cover
Contact Name
Fariq Azhar
Contact Email
jurnalperikanan@unram.ac.id
Phone
+6282327567802
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26221934     DOI : https://doi.org/10.29303/jp.v10i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini adalah merupakan versi online dari Jurnal Perikanan versi cetak yang telah terbit sejak tahun 2012. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian terapan budidaya perikanan yang meliputi teknologi penyediaan pakan buatan, rekayasa akuakultur, teknologi pembenihan dan pembesaran ikan, rekayasa genetik, teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan dan teknologi budidaya pakan alami. Semua artikel yang diajukan ke Tim Redaksi akan melalui proses review sebelum akhirnya diterbitkan.
Articles 381 Documents
PENGARUH JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BELUT SAWAH (Monopterus albus zuieuw) Mashuri Mashuri; Sumarjan Sumarjan; Zaenal Abidin
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.714 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (Monopterus albus zuieuw) pada pemberian jenis pakan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu ; cacing tanah, cacing sutra (Tubifex sp.), keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), ikan rucah, dan pellet, setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali ulangan sehingga banyak satuan percobaan adalah 20 unit akuarium. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2,5 bulan mulai pada tanggal 28 Februari sampai 24 April 2012 di Rumah Kaca Program Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Hasil penelitian menujukkan bahwa perbedaan jenis pakan tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup, tetapi sangat berpengaruh (p<0,05) terhadap pertumbuhan berat dan panjang belut. Nilai pertumbuhan berat dan panjang belut tertinggi terdapat pada perlakuan cacing tanah dengan nilai pertumbuhan berat 7,38 g dan panjang 5,61 cm. Sedangkan pertumbuhan terendah terdapat pada perlakuan pellet dengan nilai pertumbuhan berat 1,50 g dan panjang 1,83 cm.
Pengaruh Pembatasan Konsumsi Pakan Terhadap Bobot Tubuh Ikan Nila (Oreochromis sp.) Siap Panen Tomy Rosady; Sadikin Amir; Zaenal Abidin
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.581 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.8

Abstract

Ikan nila merupakan ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan. Salah satu permasalahan pada sistem pemasaraannya yakni para petani yang ikannya siap panen kebanyakan menunggu para pembeli. Selama pemeliharaan tersebut petani harus masih mengeluarkan biaya pakan agar bobot tubuh ikan tetap terjaga, yang akan menambah biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembatasan konsumsi pakan pada ikan nila (Oreochromis sp.) yang siap panen terhadap bobot tubuh dan nilai ekonomisnya bagi petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Perlakuannya yaitu A = Pemberian pakan 2 kali sehari (kontrol), B = Pemberian pakan 1 kali sehari, C = Pemberian pakan setiap 2 hari sekali (puasa 24 jam), D = Pemberian pakan setiap 3 hari sekali (puasa 48 jam). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan 2 kali sehari menghasilkan pertambahan bobot tertinggi (1,0772 ± 0,68 g). Nilai konversi pakan terbaik pada perlakuan pemberian pakan setiap 2 hari sekali (111,57). Berdasarkan B/C ratio pemberian pakan setiap 2 hari sekali dapat meminimalisir kerugian dengan tingkat biaya paling kecil.
Frekuensi Pemberian Pakan Optimum Menjelang Panen Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Saopiadi Saopiadi; Sadikin Amir; Ayu Adhita Damayanti
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.038 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.9

