cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Harmony : Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN
ISSN : 25484621     EISSN : 25484648     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 240 Documents
PEMBELAJARAN KARAKTER KEPEMPIMPINAN MELALUI SERAT TRIPAMA DAN SERAT ASTABRATA SERTA KESESUAIANNYA DENGAN PANCASILA Suprapto, Yuni
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.007 KB)

Abstract

This conceptual paper conveys another point of view about the learning of leaderships’ character building through two serat of Java namely “serat astrabrata and serat tripama” and its conformity with Pancasila. The content of serat, is about the inbred character which must be had by a knight such as: Guna, Kaya, Purun, Nationalism, strong determination and loyal. Tripama and Astabrata relevant to the leaderships’ character they are; 1) a leader has strong will to promote nation; 2) Loyal to NRKI; 3) be trend setter; 4) high integrity and innovated; 5) fair and firm; 6) protective; 7) well educated and knowledgeable; 8) accepted by whole society; 9) having gregarious trait, honest and tranquil nous. Paper konseptual ini menyampaikan sebuah sudut pandang lain mengenai pembelajaran karakter kepemimpinan melalui dua serat jawa yakni astabrata dan tripama dan kesesuaiannya dengan Pancasila. Isi serat, mengenai sifat bawaan yang wajib dijadikan pembelajaran karakter kepemimpinan yakni sifat; Guna, Kaya, Purun, Nasionalis, Dermawan, Teguh Pendirian, dan Loyal. Tripama dan Astabrata relevan dengan karakter seorang pemimpin yakni; 1) pemimpin memiliki kemauan yang keras demi memajukan bangsa; 2) Loyal pada NKRI; 3) dijadikan panutan; 4) memiliki inovasi dan integritas tinggi; 5) Adil dan tegas; 6) mengayomi; 7) keilmuan yang luas; 8) dapat diterima seluruh lapisan masyarakat; 9) mempunyai sifat luhur, jujur dan sentosa budinya.
PENINGKATAN KOMPETENSI POTENSI LOKASI DAN UPAYA PEMANFAATANNYA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA PETA PADA KELAS IXC DI SMP NEGERI 1 PEKALONGAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ., Surani
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.877 KB)

Abstract

This study aims to improve the competence of knowledge and skills through scientific approach of IPS material of Potential Location and Efforts of Class IX C utilization of SMPN 1 Pekalongan through PBL learning model. The results of research on the first cycle of learning results of class IXC students with unfinished category, the result of competency score test average 63.79 and the average score of skills score 73. The results of competency test cycle II average value 90.13 with the category of due diligence, average 83.0. The results of competency test cycle II has increased from the average value of the cycle I 63.79 to 90.13 in cycle II and the average value of skills from 73 to 83 and has been completed klasikal. The conclusion with the scientific approach through the application of PBL learning model can improve student learning outcomes and student skills outcomes. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan melalui pendekatan saintifik IPS materi Potensi Lokasi dan Upaya Pemanfaatannya kelas IX C SMPN 1 Pekalongan melalui model pembelajaran PBL. Hasil penelitian pada siklus I hasil belajar siswa kelas IXC dengan kategori belum tuntas, hasil tes kompetensi nilai rata-rata 63.79 dan hasil ketrampilan nilai rata-rata 73. Adapun hasil tes kompetensi siklus II nilai rata-rata 90.13 dengan kategori tuntas, hasil keterampilan nilai rata-rata 83,0. Hasil tes kompetensi siklus II mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata siklus I 63.79 menjadi 90.13 pada siklus II dan nilai rata-rata keterampilan dari 73 menjadi 83 dan sudah tuntas klasikal. Kesimpulannya dengan pendekatan saintifik melalui penerapan model pembelajaran PBL mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan hasil keterampilan siswa.
PENGGUNAAN INTERNET MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Pratama, Rafika Erliana; Aryaningrum, Kiki
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.593 KB)

