cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
TEKTRIKA - Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik, dan Elektronika
Published by Universitas Telkom
ISSN : 25021990     EISSN : 25022105     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal TEKTRIKA didekasikan untuk menjadi salah satu media publikasi dan diseminasi penelitian para akademisi, peneliti dan masyarakat umum dalam bidang keilmuan Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik dan Elektronika. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung mulai tahun 2016 ini dan merupakan kelanjutan dari jurnal JURTEL yang telah dipublikasikan sejak tahun 1997. Dengan demikian, topik yang dipublikasikan pada jurnal ini tentunya lebih luas cakupannya, yakni bidang Teknologi Elektro.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
DESIGN AND PERFORMANCE ANALYSIS OF SMART ROOF CLOTHESLINE SYSTEM BASED ON MICROCONTROLLER BY SMARTPHONE APPLICATION Dewi Rasni Putri; Doan Perdana Perdana; Yoseph Gustommy Bisono
TEKTRIKA Vol 2 No 1 (2017): TEKTRIKA Vol.2 No.1 2017
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v2i1.1656

Abstract

Drying clothes is a simple activity to do at home and can not be avoid in daily life. The busyness for each individual outside home makes the activity is not simple anymore. The occurrence of problems such as rain, resulting clothes that have been dry become wet again. To avoid these conditions, the owner needs to be at home when the rain occurs. Smart home is a concept that can be the right and effective solution for every problems in the house. The ability of smart home to control almost all equipment at home make the activities at home efficiently. This Research develop a smart clothes roofing system that can be controlled and monitored by users through an application on smartphone. This system uses rain sensor, humidity and temperature sensors (DHT22), and light sensor (LDR). NRF24L01 as a transceiver module, Arduino Uno as microcontroller and Raspberry Pi as gateway to VPS. The test results obtained the maximum range of NRF2L01 to communicate is 97 meters in LOS (Line of Sight) condition. Distance range of NRF24L01 can also affected the delay and throughput in data transmission process. The availability and reliability of the system are 98.276% and 98.264%.
ANALISIS METODE CONNECTED VERTICES CLUSTERING AND STAR TOPOLOGY PADA SERANGAN GEOMETRI TERHADAP WATERMARKING OBJEK 3D Oriza Intani; Bambang Hidayat; Suryo Adhi Wibowo
TEKTRIKA Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v1i1.246

Abstract

Dalam usaha untuk melindungi hak cipta dan keaslian dari suatu objek tiga dimensi, diperlukan sebuah algoritma untuk menyisipkan informasi rahasia yang tidak nampak oleh indera penglihatan manusia namun dapat dideteksi dengan menggunakan suatu media, misalnya komputer. Oleh karena itu watermark menjadi sebuah solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Metode yang digunakan untuk menanamkan watermark ke dalam objek 3 dimensi adalah metode connected vertices clustering and topology star, dimana sebuah objek 3 dimensi dibagi-bagi menjadi beberapa topologi star berdasarkan vertex vertex-nya yang saling terhubung. Dari topologi star ini dipilih edge-edge untuk disisipi informasi watermark dan dengan menggunakan sebuah PN sequensial dipilih edge yang vertex-nya disisipi oleh watermark. Hasil yang diperoleh dari simulasi sitem watermarking ini adalah didapat sebuah skema penanaman watermark dengan kualitas imperceptibility yang baik karena memiliki nilai BER dan VER yang mendekati 0 serta nilai SNR yang besar. Selain itu watermark dapat diekstrak dengan sangat baik setelah diberi serangan rotasi, scaling, translasi, serta kombinasi serangan scaling dan translasi dengan nilai BER 0. Skema ini tidak robust terhadap serangan cropping.Kata Kunci: object 3D, watermarking, star topology, connected vertices clustering
KINERJA ALGORITMA BRANCH PREDICTION DALAM MENGATASI CONTROL HAZARD PADA PIPELINE PROSESOR DLX Maman Abdurohman
TEKTRIKA Vol 9 No 1 (2004)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v9i1.237

