cover
Contact Name
Febry Maharlika
Contact Email
febry.maharlika@email.unikom.ac.id
Phone
+6281226100654
Journal Mail Official
wacaciptaruang@email.unikom.ac.id
Editorial Address
Program Studi Desain Interior Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.112-116 Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Waca Cipta Ruang: Jurnal Ilmiah Desain Interior
ISSN : 23016507     EISSN : 26561824     DOI : https://doi.org/10.34010
Core Subject : Art, Engineering,
Waca Cipta Ruang merupakan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Desain Interior UNIKOM pada bulan Mei dan Nopember setiap tahunnya. Jurnal ini mempublikasikan hasil penelitian dan studi-studi Desain Interior meliputi kajian teori, kajian seni dan budaya, dan kajian desain dalam konteks ruang, yang difokuskan pada tema ruang dan kebudayaan.
Articles 78 Documents
Pengaruh TactileTerhadap Keputusan Pembeli Dalam Memilih Produk Mebel (Studi Kasus Fasilitas Duduk Sofa) Dina Fatimah Fatimah; Febry Maharlika Maharlika
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 2 (2015): Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i2.1376

Abstract

Desain mebel/ furnitur termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Dalam perancangan mebel, manusia merupakan faktor utama dan aspek penting. Membuat desain mebel diperlukan persyaratan dan prinsip yang berorientasi pada seluruh anatomi dan ukuran manusia, keadaan jasmani, cara bergerak, bersikap dan tuntutan selera manusia. Dalam penelitian ini studi kasus yang diambil adalah fasilitas duduk sofa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sofa dalam situasi pasar mebel, merupakan salah satu produk yang banyak diminati untuk mengisi kebutuhan ruang perumahan maupun kantor. Berbagai macam desain sofa disuguhkan oleh distributor mebel untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Upholstery untuk sofa biasanya menggunakan material fabric (kain) dan kulit (asli atau sintetis). Upholstery memiliki tekstur sesuai dengan jenis materialnya. Tekstur yang dimunculkan oleh material tersebut, akan menghubungkan indra peraba manusia dengan produk. Tactile atau segala sesuatu yang berkaitan dengan indra peraba atau sentuh, dapat dirasakan oleh semua permukaan tubuh manusia. Interaksi yang terjadi antara manusia dengan produk akan memunculkan persepsi terhadap produk tersebut. Persepsi yang muncul dari sensasi tactile tersebut akan memberikan penilaian khusus ketika konsumen memilih mebel (studi kasus sofa) untuk kebutuhan mereka. Persepsi tersebut nantinya akan menjadi sebuah standar kenyamanan yang muncul dari indra peraba/sentuh. Pada akhirnya penelitian ini akan memperlihatkan pengaruh karakter material terhadap pilihan konsumen terhadap produk sofa. Kata Kunci : furniture, desain, sofa, upholstery, tactile
Analisis Situs Arca Domas Berdasarkan Pola Rasionalitas Budaya Sunda Febry Maharlika Maharlika
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 2 (2015): Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i2.1377

Abstract

Daya-daya transenden sering kali dihadirkan dalam ruang yang diciptakan oleh manusia. Dalam hal ini, ruang yang diciptakan berisikan pola yang merepresentasikan pemahaman masyarakat mengenai kehidupannya.Situs arca domas di Bogor merupakan salah satu ruang yang pada masanya diciptakan oleh masyarakat tradisional sunda untuk mendatangkan daya-daya transenden. Tujuannya adalah agar tercapai kehidupan ideal bagi masyarakat Sunda pada saat itu. Keadaan fisik yang terdapat pada situs Arca domas mencerminkan pola pemahaman masyarakat penciptanya.Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, penelitian ini menguraikan pola yang terdapat pada keadaan fisik situs Arca domas berdasarkan pola rasionalitas masyarakat tradisional Sunda.Kata kunci : Situs Arca Domas,Pola, Rasionalitas Sunda
Bentuk Masjid Berdasarkan Teknik, Material dan Motif Cherry dharmawan dharmawan
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 2 (2015): Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i2.1382

