cover
Contact Name
Dinno Mulyono
Contact Email
bertiup@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
bertiup@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Tunas Siliwangi : Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung
ISSN : 24769789     EISSN : 25810413     DOI : -
Core Subject : Education,
Tunas Siliwangi Journal publishes original research or theoretical papers about teaching and Preschool Education study program of STKIP Siliwangi Bandung on current science issues, namely: -Teacher of Early Childhood Education Programs. -Observers and Researchers of Early Childhood Education Programs. -Educational decisions maker on regional and national level
Arjuna Subject : -
Articles 119 Documents
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Heni Nafiqoh
Tunas Siliwangi Vol 3, No 1 (2017): VOL 3 NO 1, APRIL 2017
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v3i1p57-75.318

Abstract

Penelitian ini beranjak dari adanya guru Taman kanak-kanak di Kota Bandung yang belum menunjukkan Kinerja mengajar yang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru PAUD di Kota Bandung. Penelitian dilakukan terhadap guru TK yang ada di lokasi penelitian dengan menggunakan metode survei yang menggunakan kuesioner/angket tertutup sebagai alat pengumpul data. Sampel yang diambil dengan menggunakan stratified sampling sebanyak 83 dari populasi 493 lembaga. Adapun hasil Penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang sangat tinggi antara kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja mengajar guru (Y) sebesar 17,16%, motivasi berprestasi (X2) terhadap kinerja (Y) sebesar 33,69% dan pengaruh kepemimpinan (X1) dan motivasi berprestasi (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 50,84%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 49,16%. Adapun untuk meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah taman Kanak-kanak membuka saluran komunikasi, pedoman kerja yang jelas, promosi bagi guru berprestasi serta meningkatkan kompetensi pendidik dalam penguasaan metode dan strategi pembelajaran. Kata kunci: pengaruh kepemimpinan, motivasi berprestasi, kinerja guru. 
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK PADA ASPEK KOGNITIF DENGAN METODE BERCERITA Farida juniarti; nopika dwi arofah; siti raf'ah azizah
Tunas Siliwangi Vol 4, No 1 (2018): VOL 4 NO 1, APRIL 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v4i1p32-37.1195

Abstract

Jurnal ini disusun untuk mendeskripsikan peningkatan percaya diri anak melalui metode berceritadan pengaruhnya pada aspek kognitif. Kognitif merupakan daya nalar yang berhubungan denganfungsi yang baik dari otak dan seluruh organ tubuh yang mendukungnya. Kognitif dikenal jugadengan fungsi intelektual seseorang. Kognisi atau kognitif dalam pengaplikasiannya, dalamkehidupan sehari – hari, membutuhkan rasa percaya diri. Dengan karakter tersebut dapat membuatseseorang mempunyai kecerdasan emosi. Sayangnya semakin meningkat usia seseorang, hanyakarena pengaruh lingkungan mampu mengikis rasa percaya diri tanpa disadari. Oleh karena itudalam jurnal ini, diuraikan mengenai cara menumbuhkan, mengembangkan dan menstimulasipercaya diri pada anak oleh orang tua. Selain itu rasa percaya diri mempunyai pengaruh besar padaperkembangan aspek kognitif.Kata Kunci: kognitif, rasa percaya diri, metode bercerita
PEMEROLEHAN MORFOLOGI (VERBA) PADA ANAK USIA 3, 4 DAN 5 TAHUN (SUATU KAJIAN NEURO PSIKOLINGUISTIK) Lenny Nuraeni
Tunas Siliwangi Vol 1, No 1 (2015): VOL 1 NO 2, OKTOBER 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p13-30.89

