cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra
ISSN : 20892926     EISSN : 25798138     DOI : -
Core Subject : Education,
JENTERA is a literary research journal published by Badan Pengembangan and Pembinan Bahasa, Ministry of Education and Culture. Jentera publishes the research articles (literary studies and field research), the idea of conceptual, research, theory pragmatice, and book reviews. Jentera publishes them biannually on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Pengembangan Materi Ajar dengan Analisis Struktur dan Nilai Edukasi dalam Cerita Rakyat Sendang Panguripan dan Asal-Usul Pesanggrahan Langenharjo di Kabupaten Sukoharjo Aninditya Sri Nugraheni; Wiwit Sulistya; Vivin Devi Prahesti
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.5396

Abstract

The failure of learning literature in schools makes moral damage that is different from the previous generation. This study depicts to provide an analysis of the description of the appropriate literary learning taught to students as education values in educational institutions through the folklore of Sendang Panguripan and the origins of Pesanggrahan Langenharjo in Sukoharjo Regency. This study uses a qualitative approach and uses purposive sampling and snowball sampling in determining the sample. Researcher used three data collection techniques including in-depth interview techniques, direct observation techniques and content analysis techniques. Researcher used triangulation to obtain valid data by using triangulation methods, triangulation of data sources, and review of informants. The data analysis technique used in this study is an interactive model of the analysis technique. This study concludes that the two folk tales have different stories in structure and content, and both have educational values needed by children in learning including religious values (religion), social values, moral values, and cultural values. AbstrakPenelitian ini berusaha memberikan analisis struktur cerita rakyat Sendang Panguripan dan asal-usul Pesanggrahan Langenharjo di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling dalam penentuan sample. Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data diantaranya teknik wawancara mendalam, teknik pengamatan dan teknik analisis isi (content analysis). Peneliti menggunakan triangulasi untuk mendapatkan data yang valid dengan menggunakan triangulasi metode, triangulasi sumber data, dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis model interaktif (interaktif model of analysis). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua cerita rakyat tersebut memiliki cerita yang berbeda secara struktur isi, dan keduanya memiliki nilai edukasi yang dibutuhkan oleh anak dalam pembelajaran diantranya nilai religius (agama), nilai sosial, nilai moral, dan nilai budaya.
Reaksi Tokoh Perempuan terhadap Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit dalam Novel Bumi Ayu Karya Restiana Purwaningrum: Kajian Ekofeminisme Sastra Muhammad Faiz Hakim Nazri
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.3247

Abstract

The novel Bumi Ayu tells how the community in a village called Bayan was affected by the expansion of oil palm plantations and fought back. This research will reveal the impact of oil palm plantation expansion on women and ecological conditions. Also, it aims to find the reactions of female characters to the expansion of oil palm plantations that are in line with the ecofeminism perspective of Vandana Shiva. The research method used in this research is a descriptive-analytic method. The material object of this research is the novel Bumi Ayu by Restiana Purwaningrum. Based on this research, the results of the research can be determined in the form of (1) the discovery of ecological damage around the oil palm plantation development company, namely contamination of air sources; (2) changes in the pattern of women's income sources; (3) resistance reactions from women leaders against the development of oil palm plantation companies. AbstrakNovel Bumi Ayu menceritakan bagaimana masyarakat di sebuah desa bernama Bayan terkena dampak dari ekspansi perkebunan kelapa sawit dan melakukan perlawanan. Penelitian ini akan mengungkap dampak dari ekspansi perkebunan kelapa sawit terhadap perempuan dan keadaan ekologi. Penelitian juga ingin menemukan reaksi tokoh perempuan terhadap ekspansi perkebunan kelapa sawit yang sejalan dengan perspektif ekofeminisme Vandana Shiva. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Objek material dari penelitian ini adalah novel Bumi Ayu karya Restiana Purwaningrum. Atas penelitian tersebut, dapat ditentukan hasil dari penelitian berupa (1) ditemukannya kerusakan ekologi di sekitar pembangunan perusahaan perkebunan kelapa sawit, yakni tercemarnya sumber air; (2) perubahan pola sumber nafkah perempuan; dan (3) reaksi perlawanan dari para tokoh perempuan terhadap pembangunan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Vitalitas Sastra Lisan Kayori Yunidar Yunidar; M Asri B; Tamrin Tamrin
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.5203

