Jurnal Smart Keperawatan
The focus of this journal is the dissemination of information related to all nursing area including basic research in nursing, management nursing, emergency and critical nursing, medical surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family nursing education nursing, complementary and alternative medicine in nursing. Letters and commentaries of our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a peer-review process according to standardized criteria.
Articles
154 Documents
Pengaruh Hypnotherapy Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Dismenore pada Mahasiswi STIKes Karya Husada Semarang
Sri Lestari;
Herman Herman
Jurnal Smart Keperawatan Vol 3, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34310/jskp.v3i2.123
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenorea. Di Amerika Serikat diperkirakan 45-90%perempuan mengalami dismenorea, dan 12% nyeri berat, 37% sedang, 49% ringan. Di Indonesia angka kejadian dismenorea tidak dapat dipastikan secara mutlak di karena akan kurangnya kesadaran penderita untuk berkunjung/melaporkan ke dokter. Boleh dikatakan 90% perempuan Indonesia pernah mengalami dismenorea. Selain tindakan farmakologis untuk menanggulangi nyeri ada pula tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, salah satunya yaitu Hypnosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Hypnotherapy terhadap perubahan tingkat nyeri Diesmenore pada Mahasiswi STIKES Karya Husada Semarang. metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental dan menggunakan desain pre-post test with control group dengan pemberian Hypnosis. Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dan data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji t dependent dengan hasil penelitian yang menunjukkan (p= 0.000 dan α= 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengaruh Hypnotherapy terhadap perubahan tingkat nyeri Diesmenore pada Mahasiswi STIKES Karya Husada Semarang.
Pengaruh Latihan pada Dysmenorrhea
Srimiyati Srimiyati
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (73.334 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v5i1.163
Latar Belakang: Nyeri menstruasi terjadi pada otot sekitar rongga panggul. Otot menjadi kejang, tegang dan nyeri punggung. Menurut Benson dan Pernoll (2009), sebagian besar wanita mengalami nyeri menstruasi ringan, sepertiga mengalami nyeri sedang, dan sebagian kecil merasakan nyeri hebat. Senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, karena saat melakukan senam, otak dan susunan saraf tulang belakang akan menghasilkan endorphin, hormon yang berfungsi sebagai obat penenang alami dan menimbulkan rasa nyaman.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh senam dysmenorrhea terhadap nyeri haid. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre experimental one group pretest-post test. Jumlah responden 52 orang, dipilih dengan cara Purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai p 0,001 (<0,005) artinya ada hubungan antara senam dismenorea terhadap nyeri haid. Senam efektif untuk mengurangi nyeri haid. Dianjurkan bagi wanita dengan dismenore untuk melakukan senam ini, agar nyeri haid bisa berkurang, dan insidensi dismenore dapat menurun. Keywords :Gymnastics, Dysmenorrhea
Efektifitas Model Active dalam Pembelajaran Praktek Tahap Profesi Ners di Stikes Sukabumi
Danismaya, Irawan
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (71.793 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v5i1.160
Pendidikan Ners Indonesia memiliki 2 tahap program pembelajaran yaitu Tahap akademik dan Tahap Profesi.Model pembelajaran praktek Tahap Profesi di perguruan tinggi Keperawatan sangat bervariasi tergantung pada profil lulusan yang diharapkannya. STIKES Sukabumi telah menerapkan model ACTIVE yang dievaluasi keefektifannya secara periodik. Variabel penelitian yaitu tingkat keterampilan menerapkan Proses Keperawatan, Proses Manajemen dan tingkat rasa aman mahasiswa. 99 mahasiswa yang tercatat pada tahun akademik 2016/2017 ditetapkan sebagai responden menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan 3 jenis kuisioner berskala Likert. Analisis data dilakukan untuk menemukan nilai tengah dan distribusi frekuensinya. Tahap Perumusan Diagnosis Keperawatan memiliki nilai tertinggi yaitu 81,82 % dan rata-rata tertinggi pada tahap Implementasi Keperawatan yaitu 3,16. Tahap Actuating memiliki nilai tertinggi yaitu 40,40 % dan rata-rata tertinggi pada tahap Communicatingyaitu 3,08.Tingkat rasa aman mahasiswa sebagian besar termasuk dalam kategori cemas ringan dengan nilai 83,84 %. Kesimpulan penelitian yaitu tingkat kompetensi mahasiswa dalam menerapkan Proses Keperawatan berada pada level New Beginner menuju Proficient.Tingkat keterampilan mahasiswa dalam menerapkan Proses Manajemen berada pada level New Beginner sampai Competent. Tingkat rasa aman saat menjalankan pembelajaran praktek sebagian besar pada kategori cemas ringan. Saran ditujukan kepada pihak pengelola lahan praktek, program studi dan Peneliti selanjutnya.Kata Kunci : Proses Keperawatan ; Proses Manajemen ; Rasa Aman; Tingkat kompetensi
Analisis Perilaku Kekerasan Fisik dan Psikologis Kelompok Resiko Lanjut Usia Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
nugroho, petrus
Jurnal Smart Keperawatan Vol 4, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (88.505 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v4i1.91