Abstract

The Archicture of Mosque or mesjid word is not implicit in Al Qur’an. Mosque or mesjid has a meaning as pray to Allah with whole hearted.Style and morphology in Architecture Mosque has envolved since century in the whole world, that if it is viewed in more detail, it will show much difference in many region and has own characteristic mosque to each other. The architectural difference of mosque can be describe in three part : paradigm, concept, and the culture of people and time period of the mosque is built.The fuction, symbols, and struktur technology of mosque architecture and as well the using of materials integrally create specified mosque morphology in many region, related to the culture of the people that mosque is built. “The Islamic culture “ is “Dien Islam”, that organize the relationship between man and Allah ( habbluminnallah ), and man and man ( habbluminnas ). The “Dien Islam”, create the specified morphology of architecture mosque and become the iconografic islamic architecture.Keyworad : Mosque, Form, Typology
PENDEKATAN FENG SHUI DENGAN METODE BA ZI PADA DESAIN INTERIOR Tessa Eka Darmyanti; Stella Sondang Sondang
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 2 (2015): Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i2.1390

Abstract

Kehidupan dalam alam semesta senantiasa dikelilingi oleh energi yang memiliki pengaruh baik dan buruk. Manusia yang merupakan bagian dari alam semesta ini, sejak ribuan tahun berusaha untuk mendeteksi energi yang ada di alam dengan menggunakan berbagai cara salah satunya melalui Feng Shui. Feng Shui merupakan ilmu dan seni yang berasal dari kebudayaan Cina tradisional yang bertujuan menciptakan dan membangun lingkungan yang harmonis untuk orang-orang hidup dalamnya dengan pendekatan metafisik dalam memperhitungkan energi (Chi/ Qi) yang dalam kurun waktu 2 dasawarsa telah banyak mempengaruhi berbagai aspek khususnya desain interior melalui berbagai metode, salah satunya metode Ba Zi. Studi ini mengenai Feng Shui dengan pendekatan metode Ba Zi yang berkaitan dengan penentuan lokasi, orientasi bukaan, material serta warna. Hal ini tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam perancangan interior. Melalui metode Ba Zi, Chi yang diperhitungkan melalui data kelahiran manusia dapat membantu menyelaraskan manusia dan lingkungan binaannya dengan alam agar terjadi keharmonisan.Tujuan dari studi ini adalah untuk berbagi pengetahuan bahwa metode Ba Zi dalam Feng Shui dapat menjadi alternatif dalam perancangan interior dan melalui metode ini dapat memberi informasi bahwa Feng Shui yang seringkali keliru dipandang lekat dengan mistis, ternyata sebuah ilmu pengetahuan yang dapat menghasilkan analisa logis. Studi ini juga dapat memperkaya pengetahuan di bidang desain, khususnya interior serta dapat menjadi penggerak studi lanjutan yang lebih mendalam yang mempunyai kaitan antara desain interior dan Feng Shui. Keywords: Feng Shui, Ba Zi, Yin Yang, Wu Xing, Interior
Tinjauan Sensory Branding dan Psikologi Desain Kedai Kopi Kekinian Terhadap Perilaku Konsumen Dewi Isma Aryani
Waca Cipta Ruang Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 (2019) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v5i1.1436

Abstract

ABSTRACT In the retail field, branding innovation is done by sensory branding supported by the application of appropriate design psychology. Sensory branding utilizes the human senses to provide visitors with emotional experiences that can be achieved through materials, color schemes, lighting, window displays, and product displays in stores. The sensory branding that will be studied is primarily related to the sense of sight and taste. Whereas in terms of design psychology, it will be assessed based on what the visitor feels and the social interactivity tendencies of the people in it. Therefore, through this research will be presented the findings of sensory branding and design psychology elements in Mojo Coffee as a case study, especially those relating to the image of the branding of shop interiors, design styles, interior elements, and visual merchandising. Keywords: cafe, design psychology, sensory branding
Window Lighting sebagai Pembentuk Dimensi dan Karakter Objek Model dalam Fotografi Potret Hitam Putih yosa Fiandra; Yayat Sudaryat
Waca Cipta Ruang Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 (2019) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v5i1.1646