Abstract

Vitality of Kayori oral literature was conducted with purpose to know the vitality or the health level of Kayori oral literature. This research was planned as qualitative and quantitative research which contained study of vitality of Kayori oral literature. The qualitative data of study of vitality of Kayori oral literature was analyzed by using analyzing method which consisted of three main activities which covered (1) data reduction, (2) data display, and (3) conclusion drawing. Furthermore, the quantitative data which was gotten through questioner technique was analyzed by quantitative descriptive based on calculation of frequency and percentage. The calculation was started by calculating the frequency and percentage the respondent characteristic. The advanced calculation was calculation of frequency and percentage from each question items which was part of testing indicator of literature vitality. The respondents of this research were 30 people from several of age level, education level, and job level. The data was gotten from the observation and questionnaire. Quantitative descriptive analysis based on calculating of frequency and percentage to determine the vitality criteria of Kayori oral literature. The result to determine the vitality or the health level of Kayori oral literature was based on eight indicators that were (1) inheriting in circle of young generation, (2) proportion of Kayori speaker in population, (3) transition of Kayori realm, (4) switch of Kayori vehicle, (5) Learning Kayori in the school, (6) Government attitude, (7) Society attitude, and (8) number and quality of documentation. Based on these results, it could be stated that Kayori oral literature had in endangered condition. AbstrakVitalitas sastra lisan Kayori dilaksanakan dengan tujuan mengetahui daya hidup atau tingkat kesehatan sastra lisan Kayori. Penelitian ini berancangan kualitatif dan kuantitatif yang memuat kajian vitalitas sastra lisan Kayori. Data kualitatif kajian vitalitas sastra lisan Kayori dianalisis dengan menggunakan model analisis yang terdiri atas tiga kegiatan utama yang meliputi (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) penarikan simpulan atau verifikasi (conclution drawing). Selanjutnya, data kuantitatif yang diperoleh melalui teknik kuesioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif berdasarkan penghitungan frekuensi dan persentase. Penghitungan diawali dengan menghitung frekuensi dan persentase karakteristik responden. Perhitungan lanjutan adalah menghitung frekuensi dan persentase setiap item pernyataan yang merupakan bagian indikator pengujian vitalitas sastra. Responden dalam kajian ini berjumlah 30 orang dari berbagai jenjang umur, pendidikan, dan pekerjaan. Data diperoleh dari hasil pengamatan dan kuesioner. Untuk menentukan kriteria vitalitas sastra lisan Kayori digunakan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan penghitungan frekuensi dan persentase. Hasil perhitungan untuk menentukan daya hidup atau tingkat kesehatan sastra lisan Kayori didasarkan pada delapan indikator, yaitu (1) pewarisan di kalangan generasi muda, (2) proporsi penutur Kayori dalam populasi penduduk, (3) peralihan ranah Kayori, (4) alih wahana Kayori, (5) Kayori dalam pembelajaran di sekolah, (6) sikap pemerintah terhadap Kayori, (7) sikap masyarakat terhadap Kayori, serta (8) jumlah dan kualitas dokumentasi. Berdasarkan hasil itu, dapat dikemukakan bahwa sastra lisan Kayori sudah dalam kondisi terancam punah (endangered).
Pemistisan Kucing Hitam dalam Cerpen “Kucing” dan “Kucing Hitam”: Kajian Sastra Bandingan Anto Rantojati; Denny Adrian Nurhuda
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.4915

Abstract

This paper aims to explore the relationship of structure and meaning in the short stories “Kucing” by Toni Lesmana and “Kucing Hitam” by Edgar Allan Poe. This paper is a comparative literary study with the Levi-Strauss mythological structuralism study model. The method used in this study is descriptive qualitative. The result shows that through the mythicization of the black cat, the two short stories try to reveal the dominance of gender in the opposite domestic area. The difference in dominance is represented through the relational structure of the short story which is oppositional. AbstrakTulisan ini bertujuan untuk menggali relasi struktur dan makna dalam cerita pendek “Kucing” karya Toni Lesmana dan “Kucing Hitam” karya Edgar Allan Poe. Tulisan ini merupakan kajian sastra bandingan dengan model kajian strukturalisme mitos Levi-Strauss. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa melalui pemistisan kucing hitam, kedua cerpen berusaha mengungkap dominasi gender dalam wilayah domestik yang berlawanan. Perbedaan dominasi tersebut direpresentasikan melalui relasi struktur cerpen yang oposisional.
Perbandingan Peribahasa Jepang dengan Peribahasa Sunda terkait Hubungan Manusia: Kajian Semantik Kognitif Puspa Mirani Kadir; Yulia Pebriani; Susiyanti Rusyan
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.5266

