cover
Contact Name
Ahmad Faiz Muntazori
Contact Email
faiz.muntazori@gmail.com
Phone
+6287878094858
Journal Mail Official
desain.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Ruang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI Kampus A Gedung 3 lantai 2, Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Desain
ISSN : 23390107     EISSN : 23390115     DOI : https://doi.org/10.30998/jd
Core Subject : Art,
Jurnal Desain focused to publish high-quality articles dedicated to all aspects of the latest outstanding research and developments include research reports, conceptual ideas, studies, theories, using the qualitative approach in Design and Visual Communications, Interior Design, Fashion Design, Product Design, Fine Art, Photography, Animation and other related fields of Visual Art. The scope of this journal encompasses to a study of typography, branding, photography, media studies, design studies, advertising, animation, illustration, visual culture, nirmana, film, videography, etc.
Articles 299 Documents
Peningkatan Prestasi Belajar Dan Nilai Afektif Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Pelajaran Apresiasi Seni Lukis Kelas X Mia 4, Sma 32 Jakarta Semester 2 Tahun 2014/2015 Zulmartin Zulmartin
Jurnal Desain Vol 3, No 02 (2016): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.399 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v3i02.658

Abstract

Model Jigsaw adalah salah satu model Cooperatif Learning, yang teknik pelaksanannya dimulai dari pembentukan kelompok yang disusun oleh guru, agar siswa tidak memilih teman yang disenangi saja (heterogen). Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari materi tertentu. Kemudian ada perwakilan kelompok bertemu dengan perwakilan kelompok lain mereka belajar materi yang sama. Kemudian kelompok dari perwakilan kelompok kembali ke kelompok asalnya, dan menjelaskan apa yang sudah mereka bahas dalam pertemuan perwakilan kelompok tadi. Hasi penelitian ini adalah materi pembelajaran Apresiasi Seni Lukis dengan model Jigsaw, mampu meningkatkan prestasi belajar dan nilai afektif siswa. Belajar kelompok model Jigsaw telah mampu membuat siswa mudah memahami pelajaran, siswa lancar memaparkan sendiri materinya, tidak jenuh, lebih kreatif, dan inovatif, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan menggembirakan. Keuntungan lain dalam pembelajaran dengan metode ini adalah dinamika kelompok menjadi meriah dan siswa menjadi percaya diri.
Perancangan Cerita dan Karakter Bertemakan Depresi dalam Animasi “Agony” Florencia Irena; Arik Kurnianto
Jurnal Desain Vol 4, No 03 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.767 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i03.1152

Abstract

Depression is as old as the human race, and not many people realize its presence. It is difficult for someone with depression to explain their experience. Depression -whatever the cause, can disturb someones life mentally or physically.  Animation can be one of the media that able to visually represent and explain depression's experiences and still entertain the viewers. To create that kind of visuals, great and solid idea/concept are needed. Of course storyline is also put a big impact on a film. In this research, writer did kinds of study with qualitative methodology. This research also leads to design aspect, especially for characters and environments.Result
ESTETIKA ISEN-ISEN BATIK TATI SUROYO Irawati Suroyo Bambang As
Jurnal Desain Vol 1, No 02 (2014): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.052 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v1i02.554

Abstract

Isen-isen merupakan ragam hias pengisi latar dalam pola batik. Isen-isen menjadi sebuah gaya kreasi batik untuk mengisi setiap bidang kosong pada kain. Aplikasinya dapat menjadi kesatuan motif yang padat dan bermakna. Desain Isen-isen menuntut ketekunan, kesabaran, dan ketelitian dalam pembuatannya. Isen-isen menjadi unsur penting dalam estetika batik karena mampu memadukan elemen-elemen visual yang memiliki perbedaan tajam, hingga membangkitkan sensasi visual yang kontras namun tetap berirama. Makalah ini merupakan kilas balik desain Isen-isen batik Tati Suroyo di periode tahun 1955-1960-an yang menggambarkan etos budaya Jawa. Dengan warna pesisiran yang mendapat pengaruh budaya Eropa dan Cina, karya-karya batik Tati Suroyo telah memperkaya tradisi budaya batik di Indonesia dan menjadi inspirasi yang berkelanjutan.
FOTOGRAFI POTRET KARYA RICHARD AVEDON: KARAKTER, KEBENARAN DAN REALITAS Rezha Destiadi
Jurnal Desain Vol 3, No 01 (2015): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.388 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v3i01.589

