cover
Contact Name
Doni Septian
Contact Email
doni.septian@stainkepri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
doni.septian@stainkepri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. bintan,
Kepulauan riau
INDONESIA
Perada: Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu
ISSN : 26567202     EISSN : 26556626     DOI : -
Jurnal Perada fokus pada kajian keislaman di kawasan Melayu. Kajian utama jurnal Perada meliputi: Studi Islam di Melayu: meliputi kajian Alquran dan tafsir, hadis, syariah, tarbiyah, dakwah, sosiologi agama, sejarah serta disiplin ilmu lain yang terkait kajian kawasan Melayu. Pemikiran Islam: meliputi kajian tentang pemikiran tokoh-tokoh Islam di Melayu. Kajian Kemelayuan: meliputi adat istiadat, sejarah, khazanah dan lainnya yang berkembang di Melayu.
Arjuna Subject : -
Articles 87 Documents
KAJIAN TERHADAP TAFSIR: METODE, PENDEKATAN DAN CORAK DALAM MITRA PENAFSIRAN AL-QUR’AN ummi kalsum hasibuan
PERADA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i1.105

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang metode, pendekatan dan corak tafsir Alquran. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif-analisis. Tulisan ini bertujuan untuk mengupas dan menganalisa tentang metode, pendekatan dan corak dalam tafsir Alquran. Tulisan ini menyimpulkan bahwa; pertama, metode tafsir adalah suatu cara, langkah-langkah, ataupun kerangka yang harus ditempuh ketika melakukan penafsiran Alquran, sehingga dalam hal ini terdapat beberapa metode penafsiran Alquran, yaitu; metode tafsir tahlili, ijmali, muqaran, maudhu’iy dan hermeneutika. Kedua; pendekatan tafsir adalah sudut pandang dari prosesnya tafsir akan membuahkan corak, sehingga antara pendekatan dan corak tafsir itu saling keterkaitan antara keduanya. Adapun pendekatan dalam tafsir adalah pendekatan tekstual, kontekstual, bahasa, historis dan sosio-historis. Ketiga; corak tafsir adalah suatu nuansa, dominasi, warna ataupun kecenderungan pemikiran atau ide yang mendominasi suatu karya tafsir dan yang termasuk kepada corak tafsir Alquran adalah corak falsafi, fiqhi, sufi, ‘ilmi, adabi al-ijtima’iy. ABSTRACT: This paper examines the methods, approaches and styles of interpretation of the Koran. The method used in this paper is descriptive-analysis method. This paper aims to analyze and analyze the methods, approaches and patterns in the interpretation of the Koran. This paper concludes that; first, the method of interpretation is a method, steps, or framework that must be taken when interpreting the Koran, so that in this case there are several methods of interpreting the Koran, namely; the methods of interpretation of tahlili, ijmali, muqaran, maudhu'iy and hermeneutics. Second; the interpretive approach is the point of view of the interpretation process which will produce a style, so that the approach and style of interpretation are interrelated between the two. The approaches to interpretation are textual, contextual, linguistic, historical and socio-historical approaches. Third; Tafsir style is a nuance, domination, color or tendency of thoughts or ideas that dominate a work of interpretation and which is included in the interpretation of the Koran are philosophical, fiqhi, sufi, 'ilmi, adabi al-ijtima'iy features.
KISAH DALAM AL-QUR’AN (STUDI KITAB MADKHAL ILA AL-QURAN AL KARIM KARYA MOHAMMED ABED AL-JABIRI) Edi Hermanto; Nurfajriyani Nurfajriyani; Afriadi Putra; Ali Akbar
PERADA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i1.132

