cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sukma: Jurnal Pendidikan
Published by Yayasan Sukma
ISSN : 25485105     EISSN : 25979590     DOI : -
Core Subject : Education,
SUKMA: Jurnal Pendidikan is an academic journal bi-annually published in Indonesia. It covers issues related to education in general: teacher, student, school management, curricula, teaching methods, teaching evaluations, education best practices, learning materials, et cetera.
Arjuna Subject : -
Articles 79 Documents
Penerapan The Fifth Discipline pada Pendidikan di Indonesia Saat Pandemi Covid-19 Lestari Moerdijat
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04201.2020

Abstract

Pembelajaran secara daring menuntut guru berinovasi dalam melakukan pembelajaran, hal ini menjadi salah satu solusi agar pembelajaran tetap berjalan dan siswa mampu mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu guru menggunakan metode pembelajaran E-Learning yang memanfaatkan teknologi dan komunikasi. Di masa pademic Covid-19 ini dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh dan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti ini, disiplin ilmu sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan, karena disiplin ilmu mengambarkan suatu perkembangan dalam peserta didik. Sebagaimana dikemukakan oleh Peter Senge (1992) bahwa untuk menjadi organisasi pembelajar, organiasi dapat mengaplikasikan lima disipin ilmu yang sering dikenal dengan The Fifth Discipline, yaitu penguasaan pribadi, membagi visi, model mental, berfikir sitem, dan pembelajaran kelompok. Kelima dimensi dari Peter Senge tersebut perlu dipadukan secara utuh, dikembangkan dan dihayati oleh setiap anggota organisasi dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Aplikasi Teams Meeting: Studi Kasus di UPBJJ UT Jember Kabupaten Probolinggo Hesti Herminingsih
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05104.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pembelajran daring dengan menggunakan Aplikasi Microsoft Teams Meeting pada masa Pendemi Covid-19 di Universitas Terbuka. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis Kelompok Belajar di Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 48 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran daring dengan baik. Sebagian besar mahasiswa menyatakan sangat menyukai pembelajran daring karena dapat mengikuti perkuliahan di rumah dengan suasana santai.  Beberapa hal yang tidak disukai adalah boros pemakaian kuota internet dan akses sinyal yang sulit.  
Globalisasi dan Pendidikan Islam Tradisional di Minangkabau J Juharmen
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04103.2020

Abstract

Tulisan ini membahas dampak globalisasi terhadap pendidikan Islam tradisional di Sumatera Barat dengan fokus kajian pada sejarah globalisasi di Sumatera Barat dan dampaknya terhadap pendidikan Islam tradisional. Penelitian ini berkesimpulan bahwa globalisasi  dalam bentuknya yang klasik bukan hal baru dalam sejarah Sumatera Barat. Setidaknya ia telah hadir dalam bentuk transaksi ekonomi klasik di masa lalu pasca kedatangan para pedagang dari berbagai penjuru dunia, baik itu Cina, ataupun Timur Tengah, bahkan Eropa. Namun perkembangan globalisasi yang begitu pesat, selain telah mempengaruhi masyarakat melalui sekularisasi, secara tidak langsung juga berimbas kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Semakin berkurangnya para pengajar yang memiliki kapabilitas atas kitab klasik, dan berkurangnya minat masyarakat yang terkesima dengan pendidikan sekular, persoalan lain yang dihadapi oleh pendidikan Islam tradisional adalah lahirnya pesaing-pesaing yang selalu hadir di sepanjang zaman, baik itu dalam bentuk sekolah sekular buatan Belanda, atau sekolah Islam modern hasil reformasi Islam, hingga masa sekarang dengan hadirnya Sekolah Islam Terpadu (SIT) sebagai jawaban atas kebutuhan globalisasi. Menghadapi situasi yang tidak menguntungkan, pendidikan Islam tradisional di Sumatera Barat masih mampu bertahan meskipun dengan situasi yang sulit dan semakin terjepit.
Globalisasi dan Masa Depan Studi Agama (Islam): Antara Tantangan dan Peluang Mohammad Affan
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05202.2021

