cover
Contact Name
Dian Kresnadipayana
Contact Email
Dian Kresnadipayana
Phone
-
Journal Mail Official
dian.kresnadipayana@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Biomedika
Published by Universitas Setia Budi
ISSN : 20892136     EISSN : 23021306     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
JURNAL BIOMEDIKA (p-ISSN:1979-035X, e-ISSN: 2302-1306) is a scientific publication media that accommodates the scientific creativity of lecturers and researchers as outlined in scientific writing, both for academics in Setia Budi University and observers of medical biology and health. Articles published are the results of research in the field or in laboratories, scientific studies and studies of books that have never been published in other media. Information on scientific works can range from biotechnology, health, pharmacology, microbiology, biochemistry, and food analysis and health management.
Arjuna Subject : -
Articles 195 Documents
Uji Efektivitas Ekstrak Seledri (Apium graveolens L) Sebagai Penghambat Produksi Biofilm Pada Salmonella typhi Didik Wahyudi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.006 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.178

Abstract

Biofilm adalah kumpulan sel-sel bakteri baik sejenis ataupun beberapa jenis yang melekat pada subsrat, jaringan, atau sel yang diselimuti oleh lapisan pengikat polisakarida hasil ekskresi sel-sel bakteri, menyebabkan kerusakan pada permukaan sel, mukosa dan jaringan yang dilekatinya. Salmonella typhi yang berada dalam biofilm biasanya resisten terhadap antibiotik dan lebih virulen. Seledri (Apium graveolens L) memiliki kandungan apigenin mampu menghambat pembentukan biofilm. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak seledri (Apium graveolens L) fraksi etanol dan etil asetat dalam menghambat pembentukan biofilm Salmonella typhi. Penelitian ini diawali dengan ekstraksi tanaman seledri (akar, batang, daun, biji) seledri dengan etanol dan etil asetat menggunakan metode maserasi, kemudian dibuat konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Salomonella typhi diisolasi dari pasien demam tifoid, kemudian dilakukan karakterisasi fisiologisnya dan uji sensitifitas antibiotik. Uji penghambatan biofilm Salmonella typhi dilakukan dengan metode microtiter plate clorida dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 595nm, Hasil pengukuran produksi biofilm berupa besarnya nilai Optical Density crystal violet, setiap perlakuan menggunakan ulangan tiga kali, data yang didapatkan dianalisis dengan One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Apium graveolens L dengan pelarut etanol mampu menghambat produksi biofilm Salmonella typhi pada konsentrasi 6%, dan dengan pelarut etil asetat mampu menghambat pada konsentrasi 4%. Tidak ada perbedaan kemampuan penghambatan biofilm antara esktrak Apium graveolens L fraksi etanol dan etil asetat.
Potensi Antioksidan pada Bubuk Kakao (Theobroma cacao L) Fermentasi Dan Non Fermentasi terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Tikus Putih (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Hiperlipidemia Rinda Binugraheni; Nastiti Wijayanti
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.846 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.179

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa kakao (Theobroma cacao L) mengandung senyawa polifenol antara lain katekin, epikatekin, proantosianidin, dan antosianin yang berpotensi sebagai senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi antioksidan bubuk kakao (Theobroma cacao L) fermentasi dan non fermentasi terhadap kadar malondialdehid (MDA) tikus putih. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari kelompok normal, kontrol positif, 3 kelompok uji bubuk kakao fermentasi dan 3 kelompok uji bubuk kakao non fermentasi masing-masing dengan dosis 0,2, 0,4, dan 0,8 gram /200 gram BB. Tikus diberi diet tinggi lemak selama 8 minggu, dan larutan bubuk kakao diberikan 4 minggu terakhir masa penelitian. Pengukuran kadar Malondialdehid (MDA) diukur pada minggu ke-4 dan 8 masa penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan total fenol bubuk kakao fermentasi lebih besar dari pada bubuk kakao non fermentasi. Pemberian bubuk kakao fermentasi secara oral mampu menurunkan kadar MDA, sedangkan bubuk kakao non fermentasi belum dapat menurunkan kadar MDA.
Isolasi Bakteri Penghasil Poli-â-Hidroksi Butirat (PHB) dari Limbah Cair Tapioka Ifandari Ifandari; Reny Pratiwi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.65 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.180

