cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
TEKTRIKA - Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik, dan Elektronika
Published by Universitas Telkom
ISSN : 25021990     EISSN : 25022105     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal TEKTRIKA didekasikan untuk menjadi salah satu media publikasi dan diseminasi penelitian para akademisi, peneliti dan masyarakat umum dalam bidang keilmuan Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik dan Elektronika. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung mulai tahun 2016 ini dan merupakan kelanjutan dari jurnal JURTEL yang telah dipublikasikan sejak tahun 1997. Dengan demikian, topik yang dipublikasikan pada jurnal ini tentunya lebih luas cakupannya, yakni bidang Teknologi Elektro.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2004)" : 9 Documents clear
KINERJA KOMUNIKASI DATA PAKET SISTEM CDPD OVERLAY PADA SISKOMSEL ANALOG Rina Pudji Astuti
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.231

Abstract

Sistem komunikasi selular selain dapat digunakan sebagai alat komunikasi suara juga untuk komunikasi data. Salah satu penerapan sistem komunikasi data tersebut adalah sistem CDPD (Cellular Digital Packet Data) yang dibuat overlay pada sistem komunikasi selular analog, yaitu AMPS. Sistem tersebut menjadi fokus pada penelitian ini, yang melakukan simulasi secara teoritis mengenai kinerja sistem komunikasi data tersebut, yaitu meliputi pengaruh penerapan sistem ini terhadap pemakai komunikasi suara, throughput, delay rata-rata dan rugi-rugi trafik suara ternormalisasi terhadap rugi-rugi trafik tanpa penerapan CDPD. Ada 2 macam algoritma distribusi kanal yang diterapkan pada sistem CDPD ini, yaitu algoritma dedicated channel dan algoritma frequency hopping. Dari hasil simulasi terlihat bahwa penerapan sistem ini dengan algoritma dedicated channel akan mengurangi jumlah kanal yang melayani trafik suara, sehingga Pblock dari trafik suara akan naik. Penggunaan antena omnidirectional memberikan pengaruh lebih baik terhadap kualitas trafik suara dari pada penggunaan antena sektor. Sedangkan dengan algoritma frequency hopping, terlihat bahwa karena sistem ini memanfaatkan kanal yang tidak digunakan oleh trafik suara, dan kanal yang digunakan oleh sistem ini dianggap kosong oleh trafik suara, maka penerapan sistem ini akan menaikkan penggunakan kanal sistem selular, sehingga menurunkan C/I. Penggunaan antena sektor akan menyebabkan kinerja sistem CDPD lebih baik dari pada penggunaan antena omnidirectional, tetapi akan menyebabkan rugi-rugi trafik suara ternormalisasi yang lebih buruk dari pada penggunaan antena sektor.Kata Kunci: aplikasi sistem komunikasi data, CDPD, overlay
SIMULASI PEMODELAN SISTEM LAYANAN GFR BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA BUFFER SWITCH DI JARINGAN ATM Rendy Munadi; Sar Sardy; Dadang Gunawan
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.232

Abstract

Paper ini membahasan mekanisme pengendalian manajemen buffer dalam mengimplementasikan layanan Guaranteed Frame Rate (GFR) pada Jaringan ATM berbasis logika fuzzy yang dikenal sebagai Fuzzy Fair Buffer Allocation (FFBA). Mekanisme ini lebih fleksibel, mudah diimplementasikan dan memproses penerimaan, pengalokasian dan pembuangan sel yang masuk pada buffer sesuai sifat First Input First Output (FIFO), serta menjamin Minimum Cell Rate (MCR) bagi trafik TCP/IP di jaringan ATM. Sebagai parameter dalam simulasi ini, seperti ukuran buffer sisa dan jumlah sel terkirim yang mampu menunjukkan bahwa FFBA memberikan jaminan MCR, total throughput sistem yang lebih dari penggunaan mekanisme konvensional dan maksimum buffer occupancy, dapat dicapai dengan meningkatnya beban trafik prioritas tinggi.Kata kunci: layanan GFR, TCP/IP, Fuzzy Fair Buffer Allocation (FFBA), switch ATM
IMPLEMENTASI SISTEM SIARAN FM STEREO PLUS DATA-TEXT SCA (SUBSIDIARY COMMUNICATION AUTHORIZATION) Suryo Novantara; Heroe Wijanto; Basuki Rahmat
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.233