Abstract

Pemerolehan morfologi (verba) Pada anak usia 3, 4 dan 5 tahun (suatu kajian neuro psikolinguistik). Kajian teoritik Penelitian ini mencakup: Pengertian Psikolinguistik Perkembangan, Pengertian Psikolinguistik Perkembangan Anak, Pembagian Psikolinguistik Perkembangan, Karakteristik Anak Usia Dini, teori morfologi dan teori kelas verba. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian mini riset ini adalah kualitatif, merupakan suatu penelitian untuk mendeskripsikan secara narasi peristiwa, perilaku orang orang atau suatukeadaan tertentu secara rinci dan mendalam. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian Kualitatif Etnografi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian mini riset, serta grafik siatas dapat terlihat bahwa konsep universal yang dipatuhi oleh anak dalam pemerolehan bahasa ini tidak merata, tampak sangat nyata bahwa dalam pemerolehan Verba, faktor masukan dari lingkungan sangat berpengaruh pada anak. Alifia Septima Zahra yang berusia 3 Tahun terlihattelah banyak memiliki perbendaharaan kata benda atau Verba dasar yang merupakan verba yang berupa morfem dasar bebas. Sedangkan untuk Verba turunan, afiksasi sudah mulai dilakukan meskipun baru ―ke‖ dan ―nya‖. Pada kata pengulangan yang terlihat, Alifia masih banyak melakukan pengulangan yang bukan memiliki makna pengulangan. Pengulangan yang dilakukan sepertinya berupa penegasan agar mitra bicaranya mengerti apa yangdimaksudkannya. Sedangkan pemajemukan yang diperoleh Alifia masih berupa pengulangan kata yang didengarnya dari mitra bicara, belum dari hasil kata yang dipahami. M. Rizky Rahayu L yang berusia 4 tahun bulan terlihat semakin banyak memiliki Verba dasar yang tidak hanya berada didekat sekitarnya saja. Pada Verba turunan, untuk Verba berfiks sudah terlihat kalau Rizki sudah dapat mengucapkan dengan penambahan sisipan ―pe‖ ―me‖ ―an‖ ―nya‖. Pada Verba bereduplikasi yang diucapkan Rizki sebatas mengulang untuk memperjelas kegiatannya, dan sudah mulai pada pemaknaan pengulangan. Sedangkan untuk verba majemuk, Rizki juga telah memiliki pengucapan majemuk melalui kegiatan bermain. Annisa Nur Sturaya usia 5 Tahun pun terlihat semakin memiliki perbendaharaan verba dasar yang semakin luas, baik dari benda yang ada di dekatnya maupun yang ada di lingkungan sekitarnya,termasuk dari hasil pemahamannya dari buku dan televisi. Pada verba turunan, serta untuk verba berafiks sudah semakin banyak penambahan sisipannya: -ke; nya; an; pe-nya., per-kan, per-I, me, di, ter, ke, ke-an. Pada verba reduplikasi yang diucapkan annisa sudah pada pemahaman pengulangan kata dalam makna sebenarnya. Sedangkan untuk verba majemuk annisa sudah memiliki cukup banyak kata-kata. Pada tahap belajar bahasa (pemerolehan bahasa) anak memperhatikan kedudukan bahasa orang dewasa yang mengajaknya berbicarabahwa orang dewasa yang berkomunikasi dengan anaknya tidak mencadelkan bahasanya) dan si anak memahaminya secara perlahan dan berurutan Kata Kunci: Pemerolehan Morfologi (Verba) Pada Anak Usia 3, 4 Dan 5 Tahun
PERPADUAN TOTALLY PHYSICAL RESPONSE METHOD (TPR METHOD) DENGAN LAGU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Ririn Hunafa Lestari; Euis Kurniati
Tunas Siliwangi Vol 5, No 1 (2019): VOL 5 NO 1, APRIL 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i1p23-28.1270