Abstract

Pada dasarnya fotografi merupakan karya seni, dengan bantuan cahaya, film yang diletakkan di dalam kamera akan diekspos hingga terciptanya karya seni. Sejalan dengan semakin banyaknya cipta karya media rekam dan kamera, semakin beragam pula berbagai jenis dalam seni fotografi. Salah satu fotografer yang berkarya di genre potret adalah Richard Avedon. Ia menempatkan fotografi sebagai wahana dalam berkomunikasi, dan mengutarakan realitas. Realitas yang bukan sekedar senyum di depan kamera. Tetapi lebih dari itu. Dan kemampuannya dalam mengatur subyek, menampilkan realitas sebenarnya dalam sebuah imaji, mendekatkan keintiman antara subyek foto dengan orang-orang yang melihat, menampilkan sisi sosial, karakter personal, ekspresi, sampai kepada kehidupan nyata yang menjadi anugerah untuknya dan bagian dari sejarah fotografi. Dari banyak karyanya, peneliti memilih 3 foto karya Richard Avedon yang akan dikaji dalam penelitian ini.
Analisis Makna Ornamen Rumah Gadang dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Nurulfatmi Amzy
Jurnal Desain Vol 4, No 03 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.323 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i03.1465

Abstract

Setiap ornamen pada benda pusaka dibuat bukan hanya untuk kepentingan estetis belaka, tapi juga untuk tujuan simbolis. Ada pesan yang ingin disampaikan lewat simbol-simbol yang ada pada ornamen tersebut. Sejumlah pesan juga terdapat pada ornamen Rumah Gadang, rumah tradisional suku Minangkabau. Dalam ornamen tersebut tertuang falsafah hidup adat Minangkabau, yaitu alam takambang jadi guru. Falsafah tersebut mendidik orang Minang untuk memperhatikan alam dengan baik karena alam menyimpan pelajaran hidup yang tiada batasnya. Dengan menggunakan metode hermeneutika, sebuah ornamen coba ditafsirkan maknanya. Kemudian, makna tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Filsafat Pendidikan Progresivisme yang diusung oleh John Dewey. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menginformasikan bahwa ada kesamaan dari cara adat Minangkabau mendidik manusianya dengan tujuan Pendidikan Filsafat Progresivisme. Keduanya menitikberatkan pada pengalaman langsung sebagai sumber dari pengetahuan itu sendiri.
Developing Karakter Animasi Berbasis Kudapan Khas Tionghoa Claudia Octaverina Sumarli; Arik Kurnianto
Jurnal Desain Vol 5, No 03 (2018): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.634 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i03.2170

Abstract

Kudapan khas Tionghoa merupakan salah satu jenis makanan ringan yang mempunyai bentuk dan cerita yang unik contohnya seperti kue bakpao, kue bulan dan lain-lain. Selain itu kudapan khas Tionghoa sudah banyak dikenal dan disukai masyarakat luas. Perancangan ini bertujuan untuk membuat karakter serial animasi buatan lokal berbasis kudapan khas Tionghoa. Untuk mendapatkan hasil yang valid maka dilakukan penelitian dengan metode kualitatif melaui wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mengetahui cara pembuatan karakter dan berbagai macam kudapan khas Tionghoa. Hasil penelitian tersebut berupa berbagai alternatif-alternatif visual karakter kudapan Khas Tionghoa yang menggambarkan keunikan bentuk kudapan tersebut dan menjadi karakter buatan indonesia yang bisa digemari.
Gambang Kromong sebagai Identitas Orang Cina Benteng Risma Sugihartati
Jurnal Desain Vol 6, No 02 (2019): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.778 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v6i2.2997