Abstract

In the face of the era of Globalization of technology and communication development is very fast and used as a source of learning, learning media to enrich knowledge and skills. The method used in this study is quantitative experiments with data collection techniques obtained using tests and documentation. The average value of student learning outcomes in the experimental class can be categorized either that is 82.5 with applied interactive multimedia internet learning media, while the average grade of classroom control learning results by using lecture method can be categorized enough with the average of student learning outcomes is 66.1. Based on the calculation, obtained tcount = 2.9075 and ttable = 2.064 it can be concluded that t arithmetic ttable 2.9075≥ 2.064 means testing hypothesis Ha accepted and Ho rejected, then the hypothesis states an increase learning outcomes in Social Studies learning. Dalam menghadapi era Globalisasi perkembangan teknologi dan komunikasi sangat cepat dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar, media pembelajaran untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan tes dan dokumentasi. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen dapat dikategorikan baik yaitu 82,5 dengan diterapkan media pembelajaran internet multimedia interaktif, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dapat dikategorikan cukup dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah 66,1. Berdasarkan perhitungan, diperoleh thitung = 2,9075 dan ttabel = 2,064 maka dapat disimpulkan bahwa thitung  ≥ ttabel yaitu 2,9075 ≥ 2,064 berarti pengujian hipotesisnya Ha diterima dan Ho di tolak, maka dengan demikian hipotesis menyatakan adanya peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPS.
KERAGAMAN DI RUANG KELAS: TELAAH KRITIS WUJUD DAN TANTANGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Purnamasari, Iin
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.426 KB)

Abstract

This paper is a conceptual idea that is carried out with a critical study of the concept of diversity in the classroom associated with the concept of multicultural education. The study was conducted with a relevant literature review, and as an effort to conduct critical analysis in depth based on theories that support the concept of diversity, multicultural education and students to obtain appropriate conclusions in the classroom in learning. Tulisan ini merupakan gagasan konseptual yang dilakukan dengan telaah kritis konsep keragaman di ruang kelas terkait dengan konsep pendidikan multikultural. Telaah dilakukan dengan kajian pustaka yang relevan, dan sebagai upaya melakukan analisis kritis secara mendalam berdasarkan teori-teori yang mendukung terhadap konsep keragaman, pendidikan multikultural dan siswa untuk memperoleh konsklusi yang tepat di ruang kelas dalam pembelajaran.
PENERAPAN METODE MEMBACA SINTOPIKAL DAN READING GUIDE UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR IPS (PTK Pada Siswa Kelas IX C SMP Negeri 16 Pekalongan) Yusron, Muhammad
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.109 KB)

Abstract

The purpose of this classroom action research is to develop the skills of the learning process that demands independent students by fostering character through reading activities on IPS subjects. The data analysis is descriptive by comparing the test values between cycles. The results of this study indicate that the increase in character is well correlated to the increase in student learning outcomes. A total of 32 grade IX C students consisting of 14 sons and 18 daughters experienced an increase in character from cycle I of cycle II of the research data indicating an increase of 77.21%. While for the students' learning outcomes from the research data showed an increase with classical completeness level of 87.5% and an average of 78.26. The conclusion that the selection of learning model is adjusted to the characteristics of the material and the condition of the students, with facilitation to continue reading synopikal to form the character, so that the achievement of learning result becomes maximal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengembangkan ketrampilan proses pembelajaran yang menuntut siswa mandiri dengan menumbuhkan karakter melalui kegiatan membaca pada mata pelajaran IPS. Analisis data secara diskriptif dengan mengkomparatifkan nilai tes antar siklus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan karakter baik berkorelasi terhadap kenaikan hasil belajar siswa. Sejumlah 32 anak kelas IX C yang terdiri dari 14 putra dan 18 putri mengalami peningkatan dalam karakter dari siklus I kesiklus II data penelitian menunjukkan adanya kenaikan sebesar 77,21%. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dari data penelitian menunjukkan peningkatan dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 87,5% dan rata-rata 78,26. Kesimpulan bahwa pemilihan model pembelajaran disesuaikan karakteristik materi dan kondisi siswa, dengan fasilitasi untuk terus membaca sintopikal guna membentuk karakter, sehingga prestasi hasil belajar menjadi maksimal.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PENYIMPANGAN SOSIAL DENGAN MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA POWER POINT PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP NEGERI 4 PEKALONGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ., Yarokhman
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.869 KB)

