cover
Contact Name
Andri Permana Wicaksono
Contact Email
jurkes@polije.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurkes@polije.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 25795783     EISSN : 23545852     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kesehatan merupakan media interdisipliner sebagai media komunikasi penyebarluasan informasi hasil penelitian dan ulasan di bidang kesehatan. Ruang lingkupnya meliputi bidang Gizi, Rekam medis dan Informasi Kesehatan, Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak, dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 151 Documents
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Terhadap Skala Nyeri Kepala Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Karang Werdha Rambutan Desa Burneh Bangkalan Syiddatul B
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i1.29

Abstract

Salah satu tanda gejala dari hipertensi adalah nyeri kepala. Nyeri kepala terjadi karena adanya aterosklorosis yang menyebabkan spasme pada pembuluh darah (arteri) dan penurunan oksigen di otak. Nyeri tersebut dapat ditangani dengan penatalaksanaan nonfarmakologis salah satunya yaitu dengan mengkompres hangat jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengukurPengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Terhadap Skala Nyeri Kepala Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Karang Werdha Rambutan Desa Burneh Bangkalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment design, dengan pre-post without control design. Populasi sebanyak 40 lansia di Posyandu Lansia, dan jumlah sampel sebanyak 36 lansia, menggunakan tehnik simple random sampling. Variabel independen penelitian adalah kompres hangat jahe, variabel dependennya adalah skala nyeri kepala hipertensi pada lansia dan analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Rank Test. Tingkat nyeri sebelum pemberian kompres hangat jahe adalah tingkat nyeri sedang 20 lansia (55,6%), dan tingkat nyeri sesudah pemberian kompres hangat jahe adalah tingkat nyeri ringan 27 lansia (75%). Dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (p<  0,05). Sehingga ada perbedaan skala nyeri kepala hipertensi pada lansia sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat jahe.Nyeri kepala bisa dikontrol jika lansia mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri seperti faktor usia, pola hidup, makanan, pekerjaan dan cara menangani nyeri dengan baik dan benar
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Keluarga Dalam Perawatan Hipertensi Pada Keluarga Binaan Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Garut Udin Rosidin; Theresia Eriyani; Iwan Shalahuddin
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 3 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i3.24

Abstract

Penyakit  kardiovaskuler kini menjadi  penyebab utama  kematian  di dunia, termasuk di Indonesia. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2007 diketahui bahwa 31,9 % kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. diantaranya adalah penyakit  hipertensi  sebesar  12,3 %,  sebagai  penyebab  kematian  kedua  setelah stroke. Selain  menjadi  penyebab  kematian,  penyakit  hipertensi juga  prevalensinya  sangat tinggi yaitu 31,7 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang berhubungan dengan kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan hipertensi pada keluarga binaan. Penelitian  ini  menggunakan pendekatan  kuantitatif,  dengan  metode  penelitian  adalah cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah   pengetahuan, akses ke pelayanan kesehatan dan  perilaku  petugas  kesehatan sebagai variabel independen dan kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan hipertensi di rumah adalah variabel dependennya.  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa pada variabel independen  pengetahuan  responden  50% baik,  akses  ke  pelayanan  kesehatan 52,6% jauh,  dan  perilaku  petugas  kesehatan  55,3%  tidak  melakukan  standar pelayanan kesehatan. Sedangkan  variabel  dependen  39,5 % responden  berada pada tingkat kemandirian I. Kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil adanya hubungan  antara  pengetahuan  dengan  kemandirian  keluarga  (p value  = 0,042), adanya hubungan antara  akses ke pelayanan  kesebatan dengan tingkat kemandirian keluarga (p value = 0,044) dan ada hubungan antara perilaku petugas kesehatan terhadap tingkat kemandirian (p value = 0,030). Saran untuk Puskesmas Sukaresmi   yang   dapat  diberikan   adalah   untuk   tetap melakukan pembinaan keluarga khususnya pada penderita hipertensi, mendekatkan  jangkauan  pelayanan kesehatan kepada keluarga binaan dan selalu bekerja sarna dengan keluarga dalam melaksanakan program pembinaan keluarga.
Analisis kepuasan pasien BPJS rawat jalan dengan metode Servqual, CSI, dan IPA di klinik dr. M. Suherman atma deharja; Fitriana Putri; Ludvi Oktaviotika Nasikhatul Ikawangi
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i2.25