Abstract

Pada saat ini, anak-anak dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak sebagai sumber daya manusia di abad 21, sehingga sekolah sebagai lingkungan belajar anak perlu memperkenalkan bahasa asing, salah satunya adalah bahasa Inggris. Untuk itu guru dituntut untuk berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, mampu memotivasi anak, mudah ditiru serta memberikan pengalaman yang berkesan dalam proses pembalajaran bahasa Inggris, salah satunya adalah menggabungkan beberapa metode pengajaran. Pada sekolah PG-TK @Delft’s Education guru telah menggabungkan metode TPR dengan teaching English using by song dalam mengembangkan bahasa Inggris. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang krativitas dan inovasi guru dalam menggabungkan metode TPR dan teaching English using by song untuk mempermudah anak dalam memahami konsep dasar bahasa Inggris. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pemahaman anak terhadap bahasa Inggris menjadi lebih mudah dipahami oleh anak dan memberikan informasi tentang kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan bahasa Inggris. Maka dari itu, penelitian ini direkomendasikan kepada pendidik anak usia dini bahwa penggabungan metode TPR dengan teaching English using by song dapat mengembangkan kemampuan bahasa Inggris anak usia dini.Kata Kunci: Bahasa Inggris, anak usia dini, Metode TPR, Lagu
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIK DENGAN METODE GIST (GENERATING INTERACTION SCHEMATA AND TEXT) MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK Triska Fauziah Resmiati
Tunas Siliwangi Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p138-158.313

Abstract

This research is motivated main problems the low capacity of intensive reading and analytical thinking skills of students. This is evident from the number of students who have not been able to understand the content of reading because it is difficult to find the main idea of the paragraph, the inability to organize a summary of the content of reading, and weakness to deduce the content of reading in learning activities intensive reading. This resulted in a lower speed reading effectiveness, which led to the low level of students' understanding of the content of reading. This study aimed to get a picture of the influence of methods of GIST through a scientific approach to improving the ability of intensive reading and analytical skills for students of the fifth grade of primary school. The method is carried out in the study is an experimental method of quasi or quasiexperiment that is used to seek treatment effect of utilizing methods GIST approach scientifically to increase the ability of intensive reading and analytical skills of students in the form of experimental design used is the development of a pure experiment (true experiment design ) using a pretest-posttest control group design. The experimental group was treated (treatment) using the method of GIST through a scientific approach, while the control group was not given a similar treatment. Final test (posttest) are provided in two classes to determine the effectiveness of the treatment. As for the process of learning to do in the experimental class, used observation sheet. The results of the data pre-test, post-test, and N-gain quantitatively tested with a test average difference nonparemetrik manwithney. Based on the analysis, it can be concluded that the increase in the ability of intensive reading and analytical skills of students gained from learning to apply the scientific method of GIST through approach is better than learning terlangsung.Keywords: Method of GIST through Scientific Approach, Intensive Reading Ability, Capability Analysis. 
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN Lina Oktariani Utami; Indah Sari Utami; Nora Sarumpaet
Tunas Siliwangi Vol 3, No 2 (2017): VOL 3 NO 2, OKTOBER 2017
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v3i2p175-180.649

Abstract

Anak-anak menghadapi masalah dan hambatan dalam kehidupan sehari-harinya, misalnya masalah berebut mainan dengan teman sebaya, kesulitan memahami aturan bermain dan lain-lain. Walaupun masalah yang mereka hadapi tidak sama dengan masalah yang dihadapi orang dewasa, anak tetap harus memiliki kemampuan problem solving yang bisa membantu mereka mengatasi masalah tersebut dengan baik, sehingga kemampuan tersebut akan terus berkembang, salah satunya dalam kemampuan kognitif. Metode pembelajaran problem solving merupakan salah satu metode pembelajaran yang mencerminkan atau dilandasi oleh filsafat konstrukstivisme. Dalam pendidikan anak usia dini, metode problem solving bisa dilakukan dengan cara bermain seperti bermain maze, labirin, bermain peran, bermain balok dll.
Efektivitas Pengembangan Fisik-Motorik Anak Usia Dini melalui Permainan Kreatif (Studi Kuasi Eksperimen pada Anak Kelompok B di TK PHBS dan TK Kartika Kabupaten Bandung Barat) komala komala
Tunas Siliwangi Vol 4, No 2 (2018): VOL 4 NO 2, OKTOBER 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v4i2p71-76.1243