Abstract

Tulisan ini membahas tentang kisah dalam al-Qur’an pada kitab madkhal ila al-Qur’an al-Karim karya M. Abed al-Jabiri. Kajian ini penting untuk melihat konsep kisah al-Qur’an sebagai salah satu pisau analisis untuk menafsirkan al-Qur’an. Disamping itu, dalam tafsirnya ini M. Abed al-Jabiri memiliki gagasan besar tentang pengembangan ulumul qur’an yang menurutnya selama ini hanya berjalan di tempat, sehingga diperlukan analisis baru untuk menangkap pesan-pesan yang ingin disampaikan al-Qur’an. Di dalam kitab ini langkah awal yang dilakukan al-Jabiri adalah merekonstruksi makna al-Qur’an, al-Jabiri memberikan kritik atas berbagai definisi yang telah dikonstruksi oleh para ulama seperti al-Suyuti, al-Syanqiti, al-Isfahani dan lain sebagainya. Selanjutnya, al-Jabiri mengklasifikasi surat-surat al-Qur’an yang berbicara tentang kisah dalam kategori makiyyah dan madaniyyah. Kategori makiyyah, dibagi dalam dua tahap, sedangkan pada kategori madaniyyah hanya satu tahap. This paper discusses the story in the Al-Qur'an in the madkhal ila Al-Qur'an al-Karim by M. Abed al-Jabiri. This study is important to see the concept of the Al-Qur'an story as one of the analytical tools for interpreting the Al-Quran. Besides that, in this interpretation M. Abed al-Jabiri has a big idea about the development of ulumul quran which according to him has only been running in place, so that a new analysis is needed to capture the messages that the Qur'an wants to convey. In this book, al-Jabiri's initial steps were to reconstruct the meaning of the Koran, al-Jabri provided a critique of the various definitions constructed by classical scholars such as al-Suyuti, al-Syanqiti, al-Isfahani and so on. . Furthermore, al-Jabiri classified the letters of the Al-Qur'an which speak of stories in the category of makiyyah and madaniyyah. The category of makiyyah is divided into two stages, while in the madaniyyah category there is only one stage.
KONTRADIKSI PERHIASAN TUBUH WANITA; TELAAH PENAFSIRAN MUHAMMAD SYAHRUR SEFRI AULIYA; Hidayatul Azizah Gazali
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.143

Abstract

Muhammad Syahrur merupakan salah satu tokoh kontemporer yang mengkaji penafsiran teks al-Qur’an. Meskipun pola berfikirnya dianggap kontroversi, namun tetap mencoba untuk merumuskan konsepnya sendiri. Menurutnya, produktivitas umat Islam mandul di era modern karena masih dipenuhi oleh taqlid, fanatisme dan indoktrinasi pemikiran di masa klasik, padahal Allah SWT telah meninggikan posisi akal supaya selalu bisa menghasilkan karya yang relevan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, Syahrur melakukan pembacaan ulang terhadap kitab suci dengan merumuskan pembagian perhiasan tubuh wanita menjadi tiga, yaitu perhiasan benda, perhiasan tempat dan perhiasan gabungan antara keduanya. Baginya, perhiasan tubuh wanita menjadi pembahasan penting yang akan membawa pada pemahaman tentang aurat wanita. Akan tetapi, pembagian ini menunjukkan kelonggaran dan kerancuan berfikir Syahrur tanpa didasari keilmuan yang memadai. Selain itu, penafsirannya juga dianggap bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama. Abstract: Muhammad Syahrur is a contemporary figure who studies the interpretation of the Qur’anic text. Although the mindset is considered controversial, he still tries to formulate his own concept. According to him, the productivity of Muslims is barren in the modern era because it is still filled with taqlid, fanatism and indoctrination of thught in the classical period, whereas Allah SWT has elevated the position of mind so that it can always produce work that is relevant to the times. Therefore, Syahrur re-read the holy book by formulating the divisions of women’s body jewelry into three, namely jewelry, place jewelry and combined between the two. For him, women’s body jewelry became an important discussion that would lead to an understanding of women’s genitalia. However, this divisions show the laxity and ambiguity of Syahrur’s thought without being based on adequate knowledge. In addition, his interpretation is also considered contradict the opinions of the majority of scholars.
TEORI OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP INTENSI UNTUK MEMBERI INFAQ DAN SHADAQAH MELALUI APLIKASI FINANCIAL TECHNOLOGY (GO-PAY) Anisa Sains Kharisma
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Theory of Planned Behavior terhadap niat memberi infaq dan shadaqah dengan menggunakan financial technology (Go-Pay). Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan sampel penelitian sebanyak 50 Muslim yang menggunakan Go-Pay dan menggunakan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa norma subyektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap niat memberi infaq dan shadaqah.
INDONESIA AND THEIR RADICAL ORGANIZATIONS CORRELATION TO THE INDONESIAN UNITY FUTURE Albiansyah Albiansyah
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.186

Abstract

ABSTRACT This paper provides an overview about the activities of radical Indonesian organizations and their relation to Indonesian Unity's Future. This study’s objective is to show the praxis and philosophy of radicalism are a big risk to Indonesia's future. This study will be carried out by analyzing some information or data and phenomena in press and kinds of literature in terms of radicalize organizations. This study is literature-based research in Indonesia from some books, journals, and hypotheses about radicalism. All in all, this paper calls on all facets about government, academic institutions, and people to mitigate the radicalism motion in Indonesian. Keywords: Islam, Radical, Violence
ANALISIS HADITH DA’IF DAN MAWDU’ DALAM KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALIM OLEH SHAYKH AL-ZARNUJI arwansyah Kirin Kirin
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.202

