cover
Contact Name
Doni Septian
Contact Email
doni.septian@stainkepri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
doni.septian@stainkepri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. bintan,
Kepulauan riau
INDONESIA
Perada: Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu
ISSN : 26567202     EISSN : 26556626     DOI : -
Jurnal Perada fokus pada kajian keislaman di kawasan Melayu. Kajian utama jurnal Perada meliputi: Studi Islam di Melayu: meliputi kajian Alquran dan tafsir, hadis, syariah, tarbiyah, dakwah, sosiologi agama, sejarah serta disiplin ilmu lain yang terkait kajian kawasan Melayu. Pemikiran Islam: meliputi kajian tentang pemikiran tokoh-tokoh Islam di Melayu. Kajian Kemelayuan: meliputi adat istiadat, sejarah, khazanah dan lainnya yang berkembang di Melayu.
Arjuna Subject : -
Articles 87 Documents
JALAN DAMAI DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA Fuad Masykur
PERADA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.688 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i1.28

Abstract

Sejarah dakwah Islam yang berkembang selama ini kental dengan nuansa politik, merekontruksi kehidupan elite politik dan pola-pola perebutan kekuasaan-peperangan dan pertumpahan darah, akhirnya menegaskan citra Islam sebagai “Agama Perang”, bukan sebagai Agama Rahmah. Sejarah dakwah yang demikian berpotensi mereduksi pengetahuan kita dari perkembangan sejarah Islam dibelahan dunia Muslim lainnya, seolah-olah ia menjadi satu-satunya model sejarah Islam yang tunggal, yang akhirnya menegaskan bingkai sejarah dakwah Islam yang sempit, yang tidak mengenal keragaman. Keungulan Ummat Islam dalam biadang-bidang peradaban, seperti keunggulan dalam bidang politik (kepemimpinan), sosial ekonomi, Ilmu pengetahuan, budaya, dan etika sosial atau keungulan spiritual yang manifestasinya dirasakan bagi kemanfaatan kehidupan dunawi, adalah foktor-faktor yang sangat menentukan keberhasilan dakwah Islam dan terjadinya konfersi massal itu. Dengan merekonstruksi sejarah Dakwah Islam melalui pendekatan pada aspek sosial dan budaya, diharapkan bingkai sejarah dakwah Islam semakin luas.
HALAL BIHALAL DALAM PERSPEKTIF ADAT DAN SYARIAT Maisarotil Husna
PERADA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.775 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i1.29

Abstract

Dalam kajian ini penulis akan membahas tiga topik yaitu silaturrahim, idul fitri dan tradisi halal bi halal. berdasarkan beberapa gagasan tradisi halal bi halal setelah idul fitri merupakan tradisi besar yang menyenangkan, ceria dan mengembirakan. merayakan hari raya idul fitri bersama keluarga besar merupakan sebuah tradisi yang turun temurun di Indonesia dan setelah hari raya tradisi halal bi halal merupakan moment yang tepat untuk silaturrahim dan saling meminta maaf terhadap berbagai agama sesama.Terkadang halal bi halal tidak hanya dilakukan agama Islam saja, misalnya dari sebuah perusahan yang karyawanya berasal dari berbagai agama, maka ketika acara halal bi halal setelah idul fitri seluruh karyawan yang berbeda agama turut menghadiri. dari sini terlihat bahwa halal bi halal memiliki dampak positif terhadap masyarakat.
ETIKA RELIGIUS MASYARAKAT MELAYU: KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN RAJA ALI HAJI Muhammad Faisal
PERADA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.887 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i1.30

Abstract

This paper aims to describe the religious ethics of Malay society in Raja Ali Haji’s thoughts. In the perspective of Malay society, ethical issues related to the validity of an act inspired the spectrum of Malay thoughts. Since the death of Sultan Mahmud Syah in 1699 from the last dynasty of the Melaka Sultanate, it was marked as the beginning of a radical change in the ethics of Malay society. In this context, the development of Malay ethical thoughts began to critically look for its form. One of Malay thinkers who very concerned about this issue was Raja Ali Haji. He argued that the problem of good and bad of an action was no longer sought in a single frame of feudal leadership, but rather non-structural factors like the existence of syara', religious thoughts or even elements of ethnicity enriching the ethical view in tradition Malay. The approach used in this study was a qualitative approach with Raja Ali Haji's works as primary sources. They included Tuhfatun Nafis, Silsilah Melayu Bugis, Gurindam XII, Muqaddimah fi Intizham, Tsamarat al-Muhimmah, Kitab Pengetahuan Bahasa, Bustanul Katibin. While the secondary sources were the related writing and manuscripts using content analysis. According to Raja Ali Haji, there are four important things in Malay society ethics which must be considered. They are included in the leaders' morality consisting of the principles of justice, deliberation and equality, obedience to Islamic law, language and the establishment of a moral environment.
KONTRIBUSI BAHTSUL MASAIL PESANTREN DI MADURA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM KONTEMPORER Kudrat Abdillah; Maylissabet Maylissabet; M. TAUFIQ
PERADA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.599 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i1.31