Abstract

Permasalahan terkait kepuasan pasien masih terjadi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan adalah klinik. Klinik dr. M. Suherman merupakan klinik pratama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Data laporan bulanan jumlah kunjungan pasien BPJS yang mendapatkan pelayanan rawat jalan di Klinik dr. M. Suherman tahun 2015 secara garis besar mengalami peningkatan dari 40,73% pada bulan Januari menjadi 62,52% pada bulan Desember. Akan tetapi, peningkatan angka kunjungan pasien tidak selalu disertai dengan peningkatan kepuasan pasien. Observasi awal terhadap 14 pasien BPJS yang mendapatkan pelayanan rawat jalan menunjukkan bahwa 9 diantaranya menyatakan bahwa pelayanan kurang memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi dan harapan berdasarkan lima dimensi mutu, mengukur serta menganalisis tingkat kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode SERVQUAL dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur tingkat kepuasan pasien. Metode Importance Peformance Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisis prioritas masalah demi perbaikan kualitas layanan. Hasil pengukuran dengan metode SERVQUAL diperoleh bahwa gap tertinggi berada pada dimensi Daya Tanggap (Responsiveness). Metode Customer Satisfaction Index (CSI) menyatakan bahwa persentase kepuasan pasien adalah 79,958%. Hasil analisis dengan metode Importance Peformance Analysis (IPA) menyatakan bahwa terdapat 5 atribut yang menjadi prioritas utama.
Faktor - Faktor Terjadinya Child Abuse pada Balita di Desa Baratan, Kec. Patrang, Kab. Jember Gumiarti Gumiarti
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v7i1.69

Abstract

Child abuse adalah tindakan yang sengaja dilakukan orang tua atau pengasuhnya. Anak balita rawan untuk mendapat kekerasan, karena saat itu anak ingin mencoba kemampuannya namun tidak semua tahu fase perkembangan anaknya. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan child abuse pada balita. Jenis penelitian observasional, rancangan cross sectional, populasinya ibu yang mempunyai balita, sampel 115 orang. Pengambilan data kuesioner. Analisa data: analisa univariat (deskriptif); analisa bivariat (chi square); analisa multivariate (regresi logistic). Hasil penelitiannya: Ada hubungan yang bermakna antara variabel usia ibu dengan kekerasan pada balita nilai (p=0,001), ada hubungan yang bermakna antara variabel pendidikan ibu dengan kekerasan pada balita (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara variabel pekerjaan ibu dengan kekerasan pada balita dengan (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara variabel penghasilan dengan kekerasan pada balita (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara variabel status perkawinan dengan kekerasan pada balita (p= 0,02), ada hubungan yang bermakna antara variabel riwayat mendapat kekerasan pada orang tua dengan kekerasan pada balita (p=0,000), tidak ada hubungan yang bermakna anatara variabel status anak dengan kekerasan pada balita (p=1,000). Prevalensi kekerasan pada balita 1,12 lebih besar pada usia ibu yang berisiko dari pada usia yang tidak berisiko (RP=1,12 dan CI=0,00-0,00), prevalensi kekerasan pada balita 27,17 lebih besar pada ibu dengan pendidikan rendah dari pada pendidikan ibu yang tinggi (RP=27,17;CI=2,808-262,927), prevalensi kekerasan pada balita 6,39 lebih besar pada ibu yang pekerjaannya rendah dari pada pekerjaan ibu yang tinggi (RP=6,39;CI=0,00-0,000), prevalensi kekerasan pada balita 7,45 lebih besar pada ibu dengan penghasilan yang rendah dari pada ibu dengan penghasilan yang tinggi (RP=7,45;CI=0,00-0,000), prevalensi kekerasan pada balita 4,63 lebih besar pada ibu dengan status perkawinan dari pada ibu/orang tua tunggal (RP=4,63;CI=0,00-0,000), prevalensi kekerasan pada balita 18,50 lebih besar pada ibu dengan riwayat mendapat kekerasan dari pada ibu dengan tanpa mendapat riwayat kekerasan pada masa lalunya (RP=18,50;CI=1,905-179,872). Ibu dengan usia yang berisiko, pendidikan yang rendah, pekerjaan yang rendah, penghasilan yang rendah, ibu sebagai orang tua tunggal, dan mempunyai riwayat mendapat kekerasan pada masa lalu akan sangat berisiko untuk melakukan tindakan kekerasan pada anaknya. Kata kunci: Balita, Faktor-faktor, Kekerasan.
Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jember Tahun 2018 Rossalina Adi Wijayanti; Dahlia Indah Amareta; Novita Nuraini; Atma Deharja; Gamasiano Alfiansyah; Maya Weka Santi
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v6i3.46

