cover
Contact Name
Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
Contact Email
elfan.fanhas@umtas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.earlychildhood@umtas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN
ISSN : -     EISSN : 25797190     DOI : -
EARLY CHILDHOOD EARLY CHILDHOOD is a scientific journal containing research results and community service related to Early Childhood, published by PG-PAUD, Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Tasikmalaya. Published 2 times in 1 year in the field of Early Childhood Education.
Arjuna Subject : -
Articles 117 Documents
ANALISIS IMPLEMENTASI ASESMEN DALAM MENGAMATI PERKEMBANGAN ANAK TUNAGRAHITA DI TK SLB C 1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA Muhammad Zainal Abidin
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.202 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.264

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu unutk menganalisis proses implementasi asesmen yang diterapkan untuk anak tunagrahita, menemukan pola perkembangan anak tunagrahita, serta mencari problematika pelaksanaan asesmen di TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan langkah mereduksi data, menyajikan data serta menyimpulkan data. Pemerikasan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukan proses pelaksanaan asesmen di TK LB C 1 Drama Rena Ringputra I Yogyakarta dialkukan dengan dua cara yaitu: Pertama, Asesmen perkembangan anak disabilitas, pelaksanan dimulai dengan asesmen prasekolah yang bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan serta hambatan pada anak sebelum masuk sekolah, kemudia dilanjutkan asemen pasca sekolah, sebagai tindak lanjut sesmen pasca sekolah yang bertujuan mengembangkan kemampuan anak dengan mengacu tahapan perkembangan anak disabilitas atau TPPAD (Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Disabilitas). Kedua, Asesmen perkembangan anak tunagrahita dari sudut kenormal, pelaksanan asesmen anak disabilitas dari kenormal dimulai dengan pengamatan setiap hari, pencatatan harian, menganalisa data setiap bulan dan rekap perkembangan selama semester dengan mengacu pada STPPA (Setandar tingkat pencapaian perkembangan anak). Pola perkembangan anak tunagrahrita selalu berkembang berpasang-pasangan, aspek kognitif selalu berpasangan dengan aspek motorik, aspek sosial emosional berpasangan dengan nilai moral agama sedangakan aspek perkembangan bahasa dan seni selalu mengiringi aspek-aspek tersebut. Problem matika pelaksanaan asesmen, masih kurang pahamnya akan pelaksanaan asesmen, kurangnya buku panduan asesmen. Kata Kunci: Tunagrahita, Asesmen, Perkembangan anak. Abstract The purpose of this study is to analyze the assessment implementation process applied to mentally retarded children, find patterns of development of mentally retarded children, and look for problems in carrying out assessments at TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra. This research is a qualitative research with location in SLB C-1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta. Data collection is done by observation, interview, and documentation. Data analysis is done by reducing, presenting and concluding data. Data validity is done by using technique triangulation. The results showed the process of conducting the assessment in TK LB C 1 Drama Rena Ringputra I Yogyakarta was conducted in two ways: disabled child development assessment, the implementation begins with a preschool assessment that aims to describe the ability and barriers to the children before entering school, then continued assessment of post-school, as a follow-up post-school assessment that aims to develop and maximize the ability of children by referring to the development stage of children with disability or commonly called TPPAD (Level Achievement of Children Development Disability). Second, the assessment of the development of the intellectual disability children from the normal point, the implementation of the child's assessment of disability from the normality begins with daily observation, daily recording, analyzing data every month and recap the progress during the semester. The process of implementing the child's assessment of intellectual disability from the angle of normality refers to STPPA (Standard level of child development achievement).. Pattern development of intellectual disability children always develop in pairs, cognitive aspect always pairs with motor aspect, emotional social aspect paired with religion moral value while the aspect of language development and art always accompany those aspects. Problematic implementation of the assessment is the absence of assessment standards and appraisal books for intellectual disability children. Keyword : mentally disabled, assessment, childrent development
AFTER SCHOOL CARE: ALTERNATIF LAYANAN PENDIDIKAN DAN PENGASUHAN BAGI ANAK USIA 6-8 TAHUN Rudiyanto Rudiyanto
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.235 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.266