Abstract

Diskursus tentang globalisasi dalam hubungannya dengan studi agama telah lama menjadi perhatian bahkan polemik di antara para sarjana. Ada yang menganggap globalisasi sebagai tantangan yang di dalamnya juga terdapat peluang bagi pengembangan studi agama. Di sisi lain, tidak sedikit sarjana yang melihat globalisasi lebih banyak mengandung ekses negatif yang dapat mengancam masa depan kehidupan beragama. Diskursus yang sama juga terjadi dalam studi Islam. Terlepas dari polemik tersebut, tidak ada yang menolak bahwa globalisasi adalah keniscayaan yang harus disikapi dengan bijak. Tulisan ini bertujuan untuk memetakan diskursus globalisasi dalam konteks studi agama dan studi Islam, memahami bagaimana para sarjana menyikapi globalisasi, serta apa implikasinya terhadap masa depan studi agama dan studi Islam. Metode yang digunakan dalam pemetaan tersebut adalah analisis deskriptif.  Dari hasil analisis diketahui bahwa globalisasi bukanlah suatu realitas sejarah yang objektif. Ia sekadar istilah yang digunakan untuk menandai perubahan pesat yang terjadi di dunia disebabkan oleh bergesernya pola-pola hubungan ekonomi dan sosial. Implikasinya, studi agama dan studi Islam dihadapkan pada tantangan untuk mengubah cara pandang terhadap realitas-realitas baru dalam dunia global.
Cerdas Berkarakter Sebagai Nilai Kebajikan Warganegara Indra Gunawan; Ayu Vinlandari Wahyudi
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04202.2020

Abstract

Kondisi krisis nilai-nilai kebajikan Bangsa Indonesia pasca-reformasi menunjukkan capaian karakter cerdas yang diproses melalui pendidikan belum menghasilkan individu-individu dengan karakter cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan. Hilangnya nilai-nilai kebajikan pada masyarakat Indonesia tercerminkan dengan banyaknya fenomena yang terjadi seperti korupsi, intoleransi, tindakan kriminal, kerusakan lingkungan, ketidakadilan hukum, dan pelanggaran HAM yang dimana sebagian fenomena-fenomena tersebut dilakukan oleh individu yang tergolong cerdas dan berpendidikan. Fenomena dan fakta tersebut menyebabkan banyak pihak yang menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia bukan kekurangan individu cerdas, melainkan kekurangan individu cerdas yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebajikan, sehingga tidak hanya cerdas dalam konteks intelektual kognitif melainkan cerdas dan berkarakter. Karakter cerdas seorang individu dapat dilihat dari prilakunya, bentuknya berupa pribadi utuh yang cerdas secara intelektual, emosional, sosial dan spiritual serta selalu mengamalkan kecerdasannya kepada nilai-nilai kebajikan untuk kemaslahatan banyak orang dan Negaranya.
Implementasi Pendidikan Humanis Pada Pembelajaran Perhiasan di SMK Negeri 9 Surakarta Puji Hastutiningsih; Indah Wigati Putri; Endang Fauziati
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05105.2021

Abstract

Pendidikan humanisme berpandangan pentingnya akan penekanan emosi maupun perasaan, terbuka akan komunikasi, serta nilai yang ada dalam diri peserta didik dibandingkan hanya perkembangan kualitas kognitif. bertujuan untuk menjelaskan serta memaparkan mengenai bentuk dan faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan humanis pada pembelajaran perhiasan di SMK 9 Surakarta.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatifmenggunakan metode riset lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi yang dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dari sumber yang sama. Hasil penelitian ini adalah konsep pendidikan humanis dalam pembelajaran perhiasan di SMKN 9 Surakarta adalah   pengembangan   dari   konsep   pendidikan   humanis   Ki   Hajar Dewantara dan  Paulo  Friere. Implementasi pendidikan humanis pada pembelajaran perhiasan di SMKN 9 Surakarta terwujud dalam beberapa aspek. Faktor pendukung pendidikan humanis pada pembelajaran perhiasan di SMKN 9 Surakarta antara lain peserta didik nyaman dan senang dalam pembelajaran, pembelajaran sesuai keinginan peserta didik, dan potensi peserta didik dapat dikembangkan. Faktor penghambatnya antara lain jika peserta didik tidak berangkat sekolah, maka kelompoknya terkendala dalam diskusi karena tidak lengkap dan peserta didik yang memaksakan diri mengikuti materi pembelajaran yang tidak diingikan, maka materi pembelajaran tersebut tidak dapat dipahami oleh peserta didik tersebut.
Internalisasi Nilai-Nilai Keteladanan dalam Pendidikan Generasi Muda Muslim di Era Global G Guntoro
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04104.2020