Abstract

This study aims to improve the learning outcomes of problems of social deviation after following the learning with STAD type cooperative learning model (Student Teams Achievement Divisions). This TOD takes two cycles. Each cycle consists of four stages, including action planning, action execution, action observation, and reflection. The conclusion of the research shows that the implementation of learning with STAD type of cooperative learning model (Student Teams Achievement Divisions) is very effective, students' learning outcomes increase, the average score of cycle 1 is 63.33 and the average score of cycle 2 is 73.52. The increase of learner activity in following learning process from 75,06% to 86,13% Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar materi permasalahan penyimpangan sosial setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). PTK ini dilakukan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, antara lain perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan,  dan refleksi. Simpulan hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) sangat efektif, hasil belajar peserta didik meningkat,  rata-rata skor siklus 1 adalah 63,33 dan rata-rata skor siklus 2 adalah 73,52. Terjadinya peningkatan keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dari 75,06% menjadi 86,13%
BILAMANA TRADISI LISAN MENJADI MEDIA PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DI MASYARAKAT GUNUNGPATI Utomo, Cahyo Budi; Kurniawan, Ganda Febri
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.468 KB)

Abstract

This study aims to see how far the oral tradition plays a role in becoming a social science education media in Gunungpati society Begining from the problem of social change which is increasingly happening has changed the social orientation of the original traditional Gunungpati community into a semi-modern society with the mastery of technology and modern science. The question is how the oral tradition in the 21st Century is able to provide value education in society. The discussion is not address formal social science education, but social science education in society. The research method used is qualitative method with case study design. This design is chosen, given the object being studied is very distinctive and needs to be participated in participating to obtain accurate data. Key findings in this study include; 1) Basically an oral tradition has benefits in social science education in society, since humans are basically educandum beings which means can be educated and must get education from an early age and wherever located, and 2) Gunungpati society still feel the usefulness of the oral tradition in the transmission process social values ​​that function for entertainment, education, recollections of the Past (historical learning), solidarity and togetherness, social control, protest function and social criticism, and finally religious functions. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tradisi lisan berperan dalam menjadi media pendidikan ilmu sosial di masyarakat Gunungpati. Berangkat dari permasalahan tentang perubahan sosial yang semakin cepat terjadi telah merubah orientasi sosial masyarakat Gunungpati yang semula tradisional menjadi masyarakat yang semi modern dengan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Pertanyaannya adalah bagaimana tradisi lisan di Abad 21 ini mampu memberikan pendidikan nilai di masyarakat. Pembicaraan tidak menyinggung soal pendidikan ilmu sosial secara formal, melainkan pendidikan ilmu sosial di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus. Desain ini dipilih, mengingat objek yang diteliti sangat khas dan perlu di dalami secara partisipatif untuk memperoleh data yang akurat. Temuan penting dalam penelitian ini meliputi; 1) Pada dasarnya tradisi lisan memiliki manfaat dalam pendidikan ilmu sosial di masyarakat, mengingat manusia pada dasarnya merupakan makhluk  educandum yang berarti bisa dididik dan harus mendapat pendidikan sedari dini dan dimanapun berada, dan 2) Masyarakat Gunungpati masih merasakan kebermanfaatan dari tradisi lisan dalam proses transmisi nilai sosial yang berfungsi untuk hiburan, pendidikan, mengenang Masa Lalu (belajar sejarah), solidaritas dan kebersamaan, pengendalian sosial, fungsi protes dan kritik sosial, dan terakhir fungsi religius.
KONSERVASI LITERASI BAGI ANAK DI LINGKUNGAN TPA JATIBARANG SEMARANG Hermanto, Fredy; Ginanjar, Asep; Nisa, Aisyah Nur Sayidatun
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.581 KB)