Abstract

ABSTRAK Artikel ini merupakan kajian literatur terkait layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 6-8 tahun pada kelas awal sekolah dasar. Pengasuhan pada anak memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap berbagai perkembangan anak. Kebutuhan pengasuhan untuk anak usia sekolah, termasuk pada rentang usia 6-8 tahun sangatlah besar. Anak usia 6-8 tahun merupakan usia transisi dari jenjang pendidikan anak usia dini pada jenjang sekolah dasar. Salah satu program yang dapat memfasilitasi layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak adalah Program After School Care. Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan layanan pendidikan serta pengasuhan bagi anak setelah pulang sekolah. Program ini bukan hanya dapat diakses oleh anak pada jenjang sekolah dasar, namun juga jenjang sekolah menengah pertama dan menengah atas, dengan layanan dukungan akademik, keminatan anak, pendampingan dan pemenuhan kebutuhan gizi Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait gambaran layanan pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 6-8 tahun dalam program after school care. Kata Kunci: Pengasuhan, Pendidikan, After School Care ABSTRACT This article is a literature review of education and care services for children aged 6-8 years in the early grades of elementary school. Care for children has a very large contribution to various children's development. Care needs for school-age children, including those in the 6-8 year age range, are very large. Children aged 6-8 years are a transition age from early childhood education at the elementary school level. One program that can facilitate education and care for children is the After School Care Program. This program is one of the efforts made to meet the needs and provide education and care services for children after school. This program is not only accessible for children at the elementary school level, but also for junior and senior high school levels, with academic support services, children's interest, assistance and fulfillment of nutritional needs. This article is expected to provide insight into the description of education and care services for children. 6-8 years of age in an after school care program. Keywords: Parenting, Education, After School Care
DISPOSISI MATEMATIS ANAK USIA DINI (STUDI KASUS DI KELOMPOK A PAUD PERMATA HATI AISYIYAH TASIKMALAYA) Milah Nurkamilah; Mirawati Mirawati; Cucu Arumsari
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2b (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.025 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2b.282

Abstract

ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan 1) pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan disposisi matematis anak di kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah, dan 2) mendeskripsikan kecenderungan disposisi matematis anak usia 3-5 tahun di kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian yaitu siswa kelompok A PAUD Permata Hati Aisyiyah Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan 1) disposisi matematis anak memiliki potensi kemunculan lebih banyak pada aktifitas pembelajaran yang menggunakan media nyata dan berbasis aktifitas untuk anak, dan 2) anak usia 3-4 tahun menununjukkan kecenderungan disposisi matematis berkembang pada aspek percaya diri terhadap kemampuan matematika dan rasa ingin tahu terhadap matematika. Sedangkan pada usia 4-5 tahun, cenderung menunjukkan kemunculan disposisi matematis yang dominan pada kepercayaan diri, rasa ingin tahu, daya cipta, serta sedikit frekuensi kemunculan pada ketekunan, fleksibilitas dan apresiasi matematis. Kata Kunci: disposisi matematis, matematika anak, PAUD. ABSTRACT This article is the result of research that aims to describe 1) mathematics learning that can develop mathematical dispositions of children in group A PAUD Permata Hati Aisyiyah, and 2) describe the tendency of mathematical dispositions of children aged 3-5 years in group A PAUD Permata Hati Aisyiyah. Qualitative research with a case study method used in this research. The research subjects were group A students of Permata Hati Aisyiyah PAUD, Tasikmalaya City. The results showed that 1) the mathematical disposition of children has more potential for emergence in learning activities that use real object and activity-based for children, and 2) 3-4 year olds show a tendency for mathematical dispositions to develop on aspects of self-confidence in mathematical abilities and curiousity about mathematics. Whereas at the age of 4-5 years, it tends to show the emergence of dominant mathematical dispositions on self-confidence, curiosity, inventiveness, and a slight frequency in perseverance, flexibility and mathematical appreciation. Keywords: mathematical disposition, childr mathematics, PAUD.
PSIKOEDUKASI KESADARAN FONOLOGI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOTA TASIKMALAYA anggia suci pratiwi; Rikha Surtika Dewi; Asti Tri Lestari
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.977 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.284

