cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
LPPM Universitas Perjuangan Tasikmalaya Jalan Peta No. 177 Kota Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Hexagro
ISSN : 25492691     EISSN : 26863316     DOI : -
HEXAGRO is scientific periodical publication on agribusiness and rural development issue as a media for information dissemination of research result for lecturer, researcher, and practitioner. The journal publishes several topics, such as Agricultural Marketing and Trade, Agricultural Policy and Development, Agricultural Financing, and Agricultural Business and Entrepreneurship. HEXAGRO is published by LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya associated with department agribusiness of Perjuangan University of Tasikmalaya.
Articles 83 Documents
(VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max. L. Merril) DENGAN PERLAKUAN INVIGORASI MATRICONDITIONING DAN OSMOCONDITIONING) Yudhi Arie Priyanto
Hexagro Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i1.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan invigorasi yang paling baikdalam meningkatkan viabilitas benih kedelai. Penelitian ini dirancang menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan delapan perlakuan invigorasi yang diulang empat kali yang terdiri dari: A(tanpa perlakuan), B (kontrol yang direndam aquades), C (matriconditioning abu sekam), D(matriconditioning serbuk gergaji), E (matriconditioning Vermikulit), F (osmoconditioning PEG),G (osmoconditioning NaCl), H (osmoconditioning KNO3). Untuk mengetahui hasil penelitian,data diuji dengan Uji F yang dilanjutkan dengan uji ortogonal kontras. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perlakuan invigorasi dapat meningkatkan viabilitas benih kedelai padaparameter persentase kecambah, kecepatan tumbuh, bobot kering kecambah dan tinggikecambah. Dari semua perlakuan invigorasi, bahan yang paling baik dalam meningkatkanviabilitas benih kedelai adalah perlakuan invigorasi matriconditioning berturut-turut yaituvermikulit dan serbuk gergaji.Kata kunci: Kedelai, Invigorasi, Viabilitas, Matriconditioning, Osmoconditioning
CORRELATION BETWEEN P3A ROLE AND FARMER PARTICIPATION AS THE MEMBER OF P3A (BASED ON P3A FARMER PERCEPTION OF MEKAR SAUYUNAN IN ANCARAN KABUPATEN KUNINGAN WEST JAVA) Dedi Sufyadi
Hexagro Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i1.121

Abstract

Penelitian ini melihat bagaimana peran P3A dalam operasionalisasi dan pemeliharaan jaringanirigasi tersier. Utama nya tentang hubungan antara peran P3A dengan partisipasi petani P3A dalamoperasionalisasi pemeliharaan jaringan irigasi tersier, berdasarkan persepsi petani P3A MekarSauyunan di Daerah Irigasi (DI) Ancaran Kabupaten Kuningan. Metode penelitian dilakukan melaluisurvai pada petani P3A Mekar Sauyunan yang merupakan salah satu dari lima P3A dalam GP3A MitraCai di DI Ancaran Kabupaten Kuningan. Penentuan lokasi penelitian secara purposive danpengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Kesimpulansementara yang ingin di jawab yaitu, perihal terdapat hubungan antara peran P3A dengan tingkatpartisipasi petani dalam OP jaringan irigasi tersier. Dengan kata lain, semakin tinggi peran P3A makasemakin tinggi pula partisipasi petani anggota P3A tersebut dalam kegiatan OP jaringan irigasi tersier.Hasil penelitian menunjukkan: pertama, peran P3A dalam OP jaringan irigasi tersier telah berjalanbaik dengan NT sebesar 86,67 persen. Ke dua, partisipasi petani P3A dalam OP jaringan irigasi tersiertelah berjalan baik pula dengan NT sebesar 88,08 persen. Ke tiga, ada hubungan antara peran P3Adengan partisipasi petani P3A, menurut persepsi para petani P3A Mekar Sauyunan di DI AncaranKabupaten Kuningan. Disarankan, pemerintah untuk senantiasa peduli terhadap kepentingan parapetani, agar peran P3A dan partisipasi petani P3A dalam OP jaringan irigasi tersier senantiasabertumbuh.Kata Kunci : Irigasi, peran P3A, partisipasi petani
PERBEDAAN PENDAPATAN ANTARA PENERIMA DENGAN NON PENERIMA BANTUAN BELANJA HIBAH BIDANG PETERNAKAN DALAM USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG Dedy Sumarna; Ristina Siti Sundari
Hexagro Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i1.122