Abstract

Perkembangan Kecerdasan fisik-motorik anak perlu dikembangkan dengan baik dan benar karena pengembangan fisik motorik berkaitan dengan peningkatan baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada fisik anak. Penelitian ini akan membahas mengenai “Efektivitas Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini melalui Permainan Kreatif di TK PHBS Padalarang Kabupaten Bandung Barat”. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengembangan fisik motorik anak di TK PHBS Kabupaten Bandung Barat, permainan kreatif di TK PHBS Padalarang Bandung Barat dan mengetahui bagaimana pengembangan fisik motorik anak melalui permainan kreatif di TK PHBS Kabupaten Bandung Barat. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, dengan berbentuk Non Equivalent Control Group Design. Secara umum perkembangan fisik motorik anak dapat dikembangkan melalui beberapa permainan diantaranya permainan kreatif. Hasil pretest yang dilakukan terhadap perkembangan fisik motorik, untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang hampir sama yaitu berturut-turut rata-rata sebesar 21,28 dan rata-rata 21,45. Setelah dilakukan program pada kedua kelompok, yakni kelompok eksperimen menggunakan program permainan kreatif, dan kelompok kontrol menggunakan program konvensional, dilakukan postest dan untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 30,25 dengan standar deviasi 1,25. Sedangkan untuk hasil postest kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata pengembangan fisik motorik anak 23,35 dengan standar deviasi 2,12. Artinya permainan kreatif dapat meningkatkan kecerdasan fisik motorik. Adanya perbedaan peningkatan pengembangan kecerdasan anak usia dini yang signifikan antara anak yang memperoleh stimulasi permainan kreatif dengan anak yang memperoleh program konvensional. Rata-rata peningkatan pengembangan kecerdasan fisik motorik pada eksperimen yaitu 32,89 lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 22,15, selisih perbedaan tersebut sebesar 10,74. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas pengembangan fisik motorik anak usia dini memperoleh program,permainan kreatif lebih berkembang sangat baik dibandingkan dengan anak yang memperoleh program konvensional.Kata Kunci: Efektivitas, Fisik Motorik, Permainan Kreatif
RANCANGAN PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PENGASUH TENTANG PERAN KETERLIBATAN DALAM KEGIATAN BERMAIN SOSIAL ANAK USIA 2 – 4 TAHUN (Studi kasus pada Pengasuh di TPA “X”) Fitriani Fitriani
Tunas Siliwangi Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p48-58.308

Abstract

Peran keterlibatan pengasuh dalam kegiatan bermain sosial anak merupakan aspek penting untukmengembangkan keterampilan interaksi sosial anak melalui kegiatan bermain sosial, dimana sebagian besarinteraksi anak di TPA terjadi melalui bermain sosial. Berdasarkain hasil asesment peneliti tertarik untuk melakukan perancangan program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengasuh tentang peran keterlibatan dalam kegiatan bermain sosial anak usia 2-4 tahun. Rancangan penelitian dalam uji coba program pelatihan ini menggunakan desain pre test – post test Study. Subjek dalam uji coba ini adalah semua pengasuh di TPA “X” yang berjumlah 2 orang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan pengasuh tentang peran keterlibatan dalam kegiatan bermain sosial anak usia 2-4 tahun. Pengolahan data penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis kualitatif, dimana pada subjek 1 terdapat peningkatan pengetahuan dari 59% menjadi 68%. Peningkatan terjadi pada 4 dimensi, yaitu pengetahuan tentang bermain secara umum pada anak, bermain sosial, strategi memperkaya bermain anak dan pada dimensi pentingnya keterlibatan pengasuh. Sementara pada Subjek 2, terjadi peningkatan pengetahuan dari 44% menjadi 71%. Peningkatan terjadi pada semua dimensi, yaitu pengetahuan tentang bermain secara umum pada anak, bermain sosial, ciri anak usia 2-4 tahun, pentingnya keterlibatan pengasuh, strategi memperkaya bermain anak dan pada dimensi cara menentukan peran keterlibatan pengasuh. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rancangan program pelatihan peran keterlibatan pengasuh dalamkegiatan bermain sosial anak usia 2-4 tahun dapat meningkatkan pengetahuan pengasuh untuk kedua subjek uji coba. Kata Kunci : Bermain Sosial, Taman Penitipan Anak (TPA), pengasuh TPA, peran keterlibatan pengasuh, pelatihan peran keterlibatan pengasuh. 
“3R“ (Reduce, Reuse, Recycle) “SEBAGAI INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN PAUD DALAM MENYONGSONG INDONESIA BEBAS SAMPAH DI PAUD SIAGA KOTA CIMAHI” Rohmalina Rohmalina
Tunas Siliwangi Vol 2, No 2 (2016): VOL 2 NO 2, OKTOBER 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i2p43-53.333