Abstract

Pemberlakuan Instruksi Presiden No 14 Tahun 1967 memiliki pengaruh berbeda terhadap dua kesenian Cina yakni gambang kromong dan barongsai yang digunakan sebagai penunjuk identitas etnis Cina. Pada kesenian gambang kromong Inpres tersebut tidak dapat diberlakukan karena terkait dengan atribut yang melekat pada gambang kromong itu sendiri. Atribut ini adalah bahwa gambang kromong sebagai kesenian akulturasi dan bukan kesenian yang berasal dari negeri leluhur orang Cina yakni Tiongkok. Pada akhirnya, gambang kromong yang dimiliki oleh orang Cina Benteng menjadi penunjuk identitas ethnic group yang akan memperkuat eksistensi mereka di Indonesia.
ANALISIS IKONOGRAFIS PADA KARYA FOTO PETER SANDERS “A BEAUTIFUL VEIL” Azhari Amri
Jurnal Desain Vol 2, No 03 (2015): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.152 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v2i03.578

Abstract

Membahasakan realitas di balik lensa Peter Sanders, adalah hal yang dikaji oleh penulis secara mendalam dengan pendekatan estetika terapan melalui metode kajian ikonografis. Hal itu didasari atas karya visual yang ada saat ini, sudah tidak lagi menjadi bagian yang terpisahkan dalam dinamika masyarakat modern sekarang ini. Siapapun, kapanpun dan dimanapun, seseorang dapat memotret sesuai kehendaknya. Selanjutnya, berbagai kepentingan dan sudut pandang si pemotret merupakan hal mendasar dalam menciptakan karya foto yang berkualitas dan sudah pasti memiliki esensi filosofis didalamnya. Maka dari itulah penulis secara mendalam tertarik atas karya fotografi yang dihasilkan dari balik lensa Peter Sanders. Tokoh ini bukan hanya sekedar menghasilkan karya foto yang bagus dari perspektif teknis, melainkan bila dicermati secara mendalam melalui kontemplasi estetis maka akan ada pesan tersembunyi dibalik karya foto tadi. Tidak lain merupakan sisi spiritualitas, pendidikan tentang perdamaian baik terhadap keyakinan maupun ras masyarakat. Selanjutnya, makna besar lain yang disebarluaskan ialah tentang kehidupan masyarakat yang beragama islam. Kepentingan besarnya ialah untuk membongkar persepsi “gawat” tentang keberadaan islam dalam konteks internasional. Artinya, beliau menjembatani konflik persepsi tersebut dengan dinamika kehidupan masyarakat dari belahan penjuru dunia melalui metode fotografi.
Perancangan Karakter Wayang Tetuka untuk Lanjutan Cerita Saat Keluar dari Kawah Candradimuka Febrianto Saptodewo
Jurnal Desain Vol 4, No 01 (2016): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1286.899 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i01.850

Abstract

Diceritakan dalam lakon pewayangan lahirnya Gatotkaca, yang pada saat ia kecil bernama Tetuka. Di masa tersebut Tetuka kecil dimasukkan ke dalam Kawah Candradimuka untuk digodok dan ditempa hingga akhirnya ia ke luar dari dalam kawah telah berubah wujud menjadi seorang pemuda gagah perkasa. Sosok pemuda yang baru ke luar dari kawah inilah yang dirancang karakter visualnya berdasarkan bentuk wayang Purwa hingga melengkapi perancangan sebelumnya.
Perancangan Karakter Bregada Keraton Yogyakarta sebagai Media Visual Pendukung Photo Booth Febrianto Saptodewo
Jurnal Desain Vol 5, No 02 (2018): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.97 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i02.2284

Abstract

Keberadaan prajurit Keraton tidak lagi memiliki fungsi pertahanan. Semata hanya untuk kegiatan budaya. Dari masa ke masa, keberadaan Prajurit Keraton mengikuti dinamika zaman. Prajurit yang awalnya berfungsi sebagai penjaga kedaulatan berangsur-angsur telah berganti fungsi menjadi pengawal kebudayaan. Dalam rangka ikut serta berperan sebagai pelestari budaya Indonesia maka dirancanglah karakter Bregada Keraton sebagai media visual pendukung pada photo booth.

Page 4 of 30 | Total Record : 299