Abstract

Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani ikan nila adalah tingginya harga pakan ikan. Pakan berperan penting sebagai kebutuhan pertumbuhan bagi ikan, selain itu pakan merupakan biaya variabel terbesar dalam proses produksi sekitar 30 sampai 60% dari biaya produksi. Mengingat ikan nila termasuk dalam golongan omnivora cenderung herbivora dan sangat responsif terhadap pakan buatan, maka perlu alternatif untuk mengefisiensikan pemberiaan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekensi pemberian pakan yang optimum untuk mendapatkan bobot tubuh ikan nila (Oreochromis niloticus) yang paling tinggi menjelang panen. Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan ini terdiri dari 1 faktor yakni perbedaan frekuensi pemberian pakan. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Frekuensi pemberian pakan yang berbeda menjelang panen pada ikan nila (Oreochromis sp.) dianalisis dengan analisis keragaman (ANOVA) pada taraf nyata 5% (P < 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi pemberian pakan yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan (P<0,05) tetapi tidak berpengaruh terhadap konversi pakan (FCR) dan tingkat kelangsungan hidup (SR) (p>0,05).
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Terhadap Infeksi Jamur Pada Telur Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Fanitalya Fanitalya; Ayu Adhita Damayanti; Sudirman Sudirman
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.988 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun sirih yang paling baik untuk menekan infeksi jamur pada telur ikan gurame. Penelitian menggunakan metode eksperimental yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih 0; 0,5; 1; 1,5; dan 2 ppt. Parameter yang diamati adalah keberadaan jamur, Hatching Rate (HR), Survival Rate (SR), pengukuran panjang dan berat larva serta pengukuran kualitas air (suhu, pH, dan DO). Data dianalisis menggunakan Anova dengan uji lanjut BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan awal terdapat telur sehat dan telur terinfeksi jamur dan pada pengamatan setelah perendaman dalam larutan ekstrak daun sirih diperoleh telur pada perlakuan kontrol tampak terinfeksi jamur; perlakuan 0,5 ppt telur terlihat bersih dan berwarna cerah; perlakuan 1 hingga 2 ppt telur terlihat bersih dan dan berwarna gelap. Nilai HR dan SR tertinggi diperoleh pada perlakuan 0,5 ppt ekstrak daun sirih yaitu 50,71% dan 100%. Pertumbuhan panjang rata-rata larva tertinggi diperoleh pada perlakuan 1 ppt (8,62 mm) sedangkan berat tertinggi diperoleh peda perlakuan 0,5 ppt (12,69 mg). Kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi ideal untuk penetasan dan pemeliharaan larva ikan gurame.
Pengaruh Sistem Pemeliharaan dan Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Ida Bagus Yogi Pebriana; I Ketut Ngawit; Zaenal Abidin
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.71 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.11

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan dan padat penebaran terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup dari lobster air tawar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola Faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor yaitu faktor sistem pemeliharaan (S) dan faktor padat penebaran populasi (P). Hasil Penelitian menunjukkan sistem pemeliharaan secara individu memiliki tingkat kelangsungan hidup sebesar 100% dan lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pemeliharaan secara massal yaitu sebesar 65,25%. Terdapat interaksi yang berbeda antara sistem pemeliharaan dengan padat penebaran. Pertumbuhan berat mutlak sistem massal lebih tinggi yaitu sebesar 4,59 gram, dibandingkan dengan sistem individu yaitu sebesar 4,24 gram, sedangkan padat penebaran tidak berbeda dan tidak terdapat interaksi antara sistem pemeliharaan dengan padat penebaran. Tingkat kecacatan sistem massal sebesar 59,87%, lebih tinggi dibandingkan sistem individu yaitu sebesar 0%. Padat penebaran tidak berbeda terhadap tingkat kecacatan lobster air tawar dan tidak terdapat interaksi yang berbeda antara sistem pemeliharaan dengan padat penebaran terhadap tingkat kecacatan lobster air tawar.
Pengaruh Metode Aklimatisasi Salinitas Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila (Oreochromis sp.) Padusung Padusung; Yuliana Asri; Zaenal Abidin
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.509 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode aklimatisasi salinitas yang terbaik terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis sp.). Metode aklimatisasi salinitas yang digunakan yaitu metode interval dan metode kontinyu. Aklimatisasi dilakukan selama enam hari dengan peningkatan salinitas 5 ppt/hari hingga mencapai salinitas 30 ppt dan dipelihara selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan, pada masing-masing metode interval atau metode kontinyu tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis sp.). Hasil uji t rerata antara metode kontinyu dan metode interval menunjukkan bahwa, metode kontinyu memberikan nilai kelangsungan hidup yang lebih tinggi bagi benih ikan nila (Oreochromis sp.).
Frekuensi Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Kepiting Bakau (Scylla serrata) Muhammad Najamuddin Sayuti; Sitti Hilyana; Alis Mukhlis
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.215 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan berat kepiting bakau (Scylla serrata). Penelitian menggunakan Rancangaan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan yaitu pemberian pakan 2 kali sehari (FI); pemberian pakan 1 kali sehari (FII); pemberian pakan 1 kali 2 hari (FIII); pemberian pakan 1 kali 3 hari (FIV). Data dianalisis dengan menggunakan Anova (P<0,05) dan uji-t. Bahan uji yang digunakan sebanyak 24 ekor kepiting yang dipelihara dengan sistem baterai didalam keranjang plastik berukuran 46 cm x 33 cm x 16,5 cm. Keranjang plastik dibagi menjadi dua bagian dengan cara memasang plastik sekat sebagai sekat dibagian tengahnya sehingga satu keranjang berisi 2 ekor kepiting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan 1 kali sehari menghasilkan pertumbuhan optimal, pertumbuhan nisbi, dan laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan pemberian pakan 2 kali sehari, 1 kali 2 hari, dan 1 kali 3 hari. Analisis ragam menunjukkan bahwa setiap perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan nisbi dan laju pertumbuhan spesifik kepiting bakau (p>0,05).
Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla serrata) pada Bak Terkontrol Lakhsmi Dewi Paramaatman; Sitti Hilyana; Alis Mukhlis
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.869 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu media terhadap pertumbuhan nisbi dan laju pertumbuhan spesifik) kepiting bakau (Scylla serrata) pada bak terkontrol. Perlakuan suhu yang digunakan yaitu suhu 30oC, suhu 33oC, suhu 36oC, dan suhu ruang sebagai kontrol. Semua hewan uji pada perlakuan kontrol diberi perlakuan pemotongan kedua capit sedangkan pada tiga perlakuan lainnya tidak dilakukan pemotongan capit. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali ulangan secara individu. Dalam penelitian ini, hewan uji pada perlakuan suhu 36oC hanya mampu bertahan hidup selama 10-14 hari. Hasil analisis statistik (uji t) diperoleh bahwa peningkatan suhu media (30oC dan 33oC) tidak diikuti oleh perbedaan pertumbuhan nisbi dan laju pertumbuhan spesifik secara signifikan (p>0,05), namun demikian suhu 30oC cenderung memberikan respon pertumbuhan optimal yang lebih cepat dibandingkan dengan suhu 33oC dan perlakuan kontrol. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh suhu di bawah 30oC atau suhu di atas 36oC untuk melihat respon pertumbuhan kepiting bakau. Walaupun penggunaan suhu tinggi tidak memberi pengaruh yang nyata secara statistik, namun untuk mempercepat pencapaian pertumbuhan optimal sebaiknya pemeliharaan kepiting bakau dilakukan pada suhu 30oC.
PENGARUH JENIS SUBSTRAT PENEMPEL TELUR TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMIJAHAN IKAN KOMET (Carassius auratus) Khaerul Muslim; Sri Wahyuningsih; Bagus Dwi Hari Setyono
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.426 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis subsrat penempel telur yang memberikan pengaruh terbaik terhadap keberhasilan pemijahan ikan komet (Carassius auratus). Penelitian ini merupakan percobaan laboratorium yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimental yang didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jenis substrat penempel telur yang dipakai sebagai perlakuan yaitu, kayu apu (Pistia stratiotes), eceng gondok (Eicchornia crassipies), ganggang air (Hydrilla verticillata) dan tali rafia. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah fertilitas, daya tetas dan kelangsungan hidup larva ikan komet (C. auratus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan substrat yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap keberhasilan tingkat pemijahan ikan komet (C. auratus). Nilai fertilitas dan kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada substrat eceng gondok (Eichornia crassipes), yaitu sebesar 86,15 % dan 88,30% . Nilai daya tetas tertinggi terdapat pada substrat kayu apu (P. stratiotes), yaitu sebesar75,56%. Kualitas air pada penelitian ini dicatat mempunyai nilai rata-rata: pH 7; suhu 28oC; dan DO 4 mg/l.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS, KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN LARVA IKAN CUPANG (Betta splendens) Muhammad Junaidi; Muhammad Supriyadin; Nunik Cokrowati
Jurnal Perikanan Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.346 KB) | DOI: 10.29303/jp.v1i1.17