Abstract

Proverbs are a local wisdom or folksy wisdom that contains morals or truths that are values embraced by a society. This is in accordance with Foley (1997, 361) who states that proverbs are a remarkable example of describing the relationship between culture, language, and the human mind. This simple contrast research of the analysis will adjust to important variables in the content analysis. The first time that is done is to analyze proverbial data in two languages, namely Sundanese and Japanese, meaning the same based on a cultural point of view to which four content variables will be analyzed. These four variables are the concept of Warnaen, (1987, 5) in facilitating the grouping of proverbial contents. After that, it is continued with an analysis scheme that refers to the prism model developed by Geeraerts in Langlotz's book entitled Idiomatic Creativity. The model illustrates the existence of a metaphorical relationship between the true meaning of a proverb and the language used in the idiom (Langlotz, 2006, 109). Sundanese and Japanese proverbs in the variable content category are closely related to humans as individuals and humans in social life. In addition, Sundanese proverbs found in oral tradition have a deep meaning in a process of human behavior that behaves, while the dominant Japanese proverb tells of a human behavior from the beginning of the event then continued with a result accompanied by a causal relationship. AbstrakPeribahasa merupakan suatu kearifan lokal atau folksy wisdom yang mengandung moral atau kebenaran yang menjadi nilai yang dianut oleh suatu masyarakat. Hal ini sesuai dengan Foley (1997, 361) yang menyatakan bahwa peribahasa (proverb) merupakan contoh yang luar biasa untuk menggambarkan hubungan antara budaya, bahasa, dan pikiran manusia. Penelitian kontrastif analisis yang sederhana ini akan menyesuaikan dengan variabel penting dalam analisis isi. Pertama kali yang dilakukan adalah menganalisis data peribahasa dalam dua bahasa, yaitu Sunda dan Jepang, bermakna sama berdasarkan sudut pandang budaya yang akan dianalisis empat kategori isi. Empat kategori ini merupakan konsep dari Warnaen, (1987, 5) dalam memudahkan pengelompokan isi peribahasa. Setelah itu dilanjutkan dengan skema analisis yang mengacu pada model prisma yang dikembangkan oleh Geeraerts dalam buku Langlotz yang berjudul Idiomatic Creativity. Model tersebut menggambarkan akan adanya hubungan metafora antara makna sesungguhnya suatu peribahasa dengan bahasa yang digunakan dalam idiom tersebut (Langlotz, 2006, 109). Peribahasa Sunda dan Jepang dalam kategori variabel isi sangat berkaitan erat dengan manusia sebagai pribadi dan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, peribahasa Sunda yang ditemukan dalam tradisi lisan memiliki makna yang dalam pada suatu proses manusia itu berperilaku, sedangkan peribahasa Jepang dominan menceritakan sebuah perilaku manusia dari awal kejadian kemudian dilanjutkan dengan hasil yang disertai dengan hubungan sebab akibatnya.
COVER DEPAN Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, Nomor 2, Desember 2022 Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, Nomor 2, Desember 2022
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGANTAR REDAKSI DAN DAFTAR ISI Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, No 2, Desember 2022
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVER BELAKANG Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, Nomor 2, Desember 2022 Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, No 2, Desember 2022
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGANTAR REDAKSI DAN DAFTAR ISI Jentera: Jurnal Kajian Sastra Volume 11, No 2, Desember 2022
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kearifan Lokal dalam Dua Novelet Anak Karya Dadan Sutisna Zulfikar Alamsyah; Agus Suherman
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.5402

Abstract

This study aims to reveal the value of local wisdom in the two children's stories by Dadan Sutisna, Nu Ngageugeuh Legok Kiara, and Mystery Haur Geulis. After being analyzed using the content analysis method, it was found that these two stories have five values of local wisdom related to the fields of education, social, ethics, culture, and religiosity. In the conclusion of this study, the novellet entitled Nu Ngageugeuh Legok Kiara contains the value of local wisdom related to the relationship between humans and nature. Humans as intelligent beings must be able to live in harmony with nature. Meanwhile, the novellet Mystery of Haur Geulis contains the value of local wisdom related to culture and people's beliefs that must be respected and recognized as our national identity. Therefore, these two children's stories deserve to be used as teaching materials in schools to introduce the local wisdom of the Sundanese people to maintain a local culture in the younger generation.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kedua cerita anak karya Dadan Sutisna yang berjudul Nu Ngageugeuh Legok Kiara dan Misteri Haur Geulis. Setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi konten dan teknik pengkajian isi dokumen, ditemukan hasil bahwa kedua cerita ini memiliki lima nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan bidang pendidikan, sosial, etika, budaya, dan religiositas. Kesimpulan dari penelitian ini, novelet berjudul yang Nu Ngageugeuh Legok Kiara mengandung nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan alam, intinya manusia harus bisa hidup selaras dengan alam, sedangkan novelet Misteri Haur Geulis mengandung nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan kebudayaan dan kepercayaan masyarakat yang harus dihormati dan diakui sebagai identitas kebangsaan. Oleh sebab itu, kedua cerita anak ini bisa dijadikan alternatif bahan ajar di sekolah untuk memperkenalkan khasanah sastra daerah dan sekaligus nilai kearifan lokal kepada peserta didik.