Abstract

Limbah cair tapioka merupakan limbah yang kaya akan sumber karbon dan berpotensi sebagai bahan baku pembuatan Poli-â-Hidroksi Butirat (PHB). Limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat bakteri yang menghasilkan PHB sehingga limbah cair tapioca dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan pokok pembuatan PHB tanpa penambahan agen baktreri lain di luar limbah. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi USB dan laboratorium Biologi Tanah, UNS. Sampel limbah cair tapioka didapatkan dari daerah desa Margoyoso, kab. Pati, prov. Jawa Tengah. Teknik isolasi bakteri dengan seri pengenceran dari 102 sampai 106 yang ditumbuhkan secara taburan pada medium nutrient agar. Dari 46 koloni yang dipisahkan, didapatkan 15 plate yang positif menghasilkan PHB. Komunitas bakteri yang ada pada tiap biakan dari ke 15 plate terdiri dari 4 jenis. Jenis bakteri yang adalah bentuk bacill panjang, basil pendek, cocus dan spiral.
Pemanfaatan Mikroba Jamur untuk Mengatasi Pencemaran Logam Berat Berbahaya pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam Nony Puspawati; Mardiyono Mardiyono; Argoto Mahayana
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.979 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.181

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar logam berat dalam limbah cair industri pelapisan logam menggunakan berbagai macam mikroba seperti jamur dan bakteri. Hasil penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Aspergillus niger, dan Monilia sitophila dapat menurunkan kadar logam berat, termasuk logam berat nikel dan krom di dalam limbah cair industri pelapisan logam. Rhizopus oryzae dapat menurunkan kadar Nikel hingga 29,664%, sementara Monilia sitophila dapat menurunkan kadar Nikel hingga 24,167%. Sedangkan Saccharomyces cerevisiae dapat menurunkan kadar Krom sebesar 50,270% dan Aspergillus niger dapat menurunkan sebesar 48,039%. Pada penelitian tahun kedua, peneliti merancang sebuah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah limbah cair industri tekstil tersebut. Pengolahan limbah cair di dalam IPAL tersebut merupakan hasil dari penelitian tahun pertama dengan menggunakan jamur Rhizopus oryzae dan Monilia sitophila untuk menurunkan logam berat Nikel, sedangkan Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus niger digunakan untuk mereduksi logam berat Krom dalam limbah cair industri pelapisan logam. Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bahwa pengolahan limbah cair menggunakan IPAL dan mikroba jamur dapat mengurangi kadar logam berat Nikel dan Krom. Penurunan kadar logam berat Nikel paling banyak adalah sebesar 25,81% dengan penambahan 150 mL dan 25,67% dengan penambahan 200 mL jamur Rhizopus oryzae, diikuti dengan Monilia sitophila dimana kadar penurunannya sebesar 19,28% pada penambahan 200 mL. Sedangkan penurunan kadar logam berat Krom paling banyak sebesar 43,66% dengan penambahan 200 mL Saccharomyces cerevisiae, diikuti dengan Aspergillus niger dengan kadar penurunan sebesar 43,29% pada penambahan 200 mL.
Biosorpsi Logam Cr (VI) pada Limbah Cair Batik dengan Limbah Padat Kayu Aren (Arenga pinnata) sebagai Biosorben Dian Kresnadipayana; Sutarno Sutarno; Mohammad Masykuri
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.182