Abstract

Ikan cupang (Betta splendens) merupakan ikan yang memiliki banyak bentuk. Ekor yang bertepi mahkota (crown tail), ekor penuh (full tail), bertipe slayer dan separuh bulan, dengan sirip panjang dan berwana-warni. Menurut Yustina (2003) jenis ikan cupang jantan memiliki nilai komersial tinggi sehingga banyak diminati. Namun menurut Yustina (2003) salah satu kendala budidaya Betta splendens adalah mendapatkan ikan jantan cenderung lebih sukar, karena jumlah benih jantan yang diperoleh setiap pemijahan sangat rendah dan kualitasnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2010 sampai tanggal 19 Agustus 2010 di Laboratorium Budidaya Perairan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu vitamin E yang terdiri atas lima perlakuan vitamin E yaitu : 0.00 mg/gram pakan, 0.01 mg/gram pakan, 0.02 mg/gram pakan, 0.03 mg/gram pakan, 0.04 mg/gram pakan dan 0.05 mg/gram pakan dan satu control (0.00 mg/gram pakan). Parameter yang diamati adalah (1) fertilitas, (2) daya tetas, (3) kelangsungan hidup larva, (4) pertumbuhan panjang spesifik. Hasil analisis faktor tunggal pengaruh pemberian vitamin E dosis 0.01 mg/gram pakan, 0.02 mg/gram pakan, 0.03 mg/gram pakan, 0.04 mg/gram pakan dan 0.05 mg/gram pakan berpengaruh terhadap fertilitas, tidak terhadap daya tetas. Dosis vitamin E yang memberikan fertilitas tertinggi diperoleh pada dosis 0.01 mg/gram pakan, 0.02 mg/gram pakan, 0.03 mg/gram pakan.

Page 1 of 39 | Total Record : 381