Abstract

ABSTRAK Makalah ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mengimplementasikan psikoedukasi kesadaran fonologi di sekolah dasar. Psikoedukasi kesadaran fonologi merupakan pelatihan yang mengembangkan sensitivitas anak terhadap struktur bunyi. Psikoedukasi ini dilakukan sebagai upaya stimulasi dan optimalisasi terhadap potensi berbahasa yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya dan memberikan layanan, serta bimbingan yang dibutuhkan anak dalam melewati tahap-tahap periode sensitif yang dilaluinya dengan cara menggunakan berbagai aktivitas praakademik untuk mengembangkan kesadaran fonologi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi dan wawancara dengan guru. Observasi dilakukan di dalam kelas untuk melihat kesadaran fonologi anak. Upaya guru dalam pengembangan kesadaran fonologi anak didapatkan melalui wawancara dan pengamatan secara langsung. Setelah dilakukan observasi dan wawancara, selanjutnya dilaksanakan psikoedukasi kesadaran fonologi kepada siswa dan guru. Pemilihan metode yang akan digunakan dalam psikoedukasi pada anak dapat disesuaikan dengan tingkat usia anak. Deteksi aliterasi dan deteksi fonem tunggal relatif mudah bagi anak, yaitu untuk mengenali bunyi silabel awal yang sama (pada purwakanti) dan bunyi silabel akhir yang sama (pada sajak) dari kata-kata yang disajikan. Adapun teknik psikoedukasi dapat melalui lagu anak yang bersajak ataupun melalui kegiatan berpantun. Metode dengan tingkat yang lebih sulit yang dapat digunakan seperti metode deteksi fonem tunggal; di sini tingkat kesulitannya sudah meningkat, karena anak harus mengenali unit bunyi yang lebih kecil daripada silebel. Apabila keterampilan tersebut telah dikuasai, lebih lanjut anak dapat diberi pelatihan dengan metode yang semakin tinggi tingkat kesulitannya seperti metode ketukan fonem. Kata Kunci: Psikoedukasi, Kesadaran Fonologi, Pendidikan Anak Usia Dini. ABSTRACT This paper is the result of a study aimed at implementing psychoeducation in phonological awareness in primary schools. Psychoeducation of phonological awareness is a training to develop children's sensitivity to the sound structure. This psychoeducation serves to stimulate and optimize the language potential of children according to the stage of development, to provide services and to provide guidance that children need to go through the sensitive stage in which they use various preschool activities to develop phonological awareness. The approach used in this study is a qualitative approach using descriptive methods. The data collection technique in this study is the observation method and interviews with the teacher. Observations were carried out in the classroom to see the phonological awareness of the child. Teacher's efforts in developing children's phonological awareness achieved through interviews and direct observation. After conducting observations and interviews, then psychoeducation phonological awareness was carried out to students and teachers. The selection of methods to be used in psychoeducation in children can be adjusted to the age level of the child. Alliteration detection and detection of single phonemes are relatively easy for children to recognize, namely the same initial syllable sound (in purwakanti) and the same final syllable sound (in poetry) of the words presented. The psychoeducation technique can consist of children's songs which are poetry, or dance activities. More difficult level methods can be used such as single-phonemic detection methods; here the level of difficulty has increased as the child has to recognize a sound unit that is smaller than the silebel. If these skills have been mastered, furthermore the child can be given training with methods that increase the level of difficulty such as the phoneme knock method. Kata Kunci: Psychoeducation, Phonological Awareness, Early Childhood Education
PUZZLE SEBAGAI MEDIA BERMAIN UNTUK MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI Lusi Nuranisa; Mesi Triani; Wida Austin Hidayah; Putri Mei Aurelia; Dede Anwar Sanusi; Nunik Nasyatul K; Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2a (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.436 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2a.286

Abstract

ABSTRAK Pendidikan karakter merupakan hal penting yang harus di tumbuhkan pada anak usia dini, salah satunya mengenai kemandirian. Anak usia dini merupakan masa yang menjadi dasar pembentukan karakter dan kepribadian anak. Sehingga akan sangat penting bila kemandirian sudah mulai ditumbuhkan sejak dini. Salah satu cara untuk menumbuhkan kemandirian pada anak usia dini bisa dilakukan dengan bermain. Bermain mempunyai arti yang sangat penting bagi anak karena setiap anak mempunyai dorongan untuk bermain dan merupakan suatu kebutuhan untuk seorang anak. Dengan bermain, aspek kemandirian akan didapat dari bagaimana cara anak menyelesaikan sebuah tantangan tanpa harus ketergantungan pada orang lain. Metode bermain yang digunakan yaitu dengan menggunakan media puzzle. Media puzzle adalah media permainan anak yang akan meningkatkan kognitif anak serta akan membantu anak mengembangkan kemampuan kemandirian dalam menyelesaikan masalah. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan studi literatur yang merupakan survei dan pembahasan literatur pada bidang tertentu dari suatu penelitian. Studi ini merupakan gambaran singkat dari apa yang telah dipelajari, argumentasi, dan ditetapkan tentang suatu topik, dan biasanya diorganisasikan secara kronologis atau tematis. Kata Kunci : pendidikan karakter, kemandirian, anak usia dini, puzzle. Character education is an important thing that should be grown in early childhood, one of which is about independence. Early childhood is the period that became the basis of character formation and personality of children. So it will be very important if the independence has begun to grow early on. One way to cultivate self-reliance in early childhood can be d one by playing. Playing has a very important meaning for the child because every child has a drive to play and is a necessity for a child. By playing, the independence aspect will be gained from how the children solve a challenge without having to depend on others. Playing method used is by using the media puzzle. Media puzzle is a child's game media that will improve children's cognitive and will help children develop the ability of independence in solving problems. The research method used is literature study which is a survey and discussion of literature in certain field of a research. This study is a brief overview of what has been learned, argued, and defined about a topic, and is usually organized chronologically or thematically. Keyword : character, independence, early childhood,puzzle.
PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN STIMULASI SENSORI VISUAL BAGI GURU PAUD DI KECAMATAN BATANG ANAI Sri Hartati; Zulminiati Zulminiati
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2b (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.558 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2b.287