Abstract

Limbah kayu aren diaktivasi secara fisika dengan pemanasan pada suhu 105 oC dan aktivasi secara kimia dengan HNO 0.6 M dan NaOH 0.1 M. Variasi isian matrik adsorben pada kolom digunakan untuk mengetahui perbandingan 3 besarnya adsorpsi dengan variasi panjang unggun (cm). Kadar logam Cr(VI) pada sampel limbah cair sebesar 14,68 ppm. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah no. 10 tahun 2004, limbah tersebut telah melebihi baku mutu air limbah. Hasil elusi satu kali dengan larutan K2 Cr2 O7 80 ppm pada kolom adsorpsi LKA-10, LKA-15 dan LKA-20 berturut-turut sebesar 98,07 %; 99,23 %; dan 99,96 %. Hasil elusi satu kali dengan sampel limbah cair batik kadar logam Cr(VI) 14,68 ppm pada kolom adsorpsi LKA-10, LKA-15 dan LKA-20 berturut-turut sebesar 98,45 %; 99,54 %; dan 99,97 %. Limbah cair batik setelah perlakuan telah memenuhi kriteria baku mutu air limbah ditinjau dari kandungan logam Cr(VI).
Konversi Limbah Cangkang Kepiting Menjadi Chitosan Beads sebagai Matriks Pendukung pada Proses Imobilisasi Lipase Susan Primadevi; Tri Joko Raharjo; Respati Tri Swasono
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.098 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.183

Abstract

Limbah cangkang kepiting dapat diproses menjadi kitosan melalui reaksi deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan chitosan beads sebagai matriks pendukung pada proses imobilisasi lipase yang mampu meningkatkan stabilitas termal enzim lipase bebas. Kitosan yang diperoleh dianalisis dengan FTIR dan dikarakterisasi kadar air, kadar abu dan kadar nitrogen. Tahap selanjutnya, kitosan dimodifikasi bentuknya menjadi chitosan beads melalui proses penggembungan kemudian diikat silang dengan glutaraldehid. Chitosan beads yang sudah diikat silang diimobilisasikan ke dalam larutan lipase 1% yang dilarutkan dalam bufer fosfat pH 6. Enzim lipase terimobilisasi diuji stabilitas termalnya melalui reaksi transesterifikasi antara minyak kelapa dengan metanol serta diamati aktivitas transesterase enzim lipase bebas dan enzim lipase terimobilisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan memiliki derajat deasetilasi 70,53% berdasarkan baseline-a dan 82,84% berdasarkan baseline-b. Kadar air, kadar abu dan kadar nitrogen kitosan berturut-turut yaitu 14,13±0,01%, 0,75±0, 13% dan 7,27±0,09%. Stabilitas termal enzim lipase terimobilisasi mengalami penurunan sebesar 20-40%, sedangkan enzim lipase bebas mengalami penurunan sebesar 30-45% pada temperatur pemanasan awal 35-45 °C. Penurunan aktivitas terbesar terjadi pada saat temperatur pemanasan awal 45-50 oC yaitu 51,81% untuk enzim lipase terimobilisasi dan 97,29% untuk enzim lipase bebas.
Identifikasi Macam Sumber Pakan Lebah Trigona sp (Hymenoptera: Apidae) di Kabupaten Gunungkidul Rahmat Budi Nugroho; RC Hidayat Soesilohadi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2098.824 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.184

Abstract

Potensi peningkatan produksi madu dan propolis yang dihasilkan oleh lebah tanpa sengat (Trigona) sangat besar, karena banyaknya tanaman sumber pakan yang tumbuh di Kab. Gunungkidul, Yogyakarta. Keberadaan jenis lebah Trigona ini belum banyak diketahui oleh masyarakat terutama di daerah Gunungkidul. Tujuan penelitian untuk mempelajari keragaman dan karakteristik tanaman pakan Trigona. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 - Maret 2013 di desa Nglipar kab. Gunungkidul. Identifikasi polen yang diambil dari sarang Trigona menunjukkan bahwa ada 13 jenis tanaman yang menjadi sumber pakan Trigona, akan tetapi hanya 3 jenis polen yang cocok dengan polen yang diambil dari bunga di sekitar sarang yaitu Carica papaya, Nephelium longan, dan Cosmos caudatus. Hal ini diduga karena polen yang ada di sarang merupakan polen yang dikoleksi oleh leba dari periode berbunga sebelumnya, sehingga tidak terdapat banyak kecocokan dengan polen yang diambil dari tanaman disekitar sarang karena beberapa tanaman tidak menghasilkan bunga pada saat pengambilan sampel.
Keragaman Ikan Anggota Ordo Perciformes di Sungai Sukamade Taman Nasional Meru Betiri Rizal Maarif Rukmana; Trijoko Trijoko; Rarastoeti Pratiwi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.848 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.185