Abstract

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Jawa Timur yang pada tahun 2016 menempati peringkat dua untuk Angka Kematian Ibu tertinggi. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Jember dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 sebanyak 43 kematian. Puskesmas memiliki peranan utama dan sangat vital dalam upaya penurunan AKI di Indonesia. Program-program kesehatan di Puskesmas yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak masih belum berjalan dengan maksimal. Menyusun upaya untuk menurunkan AKI melalui pelaksanaan manajemen program kesehatan ibu di Puskesmas yang meliputi planning, organizing, actuating dan controlling. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan sampel berjumlah 34 Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan planning dan organizing telah dilakukan namun dalam kategori cukup, actuating dan controlling dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor organizing, actuating dan controlling terhadap AKI. Rekomendasi yang diberikan adalah mempertahankan kegiatan peningkatan cakupan ibu hamil dan ibu bersalin, melengkapai job description masing masing pekerjaan, meningkatkan keterlibatan lintas sektor pada kegiatan promosi, mempertahankan kegiatan controlling. Perlu keterlibatan seluruh pihak dalam menurunkan AKI.
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff) Boerl) Terhadap Kadar Asam Urat Darah Pada Wanita Menopause Didien Ika S; Erni Dwi E; Ari Kusmiwiyati
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i1.37

Abstract

Uric acid is the final result of purine metabolism in the body, which excreted through urine. In gout conditions, there is uric acid crystals deposit in joints. In the women's uric acid levels did not increase until menopause because estrogen helps to increase spending uric acid in the kidneys by reducing the amount of uric acid reabsorption. Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl is a plant that has medicinal properties to treat gout because Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl contains flavonoids that can lower uric acid by the mechanism of resistance to the activity of xanthine oxidase on purine bases so that it will reduce production of uric acid. The purpose of this study was to determine the effect of giving Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl’s decoction water on uric acid’s level in postmenopausal women in RW 01 Kelurahan Kebonsari Sukun Malang. This research is Pre Experiment with one group pre-post test design. Using 24 postmenopausal women who suffer from uric acid with total sampling technique. Test data analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test on the significant level α = 0.05. The results showed 87.5% of respondents had decreased levels of uric acid and 12.5% of respondents did not experience changes in uric acid’s level or are likely to remain. Results of analysis of test data with Wilcoxon Signed Rank Test Zhitung obtained (-4.02) < ZTable (1,96). It’s means there is influence of Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl’s decoction water to reduction of uric acid levels in postmenopausal women. Referring to these results it is expected that Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl can be used as therapy in the treatment of gout.
Kebutuhan Perancangan Sistem Screening Balita Sakit Berdasarkan Klasifikasi dan Penatalasanaan MTBS Ida Nurmawati; Feby Erawantini
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v6i3.18

Abstract

Angka kematian balita (AKBA) di Indonesia tahun 2015 sebesar 26,29 per 1000 kelahiran hidup. Target SDG’s angka kematian balita dapat menurun sebesar 25 per 1000 kelahiran pada tahun 2030. Salah satu upaya untuk menurunkan kematian balita adalah dengan deteksi sedini mungkin penyebab kematian balita. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi kebutuhan perancangan sistem screening balita sakit berbasis android. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam informasi tentang kebutuhan perancangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan brainstorming dan dokumentasi. Brainstorming dilaksanakan dengan melibatkan 2 bidan dan 2 perawat sebagai pengguna MTBS di Puskesmas. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang bagan MTBS revisi 2015. Hasil penelitian diketahui bahwa petugas kesehatan membutuhkan aplikasi yang mampu mendeteksi balita sakit secara otomatis, kader kesehatan dapat diberdayakan dalam mendeteksi balita sakit dengan menggunakan sistem screening balita sakit, sistem screening balita sakit dapat membenatu penyelenggaraan MTBS-M. Memberikan pelatihan kepada kader kesehatan dalam melakukan deteksi balita sakit menggunakan bagan MTBS.
Penerapan Path Analysis Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna dan Intensitas Pengguna dengan Metode Delone & Mclean Di Rumah Sakit Paru Jember Tahun 2017 Dony Setiawan Hendyca Putra
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 3 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i3.32

