, falsafah pangnggadakkang, falsafah appasulapa serta falsafah siri’napacce. Ketiga; Nilai-nilai yang terkandung dalam keempat falsafah komunitas Adak Sampulonrua. Falsafah tersebut diaplikasikan dalam empat aspek, yaitu: patumbutau, patumbukatallassang, tumalla’langngi, dan tummoterangripammasena.
PERSEPSI MAHASISWA PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM TERHADAP PELAYANAN PRODI AQIDAH DAN ISLAM FILSAFAT Rahmi Damis
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.802 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v5i1.10032

Abstract

Judul Penelitian: Persepsi  Mahasiswa Prodi Aqidah Dan Filsafat Islam Terhadap Pelayanan Prodi Aqidah Dan Islam Filsafat, dengan rumusan masalah; 1) Bagaimana bentuk pelayanan Prodi terhadap mahasiswa, 2) Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap pelayan Prodi, 3) Bagaimana Kendala yang dihadapi. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif deskripsi.Prodi Akidah dan Filsafat Islam merupakan salah satu Prodi yang ada di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar yang memiliki visi  adalah Pusat Studi Pemikiran Islam Transformatif Berbasis Peradaban IslamBentuk Pelayanan terhadap mahasiswa meliputi; pengurusan KRS, bimbingan skripsi yang terdiri atas; memasukkan judul, proposal, ujian hasil dan ujian munaqasyah. ujian komprehensif, nilai, Kuliah Kerja lapang (KKL),  dan penasehat akademik. Pada dasarnya mahasiswa tidak mempermasalahkan prosedur pelayanan tersebut dan mereka tidak mendapatkan kendala dalam pelayanan tersebut,hanya  mereka menyarankan agara dosen memprioritaskan mahasiswa.
ESENSI MANUSIA DALAM PEMIKIRAN JALALUDDIN RUMI Andi Nurbaety
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.448 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v5i1.10033

Abstract

Beragam teori tentang hakikat atau esensi manusia yang dirumuskan oleh sejumlah pemikir memang cukup merefleksikan intensitas pencarian manusia terhadap pemahaman yang tepat akan dirinya sendiri. Akan tetapi formulasi yang kaya ini ternyata belum mencapai titik final yang fixed. Pencarian pemahaman akan esensi keberadaan manusia masih terus berlangsung, dan formlasi-formulasi spesifik terus lahir dan memperkaya khasanah intelektual manusia.Dengan memadukan pendekatan filosofis, teologis dan sufistik, makalah ini memaparkan konsep esensi manusia dalam pemikiran penyair sufi Jalaluddin Rumi yang pada dasarnya tidak sederhana. Karena keterbatasan ruang untuk mengelaborasi tema ini secara tuntas, penyajian tulisan ini disederhanakan dengan membagi pemaparan pada dua titik fokus pembahasan: aspek material dan aspek spiritual keberadaan manusia. Diskusi inti ini diantar dengan penyajian tentang rumusan-rumusan definisi manusia dalam kronologis sejarah pemikiran.
Konsep Taubat Menurut Imam al-Ghazali Dalam Kitab Minhajul ‘Abidin Ali Ridho
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.573 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v5i1.7513

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). menggunakan pendekatan filosofis, karena yang dikaji adalah pemikiran Imam al-Ghazali dalam kitab Minhajul ‘Abidin. Pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari kitab Minhaj Al-‘Abidin, sedangkan sumber data sekunder dari buku, jurnal, artikel, disertasi, tesis hingga laman website dan lain sebagainya yang berguna untuk membantu dalam penulisan penelitian ini. Setelah data dikumpulkan, kemudian data dianalisis dengan teknik Miles and Huberman yang terdiri dari tahap reduksi data, penyajian data, atau analisis, kemudian tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menyimpulkan: Pertama, konsep taubat menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya Minhajul ‘Abidin dibagi menjadi 4 (empat) yaitu: Pertama, penjelasan mengenai pengertian taubat dan keharusan melakukannya. Kedua, syarat-syarat dalam melakukan taubat beserta rukun-rukun yang harus dipenuhi. Ketiga, mukaddimah (pendahuluan) sebelum melakukan taubat. Dan yang keempat adalah pembagian dan jalan meloloskan diri dari dosa. Kedua, Pembahasan mengenai taubat yang lebih dalam dan luas, harus merujuk kepada kitab-kitab karya beliau (Imam al-Ghazali) yang lainnya. diantaranya adalah karya agung Imam al-Ghazali yaitu kitab Ihya ‘Ulumiddin, kemudian kitab Al-Qurbah dan yang terakhir adalah kitabAl-Ghoyat Al-Quswa.