Abstract

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pemerintah untuk memberikan layanan terhadap anak usia dini dalam rangka mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak melalui pelaksanaan pendidikan. Pelayanan yang diberikan guru PAUD haruslah pelayanan yang mampu menstimulasi perkembangan anak, salah satunya stimulasi sensori visual anak. Sensori visual anak dapat distimulasi dengan menggunakan media visual yang sesuai. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang pernah penulis lakukan, ditemukan bahwa rata-rata guru PAUD di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang media untuk menstimulasi sensori visual anak. Hal ini menyebabkan perkembangan sensori visual anak menjadi tidak optimal. Berdasarkan alasan tersebut, penulis merasa perlu diberikan pelatihan dalam hal penggunaan media untuk menstimulasi sensori visual anak bagi guru PAUD di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Tujuan dari pelatihan ini ialah agar para guru PAUD di Kecamatan Batang Anai mampu mengembangkan dan menggunakan media untuk menstimulasi sensori visual anak sehingga sensori visual anak berkembang secara optimal. Rencana luaran dari pelaksanaan pelatihan ini ialah guru-guru PAUD Kecamatan Batang Anai memiliki wawasan dan keterampilan dalam mengembangkan media untuk menstimulasi perkembangan sensori visual anak. Kata Kunci: PAUD, Pengembangan Media, Stimulasi Sensori Visual ABSTRACT The Early Childhood Education Institution (PAUD) is a government effort to provide services to early childhood in order to develop various aspects of childent development through the implementation of education. Teachers must be services to stimulate children's development, one of which is children's visual sensory stimulation. Children's visual sensory can be stimulated using appropriate visual media. Based on the results of interviews and observations that the author has done, it was found that the average teacher in Batang Anai District, Padang Pariaman District did not yet have adequate knowledge and skills about the media to stimulate children's visual sensory. This causes children's visual sensory development to be not optimal. Based on these reasons, the authors feel the need to be given training in the use of media to stimulate children's visual sensory for teachers in Batang Anai District, Padang Pariaman Regency. The purpose of this training is for teachers in Batang Anai District to be able to develop and use media to stimulate children's visual sensory, children's visual senses develop optimally. The output plan of the training was that the Batang Anai District teachers had insight and skills in developing media to stimulate children's visual sensory development. Keyword : The Early Childhood Education Institution. Learning Media, Visual Sensory Stimulation
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN BAHAN SISA Nurhafizah Nurhafizah
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2b (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.536 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2b.288

