cover
Contact Name
Nofita
Contact Email
nofita@malahayati.ac.id
Phone
+6282186751140
Journal Mail Official
jfm@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling, Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 25991868     EISSN : 2599185X     DOI : https://doi.org/10.33024/.v4i2
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Farmasi Malahayati (JFM) merupakan jurnal yang berisi tentang hasil penelitian maupun review dibidang farmasi yang meliputi bidang farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi dan farmasi klinis komunitas
Articles 117 Documents
UJI EFEKTIFITAS KEFIR SUSU KAMBING DENGAN INOKULUM RAGI TAPE TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium Acnes) tutik tutik tutik; Gusti Ayu Rai Saputri
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.559 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.3011

Abstract

Propionibacterium acnes adalah suatu bakteri yang dapat menyebabkan jerawat. Kefir memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Kefir yang digunakan menggunakan susu kambing dan ragi tape sebagai starter. Kefir adalah susu fermentasi yang memiliki kandungan BAL, Khamir, Alkohol dan Asam laktat didalamnya. Hasil uji evaluasi kefir meliputi uji populasi BAL yaitu 4,6 x 107 sel hidup/ mL (7,6 log sel/ mL), populasi khamir 9,6 x 106 (5,6 log sel/ mL), pH kefir 4,8, total asam laktat dalam kefir 0,48%, serta kadar alkohol 1,6% yang menunjukan kefir kualitas baik. Hasil uji efektifitas kefir terhadap bakteri Propionibacterium acnes  konsentrasi 2% menghasilkan masing-masing zona hambat sebesar 16,52 mm yang termasuk kedalam kategori penghambat yang kuat. Hasil uji anti bakteri menghasilkan kefir kambing efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Pengamatan dianalisis menggunakan metode statistik One Way ANOVA menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan (p=< 0,005) antara seluruh konsentrasi kefir susu kambing inokulum ragi tape dapat disimpulakan semakin tinggi konsentrasi maka semakin luas zona hambat. Kata Kunci : Propionibacterium Acnes, Jerawat, Kefir, Ragi Tape.
UJI AKTIVITAS PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) PADA TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN Ade Maria Ulfa; Nofita Nofita; Berliana Nadila Bonita
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.244 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3799

Abstract

Kulit jeruk nipis mengandung flavonoid, alkaloid, dan saponin yang diduga memiliki potensi sebagai antidiabetes. Flavonoid dan saponin dapat merangsang sel β pankreas untuk memproduksi insulin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas penurunan kadar glukosa darah ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada tikus sprague dawley yang diinduksi aloksan. Metode penelitian ini adalah pre and post control group design. Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi enam kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol normal) tanpa di induksi dan hanya diberi Na CMC 0,5%, kelompok II (kontrol negatif) di induksi aloksan dan diberi Na CMC 0,5%, kelompok III (kontrol positif) diberi glibenklamid 0,1mg/kg BB, kelompok IV, V dan VI diberi ekstrak etanol kulit jeruk nipis dengan dosis, 250mg/kg BB, 375mg/kg BB, dan 500mg/kg BB. Sebelumnya tikus diinduksi aloksan 150mg/kg BB secara intraperitonial, selama 4 hari. Pengukuran kadar glukosa pada tikus dilakukan selama 15 hari dengan 5 kali. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara setiap kelompok dosis dengan kontrol negatif (p≤0,05) dan dosis ekstrak 500mg/kg BB tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif (p≥0,05).
FORMULASI SEDIAAN KUMUR EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Streptococcus mutans Penyebab Bau Mulut Angga Saputra Yasir; Gusti Ayu Rai Saputri; Yudhi Chandra
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.106 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.2433