Abstract

Kawasan Taman Nasional Meru Betiri memiliki fauna sebanyak 217 jenis, namun spesies ikan yang ada di sana masih belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman spesies ikan anggota Ordo Percifomes di Sungai Sukamade Taman Nasional Meru Betiri, Provinsi Jawa Timur. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposif sampling, alat yang digunakan untuk menangkap ikan adalah jala tebar. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM dengan menggunakan buku kunci identifikasi Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Kottelat dan Whitten, 1993). Data karakter morfologi dipaparkan secara deskriptif dan digunakan untuk membedakan antar spesies. Data morfologi, morfometri dan meristik diubah dalam bentuk data kuantitatif dan digunakan dalam pembuatan dendogram dengan menggunakan UPGMA pada progam MVSP. Hasil identifikasi ikan terdiri atas 9 famili, 13 genus dan 13 spesies. Keragaman spesies ikan anggota Ordo Perciformes di Sungai Sukamade Taman Nasional Meru Betiri, Provinsi Jawa Timur relatif rendah.
Pengaruh Kinetin dan Glukosa terhadap Kandungan Steviosida dalam Kalus dan Planlet Daun Stevia Kartinah Wiryosoendjoyo; Supriyadi Supriyadi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.194 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.186

Abstract

Tanaman Stevia merupakan salah satu tanaman sumber pemanis alami. Rasa manis daun Stevia adalah steviosida, rebaudiosida dan dulkosida. Penanaman eksplan daun Stevia pada medium New Phaleonopsis (NP) ditambah kinetin dan glukosa bertujuan untuk mendapatkan senyawa steviosida dalam waktu yang singkat dalam jumlah banyak. Kinetin ditambahkan sebanyak 0,5; 1; 1,5 dan 2 mg/L. Glukosa ditambahkan 20 g/L dan 25 g/L. Hasil pertumbuhan berupa kalus atau planlet diekstraksi dengan metanol. Pemeriksaan kadar steviosida dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Kadar steviosida tertinggi diperoleh pada planlet yang tumbuh pada medium NP ditambah kinetin 2 mg/L dan glukosa 25 g/L.
Uji Efektivitas Ekstrak Etil Asetat dan Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak) terhadap Pertumbuhan Enterophatogenic Escherichia coli dan Enterotoxigenic Escherichia coli Yusianti Silviani; Andriyani Puspitaningrum
Biomedika Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1114.657 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v8i1.187

Abstract

Diare merupakan masalah kesehatan di negara berkembang salah satunya Indonesia. Escherichia coli (ETEC dan EPEC) merupakan salah satu bakteri penyebab diare. Buah lerak memiliki kandungan antimikroba yaitu saponin, alkaloid, polifenol, flavonoid dan tanin sehingga dimungkinkan dapat berperan sebagai antibakteri untuk Escherichia coli (ETEC dan EPEC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etil asetat dan etanol buah lerak terhadap EPEC dan ETEC. Penelitian ini dilakukan dengan desain analitik eksperimental (post test with control). Populasi penelitian ini adalah buah lerak (Sapindus rarak) yang dijual di kota Surakarta dengan teknik sampling kuota sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai KHM ekstrak etil asetat dan etanol tidak dapat disimpulkan, nilai KBM ekstrak etil asetat terhadap EPEC adalah 25%, ekstrak etil asetat terhadap ETEC adalah 50% ekstrak etanol terhadap EPEC dan ETEC adalah 100% terdapat perbedaan daya hambat ekstrak etil asetat dan etanol terhadap EPEC dan ETEC. Hasil uji ANOVA p-value sebesar 0,004. Ada perbedaan daya hambat ekstrak etil asetat dan etanol terhadap EPEC dan ETEC. Daya hambat paling besar didapatkan pada ekstrak etil asetat.

Page 1 of 20 | Total Record : 195