Abstract

ABSTRACT This article describes the role of window lighting in shaping the dimensions and character of object models, especially in black and white portrait photography. The method used in this study is descriptive analysis with a qualitative data approach. Data was collected from field observations and practices directly, with several model objects as samples from the study. Literature studies are also used to support and strengthen existing data. Analyzed data is verified with elements of embodiment of the form of the tangible aesthetic element. The results of this study indicate that window lighting can form the dimensions and character of objects in the black and white portrait model by emphasizing the visual elements in the object in the form, structure and expression that exist in the object model as a tangible form perceived by the eye. The contribution that can be given to this research is to broaden the knowledge of the basic lighting in photography. Key words : Light, Windows, Photography, Potrait, Human,
Tinjauan Ornamen Cina pada Atap Masjid Tan Kok Liong, Depok, Indonesia Tessa Eka Darmayanti; Amanda Muliati; Annisa Rahma Amadea
Waca Cipta Ruang Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 (2019) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v5i1.1647

Abstract

This review covers the observation of Chinese ornaments on the roof of Tan Kok Liong Mosque compared with The Great Mosque of Xi’an in China. The method used in this study is descriptive method with qualitative approach. This study was conducted on Tan Kok Liong Mosque, which is located in Cibinong, Indonesia and on The Great Mosque of Xi’an located in Shaanxi Province, China. The data were collected from the field observations and interviews with the designer, owner, Islamic leader, the Mosque caretakers, and the local residents who are familiar with the components and history of both Mosques. Exploratory literature also used to support and strengthen existing data. The data were analyzed by describing, presenting, and verifying by using the theories of culture and meaning (semiotics). There are five ornaments on the roof of Tan Kok Liong Mosque, there are; bao ding (宝顶), dun shou (蹲兽), chui shou (垂兽), arched roof, and ceramics that cover the roof. The result of this study shows that there is a relation between the ornaments and the Chinese culture, although not entirely the same, but still have the same essence with the ornaments on The Great Mosque of Xi’an. The contribution that can be given from this research is to broaden knowledge about the use and the meaning of Chinese ornaments used on the roof of mosque buildings in two different countries.Other than that, it can be a new source of literature for future research.
Tinjauan Konsep Desain Berkelanjutan pada Arsitektur Rumah Tinggal di Desa Adat Kampung Naga Febry Maharlika; Dina Fatimah Fatimah
Waca Cipta Ruang Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 (2019) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v5i1.1655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan sistem desain berkelanjutan pada arsitektur rumah tinggal di Kampung Naga, Jawa Barat. Kampung naga adalah salah satu kampung adat Sunda yang masih melestarikan dan melaksanakan pakem- pakem yang ada pada masyarakatnya secara turun temurun. Pelaksanaan sistem kemasyarakatan tersebut salah satunya terwujud pada desain arsitektur rumah tinggal penduduknya. Dengan pemahaman keselarasan dengan alam, manusia, dan Tuhan, arsitektur rumah tinggal di kampung naga memiliki kekhasan tersendiri. Yang lebih menarik, desain arsitektur rumah tinggal ini mencerminkan desain berkelanjutan yang sekarang ini marak digunakan oleh para desainer dunia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan data kualitatif. Penelitian memaparkan setiap elemen interior yang memenuhi kategori konsep desain berkelanjutan pada rumah tinggal di Kampung Naga. Kategori tersebut diantaranya: pencahayaan, kualitas udara di dalam ruangan, pemanas surya pasif, saluran udara alami, efisiensi energi, pemanfaatan energi, minimalisasi limbah konstruksi konservasi air, pengelolaan limbah padat, energi terbarukan, lansekap alam dan pelestarian lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa arsitektur rumah tinggal Kampung Naga memenuhi kategori desain berkelanjutan. Pemenuhan kategori tersebut bertujuan untuk merepresentasikan interaksi yang seimbang antara pembangunan manusia dan alam.
Gender Dalam Teritori Dina Fatimah
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 1 (2015): Vol 1 No 1 (2015) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i1.1661