Abstract

Dalam pendidikan Islam, secara psikologis metode keteladanan sangat diperlukan. Dalam hal ini, Rasulullah saw adalah bapak pendidikan yang memberikan suritauladan secara sempurna. Artikel ini menjelaskan bagaimana aplikasi dari nilai-nilai keteladanan dalam pendidikan generasi muda muslim di era global. Generasi muda muslim merupakan aset yang harus terus di jaga untuk menjadi generasi penerus di di era global. Baginya akidah Islam merupakan satu-satunya landasan dalam menilai realitas kehidupan. Untuk mewujudkan semua itu, tentu tidak dapat terlepas dari tahapan pendidikan yang harus dilalui.
Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Membentuk Akhlakul Karimah di Masa Pandemi Covid-19 Ahmad Hanany Naseh; Nurul Khofifah
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05203.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran dan upaya guru akidah akhlak dalam membentuk akhlak siswa di masa pandemi serta faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan akhlak siswa kelas VIII MTs N 7 Bantul. Penelitian ini dilakukan dengan metode field research dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru Akidah Akhlak, siswa kelas VIII. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa peran dan upaya guru akidah akhlak dalam membentuk akhlakul karimah siswa kelas VIII MTs N 7 Bantul di masa pandemi covid-19 melalui nasihat, bimbingan dan arahan, motivasi dan peringatan. Faktor pendukungnya yaitu media pembelajaran, kuota belajar dari sekolah dan keaktifan siswa dalam belajar daring di masa pandemi. Faktor penghambat yaitu sinyal tidak stabil, handphone dan ruang penyimpanan, pendampingan orang tua kepada anak dalam belajar. Peran dan upaya guru akidah akhlak dalam membentuk akhlak siswa tidak akan berhasil apabila tidak ada kerjasama yang baik antara sekolah, orang tua dan siswa tersebut karena pendidikan tidak hanya dilaksanakan di sekolah saja sehingga semuanya saling berkiatan untuk mewujudkan pendidikan akhlak yang baik terhadap siswa.
Learning Organization Membangun Komunitas Pembelajar Di Sekolah: Pengalaman Sekolah Sukma Bangsa Marthunis Marthunis
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04203.2020

Abstract

Organisasi sebenarnya dapat dipandang sebagai makhluk hidup (organism) yang keberadaannya sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuannya untuk bertahan (survive) dalam menghadapi persaingan dengan para pesaingnya. Dalam konteks ini, sekolah sebagai sebuah entitas organisasi sejatinya senantiasa harus belajar, dalam rangka mempertahankan eksistensinya di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Sekolah perlu mendorong terbentuknya komunitas pembelajar (learning community) di dalamnya yang secara sukarela memiliki kemauan untuk terus belajar dan berkembang meningkatkan kapasitas yang muaranya adalah kolektifivitas tim dalam mewujudkan sebuah organisasi pembelajar (learning organization). Upaya dalam memanifestasikan organisasi pembelajar dapat ditempuh dengan menginternalisasikan 5 Pilar: Personal Mastery, Shared Vision, Mental Model, Team Learning, dan System Thinking. Thinking as a whole, berpikir dan memandang bahwa entitas sekolah adalah sebuah perangkat jejaring yang saling terkait dan terhubung antara satu elemen dan lainnya merupakan modal utama sebuah sekolah untuk membangun komunitas pembelajar di dalamnya.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru: Kasus di SDIT Cahaya Sunnah Cileungsi Bogor M Mukhadasin; Aos Kuswandi
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/04105.2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cahaya Sunnah Cileungsi Kabupaten Bogor dalam upaya peningkatan kinerja guru. Teknik Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive sampling sesuai dengan pertimbangan dan kepentingan data/informasi yang diperlukan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, pertama, gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala SDIT Cahaya Sunnah Cileungsi cenderung pada kepemimpinan transformasional. Hal ini terlihat pada indikator-indikator gaya kepemimpinan transformasional yang terdapat pada gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, kinerja guru dalam kaitannya dengan perencanaan proses belajar mengajar masih rendah. Ketiga, langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di antaranya adalah dengan melibatkan warga sekolah dalam penyusunan visi, misi, dan program sekolah, mengadakan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara berkala, pendekatan personal, pembinaan, pemberian bonus, reward, dan punishment.