Abstract

Literacy awareness will lead to a civilization in a respectable position, literacy is a necessity of life for advanced societies. Of course the low literacy of a person inhibits the progress of a nation's life. Humans as social beings need language skills in performing their functions in people's lives. Therefore, literacy ability is very important to be the provision of acceptance of someone in the community container itself. Poverty that hit it will cause efforts to meet the needs of literacy as a secondary and even tertiary needs. The objectives of this PPM activity are: (1) to provide literacy access to children according to their needs, (2) establishing a reading park (library) in the neighborhood around which the child can take advantage at any time; (3) to educate the importance of education as an effort to gain literacy access for children. The method in this PPM activity is using Participatory Rural Appraisal (PRA) approach approach. The operational steps needed to overcome the problems include three things: Exploratory, Topical, Evaluation and Monitoring. Kesadaran berliterasi akan mengantarkan sebuah peradaban pada kedudukan yang terhormat, literasi merupakan kebutuhan hidup masyarakat maju. Tentu saja rendahnya literasi seseorang menghambat kemajuan hidup suatu bangsa. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan keterampilan berbahasa dalam melakukan fungsinya di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu, kemampuan literasi sangat penting menjadi bekal diterimanya seseorang di dalam wadah masyarakat itu sendiri. Kemiskinan yang melanda maka akan menyebabkan upaya memenuhi kebutuhan literasi sebagai kebutuhan sekunder bahkan tersier. Tujuan daripada kegiatan PPM ini adalah: (1) memberikan akses literasi kepada anak sesuai dengan kebutuhannya, (2) mendirikan taman bacaan (perpustakaan) di lingkungan sekitar tempat tinggal yang dapat dimaanfaatkan oleh anak setiap saat, (3) memberikan edukasi mengenai pentingnya pendidikan sebagai sebuah upaya mendapatkan akses literasi bagi anak. Metode dalam kegiatan PPM ini adalah menggunakan metode pendekatan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). Langkah-langkah operasional yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan meliputi tiga hal, yaitu: Exploratory, Topical, Evaluation and Monitoring.
PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Kristiono, Natal
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.558 KB)

Abstract

Reform era has generated significant changes that occur in social life, economy, politics and even included in the world of education. Pancasila began to shift during a crisis that resulted in slump in almost all areas of life. Pancasila values ​​that need to be relayed from generation to generation can be through education about Pancasila in college. Pancasila Education in the curriculum is now a course of Pancasila Education in universities. Pancasila education is one way to inculcate a moral person and broad-minded in the life of nation and state. The problem raised in this article is how much the level of knowledge and understanding of Ideology Pancasila among students how the solution to reinforce the Ideology of Pancasila among students. In this study, the primary data obtained by researchers through a list of questions or questionnaire. A list of questions or questionnaire used is based on answering closed a list of questions or questionnaire. From the research obtained the results show that almost all respondents practice value of Pancasila significantly. Era reformasi telah banyak melahirkan perubahan-perubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua bidang kehidupan.  Nilai-nilai pancasila yang perlu diestafetkan dari generasi ke generasi tersebut dapat melalui pendidikan tentang pancasila di perguruan tinggi. Pendidikan tentang pancasila dalam kurikulum sekarang merupakan mata kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Pendidikan pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan yang diangkat dalam artikel ini adalah seberapa besar tingkat pengetahuan dan pemahaman Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa bagaimana solusi untuk menguatkan kembali Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh peneliti melalui angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner yang digunakan adalah berdasarkan cara menjawab yaitu angket atau kuesioner tertutup. Dari penilitian didapatkan hasil yang menunjukan kan bahwa hampir seluruh responden pengamalan nilai nilai Pancasila secara signifikan.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP BIMBINGAN ONLINE SIBIMA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS FIS UNNES Purnomo, Arif; Mulianingsih, Ferani
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.401 KB)

Abstract

Guidance in college is an effort to help students to develop themselves and overcome academic problems and social-personal problems that affect their academic development. Semarang State University develop auxiliary applications to archive and track the history of student guidance under the name of Student Guidance Information System (SIBIMA). This study aims to: (1) To know the effectiveness of SIBIMA for the guardianship of students of IPS FIS UNNES Education Studies Program, and (2) To evaluate the effectiveness of SIBIMA for the guardianship of FIS UNNES IPS. Bimbingan di perguruan tinggi merupakan usaha membantu mahasiswa untuk mengembangkan diri dan mengatasi masalah-masalah akademik serta masalah sosial-pribadi yang berpengaruh terhadap perkembangan akademik mereka. Universitas Negeri Semarang mengembangkan aplikasi bantu untuk mengarsipkan dan melacak riwayat bimbingan mahasiswa dengan nama Sistem Informasi Bimbingan Mahasiswa (SIBIMA). Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui efektivitas SIBIMA untuk perwalian mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FIS UNNES, dan (2) Untuk evaluasi terhadap efektivitas SIBIMA untuk perwalian mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FIS UNNES.

Page 3 of 24 | Total Record : 240