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan kontribusi bahtsul masail pesantren di Madura dalam menghadapi perkembangan hukum islam kontemporer. Kajian ini sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah sosial, yaitu sejarah yang menggunakan ilmu-ilmu sosial untuk mengkaji tentang struktur (bagian-bagian) dan proses interaksi (hubungan timbal balik) antar manusia sebagai pelaku sejarah. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa tradisi Bahtsul Masail pesantren di Madura sudah berlangsung sejak lama (kisaran tahun 1989, meskipun dengan nama yang berbeda. Nama-nama tersebut seperti musyawarah, diskusi rutin, majelis musyawarah kutubud diniyah, dan juga bahtsul masail sendiri. Metode yang digunakan secara umum mengacu pada metode Bahtsul Masail yang digunakan Nahdlatul Ulama. Hanya di beberapa teknis sedikit berbeda sesuai dengan ciri dan kekhasan masing-masing pesantren. Hasil dari diskusi bahtsul masail tersebut, sebagian besar tidak disosialisasikan kepada masyarakat secara kangsung. Mereka hanya menjawab ketika ada pertanyaan dari masyarakat. Tetapi di sebagian yang lain, hasil diskusi bahtsul masail ini sudah dibukukan secara sistematis bahkan dipublish di web resmi pesantren. Penulis melihat tradisi bahtsul masail yang sudah berlangsung lama di Pesantren Madura ini menjadi kontribusi dalam menghadapi perubahan dan perkembangan hukum kontemporer. Bukan melihat dari sisi hasil atau produk yang dihasilkan, tetapi lebih menarik pada proses bagaimana kemudian tradisi diskusi ini memecahkan suatu masalah baru. Itu yang menunjukkan wujud nyata bahwa ijtihad harus terus dilakukan. This paper aims to describe the contribution of bahtsul masail of Islamic boarding schools in Madura in facing the development of contemporary Islamic law. This study is a qualitative research with a social history approach, namely history that uses social sciences to examine the structure (parts) and the process of interaction (reciprocity) between humans as actors of history. The data obtained shows that the Bahtsul Masail tradition of Islamic boarding schools in Madura has been going on for a long time (in 1989, although with different names. The names are such as deliberations, regular discussions, assemblies of kutubud diniyah deliberations, and also bahtsul masail. The method used in general, it refers to the Bahtsul Masail method used by Nahdlatul Ulama, only in some technicalities it differs slightly according to the characteristics and peculiarities of each pesantren.The results of the discussion on bahtsul masail are mostly not communicated to the public directly. from the community, but in others, the results of the discussion of bahtsul masail have been systematically posted and even published on the official boarding school website, and the author sees the long-standing tradition of the bahtsul masail in Madura Islamic Boarding School as a contribution in facing contemporary legal changes and developments. from sis the results or products produced, but more interesting in the process of how then this tradition of discussion solves a new problem. That shows the real manifestation that ijtihad must continue.
PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM UPAYA MEMANGKAS BUDAYA DAN PRILAKU KORUPSI Al Mahfuz
PERADA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.67 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i1.32

Abstract

Penulisan ini menyajikan kepada para pembaca tentang glamournya tindak pidana korupsi di tanah air tercinta ini, dan akibat yang ditimbulkannya serta upaya pencegahannya sejak dini. Upaya pencegahan ini dapat dilakukan melalui penerapan pendidikan anti korupsi oleh para pendidik kepada peserta didiknya melalui proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan diberbagai tingkatan mulai dari tingkatan dasar, menengah sampai ke Perguruan Tinggi.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AYYUHAL WALAD DAN RELEVENSINYA DENGAN MASA KINI Saepudin Saepudin
PERADA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.259 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i2.33

Abstract

Tulisan ini hendak mengungkap tentang pokok pemikiran Abu Hamid Algazali yang tertuang dalam kitab Ayyuhal Walad. Pendidikan bukan sekedar transfer informasi tentang ilmu pengetahuan dari guru kepada murid, melainkan melalui proses pembentukan karakter. Ada tiga misi utama pendidikan yaitu pewarisan pengetahuan, pewarisan budaya dan pewarisan nilai. Sebab itu, pendidikan bisa dipahami sebagai suatu proses transformasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan kepribadian dalam segala aspek yang dicakupinya
MODEL TAHAQQUH DALAM TAZKIYAH AL-NAFS OLEH SAID HAWWA BAGI MERAWAT JIWA MUSLIM Nur Zainatul Nadra Zainol
PERADA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1524.297 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i2.36