Abstract

ABSTRAK Tujuan kegiatan pelatihan adalah 1) Memberikan pengetahuan secara teoritis tentang pentingnya media pembelajaran bagi anak usia dini, 2) Melatih guru-guru dan pamong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Lubuk Alung dalam membuat media pembelajaran menggunakan bahan sisa. 3) Melatih guru dan pamong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Lubuk Alung menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran Harian (RPPH) terkait media dari bahan sisa yang dibuat secara perkelompok, 4) Melatih guru dan pamong lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Lubuk Alung mempraktekkan kegiatan pembelajaran menggunakan media dari bahan sisa yang telah dibuat secara perkelompok. Metode kegiatannya adalah : 1) Pelatihan secara teoritis tentang pelatihan media pembelajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, 2) pelatihan pembuatan media dari bahan sisa, 3) pelatihan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian sesuai dengan media yang dibuat. 4) Pelatihan praktek penggunaan media dari bahan sisa yang dibuat merujuk pada RPPH yang telah dirancang. Hasil yang diperoleh dari pelatihan adalah : 1) peningkatan pemahaman guru dan pamong tentang pentingnya media pembelajaran pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. 2) Peningkatan kemampuan guru dan pamong dalam membuat media dari bahan sisa, 3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian terkait media dari bahan sisa yang dibuat untuk pembelajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, 4) peningkatan keberanian dan keterampilan mengajar guru dengan menggunakan media dari bahan sisa. Kata Kunci: media Pembelajaran; bahan sisa; guru dan pamong; lembaga pendidikan anak usia dini ABSTRACT The purpose of training activities is 1) Provide theoretical knowledge about the importance of learning media for early childhood, 2) Train teachers and tutors of the Early Childhood Education Institution in Lubuk Alung District in making learning media using residual materials. 3) Train teachers and tutors of the Early Childhood Education Institution in Lubuk Alung Sub-district to prepare Daily Learning Tool Plans related to media from residual materials made in groups, 4) Train teachers and tutors of the Early Childhood Education Institution in Lubuk Alung District to practice using learning activities media from residual material that has been made in groups. The activity methods are: 1) theoretical training on learning media training in Early Childhood Education institutions, 2) training in making media from residual materials, 3) training in the preparation of Daily Learning Implementation Plans in accordance with the media created. 4) Training on media use practices from residual materials made referring to the prepare Daily Learning Tool Plans that has been designed. The results obtained from the training were: 1) increasing the understanding of teachers and tutors about the importance of learning media in Early Childhood Education institutions. 2) Increasing the ability of teachers and tutors to make media from residual materials, 3) Daily Learning Implementation Plans related to media from residual materials made for learning in Early Childhood Education institutions, 4) increased courage and teacher teaching skills by using media from residual materials Keyword: Learning Media; Waste material; Teachers and Civilians; Early Childhood Education Institute.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI BERMAIN SAINS PADA ANAK TK A DI LABORATORIUM PAUD YASMIN KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2018/2019 Misyana Misyana; Indah Mayasari
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2b (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.714 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2b.289

Abstract

ABSTRAK Pada abad 21 dimana masyarakat sudah menggunakan teknologi, layak kalau anak-anak usia dini juga dipersiapkan untuk memiliki kemampuan yang lebih baik, utamanya di kemampuan berpikir. Sudah saatnya anak diberikan kegiatan yang lebih menantang dan menggunakan strategi yang tepat sehingga kemampuan anak benar-benar dapat meningkat lebih baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak melalui bermain sains, salah satu permainan yang disukai anak yaitu bermain balon. Strategi yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan anak, pemecahan masalah (problem solving) dan penemuan terbimbing (Guided Discovery). Masalah yang akan dipecahkan pada tindakan ini adalah bagaimana permainan sains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak, pada kelompok A (4-5 tahun) di Laboratorium Paud Yasmin Jember tahun ajaran 2018/2019. Adapun jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah tindakan kelas, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini peneliti sebagai guru dan guru sebagai observer, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas anak selama kegiatan bermain sains, hasil wawancara dengan anak dan guru kelompok A. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bermain sains dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis secara signivikan. Secara klasikal dari 15 anak terdapat 13 anak yang berkembang kemampuan berpikir kritisnya secara individual dan 2 anak yang belum berkembang. Diketahui perkembangan kemampuan berpikir kritis anak secara klasikal yang diperoleh 86,66% yang berarti perkembangan kemampuan berpikir kritis anak kelompok A secara klasikal tercapai. Kata Kunci: berfikir kritis, bermain sains, PAUD. ABSTRACT In the 21st century where people have used technology, it is feasible that early childhood are also prepared to have better abilities, especially being able to think. It's time for children to be given more challenging activities and use the right strategies, and the children ability can really improve better. One of the efforts to improve children's critical thinking skills through playing science, one of the games that children love is playing balloons. Strategies used to improve children's ability, problem solving and guided discovery. The problem that will be solved in this action is how the game of science can improve children's critical thinking skills, in group A (4-5 years) in the Laboratory of Paud Yasmin Jember 2018/2019 academic year. The type of lecturers conducted is class action lectures, data collection methods used in this lecture are observation, interviews and documentation. Data collected in the form of children activities during science playing activities, results of interviews with children and teacher of group A. Based on the results of lecturers, it can be concluded that playing science can improve critical thinking skills in a significant way. Classically from 15 children there are 13 children who develop their critical thinking skills, and 2 children are undeveloped. It is known that the development of children critical thinking abilities classically is 86.66% which means that the development of children critical thinking abilities in group A is classically achieved. Keywords: Critical thinking, science games, PAUD.
PENGUNAAN MEDIA MOVING FLAHSCARD UNTUK STIMULASI KEMAMPUAN LITERASI ANAK USIA DINI Asdi Wirman; yulsyofriend yulsyofriend; Yaswinda Yaswinda; Andriana Tanjung
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2b (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.054 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2b.290