Abstract

Penerapan teknik pipeline pada prosesor DLX dapat meningkatkan kinerja/kecepatan prosesor tersebut. Pada implementasinya, teknik pipeline tidak dapat diterapkan secara penuh karena timbulnya hambatan yang disebut dengan risiko pipeline (pipeline hazards) yang terdiri dari: data hazard, structural hazarddan control hazard. Dengan terjadinya hazard, maka kinerja yang dicapai oleh pipeline sulit untuk mencapai kondisi ideal, karena prosesor harus melakukan pipeline stall, yaitu satu atau beberapa tahap pipeline harus dihentikan. Kendala yang terdapat pada risiko kendali (control hazard) adalah kesulitan untuk menentukan kontrol berikutnya pada saat terjadi pencabangan. Hal ini berkenaan dengan pengubahan nilai PC untuk menunjukkan instruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Dengan adanya control hazard, maka ada satu tahap atau lebih yang dihentikan. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu algoritma yang sering digunakan adalah algoritma untuk memprediksi terjadinya pencabangan yang disebut dengan branch prediction algorithm (algoritma prediksi pencabangan). Algoritma ini merupakan salah satu usaha untuk memprediksi terjadinya pencabangan pada instruksi pencabangan. Tulisan ini merupakan analisis yang mengevaluasi penerapan branch prediction algorithm untuk mengatasi control hazard yang terjadi pada pipeline prosesor dlx. Pengujian dilakukan pada beberapa aplikasi dengan mengujinya pada dlxsim. Hasil pengujian menunjukan bahwa algoritma ini cukup efektif untuk mengatasi control hazard akibat instruksi pencabangan pada beberapa aplikasi.
DETEKSI KUALITAS DAN KESEGARAN TELUR AYAM RAS BERDASARKAN DETEKSI OBJEK TRANSPARAN DENGAN METODE GREY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX (GLCM) DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) Rizka Kaamtsaalil Salsabiilaa
TEKTRIKA Vol 1 No 2 (2016): TEKTRIKA Vol.1 No.2 2016
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v1i2.1740

Abstract

Telur adalah salah satu bahan pangan yang mudah dan lazim dijumpai di masyarakat Indonesia. Selain harganya murah, telur merupakan sumber nutrisi penting bagi kesehatan tubuh. Namun telur memiliki kualitas dan kesegaran yang berbeda-beda tergantung pada lingkungan penyimpanan dan kondisi induknya. Kesegaran telur dapat diketahui dari ketebalan dan kekentalan putih telurnya. Semakin tinggi putih telur semakin segar telur tersebut. Tebal atau tinggi albumen dapat diketahui dari nilai HU (Haugh Unit). Dalam makalah ini penulis membahas mengenai cara mendeteksi kualitas dan kesegaran telur menggunakan deteksi objek transparan dengan menggunakan metode GLCM (Grey Level Co-occurrence Method) dan klasifikasi KNN (K-Nearest Neighbor). Telur yang digunakan ialah telur ayam negeri. Pada penelitian ini dilakukan pengujian 51 citra telur, dengan komposisi masing-masing kelas memiliki 17 citra telur AA, 17 citra telur A, dan 17 citra telur B. Sehingga didapatkan akurasi terbaik sebesar 82.35% dengan menggunakan metode GLCM (Grey Level Co-occurrence Matrix) dengan parameter orde dua kontras, energy, korelasi, homogenitas dan arah sudut 45 pada jarak d = 1 dan kuantisasi yang digunakan adalah 8, dengan klasifikasi KNN (K-Neirest Neighbor) menggunakan jarak cosine pada K= 1.
KINERJA SISTEM COFDM (CODED ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING) PADA KANAL RADIO MOBILE Hendra Winata; Heroe Wijanto; Suyatno Suyatno
TEKTRIKA Vol 8 No 2 (2003)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v8i2.228