Abstract

Tazkiyah al-nafs ialah suatu kaedah pendidikan jiwa seseorang manusia yang berbentuk penyucian dalaman dan pembentukan luaran supaya dapat mengekang kemahuan dan sifat buruk yang membawa kepada ketidaksihatan mental dan kecelaruan tingkah laku. Tokoh-tokoh tasawuf telah memperkenalkan kaedah dalam penyucian jiwa antaranya Syeikh Sa’id Hawwa yang memperjelaskan lagi kaedah Imam al-Ghazali dalam penyucian jiwa. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan tahaqquq yang diketengahkan oleh Syeikh Sa’id Hawwa dalam kaedah tazkiyah al-nafs. Kajian ini adalah kajian kualitatif dengan reka bentuk analisis kandungan. Hasil kajian menunjukkan Sheikh Said Hawwa telah mengetengahkan proses dan peringkat tahaqquq dalam kaedah tazkiyah al-nafs yang berupaya mendidik jiwa manusia supaya terhindar daripada ketidaksihatan mental dan kecelaruan jiwa dengan sifat-sifat mazmumah. Kajian ini dapat menjelaskan model komprehensif tahaqquq dalam kaedah penyucian jiwa berlandaskan al-Quran dan al-sunnah.
SUMPAH LI’AN DAN MEKANISMENYA DI PENGADILAN AGAMA DALAM PERSPEKTIF FIQH DAN HUKUM POSITIF Aris Bintania
PERADA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.953 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i2.42

Abstract

Pada tulisan ini penulis melakukan kajian mengenai sumpah Li’an dan mekanismenya di Pengadilan Agama dalam Perspektif Fiqh dan Hukum Islam. Mekanisme Li’an di Lingkungan Peradilan Agama, sebagaimana yang tercantum di dalam Pasal 127 Kompilasi Hukum Islam, mengacu kepada al-Qur’an Surat al-Nur ayat 6 s/d ayat 9. Kemestian terpenuhinya sumpah tidak hanya dari pihak suami sebagai penuduh zina, tetapi juga harus ada pengucapan sumpah dari pihak isteri yang menolak tuduhan tersebut untuk terjadinya cerai dengan jalan Li’an secara normatif adalah untuk memenuhi ketentuan ayat al-Qur’an tersebut.
CORAK PEMIKIRAN POLITIK RAJA ALI HAJI (1808-1873) Muhammad Lazim
PERADA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1520.425 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i2.43

Abstract

Raja Ali Haji adalah seorang bangsawan Melayu keturunan Bugis. Seorang ulama, pujangga sekaligus negarawan yang paling menonjol dan disegani di Kerajaan Riau-Lingga yang berpusat di Pulau Penyengat pada akhir abad ke-19. Penelitian ini disusun dengan metode kualitatif melalui pendekatan historis yang instrumen pengumpulan datanya menggunakan kajian kepustakaan (library research). Data dalam penelitian ini diambil dari karya-karya Raja Ali Haji yang memiliki fokus tema tentang pemikiran politik. Temuan yang diperoleh menunjukkan sistem politik ideal bagi dunia Melayu dalam pandangan Raja Ali Haji adalah sistem kerajaan yang bersendikan syari’at Islam (theo-monarki). Aktifitasnya sebagai praktisi politik serta matangnya tradisi intelektualitas melalui interaksinya dengan teks-teks klasik dari Al-Ghazâli, Al-Mawardi, dan ulama lainnya memberikan corak etis yaitu corak yang memberikan penekanan terhadap etika pemegang kekuasaan. Tetapi, pada saat yang sama pemikiran politik Raja Ali Haji juga termasuk dalam kategori corak hukum karena mengemukakan teori-teori yang berfokus pada teori legitimasi penguasa dari sudut pandang hukum Islam.
MODEL GRAMATIKA KOMUNIKATIF BIMBINGAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU Eka Rihan K
PERADA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.493 KB) | DOI: 10.35961/perada.v2i2.54

Abstract

The communicative grammatical model is one of the models for viewing language competencies involving communication problems in terms of pragmatic, semantic and syntactic components. This communicative grammatical model was chosen to describe the process of student thesis guidance as to what can be communicative walking seen from the components of pragmatics, semantics and syntax. Qualitative descriptive research method. Data collection uses video or audio recording techniques when the thesis guidance process takes place. Besides that, it also uses observation guidelines and interview guide methods while data analysis uses data reduction, data presentation and conclusion / verification. The actual context has alternative units. Some of them are normal and fulfill the basic postulates of the Pragmatic Component communication process Data 19 and Data 31, there are actual context utterances using traits there and from there showing places where the same activities of the speaker and listener are performed. Some utterances in the thesis guidance process between students and supervisors have been found to have been communicative and some have not been communicative on pragmatic components, semantic components and syntactic components. Some command sentence utterances and request sentences on syntactic components have fulfilled various Indonesian sentences from the communicative point of view.