Abstract

Kitab Ta’lim al-Muta’alim yang dikarang oleh shaykh al-Zarnuji merupakan kitab klasik yang berisikan adab atau etika belajar dan mengajar antara guru dengan murid. Kitab ini cukup terkenal di Nusantara khususnya Indonesia, karena ianya banyak dipelejari di pondok-pondok pesantren baik itu yang klasik maupun modren hingga ke hari ini. Shaykh al-Zarnuji banyak menggunakan hadits-hadits Nabi SAW sebagai sumber utama dan argumen (hujjah) dalam kitab tersebut. Beliau juga memasukkan beberapa kategori hadits-hadits di antaranya adalah hadits Da’if dan Mawdu’. Permasalahannya adalah kitab ini mengandungi banyak hadits Da’if dan Mawdu’ yang menjadi referensi dan panduan amal sehari-hari bagi umat Islam. Kajian ini amat penting untuk memahami aturan beramal dengan hadits Da’if dan Mawdu’ terhadap umat Islam di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis hadits-hadits Da’if dan Mawdu’ yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim sebagai sumber hukum. Metodologi kajian ini adalah kualitatif melalui kaedah kepustakaan dan reka bentuk analisis kandungan kitab Ta’lim al-Muta’allim. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap 40 hadits dalam kitab ini, hanya 30 % yang dapat digunakan dalam Fada’il al-Amal sekiranya telah memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh para ulama. Oleh kerana itu, analisis tematik ini penting dilakukan untuk memastikan persentase hadits Da’if dan Mawdu’ dalam kitab ini dan memastikan bahwa hadits Da’if ini dapat dipraktikkan hanya dalam Fada’il al-Amal.
PEMBERANTASAN BUTA HURUF ARAB (AL-QURAN) DENGAN METODE TARSANA PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN CIGUDEG Irman Sumantri
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kondisi implementasi metode tarsana dalam pemberantasan buta huruf arab (al-Qur’an) pada siswa sekolah dasar di kecamatan Cigudeg kabupaten Bogor. Metode penelitian deskriftif kuantitatif dengan instrument data observasi dan kuesionaer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) guru belum mengimplementasikan metode tarsana pada siswanya secara rutin, sehingga menyebabkan banyak siswanya yang kurang mahir dalam memabaca dan menulis al-Qur’an; 2) ada beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan metode tarsana baik secara internal maupun secara eksternal. Penelitian ini merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk mendesain pembelajaran baca tulis al-Qur’an yang baru, bervariasi dan dapat menumbuhkan minat serta motivasi anak dalam belajar untuk ketercapaiannya visi misi kabupaten Bogor.
KONSEPTUALISASI MODERASI BERAGAMA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF TERHADAP PENANGANAN RADIKALISME DI INDONESIA Ahmad Iffan; Muhammad Ridho Nur; Asrizal Saiin
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.220

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan konsepsi moderasi beragama sebagai langkah preventif dalam penanggulangan radikalisme di Indonesia. Karena tanpa melakukan konseptualiasi moderasi keagamaan yang benar akan berdampak terhadap pemikiran masyarakat yang memiliki fanatisme buta terhadap suatu pemahaman agama, oleh karena demikian hal ini akan melahirkan tindakan tindakan anarkisme yang berakhir dengan melakukan tindakan kriminal. Karena radikalisme lahir dari pemikiran dangkal masyarakat terhadap merespon konflik sosial keagamaan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normative dengan sifat penelitiannya adalah deskriptif dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder adapun Teknik penelitian pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian kepustakaan (library research). hasil dari penelitian ini akan memperkuat konseptualisasi moderasi dengan mendalami pemahaman moderasi siyasah, mdoerasi fikih dan moderasi ibadah sebagai dasar pergerakan kemoderatan
HADIS TENTANG NIAT DAN KORELASINYA TERHADAP MOTIVASI BAGI PESERTA DIDIK Al Mahfuz; Ilyas Husti; Alfiah Alfiah
PERADA Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v3i2.230