Abstract

Alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak,baik yang berasal dari lingkungan sekitar (sampah) maupun yang sudah dibuat. 3R Merupakan inovasi dalam rangka menyedikan media pembelajaran untuk anak usia dini, 3R merupakan strategi dalam pengadaan media pembelajaran. 3R yaitu (reduce, reuse, recycle) yaitu mengurangi, digunakan lagi dan mendaur ulang dalam pengadaan media pembelajaran, sedang tekhnik yang digunakan dalam pengadaan “mengolah sampah menjadi APE Sederhana”. Hasil langsung dari penerapan 3R adalah Pendidik semakin terpacu dan kreatif memanfaatkan barang bekas lainnya sebagai media pembelajaran, sehingga menghasilkan karya. Faktor pendukung penerapan 3R adalah : Komitmen untuk senantiasa berkarya membuat perubahan untuk anak bangsa. Komitmen yang kuat yang disertai dengan niat yang tulus dari seorang pendidik agar anak-anak menjadi anak-anak yang berkualitas akhlak dan kemampuannya. Dampak kegiatan 3R adalah: Memberdayakan dan mengaktifkan semua elemen pendidik anak usia dini agar menggunakan bahan bekas (sampah) untuk mengoptimalkan penanaman keteladanan dan pemibasaan dengan pendekatan saintifik anak dengan menggunakan 3R sebagai strateginya melalui program-program di Forum HIMPAUDI. Karena hasil yang positif yang dimunculkan, 3R direkomendasikan kepada : (1) Rekan – rekan pendidik PAUD, (2) Orang tua dan masyarakat, ( 3) Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan untuk menjadikan sebuah panduan agarsenantiasa memberikan dukungan penuh kepada setiap program dan metode pembelajaran di PAUD sehingga strategi 3R dapat lebih maksimal lagi.Kata kunci: Mengurangi, Digunakan Lagi Dan Mendaur Ulang 
STUDI KEMAMPUAN MENGAJAR PEER TEACHING MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU PAUD TAHUN AJARAN 2018/2019 FKIP UNIVERSITAS BENGKULU muhammad nasirun; Yulidesni Yulidesni; MELIA EKA DARYATI
Tunas Siliwangi Vol 5, No 2 (2019): VOL 5 NO 2, OKTOBER 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i2p73-83.1474

Abstract

Permasalahan penelitian untuk mengetahui bagaimana studi kemampuan mengajar peer teaching mahasiswa semester V Program Studi S1 Pendidikan Guru PAUD tahun ajaran 2018/2019 FKIP Universitas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran studi kemampuan mengajar dalam peer teaching mahasiswa semester V Program Studi S1 Pendidikan Guru PAUD tahun ajaran 2018/2019 FKIP Universitas Bengkulu. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian sebanyak 75 sampel menggunakan sampel total keseluruhan jumlah populasi yang kurang dari seratus. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen lembar observasi pada pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan mengajar peer teaching mahasiswa semester V di Program Studi S1 Pendidikan Guru PAUD Tahun Ajaran 2018/2019 FKIP Universitas Bengkulu yakni kriteria cukup dengan rata-rata (3,195). Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut direkomendasikan (1) Perlu peningkatkan pemahaman mengenai konsep dan teori pendekatan pembelajaran dan diperlukan adanya latihan yang cukup dalam praktik mengajar, (2) Perlu latihan dalam penguasaan keterampilan mengajar, (3) Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pelaksanaan pendekatan pembelajaran dan pelaksanaan keterampilan mengajar bagi mahasiswa agar terbentuk kompetensi yang dipersyaratkan sebagai calon guru.Kata kunci: Kemampuan Mengajar, Peer Teaching, Pembelajaran

Page 5 of 12 | Total Record : 119