Abstract

ABSTRAK Aspek kemampuan literasi adalah salah satu potensi anak yang mesti dikembangkan semenjak dini. Pengembangan kemampuan literasi mesti seimbang dan terintegrasi dengan lingkup perkembangan anak lainnya. Optimalisasi pengembangan kemampuan literasi menuntut kesiapan para pendidik yang mampu memberdayakan berbagai fasilitas untuk menfasilitasi perkembangan literasi, termasuk perihal media pembelajaran. Pergeseran ke era digital terkadang menjadikan pembalajaran monoton berbasis teknologi komputer. Pada hal tidak tertutup peluang bagi pendidik untuk menggunakan media yang tidak berbasis komputer. Salah satunya adalah media moving flashcard. Media ini akan menfasilitasi anak baik yang memilii gaya belajar visual, audio apalagi kinestetik. Sehingga anak bisa secara bersama-sama belajar dengan fun dan menyenangkan. Selain itu anak juga bisa berkompetisi, bekerja sama sehingga pembelajaran lebih efektif. Kata Kunci: media moving flaschcard; literasi anak usia dini Abstract The aspect of literacy ability is one of the children's potential that must be developed early. The development of literacy skills must be balanced and integrated with the scope of other children's development. Optimizing the development of literacy skills requires the readiness of educators who are able to empower various facilities to facilitate the development of literacy, including about learning media. Shifting to the digital age sometimes makes monotonous learning based on computer technology. In the case of not being closed, opportunities for educators to use media that are not computer-based. One of them is flashcard moving media. This media will facilitate children who have visual, audio and kinesthetic style of learning. So that children can learn together with enjoyfull and fun. In addition, children can compete, working together so that learning is more effective. Keywords: Moving Flashcard; Literacy of early childhood
PELATIHAN PEMBUATAN BONEKA JARI BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DI KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rakimahwati Rakimahwati
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2b (2018): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.152 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v2i2b.292

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengenalkan media pembelajaran pada guru yaitu (1) Menciptakan media pembelajaran membaca yang menyenangkan untuk anak; (2) Guru memiliki keterampilan dalam merancang boneka jari bergambar sebagai media pembelajaran membaca anak usia dini. Subjek pelatihan ini adalah anak Taman Kanak-kanak Melati Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Sasaran dari pelatihan ini adalah guru-guru PAUD baik formal maupun nonformal se-Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Adapun mitra dalam kegiatan ini adalah IGTKI Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Pelaksanaan pelatihan adalah survei awal untuk mendata peserta pelatihan, mengurus surat izin untuk melaksanakan pelatihan, membuat buku panduan pelatihan, pelaksanaan pelatihan. Metode yang digunakan adalah praktek langsung. Metode praktek langsung digunakan agar peserta pelatihan mampu menciptakan boneka jari bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Hasil yang diperoleh guru dapat menciptakan boneka jari bergambar dengan empat tema untuk pengenalan membaca anak usia dini. Kata Kunci: Anak Usia Dini, Boneka jari bergambar, Membaca ABSTRACT The purpose of this training is to introduce learning media to teachers (1) Creating a fun learning media for children; (2) The teacher has the skills in designing pictorial finger puppets as a medium for early childhood reading learning. The subjects of this training were children of TK Melati in V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. The target of this training is PAUD teachers both formal and non-formal in V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. The partners in this activity were IGTKI Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. The training is an initial survey to record trainees, manage permits to carry out training, create training manuals, conduct training. The method used is direct practice. Direct practice methods are used so that trainees are able to create illustrated finger puppets in improving children's reading skills.the result obtained by the teacher can create illustrated finger puppets with four themes for early chilhood reading. Keyword: early childhood, picture finger puppets, ability to read

Page 3 of 12 | Total Record : 117