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa dan membahas hadis-hadis tentang niat dan melihat pengaruhnya tehadap motivasi belajar. Hasil menunjukkan bahwa hadis tentang niat ini dalam artikel ini memiliki kualitas sahih, baik dari segi sanad maupun matan, karena semua kriteria kesahihan termasuk bersambungnya sanad, perawinya 'adil dan dhabit, semuanya terpenuhi. Banyak ulama menekankan perlunya niat dalam setiap perbuatan karena menjadi bagian penting dalam melakukan sesuatu. Kuatnya nilai hadis tentang ini mendakan bahwa niat perlu dilakukan untuk setiap perbuatan yang mengandung nilai ibadah, termasuk dalam hal belajar. Dalam hal korelasi dengan motivasi siswa, secara konseptual juga terdapat koralasi antara tinggi rendahnya hasil belajar siswa ditentukan oleh tinggi rendahnya niat belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, berlandaskan kepada niat dan dorongan untuk belajar semata-mata untuk memenuhi tuntunan agama berpotensi untuk lebih berhasil. Dengan niatan tulus dan motivasi yang kuat, upaya untuk belajar semakin teguh, apabila bila hal itu berlandaskan pada semangat beribadah disertai oleh ridha dari Allah. Abstract: This article aims to analyze and discuss the traditions about intention and see their effect on learning motivation. The results show that the hadith about this intention in this article has a valid quality, both in terms of sanad and mind, because all the criteria of validity including the continuity of sanad, the perawinya 'fair and dhabit, are all fulfilled. Many scholars emphasize the need for intention in every action because it is an important part of doing something. The strong value of the hadith about this implies that an intention needs to be done for every act that contains worship value, including in terms of learning. In terms of correlation with student motivation, conceptually there is also a correlation between the high and low student learning outcomes determined by the level of learning intentions. Students who have high learning motivation, based on the intention and urge to study solely to fulfill religious guidance have the potential to be more successful. With sincere intentions and strong motivation, efforts to learn will be even stronger, if if it is based on the spirit of worship accompanied by the pleasure of Allah.
REKONTRUKSI MAKNA JIHAD DAN KONTEKSTUALISASINYA DI ERA MODERN Irhamudin Irhamudin
PERADA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i1.280

Abstract

Merupakan suatu kesalahan fatal ketika Terorisme disamakan dengan ajaran jihad dalam agama Islam. Terorisme yang dalam bahasa Arab diistilahkan dengan kata alirhâb tidak diajarkan dalam al-qur’an. Meskipun dalam Surat al-Anfal: 60 tertulis kata “turhibûna”, namun ini tidak bisa dijadikan dalil bahwa terorisme merupakan ajaran Islam. Kata “turhibûna” di sini lebih kepada menakuti musuh di medan perang. Maka, dengan menelaah buku-buku turats dan kontemporer, makalah sederhana ini mencoba untuk menelusuri beberapa kesalahpahaman terhadap jihad. Kesalahan tersebut kemudian dikoreksi dengan merujuk kepada pendapat asli dari para ulama, yang dalam makalah ini mengambil pendapat Ibn Qayyim al-Jauzi. Hasil dari penelusuran menunjukkan bahwa kesalahpahaman terletak pada makna dan konsep jihad. Sebagaimana yang dipahami oleh sebagian orang bahwa jihad adalah perang di jalan Allah (fi sabîlillah) saja. Padahal, ranah jihad sangat luas. Ibn Qayyim menguraikan bahwa jihad terdiri dari 13 tingkatan. Tingkatan ini bisa dipadatkan menjadi empat pembagian yang salah satunya adalah jihad memerangi kaum kafir. Jihad melawan kaum kafir sendiri tidak diawali dengan menggunakan senjata. Ada tahapan yaI ng harus dilalui, sehingga jihad perang baru boleh dilakukan terhadap orang kafir. Dari pembagian ini pula terlihat bahwa jihad perang bukanlah satu-satunya solusi yang digunakan oleh Islam dalam menegakkan kalimatullah. Maka, artikel ini diharapkan mampu menggambarkan jihad dalam Agama Islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah SAW. It was a fatal mistake when terrorism equated with the doctrine of jihad in Islam. Terrorism in Arabic word termed as al-Irhab is not taught in the Qur’an. Even in Surah al-Anfal: 60 wrote the word “turhibûna”, but it can’t be used as the argument that terrorism is taught Islam. The word “turhibûna” here is more to frighten the enemy on the battlefield. By studying the turats and contemporary books, this simple paper tries to explore some of the misunderstandings about jihad. Then, those errors will be corrected by refering to the original opinion of the Muslim scholars, which in this paper refered to Ibn Qayyim al-Jawzi’s opinions. The results of the study showed that this misunderstanding lied on the meaning and concept of jihad. As understood by some people that jihad is a war in the path of Allah (fi sabilillah) only. In fact, the realm of jihad is very wide. Ibn Qayyim explained that jihad consists of 13 levels. These levels can be reduced to four parts, which one of them is fighting the infidels. Jihad against the infidels is not using the weapons. There are several steps that must be passed, so that jihad to infidels can be done. Of this division is also seen that the jihad war is not the only solution used by Islam in upholding Allah’s name (kalimatullah). So, this paper is expected to be able to describe the jihad in Islam based on the Qur’an and Prophetic traditions.