Abstract

Sediaan kumur telah banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan rongga mulut dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu tanaman yang memilki daya anti bakteri adalah daun seledri (Apium graveolens L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas daun seledri dalam sediaan kumur untuk menghambat bakteri Streptococcus mutans. Ekstraksi daun seledri menggunkan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil Uji Fitokimia menunjukan bahwa ekstrak daun seledri mengandung alkoloid, flavonoid, tanin, saponin. Pengujian daya hambat bakteri dilakukan dengan menggunakan metode semuran. Penelitian ini menggunakan beberapa konsentrasi daun seledri yaitu 0,1%, 0,2%, 0,3% dan kontrol positif dengan hasil dapat menghambat bakteri Streptococcus mutans dengan rata-rata zona hambat berturut-turut 7,37 mm, 7,7 mm, 8,087 mm dan kontrol positif 8,26 mm. Hasil uji iritasi sediaan kumur daun seledri pada kelinci ini menunjukan tidak adanya iritasi dengan skor pembentukan eritema 0 dan skor pembentukan udema 0. Hal ini dapat disebabkan karena pH sediaan yang telah memenuhi persyaratan dan tidak adanya eksipien yang dapat memicu iritasi
EVALUASI KELENGKAPAN RESEP PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT AZZAHRA KALIREJO LAMPUNG TENGAH Nofita Nofita; Martianus Perangin Angin; Restu Septia Ningsih
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.34 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3828

Abstract

Penulisan resep yang tepat dan rasional merupakan penetapan berbagai ilmu, berdasarkan variabel-variabel yang harus diperhatikan, seperti unsur obat, kemungkinan kombinasi obat, dan penderitanya secara individual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan resep yang memenuhi persyaratan sesuai PerMenKes No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah  Sakit. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan metode Purposive Sampling terhadap 90 resep pasien poli anak di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Azzahra Kalirejo Lampung Tengah tahun 2019. Penilaian kelengkapan resep dilakukan dengan mengevaluasi setiap komponen persyaratan administrasi, farmasetik, dan klinis. Analisis data dihitung dengan besaran persentase dalam setiap komponen persyaratan. Hasil evaluasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa kelengkapan  persyaratan  administrasi resep diperoleh hasil sebesar 94%, kelengkapan persyaratan farmasetik resep diperoleh hasil sebesar 97%, kelengkapan persyaratan klinis resep diperoleh hasil sebesar 98%. Berdasarkan hasil penelitian diatas, terdapat komponen pada setiap persyaratan yang tidak sesuai dengan Standar PerMenKes yang berlaku.
ANALISIS SGOT DAN SGPT PADA TIKUS JANTAN YANG DI INDUKSI PARASETAMOL UNTUK MENETAPKAN AKTIVITAS EKSTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTIF Nofita Nofita; ade maria ulfa; davit muhamad muslim
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.089 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.3018

Abstract

Enzim SGOT dan SGPT berhubungan dengan sel parenkim hati yang dikeluarkan akibat kerusakan sel hati. Pengaruh Punica granatum pada enzim hati dapat dirujuk ke pada efektivitas antioksidan yang kuat dari senyawa aktifnya yang dapat berinteraksi dengan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan aktivitas hepatoprotektif ekstrak buah delima terhadap hepatotoksisitas yang diinduksi parasetamol. Hepatotoksisitas diinduksi pada tikus jantan Sprague Dawley dengan pemberian oral parasetamol dosis 2000 mg/kg berat badan pada hari ke 9, 2 jam setelah pemberian ekstrak buah delima dan silymarin. Ekstrak dari buah delima diberikan secara oral dengan dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg BB dan silymarin diberikan secara oral dengan dosis 100 mg/kg setiap hari selama 9 hari. Beberapa penanda seperti SGOT dan SGPT diukur untuk menilai efek ekstrak pada kerusakan hati yang disebabkan oleh parasetamol. Sampel darah dari tikus yang diberi ekstrak buah delima 200 mg / kg BB dan 400 mg / kg BB memberikan kadar SGOT dan SGPT yang lebih rendah di bandingkan kontrol negatif (paracetamol) menunjukkan efek ekstrak dalam mencegah kerusakan akibat hepatoksin, akan tetapi efek yang diberikan belum mampu menyamai kontro positif pada kadar SGOT. Silymarin digunakan sebagai obat kontrol positif. Sehingga perlu adanya penambahan waktu pemberian dan dosis dari ekstrak buah delima sehingga efek yang dihasilkan lebih baik. Kata Kunci : Buah Delima, Hepatoprotektif, SGOT, SGPT, Parasetamol
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA RAWAT INAP DI RSUD JEND. AHMAD YANI METRO PERIODE TAHUN 2019 Gusti Ayu Rai Saputri; Ade Maria Ulfa; Miftahul Jannah
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.329 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3424