Abstract

Teritori merupakan suatu wujud pembagian wilayah kekuasaan. Teritori sangat berkaitan dengan pemahaman akan keruangan. Pada manusia, teritorialitas ini tidak hanya berfungsi sebagai perwujudan privasi saja, tetapi lebih jauh lagi teritorialitas juga mempunyai fungsi sosial dan komunikasi. Salah satu yang menjadi batasan teritori seseorang terhadap orang lain adalah gender. Pembatasan gender sendiri juga mengacu pada konteks sosial dan budaya. Dominasi gender perempuan dibandingkan kaum laki-laki dalam hal teritori disebabkan oleh feminitas (sifat keperempuan yang ada batasannya baik dari sisi psikologi, fisik, dan lain-lain). Pada penelitian ini dibahas tentang beberapa kasus gender dalam teritori yang berkaitan dengan produk dan desain.
Tinjauan Desain Pencahayaan Buatan Interior Selasar Sunaryo Art and Space Bandung Tiara Isfiaty
Waca Cipta Ruang Vol 1 No 1 (2015): Vol 1 No 1 (2015) : Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i1.1662

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan terhadap perencanaan pencahayaan buatan yang digunakan pada interior Selasar Sunaryo Art and Space, Bandung. Cahaya merupakan bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa otak manusia, menerima 80% informasi yang ada melalui mata. Secara umum, cahaya dapat dibedakan menurut sumbernya menjadi 2, yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami adalah cahaya yang bersumber dari alam (matahari, bulan, bintang dan pijaran api alam). Sedangkan cahaya buatan adalah cahaya yang dibuat oleh manusia (lampu minyak,lampu gas, lilin, lampu listrik). Perkembangan kebutuhan manusia di segala aspek kehidupannya, menuntut ketersediaan fasilitas yang mampu mengakomodir hal tersebut. Dalam kehidupannya, manusia beraktivitas di luar dan di dalam ruangan. Baik di luar maupun di dalam ruangan, manusia membutuhkan kenyamanan selama melakukan aktivitasnya. Faktor kenyamanan manusia, khususnya kenyamanan visual ketika beraktivitas di dalam ruangan, berkonsekuensi logis terhadap perkembangan perencanaan pencahayaan. Kualitas cahaya dari sumber-sumber cahaya yang dihasilkan akan menentukan hasil akhir perencanaan pencahayaan. Idealnya, dalam mendukung aktivitas manusia di dalam ruangan, sumber cahaya alami dan buatan dimanfaatkan secara maksimal dalam suatu perencanaan pencahayaan. Pada prakteknya, aktivitas manusia di dalam ruangan lebih banyak mengandalkan pemanfaatan sumber cahaya buatan. Hal ini terjadi karena sumber cahaya buatan relatif dapat dikendalikan sesuai dengan waktu dan jumlah yang diinginkan. Dewasa ini, penggunaan lampu listrik menjadi pilihan utama dalam perencanaan pencahayaan di dalam ruangan. Lampu listrik menawarkan kemudahan, keamanan, kebersihan dan konsumsi energi yang rendah. Sehingga kenyamanan manusia dalam beraktivitas di dalam ruangan dapat berjalan dengan optimal tanpa terkendala oleh waktu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini merupakan paparan berdasarkan data lapangan dari masing-masing unsur dalam perencanaan pencahayaan buatan yang digunakan dalam interior Selasar Sunaryo Art and Space Bandung.