Abstract

Dengan ditertibkannya frekuensi siaran FM (Frequency Modulation) dalam spasi kanal 200 kHz, maka suatu sinyal siaran FM stereo yang hanya memerlukan lebar-pita frekuensi 112 kHz (2  56 kHz multipleks pita-dasar FM stereo termodulasi secara narrow band FM) akan memberikan ruang spektral sisa selebar sekitar 94 kHz pada setiap spasi kanal. Penyisipan informasi lain pada ruang sisa spasi kanal tersebut biasa disebut SCA (Subsidiary Communication Authorization), yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan alokasi spektral FM. Penelitian ini mengusulkan penyisipan informasi berupa sinyal Data Text digital termodulasi FSK (Frequency Shift Keying) sebagai fasilitas siaran tambahan. Informasi Data-Text diperoleh dari deretan kode biner serial berkecepatan 1200 bps yang dibangkitkan dari port RS-232 komputer. Sinyal FSK Data-Text tersebut dimodulasikan ke subcarrier 67 KHz untuk selanjutnya digabungkan dengan sinyalsinyal multipleks audio stereo. Seluruh sinyal komposit dipancarkan dalam modulasi narrow-band FM dengan frekuensi carrier sesuai alokasi siaran FM 88 – 108 MHz. Sinyal tambahan ini perlu dijaga agar tidak terjadi tumpang-tindih spektral dengan sinyal matriks audio stereo melalui BPF (Band Pass Filter) pada frekuensi tengah 67 kHz dan bandwith 13,4 kHz. Untuk proses demodulasi sinyal FSK-Data-Text SCA dapat digunakan rangkaian PLL (Phase-Locked Loop). Untuk tampilan Data-Text digunakan LCD.Kata kunci : SCA, multipleks audio stereo, FSK-Data-Text, narrow band FM, LCD
KINERJA SISTEM CHAOTIC DIGITAL CDMA DENGAN MODULASI QUADRATURE CHAOTIC SHIFT KEYING Asep Permadi; Hadi Suwastio; Suyatno Suyatno
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.234

Abstract

Salah satu definisi chaos adalah “sebuah keteraturan tanpa periodisitas”[10]. Salah satu sifat dari chaos adalah unpredictable atau tidak dapat di prediksi. Salah satu dari aplikasi chaos ini adalah digunakannya sinyal chaos pada teknik spreading code pada CDMA. Dengan teknik ini diharapkan tingkat keamanan dari sinyal informasi yang di tebar menjadi lebih tinggi. Teknik spreading code dengan menggunakan chaos ini sering disebut (CD)2MA atau Chaotic Digital Code Divission Multiple Access. Penelitian yang sudah dilakukan adalah teknik (CD)2MA dan dimodulasikan dengan menggunakan teknik modulasi VMSK (Very Minimum Phase Shift-Keying) yang mempunyai efisiensi bandwidth cukup efektif, namun proses demodulasinya sangat sulit sebab harus mengunakan filter kristal dengan delay group yang besar. Penelitian ini akan mencoba menggabungkan sistem (CD)2MA dan memodulasikannya dengan QCSK (Quadrature Chaotic Shift Keying). Dasar pemikiran QCSK adalah modulasi QPSK yang mempunyai performansi hampir sama dengan BPSK tetapi mempunyai efisiensi BW yang lebih baik. QCSK mempunyai efisiensi Bandwidth yang lebih baik yaitu setengah dari sistem DCSK. Hal ini diharapkan dapat mengimbangi sistem (CD)2MA yang menghasilkan lebar bandwidth yang cukup lebar.Hasil yang diharapkan adalah performansi dan efisiensi bandwidth sistem lebih baik atau sama dengan performansi yang dihasilkan dari sistem (CD)2MA yang dimodulasikan dengan modulasi VMSK.Kata kunci: Chaos, (CD)2MA, QCSK, VMSK, MAI, Processing Gain
INTERKONEKSI IPv6 DENGAN IPv4 MENGGUNAKAN DSTM (DUAL STACK TRANSITION MECHANISM) Dody Setiawan; R. Rumani M. R. Rumani M.; Nyoman Bogi A. K.
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.235

Abstract

Dual Stack Transition Mechanism (DSTM) menyediakan metoda yang memungkinkan host IPv4 dapat berkomunikasi dengan host IPv6 dengan menggunakan IPv4-over-IPv6 Tunnel. Penelitian ini akan mempelajari mekanisme kerja, implementasi DSTM, serta pengujian kinerjanya. Hasil analisis menunjukkan peningkatan waktu tempuh paket pada proses pengiriman data melalui jaringan IPv6 ke IPv4 dan sebaliknya akibat proses enkapsulasi ataupun dekapsulasi datagram IP.Kata kunci: IPv4, IPv6, DSTM, Tunneling, IPv6 Tunnel Broker, Delay FTP, ping dan Iperf
SISTEM ISOLASI DAN BUKA ISOLASI OTOMATIS PADA SENTRAL TELEPON AT&T Nanang Ruswianto; Fazmah Arif Yulianto; Heri Kurniawan
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.236