Abstract

Preeklampsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan protein urin pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan, jadi pemilihan obat yang digunakan harus aman dan efektif, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis obat yang diberikan dan dipersentase rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia Rawat Inap di RSUD Jend.ahmad Yani Metro Periode 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental, karena tidak memberikan perlakuan apapun pada subyek penelitianya. Obat antihipertensi monoterapi yang digunakan pada preeklampsia ringan adalah golongan Agonis sentral α-2 yaitu methyldopa sebesar (100%) dan obat antihipertensi monoterapi yang paling sering digunakan pada preeklampsia berat adalah golongan Calsium Channel Bloker (CCB) yaitu nifedipin sebesar (48,48%). Sedangkan untuk kombinasi 2 obat yang banyak digunakan adalah Calsium Channel Bloker (CCB) nifedipin dan Agonis Sentral α-2 methyldopa sebesar (33,33%). Rasionalitas penggunaan obat antihipertensi berdasarkan Queensland Clinical Guideline (2015) dan POGI 2016 adalah 100% tepat diagnosis ; 83,33% tepat indikasi; 83,33% tepat obat; 100% tepat dosis; 100% tepat cara pemberian; 100% tepat interval waktu pemberia dan 100% tepat pasien, dengan nilai persentase kerasionalan penggunaan antihipertensi pada pasien preeklampsia adalah 95,23%. Kata kunci : Rasionalitas, Hipertensi, Preeklampsia, Rumah Sakit Ahmad yani
EFEKTIVITAS FORMULASI KRIM EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia- pericappium) SEBAGAI PENGOBATAN LUKA SAYAT STADIUM II PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR Ade Maria Ulfa; Selvi Marcellia; Entin Rositasari
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.946 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.2434

Abstract

Kulit jeruk nipis merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional, kandungan seperti flavonoid, alkaloid, saponin dalam kulit jeruk nipis memiliki efektivitas antibakteri yang membantu penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sediaan krim ekstrak kulit jeruk nipis (citrus aurantifolia) memiliki efektifitas sebagai penyembuh luka. Metode yang digunakan yaitu dengan mengekstrak simplisia kulit jeruk nipis dan dibuat dalam formulasi sediaan krim dan diaplikasikan pada tikus galur wistar jantan yang telah diberikan luka eksisi, selama 11 hari dengan interval pengamatan 2 hari. Tikus dibagi menjadi 6, kelompok 1 dengan betadine, kelompok 2 dengan formulasi M/A dengan ekstrak, kelompok 3 dengan formulasi M/A tanpa ekstrak, kelompok 4 dengan formulasi A/M dengan ekstrak, kelompok 5 dengan formulasi A/M tanpa ekstrak dan kelompok 6 tanpa perlakuan (kontrol negatif). Penyembuhan luka pada formulasi dengan ekstrak diketahui terjadi penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-7 lebih lambat dari betadine yaitu penurunan diameter luka awal 10 mm terjadi pada hari ke-5 namun lebih baik dari formulasi tanpa ekstrak dimana penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm baru terjadi pada hari ke-9 dan kontrol negatif mengalami penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-11. Dan pada uji homogenitas krim yang baik adalah krim formulasi M/A. Berdasarkan penelitian diketahui ekstrak kulit jeruk nipis memiliki efektifitas sebagai penyembuh luka pada pengamatan hari    ke-7.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans DAN BAKTERI Staphylococcus aureus Dewi Chusniasih; Tutik Tutik; Nadia Syakira
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.606 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3427