Latar belakang: Perilaku perlindungan lanjut usia merupakan aktivitas yang diarahkan untuk mengurangi risiko individu terhadap perkembangan penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Lembaga pemasyarakatan menjadi tempat yang berisiko tinggi terhadap perilaku kekerasan fisik, psikologis pada lansia. Â Tujuan penelitian: adalah untuk mengetahui perilaku kekerasan fisik dan psikologis pada lansia yang terdapat di lembaga pemasyarakatan.Metode penelitian: metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif research tanpa kelompok kontrol. Adapun populasi penelitian yaitu penghuni Lembaga Pemasyarakatan kelas 1, sedangkan sampel penelitian ini dipilih dengan kriteria inklusi kelompok lanjut usia baik lansia muda usia 60-69 tahun dan lansia tua >70 tahun. Selanjutnya, berdasarkan analisa data, hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan proporsi. Â Hasil penelitian: menunjukkan narapidana lansia dengan suku Sunda dan Tionghoa memiliki angka kekerasan fisik lebih tinggi dibandingkan suku lainnya. Lansia dengan suku Sunda terjadi kekerasan fisik sebesar 52,94 % dan Tionghoa sebesar 66,77 %. Sedangkan, angka kekerasan psikologis yang terjadi pada narapidana lansia sebesar 36,11 % dan 63,89 % tak terjadi. Â Simpulan dan saran: kekerasan fisik sering kali terjadi pada narapidana lansia daripada kekerasan psikologis. Petugas kesehatan lapas harus memperhatikan status kesehatan secara fisik dan psikolog harus melakukan konseling secara berkala.
Motivasi Mahasiswa Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Tugas Akhir
Haiya, Nutrisia Nuim
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (65.783 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v5i2.186
LatarBelakang: Motivasi pada mahasiswa mempunyai dampak negatif dan dampak positif terhadap kegiatan mahasiswa tersebut, dampak positifnya akan melakukan kegiatan dengan penuh semangat akan tetapi dampak negatifnya akan mengakibatkan kecemasan. Kecemasan adalah sesuatu yang dirasakan seperti kebingungan, rasa takut, rasa yang tidak menentu dan tidak berdaya serta kegelisahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kecemasan mahasiswa menghadapi tugas akhir. Metode:Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 94 mahasiswa dengan tehnik Total Sampling.Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan Spearmen. Hasil:Hasil didapatkan bahwa ada hubungan signifikan antara motivasi dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir (p= 0,0009) dengan r= 0,270. Simpulan : motivasi mahasiswa berhubungan dengan tingkat kecemasan yang sedang dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir. Kata Kunci : Motivasi; kecemasan; mahasiswa
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Status Perkembangan Anak Usia 9-18 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Semarang
Dwi Kustriyanti;
Dwi Nur Puspitaningrum
Jurnal Smart Keperawatan Vol 3, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34310/jskp.v3i2.22
Bayi di bawah usia 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif kecil kemungkinannya mengalami hambatan dalam perkembangannya. Berdasarkan peneltian tahun 2010 hasil skrining dengan KPSP menunjukkan 236 anak (95,1%) perkembangan yang sesuai dan 12 anak (0,05%) menunjukan perkembangan meragukan atau penyimpangan. Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status perkembangan pada anak usia 9-18 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang. Desain penelitian ini dengan menggunakan desain cross sectional dan menggunakan teknik consecutive sampling. Sampel adalah anak usia 9-18 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang sebanyak 113 orang. Anak usia 9-18 bulan sebagian besar mendapatkan imunisasi secara lengkap sebanyak 84 responden (74,3%) dan lahir tepat bulan sebanyak 52 responden (46%). Pada usia 9-18 bulan yang memiliki berat badan normal sebanyak 61 responden (54%) dan tinggi badan normal sebanyak 71 responden (62,8%). Sebagian besar memiliki lingkar kepala normal sebanyak 75 responden (66,4%). Anak yang mendapatkan ASI Eksklusif perkembangan sesuainya sebanyak 57 responden (50,4%) dan perkembangan menyimpang sebanyak 1 responden (0,9%). Simpulan : Ada hubungan yang signifikan antara hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap status perkembangan anak usia 9-18 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang.Kata Kunci: ASI Eksklusif;Perkembangan Anak
Studi Deskriptif Perilaku Emotional Eating Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
Trimawati Trimawati;
Abdul Wakhid
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (56.364 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v5i1.164
Skripsi merupakan tantangan tersendiri pada mahasiswa akhir yang sangat menentukan kelulusan. Saat proses tersebut tentu saja mahasiswa akan menghadapi berbagai macam stresor. Pada mahasiswa hal tersebut dapat memicu timbulnya stres. Stres merupakan suatu kondisi yang melibatkan interaksi antara individu dan lingkungan. Kondisi tersebut salah satunya mampumemicu keluarnya hormon kortisol yang berfungsi meningkatkan nafsu makan bahkan motivasi untuk makan berlebihan (emotional eating). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku emotional eatingyang mengalami stres saat mengerjakan skripsi di Universitas Ngudi Waluyo. Desain penelitian ini yaitu studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 76 responden teknik proportional stratified random sampling. Kuesioner DASS 42 (Depression Anxiety Stress Scale) digunakan untuk mengukur tingkat stres dan EADES (Eating and Appraisal Due toEmotion and Stress) untuk mengukur perilaku emotional eating. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi square dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwadari 76 responden yang mengalami stress terdapat 37 responden yang mengalami emotional eating. Dari total tersebutteridentifikasi8 responden dengan stres ringan, 20 responden dengan stres sedang, 9 responden dengan stres berat. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa terdapat perilaku emotional eating pada mahasiswa yang mengalami stress saat mengerjakan skripsi. Mahasiswa agar meningkatkan koping positif terhadap stress. Kata Kunci : Perilaku emotional eating, skripsi