Abstract

Komunikasi data berkecepatan tinggi memerlukan teknik modulasi yang dapat mengatasi terjadinya ISI (Inter-Symbol Interference) dan respons frekuensi kanal yang tidak rata. OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) merupakan teknik transmisi multicarrier dengan periode simbol relatif lebih lebar dibandingkan nilai delay spread kanal. Dengan subcarrier spektral yang lebih sempit dari lebar-pita frekuensi koheren, OFDM diharapkan memiliki ketahanan terhadap gangguan kanal yang tidak rata. FEC (Forward Error Correcting) masih dibutuhkan untuk meminimumkan efek kesalahan akibat dari beberapa subcarrier yang mengalami fading lebih kuat dibandingkan lainnya. FEC dengan teknik pengkodean konvolusional dan interleaver banyak dipakai pada standar OFDM seperti Wireless LAN 802.11a dan Direct Video Broadcasting. Hasil simulasi menunjukkan pengkodean konvolusional [133 171] memberikan nilai coding gain maksimal 6 dB untuk modulasi subcarrier QPSK dan 7 dB untuk 16-QAM. Pada kanal radio mobile dengan frekuensi doppler 0, 9, 56 dan 130 Hz, diperoleh coding gain 7 dB. Penggunaan matriks interleaver 3218 (IS–95) bekerja kurang optimal dengan perbaikan daya kurang dari 1dB. Ketika frekuensi doppler 130 Hz, matriks interleaver 10096 mampu memperbaiki kinerja sistem secara siginifikan, BER di sekitar 10-6 dicapai pada SNR = 16 dB.Kata kunci: OFDM, interleaver, delay spread, frekuensi doppler, coding gain, IFFT-FFT
IMPLEMENTATION OF QIM BASED AUDIO WATERMARKING USING HYBRID TRANSFORM OF SWT-DCT-SVD METHODS OPTIMIZED WITH GENETIC ALORITHM Ryan Aminullah; Gelar Budiman; Irma Safitri
TEKTRIKA Vol 2 No 1 (2017): TEKTRIKA Vol.2 No.1 2017
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v2i1.1661

Abstract

Nowadays, almost all data transaction is done through the internet because it is easy and could be accessed anywhere. The file is uploaded directly without any security or scanning making people able to upload illegal files or files that is not owned by them. This violation of copyright becomes a huge problem as it reduces the owner’s profit. That is why watermarking method is created. Watermarking is a method of embedding secret information to a host data. The information could be embedded into an audio, image or video data. This research will design an audio watermarking by combining 3 methods of transformation: Stationary Wavelet Transform (SWT), Discrete Cosine Transform (DCT), and Singular Value Decomposition (SVD). SWT separates data’s frequency into high and low. After that, DCT maps correlated high frequency data into uncorrelated coefficient. Then those coefficients will be deconstructed into three matrices u, s, and v using SVD method. Later, the s matric will be embedded with the watermark. With these methods, watermarked audio produce SNR>20dB and BER≈0,1170 in average.
ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI SISTEM RADIO OVER FIBER ANTARA MENGGUNAKAN RADIO TO OPTIC DIRECT CONVERSION DAN IM/DD Helmi Setiawan; Erna Sri Sugesti; Suwandi Suwandi
TEKTRIKA Vol 8 No 1 (2003)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v8i1.219

Abstract

Jurnal ini mengevaluasi sistem radio over fiber (ROF) menggunakan radio-to-optic direct conversion (ROC) bertingkat, baik ROC/heterodyne detection (HD) maupun ROC/ self heterodyne detection (SHD). Sistem ROF menggunakan intensity modulation/direct detection (IM/DD) bertingkat berdasarkan parameter carrier to noise ratio (CNR). Optimalisasi nilai optical modulation index (OMI) yang dilakukan pada sistem ROF menggunakan ROC bertingkat, karena performansi CNR dari sistem dengan OMI yang identik kurang baik. Dengan menggunakan metoda optimalisasi OMI, CNR sistem ROC/HD dan ROC/SHD lebih besar 18 dB dan 15 dB dari sistem IM/DD untuk bandwidth sinyal RF sebesar 150 MHz dan jumlah Radio Base Station (RBS) yang terkoneksi (N) = 20. Sedangkan untuk bandwidth sebesar 50 MHz dan N = 20, CNR sistem ROC/HD dan ROC/SHD lebih besar 20 dB dan 17 dB.Kata kunci: radio over fiber, radio-to-optic direct conversion, heterodyne detection, self heterodyne detection
PEMETAAN KONTUR LINGKUNGAN PADA MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN WIIMOTE Randy Erfa Saputra
TEKTRIKA Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v1i1.251