Abstract

Sistem informasi manajemen rumah sakit merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Masalah yang dihadapi oleh pengguna sistem informasi manajemen rumah sakit didapatkan dari hasil wawancara, antara lain: 1) Kualitas Sistem: tidak kompatibelnya sistem dengan proses pemberian layanan pada pasien; 2) Intensitas Pengguna dan Pengguna Sistem: pengguna tidak mengimplementasikan sistem informasi manajemen rumah sakit dengan tablet (HP android) yang sudah disediakan oleh pihak manajemen rumah sakit; 3) Kepuasan pengguna: hasil survey peneliti secara subyektifitas dari pengguna sistem informasi manajemen rumah sakit dari 9 orang kepala instalasi menyatakan puas 4 orang dan yang tidak puas 5 orang. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna dan intensitas pengguna. Penelitian ini dalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini menentukan hipotesa adakah pengaruh langsung dari variabel eksogen kualitas sistem terhadap variabel endogen intensitas pengguna. Hasil dari penelitian ini kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna dengan nilai berwarna hitam sebesar 4,16. Kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap intensitas pengguna dengan nilai berwarna hitam sebesar 3,28. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa kualitas informasi berpengaruh langsung terhadap intensitas pengguna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pihak rumah sakit disarankan untuk melakukan pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit supaya tidak terdapat keluhan terkait kualitas informasi.
Karakteristik Keluarga ODGJ dan Kepesertaan JKN Hubungannya dengan Tindakan Pencarian Pengobatan bagi ODGJ Dewi Norma Palupi; Mury Ririanty; Iken Nafikadini
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v7i2.81

Abstract

Masalah kesehatan mental di Indonesia masih menjadi perhatian yang sangat penting dari berbagai sektor baik pemerintah maupun masyarakat. Ketidakmampuan keuangan mengakibatkan keterlambatan perawatan pasien penyakit mental. Beberapa peraturan telah dikeluarkan untuk menangani masalah penyakit mental, di antaranya adalah Asuransi Kesehatan Nasional (JKN). Keluarga memiliki peran penting sebagai layanan kesehatan dalam unit tertentu, karena masalah kesehatan yang muncul dalam keluarga akan menular ke anggota keluarga lain dan lingkungannya. Keberadaan karakteristik responden akan menentukan ODGJ dalam tindakan mencari pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara responden dan keanggotaan JKN dengan tindakan pengobatan ODGJ di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik responden (pendidikan) dengan tindakan mencari pengobatan ODGJ, dan juga tidak ada hubungan antara karakteristik responden (jenis, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, orang tua yang sakit, keluarga, kekerabatan, tipe keluarga) dan Kesehatan Nasional dengan tindakan mencari perawatan ODGJ.
Pengaruh Pemberian Sekam Psyllium (Psyllium Husk) Terhadap Kadar LDL Dan Kadar HDL Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Hiperkolesterolemia Zora Olivia; Radita Agustini
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v7i2.93

Abstract

Hypercholesterolemia adalah faktor risiko penyakit jantung, yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total disertai dengan peningkatan kadar LDL. Makanan tinggi serat dapat mengurangi kadar LDL dalam darah, sekam psyllium. Asupan serat yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar HDL dalam darah. Sekam psyllium mengandung 2,4 gram / 3 gram serat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Psyllium (Psyllium husk) husk terhadap kadar LDL dan kadar HDL pada tikus putih (Rattus norvegicuss) strain wistar hypercholesterolemic. Jenis penelitian ini adalah eksperimental-sejati dengan tes post-post dengan desain kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan 27 tikus wistar jantan dengan berat badan 150-250 gram berusia 2-3 bulan. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan. Kelompok kontrol negatif hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diperlakukan dengan 2 ml / ekor / hari kuning telur bebek dengan tabung pengisi ke lambung, dan kelompok perlakuan diberi sekam psyllium sebanyak 0,25 gram / 5 gram pakan standar / 100gramBB / hari. Analisis data menggunakan Paired T-Test dan One Way Anova test diikuti oleh Post Hoc test. Perubahan rata-rata setelah pemberian sekam psyllium ke tingkat LDL adalah 13,8 ml / dl menjadi 31,27 ml / dl dan tingkat HDL adalah 25,13 mg / dl menjadi 24,42 mg / dl. Pemberian sekam psyllium memiliki efek signifikan pada peningkatan kadar LDL (p = 0,000) dan tidak secara signifikan mempengaruhi kadar HDL (p = 0,691).

Page 5 of 16 | Total Record : 151