Pengaruh Toilet Training Terhadap Tingkat Kognitif Orang Tua Dan Frekuensi Enuresis Pada Anak Usia Prasekolah di Pemalang
Hikmatul Janah;
livana ph;
hermanto hermanto
Jurnal Smart Keperawatan Vol 4, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (88.249 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v4i2.11
ABSTRAK Pendahuluan: Anak usia prasekolah merupakan anak yang berusia 3 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak seharusnya sudah mampu mengendalikan fungsi kandung kemihnya sehingga tidak mengalami enuresis. Salah satu penatalaksanaan enuresis adalah menggunakan metode toilet training. Pengetahuan tentang toilet training sangat penting bagi orang tua untuk memperoleh keberhasilan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh toilet training terhadap tingkat kognitif orang tua dan frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan Pretest-posttest design. Tehnik sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 42 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner, power point dan leaflet. Hasil: Hasil penelitian menggunakan uji paired sample t-test tentang toilet training terhadap tingkat kognitif orang tua di dapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p <0,05) menunjukan ada pengaruh toilet training terhadap tingkat kognitif orang tua dan toilet training terhadap frekuensi enuresis di dapatkan hasil nilai p value 0,160 (p >0,05) menunjukan tidak ada pengaruh toilet training terhadap frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah di Pemalang. Diskusi: Hasil penelitian ini di rekomendasikan kepada orang tua tentang cara mengajarkan toilet training dengan benar sejak anak berusia toodler sehingga kejadian enuresis pada anak usia prasekolah dapat berkurang. Kata Kunci: Frekuensi enuresis, tingkat kognitif orang tua, toilet training
Hubungan Dukungan Perawat dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasangan Hidup Pasien yang Dirawat Di Ruang ICU Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Blora
amrih widiati
Jurnal Smart Keperawatan Vol 4, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (90.546 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v4i1.96
Gejala kecemasan baik yang bersifat akut maupun kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan jiwa (psychiatric disorder). Jumlah orang yang menderita gangguan kecemasan baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Diperkirakan antara 2-4% diantara penduduk suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami gangguan cemas. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan perawat dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasangan hidup pasien yang dirawat. Jenis penelitian kuantitatif analitik. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasangan hidup pasien di ICU Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Blora bulan Desember 2016 sebanyak 32 pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah pasangan hidup pasien di ICU Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Blora pada bulan Januari 2017 sebanyak 35 pasien. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Ada hubungan antara dukungan perawat dengan tingkat kecemasan pasangan hidup pasien yang dirawat (P-value = 0,039). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasangan hidup pasien yang dirawat (P-value = 0,005). Rumah sakit membuat standar operasional prosedur pemberian dukungan pada pasien kritis untuk mengurangi tingkat kecemasan pada keluarga.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Sambiroto Tembalang
arista adityasari putri;
Amrih Widiati;
Uta Alita Marsanti Wayor
Jurnal Smart Keperawatan Vol 3, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (68.139 KB)
|
DOI: 10.34310/jskp.v3i2.122
Menurut Depkes RI (2014) pada tahun 2014 tercatat penderita DBD di 34 propinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan tahun 2013 dengan jumlah penderita 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasy experiment). Desain penelitian ini adalah Pre Post test non with control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di RW V Kelurahan Sambiroto Tembalang Semarang sebanyak 54 kepala keluarga. Sampel sebanyak 48 responden dengan teknik sampling menggunakan teknik stratified proportional random sampling. Kuesioner berisi pengetahuan tentang pencegahan DBD. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Umur responden rata-rata adalah 34,02 tahun, jenis kelamin sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 39 (81,2%), pendidikan terakhir sebagian besar adalah SLTA sebanyak 36 (75%), pekerjaan sebagian besar bekerja sebanyak 28 (58,3%) dan tingkat pendapatan responden sebagian besar diatas UMR (Rp 1.685.000) sebanyak 26 (54,2%). Pengetahuan tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) sebelum pendidikan kesehatan rata-rata adalah 9,94. Pengetahuan tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) sesudah pendidikan kesehatan rata-rata adalah 13,98. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).