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara penerimadengan non penerima bantuan belanja hibah bidang peternakan dalam usaha penggemukan sapipotong. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan padapopulasi secara sengaja (purposive) di Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Data yangdikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang di analisa secara statistic dan secaradeskriptif. Hasil analisis varian dengan uji F antara penerima dengan non penerima bantuan belanjahibah bidang peternakan dalam usaha penggemukan sapi potong terhadap pendapatan bersihmenunjukan perbedaan yang sangat nyata. Hasil uji Z terhadap pendapatan bersih jugamenunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Hasil uji-Z memperlihatkan Zhit = 5.273 dibandingkandengan Sig. (2-tailed) = 0.000. Biaya total usaha penggemukan sapi yang menerima bantuan hibahsebesar Rp. 82.595.000,00 dan penerimaannya sebesar Rp. 90.091.667,00 sehingga pendapatanbersih yang diperoleh adalah Rp. 7.496.667,00, serta R/C ratio sebesar 1,09.Biaya total usahapenggemukan sapi yang tidak menerima bantuan hibah sebesar Rp. 57.751.125,00 danpenerimaannya sebesar Rp. 61.400.000,00 sehingga pendapatan bersih yang diperoleh adalah Rp.3.648.975,00, serta R/C ratio sebesar 1,06. Keduanya layak diusahakan.Kata Kunci: Penggemukan, Sapi Potong, Peternakan, Penerima Bantuan
HUBUNGAN ANTARA PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DENGAN ADOPSI INOVASI PENGENDALIAN HAMA TERPADU KAKAO Yayu Rahayu; Ristina Siti Sundari
Hexagro Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i1.123

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antarapemberdayaan Kelompok Tani dengan Adopsi Inovasi pengendalian Hama terpadu Kakao. Metodeyang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus pada kelompok tani kakao TunasHarapan di Desa Tajungsari Rajadesa Ciamis. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasiRank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan kelompok tani kakaoTunas Harapan Desa Tanjungsari dalam melaksanakan pengendalian hama terpadu telahberhasil dengan nilai tertimbang sebesar 83, 5 persen. Persentase pemberdayaan termasukdalam klasifikasi tinggi. Demikian juga adopsi inovasi kelompok tani dalam pengendalian hamaterpadu menunjukkan katagori tinggi dengan nilai tertimbang 75 persen. Selain itu terdapathubungan antara pemberdayaan kelompok tani dengan adopsi inovasi pengendalian hamaterpadu kakao sebesar 49,1 persen yang termasuk dalam kriteria sedang. Dengan demikiansemakin diberdayakan suatu kelompok tani menyebabkan semakin tinggi tingkat adopsi inovasiterhadap pengendalian hama terpadu kakao pada kelompok tani Tunas Harapan DesaTanjungsari Rajadesa Ciamis.Kata Kunci: Hubungan, Pemberdayaan, Adopsi Inovasi, Kakao
PARADIGMA MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN TANAMAN SINGKONG SEBAGAI TANAMAN PRODUKTIF DI INDONESIA Dona Setia Umbara
Hexagro Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i1.124