Abstract

Navigasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh mobile robot sebelum dapat melaksanakan tugasnya dan pemetaan merupakan hal yang utama dalam permasalahan navigasi. Robot memerlukan peta sebagai dasar pengetahuan dari lingkungannya serta sensor-sensor yang berfungsi untuk mengenali keadaan lingkungannya. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem untuk membuat kontur lingkungan dengan memanfaatkan Wiimote pada mobile robot. Output yang dihasilkan berupa plot tiga dimensi dari titik-titik (x, y, z) yang diperoleh dari kontur permukaan yang dilewati robot, dengan mengimplementasikan perangkat lunak untuk komunikasi data antara laptop dengan Wiimote dan mobile robot, serta melakukan perhitungan untuk menentukan keadaan kontur lingkungan. Hasil yang diperoleh adalah sistem dapat membuat peta kontur lingkungan yang mendekati keadaan lingkungan yang sebenarnya dengan akurasi rata-rata sebesar 93%.Kata kunci: Wiimote, accelerometer, mobile robot, kontur
IDENTIFIKASI KONDISI SINYAL ELECTROENCEPHALOGRAM (EEG) YANG TERPAPAR RADIASI SINYAL GAWAI 4G LTE 1800 MHz MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Inung Wijayanto
TEKTRIKA Vol 1 No 2 (2016): TEKTRIKA Vol.1 No.2 2016
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v1i2.1746

Abstract

Sinyal Electroencephalogram (EEG) merupakan sinyal yang didapat dengan cara merekam aktivitas elektrik spontan gelombang otak dengan cara mengukur fluktuasi tegangan di dalam neuron otak selama periode waktu tertentu. Tulisan ini membahas tentang klasifikasi sinyal EEG yang terpapar radiasi gawai 4G LTE 1800 MHz dengan menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ). Sinyal EEG yang diamati adalah sinyal delta dan sinyal theta. Ekstraksi ciri yang digunakan untuk memperoleh vektor ciri adalah transformasi wavelet. Dari 45 data uji, sistem berhasil mengklasifikasi sinyal EEG yang belum terpapar radiasi dengan tingkat akurasi identifikasi 93%. Sementara untuk kondisi sedang terpapar radiasi, didapatkan akurasi identifikasi sebesar 100% dan untuk kondisi sesaat setelah terpapar radiasi, didapatkan akurasi identifikasi sebesar 73%. Rata-rata waktu yang dibutuhkan sistem untuk melakukan identifikasi adalah sebesar 1,43 detik.
MESSAGE SCHEDULING ON CAN BUS FOR SHIP ENGINE SYSTEMS Favian Dewanta; Dong-Sung Kim; Rendy Munadi
TEKTRIKA Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v1i1.242

Abstract

This paper reports novel algorithm for handling real time message scheduling on CAN bus which consider buffer occupancy and message type (alarm, periodic real time and non real time). This algorithm is derived to reduce burden of the distributed control unit (DCU) which have obligation to deliver message within strict time and also manage buffer storage occupancy. The algorithm works by changing the message priority which is attached in the identifier field of message frame. The priority adjustment is performed by online calculation prior to send the message on the CAN bus. Finally, this proposed algorithm is applied on ship engine systems which consist of certain number of DCUs. In this networked control system, the proposed algorithm can decrease buffer overflow. Furthermore, the important message alarm and periodic real time message can be delivered within the deadline.Keywords: CAN Bus, message scheduling, DCU

Page 3 of 13 | Total Record : 125