Abstract

Pelanggan telepon yang menunggak membayar tagihan sampai jangka waktu tertentu akan mendapat sanksi berupa isolasi sambungan teleponnya. Status isolasi ini menyebabkan sambungan telepon tidak dapat melakukan panggilan. Sambungan akan kembali seperti kondisi normal setelah kewajiban pembayaran tagihan dan denda dipenuhi. Status tiap sambungan telepon tersimpan di sentral. Pengeksekusian perintah (manajemen) sentral telepon umumnya masih melibatkan bisnis proses manual yang rumit dan cenderung kurang efisien. Dalam tulisan ini diusulkan perbaikan bisnis proses isolasi dan buka isolasi sentral telepon type AT&T (5ESS) dengan menggunakan bantuan PC. Sistem yang diberi nama SOPST (Sistem Otomatisasi Pengisolasian Sentral Telepon) secara otomatis akan melakukan pengecekan pada database pelanggan telepon. Jika ditemui keadaan yang mengharuskan perubahan status sambungan telepon (isolasi maupun buka isolasi), sistem akan langsung mengubah status pelanggan pada sentral. Dengan adanya sistem baru ini diharapkan proses pengisolasian di PT Telkom dapat dilakukan secara otomatis tiap bulan. Sementara proses buka isolasi dapat disesuaikan dengan komitmen Telkom untuk melakukan buka isolasi dua jam setelah ada informasi pembayaran tunggakan. Dari evaluasi yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan SOPST mampu menghemat waktu proses sampai 97%, mampu mengeksekusi perintah isolasi dan buka isolasi dengan tingkat kesalahan sebesar 0% (dengan penanganan beberapa kasus error), serta memiliki tingkat flesibilitas dan pelaporan yang baik serta mampu menyampaikan informasi yang jelas kepada operator.Kata Kunci: isolasi, buka isolasi, otomatis, SOPST, AT&T
KINERJA ALGORITMA BRANCH PREDICTION DALAM MENGATASI CONTROL HAZARD PADA PIPELINE PROSESOR DLX Maman Abdurohman
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.237

Abstract

Penerapan teknik pipeline pada prosesor DLX dapat meningkatkan kinerja/kecepatan prosesor tersebut. Pada implementasinya, teknik pipeline tidak dapat diterapkan secara penuh karena timbulnya hambatan yang disebut dengan risiko pipeline (pipeline hazards) yang terdiri dari: data hazard, structural hazarddan control hazard. Dengan terjadinya hazard, maka kinerja yang dicapai oleh pipeline sulit untuk mencapai kondisi ideal, karena prosesor harus melakukan pipeline stall, yaitu satu atau beberapa tahap pipeline harus dihentikan. Kendala yang terdapat pada risiko kendali (control hazard) adalah kesulitan untuk menentukan kontrol berikutnya pada saat terjadi pencabangan. Hal ini berkenaan dengan pengubahan nilai PC untuk menunjukkan instruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Dengan adanya control hazard, maka ada satu tahap atau lebih yang dihentikan. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu algoritma yang sering digunakan adalah algoritma untuk memprediksi terjadinya pencabangan yang disebut dengan branch prediction algorithm (algoritma prediksi pencabangan). Algoritma ini merupakan salah satu usaha untuk memprediksi terjadinya pencabangan pada instruksi pencabangan. Tulisan ini merupakan analisis yang mengevaluasi penerapan branch prediction algorithm untuk mengatasi control hazard yang terjadi pada pipeline prosesor dlx. Pengujian dilakukan pada beberapa aplikasi dengan mengujinya pada dlxsim. Hasil pengujian menunjukan bahwa algoritma ini cukup efektif untuk mengatasi control hazard akibat instruksi pencabangan pada beberapa aplikasi.
SIMULASI NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI LOKASI USER PADA MOBILE NETWORK Alexander Driyarkoro; Nurain Silalahi; Joko Haryatno
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.238

Abstract

Prediksi lokasi user pada mobile network merupakan hal sangat penting, karena routing panggilan pada mobile station (MS) bergantung pada posisi MS saat itu. Mobilitas MS yang cukup tinggi, terutama di daerah perkotaan, menyebabkan pencarian (tracking) MS akan berpengaruh pada kinerja sistem mobile network, khususnya dalam hal efisiensi kanal kontrol pada air interface. Salah satu bentuk pencarian adalah dengan mengetahui perilaku gerakan yang menentukan posisi MS. Dari MSC/VLR dapat diketahui posisi MS pada waktu tertentu. Karena location area suatu MS selalu unik dari waktu ke waktu, dan hal itu merupakan perilaku (behaviour) MS, maka dapat dibuat profil pergerakannya. Dengan menggunakan Neural Network (NN) akan diperoleh location area MS pada masa yang akan datang. Model NN yang digunakan pada penelitian ini adalah Propagasi Balik. Beberapa parameter NN yang diteliti dalam mempengaruhi kinerja prediksi lokasi user meliputi noise factor, momentum dan learning rate. Pada penelitian ini diperoleh nilai optimal learning rate = 0,5 dan noise factor = 1.
A LOW-NOISE LOW-POWER SECOND-ORDER COMPENSATED CMOS BANDGAP REFERENCE Sigit Yuwono; Arie van Staveren
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.239

Abstract

The design of a low-noise and low-power second-order bandgap reference voltage source using a linear combination of two base-emitter voltages with only one scaling factor is treated. The design takes into account the temperature dependency of the resistors and the finite current gain of BJT’s. The circuit is integrated in a CMOS process. The output voltage is approximately 140 mV with an average temperature dependency of 22.5 ppm/K in the range of 0°C to 120°C. Its equivalent output noise voltage is 57.6nV/√Hz. The total current consumption is about 115 μA from a 2V voltage-supply.Keywords: bandgap reference, negative feedback, systematic design.

Page 1 of 1 | Total Record : 9