Abstract

Singkong adalah salah satu tumbuhan yang menghasilkan panen dalam bentuk akar.Berdasarkan beberapa penelitian mengungkap bahwa tamanam singkong sebenarnya tidak hanyaproduktif dan menghasilkan panen dalam bentuk akar saja melainkan dari kulit, sampai daunsingkong pun dapat dijadikan sebagai hasil panen. Beberapa inovasi yang telah dilakukan olehmasyarakat dan ditemukan manfaat dari tumbuhan singkong, antara lain pembuatan papanpartikel dari batang singkong, pembuatan tempe daun singkong sebagai pengganti tempe kedelai,rengginang singkong, gula cair dari kulit singkong, kantong plastik dari singkong sebagai penggantikantong plastik konvensional, kulit singkong dapat digunakan untuk memadampan api, singkongdapat mengobati penyakit kanker, dan wajah lebih halus dengan masker singkong. Industrisingkong saat ini telah menemukan bioetanol singkong yakni bahan bakar nabati yang potensialsebagai pengganti bahan bakar minyak bumi. Namun, sangat disayangkan hanya sebagian kecildari sekian banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui potensi tanaman sngkong tersebut.Langkah penting yang harus bertindak secara cepat adalah pemerintah dan para pemerhatitanaman singkong di Indonesia untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensitanaman singkong yang sebenarnya. Jika potensi tanaman singkong yang sebenarnya diketahuioleh masyarakat, mungkin dalam hal ini penanaman singkong itu dapat dilakukan pengembangansecara serius di Indonesia.Kata Kunci : Paradigma Masyarakat, Tanaman Singkong, Tanaman Produktif
ANALISIS DAYA SAING USAHATANI BERAS ORGANIK DI PROVINSI JAWA BARAT Ulpah Jakiyah
Hexagro Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i1.125

Abstract

Liberalisasi perdagangan menyebabkan semakin terbukanya kesempatan bagi Indonesiauntuk melakukan ekspor salah satunya beras organik. Permintaan pasar global beras organiksemakin meningkat. Namun hal ini Indonesia dihadapkan pada pesaing yang lebih dahulumelakukan ekspor yaitu Thailand dan Vietnam sebagai negara pengeskpor beras organik didunia. Peluang dan hambatan tersebut dimanfaatkan oleh petani beras organik di Provinsi JawaBarat yang berhasil melakukan ekspor ke negara Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, Singapura,Belanda, Italia, dan Dubai. Sehingga penelitian ini bertujuan menganalisis daya saing berasorganik. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Policy Analysis Matrix (PAM). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa ketiga varietas beras organik memiliki daya saing untukeskpor dengan adanya keunggulan kompetitif (Private Cost Ratio) dan komparatif (DomesticResource Cost Ratio) bernilai positif dan kurang dari satu. Penerimaan secara financial maupunsosial dapat memenuhi biaya input domestik. Namun keunggulan kompetitif dan komparatifbersifat lemah karena adanya biaya sertifikasi lahan yang mempengaruhi biaya domestik danbiaya kemasan.Kata kunci: Beras Organik, Keunggulan Kompetitif, Keunggulan Komparatif
PENGARUH BERBAGAI JENIS PESTISIDA NABATI TERHADAP KETAHANAN HIDUP HAMA GUDANG KUTU JAGUNG Sithopilus zeamays Lia Sugiarti
Hexagro Journal Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i2.66