Abstract

Kulit buah kakao ini mengandung senyawa aktif flavonoid, dan saponin yang memiliki peran sebagai antimikroba, antivirus dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji aktivitas ekstrak kulit buah kakao terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus untuk mengetahui konsentarsi ekstrak etanol kulit buah kakao yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antimikroba terhadap jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus yang dilakukan dengan metode sumuran. Hasil penapisan fitokimia ekstrak kulit buah kakao mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas antimikroba diperoleh bahwa ekstrak etanol kulit buah kakao terhadap jamur Candida albicans mendapatkan hasil negatif dan bakteri  Staphylococcus aureus pada ekstrak etanol kulit buah kakao memiliki aktivitas pada konsentrasi 10% dengan daya hambat sebesar 5,6133 mm. Hasil uji ANOVA didapatkan hasil yang nilai yang signifikan 0,000 (P<0,05). Hasil data uji LSD pada konsentrasi 10% berbeda signifikan dengan konsentrasi 15%, 20%, 25%, kontrol positif dan kontrol negatif didapatkan hasil 0,000 (P < 0,05).
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM TIMBAL (Pb) PADA PEMPEK PANGGANG DENGAN METODE MICROWAVE PLASMA ATOMIC EMMISION SPECTROSCOPY (MPAES) Nofita Nofita; diah astika winahyu
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.95 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.3019

Abstract

Pempek panggang merupakan makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan yang dicampur dengan tapioka, dan dimakan dengan saus asam manis pedas (cuko). Timbal salah satu logam yang menjadi kontaminasi pada pempek panggang yang dapat berasal dari bahan baku dan asap kendaraan karena penjualan dipinggir jalan. Penelitian ini untuk menentukan apakah kadar pempek panggang yang dijual di pinggir jalan Kota Bandar Lampung mengandung logam berat timbal yang melebihi batas SNI 7387:2009. Penelitian ini  menggunakan metode MPAES dengan prinsip mengukur intensitas energi radiasi yang dipancarkan oleh plasma. Preparasi sampel menggunakan destruksi basah yaitu perombakan sampel dengan asam-asam kuat baik tunggal maupun campuran. Berdasarkan hasil pengukuran kadar logam timbal dalam sampel pempek panggang diperoleh kadar rata-rata dengan masing-masing sampel adalah A 6,31 mg/kg, sampel B 4,37 mg/kg, sampel C 4,30 mg/kg, sampel D 3,96 mg/kg, dan sampel E 4,62 mg/kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar tersebut melebihi batas persyaratan yang telah ditetapkan SNI 7387:2009 yaitu tidak melebihi dari 0.3 mg/kg.Kata kunci : Pempek panggang, Timbal, MPAES
UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti tutik tutik; Selvi Marcellia
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.749 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3445

Abstract

Kulit bawang merah yang kurang termanfaatkan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida yaitu senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit bawang merah efektif sebagai larvasida dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kulit bawang merah yang paling efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti. Metode ekstraksi kulit bawang merah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan uji potensi larvasida ekstrak kulit bawang merah sebagai pengendali larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil ekstraksi kulit bawang merah sebanyak 73,5 gram dengan rendemen 9,8%. Ekstrak kulit bawang merah memiliki efektivitas sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Pada konsentrasi 1% telah memiliki efektivitas sebagai larvasida tetapi, pada konsentrasi 2,5% pada jam ke-5 memiliki persentase mortalitas 96,8% dengan nilai LT50 = 0,580%yang setara dengan temephos 1% jam ke-1 dalam membunuh larva Aedes aegypti. Hasil LC50 total keseluruhan konsentrasi diperoleh nilai 0,627%. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Kulit Bawang Merah, Larvasida. 

Page 5 of 12 | Total Record : 117