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan berbagai jenispestisida nabati terhadap ketahanan hidup hama gudang kutu jagung Sithopilus zeamais.Percobaan ini dilaksanakan pada bulan April 2016 – Juni 2016 di Laboratorium DasarFakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti. Rancangan percobaan yang digunakanyaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas enam perlakuan takaran berbagaijenis pestisida nabati dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan takaran berbagai jenispestisida nabati terdiri dari : D0= Tanpa perlakuan; D1 =Daun Suren; D2= Daun Sirsak;D3= Daun Nimba; D4=Daun Bintaro; D5 = Alang-alang. Setiap satu botol sampel diisidengan 20 ekor kumbang kutu jagung Sithopilus zeamais, 100 gram biji jagung dan 2 gramuntuk setiap masing-masing perlakuan pestisida. Hasil percobaan menunjukkan bahwapenggunaan pestisida nabati daun suren dengan takaran 2 gram lebih efektif dalammengendalikan populasi kutu jagung Sithopilus zeamais.Kata kunci : kutu jagung, pestisida nabati, Sithopilus zeamais
PENAMBAHAN CAMPURAN BERBAGAI JENIS LIMBAH ORGANIK PADA MEDIA KULTUR BAGI KELIMPAHAN DAN BIOMASSA CACING SUTRA (Tubifex Sp.) Ruhana Afifi; Budi Setia
Hexagro Journal Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i2.83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis campuranlimbah organik pada media lumpur kali untuk budidaya cacing sutra (Tubifex sp.) terhadapkelimpahan individu dan biomassa cacing sutra sehingga dapat diketahui komposisi mediakultur yang paling tepat untuk menghasilkan kelimpahan individu dan biomassa cacingsutra paling tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimentaldengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 10 perlakuanpenambahan limbah organik kotoran sapi, kotoran ayam, dedak halus, dan ampas tahupada media kultur cacing sutra dengan komposisi yang berbeda. Masing-masingperlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan analisis varian (anava) satu faktor dengan bantuan SPSS 20 for windows.Berdasarkan hasil penelitian diketahui penambahan jenis campuran limbah organik yangberbeda pada media lumpur untuk budidaya cacing sutra (Tubifex sp.) menghasilkankelimpahan individu berbeda nyata dan menghasilkan puncak kelimpahan pada 4 minggusetelah tanam (MST). Sedangkan biomassa cacing sutra pada akhir masa pemeliharaan (6MST) tidak berbeda nyata antar perlakuan. Perlakuan terbaik adalah P6 (Lumpur 4 :kotoran ayam 1 : dedak 1) dengan hasil perhitungan kelimpahan individu dan biomassatertinggi yaitu 422458 ind/m2 dan biomassa 4764,23 g/m2.Kata Kunci : limbah organik, kelimpahan, biomassa, Tubifex sp
AKTIVITAS ANTIBAKTERI ASAP CAIR TEMPURUNG KENARI (Canarium indicum L.) Rizki Arizona; Edi Suryanto; Yuny Erwanto
Hexagro Journal Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i2.89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri asap cairtempurung kenari terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli danmengetahui pengaruh asap cair pada kualitas mikrobiologi daging. Konsentrasi asap cair( 2, 4, 8, 12 dan 16% ) v/v diujikan pada bakteri S. aureus dan E. coli. Daging direndamlarutan asap cair (0, 4, 8 dan 12%) v/v selama 15 menit dan disimpan pada suhu kamarselama 0,2 dan 4 hari. Variabel yang diukur meliputi aktivitas antibakteri, total bakteridan Coliform. Rancangan penelitian untuk aktivitas antibakteri adalah analisis variansiCompletely Randomized Design (CRD) pola searah sedangkan total bakteri dan Coliformmenggunakan analisis CRD pola faktorial 4x3. Hasil penelitian menunjukkan bahwakonsentrasi asap cair tertinggi 12% pengaruh zona hambatnya lebih besar terhadap E. coli(8,10 mm) dibanding S. aureus (4,07 mm). Kesimpulannya adalah semakin tinggikonsentrasi asap cair dan waktu penyimpanan semakin singkat maka jumlah kolonibakteri serta total Coliform semakin rendah.Kata Kunci : Tempurung kenari, Asap cair, Aktivitas antibakteri
PENGARUH PEMOTONGAN SAYAP TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH MAHONI (Swietenia macrophylla King) ASAL BKPH CIANJUR KPH CIANJUR Ika Nofi Hastuti
Hexagro Journal Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v1i2.92

Abstract

Untuk menghasilkan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla King) yang berkualitasbaik, diperlukan benih dan asal sumber benih yang berkualitas baik juga serta perlakuanyang sesuai. Penelitian ini berkenaan dengan pengujian beberapa perlakuan untukmendapatkan bibit yang baik dari perlakuan perkecambahan, yang dapat dilihat dariekspresi genetik , dari empat perlakuan yaitu perkecambahan dengan biji sayap utuh, bijidengan pemotongan sayap 50%, biji dengan pemotongan sayap 75% dan biji tanpa sayap.Ekspresi genetik masing-masing perlakuan ditunjukkan melaui fisiologis tanaman selamaperkecambahan melalui parameter peresntase perkecambahan benih, kecepatan tumbuhbenih dan nilai perkecambahan benih. Keempat parameter ini dianalisa menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL). Dari hasil analisis menunjukkan masing-masingperlakuan menunjukan respon yang berbeda-beda, biji dengan pemotongan syap 75%memiliki peresntase tumbuh dan nilai perkecambahan yang tertinggi, biji tanpa sayapmemiliki laju perkecambahan tertinggibtetapi persentase tumbuhnya terendah.Darikeempat perlakuan , perlakuan yang terbaik adalah biji dengan pemotongan sayap sebesar75%.Kata Kunci : benih kecambah, Mahoni, sayap.