cover
Contact Name
Suciati
Contact Email
psuciati@ecampus.ut.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jp-ut@ecampus.ut.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pendidikan
Published by Universitas Terbuka
ISSN : 14111942     EISSN : 24433586     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Terbuka. Jurnal ini memuat artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan analisis konseptual mencakup berbagai dimensi pendidikan, seperti kurikulum, pembelajaran, evaluasi, manajemen, kualitas Pendidikan, dan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, dalam berbagai jenjang pendidikan dan modus penyampaian pembelajaran
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
PENDIDIKAN ETIKA UNTUK ANAK JALANAN DI KOTA MADIUN Sumarmi, Mamik; Sulistiyono, Sulistiyono
Jurnal Pendidikan Vol 16 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of inventory the factors of street children and identify appropriate handling by ethics education. Survey method of data collecting technique is by questioner and limited interview. Data were analyzed by descriptive qualitative. The result showed that the dominant factor of street children are economic and parental education low levels and their job street musician, construction waiter, pedicab driver and casual laborers. Right now street children work as the rental canvas shelters, deliverying drink and foods singing in door to door in their vilages, and in the bus. Their income per day is about Rp20.000 just for their need, such as, to pay the play station, buy cigarettes, eat, and alcohols drink.Based on the result of the study showed that 100% of street children agree to behave good ethics, such as, maintain their good health, maintain their ethics in the street, when they work, execute commands with good faith, instill their self confidence, avoid malicious behavior, stealing, hurting others, and fight. Tujuan penelitian ini adalah menginventarisasi faktor adanya anak jalanan (anjal) dan mengidentifikasi bentuk penanganannya melalui pendidikan etika. Metodenya survei, teknik pengumpulan data dengan angket dan wawancara terbatas. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan adanya anak jalanan adalah faktor ekonomi dan pendidikan orang tua yang rendah, pekerjaannya sebagai pengamen, kuli bangunan, tukang becak dan pekerja serabutan. Sekarang, anak jalanan ada yang bekerja di persewaan terop, mengantarkan makanan itik, mengamen di kampung dan di Bus. Penghasilan sekitar Rp.20.000 per hari untuk kebutuhan sendiri, seperti; biaya main playstation, membeli rokok, membeli miras, dan makan. Penanganan dengan pengarahan, mengisi angket. Hasilnya 100% anjal setuju melakukan etika yang baik misalnya menjaga kesehatan, etika waktu mengamen, waktu di jalan, waktu di tempat kerja, dan yang berkaitan dengan agama menanamkan kepercayaan diri menghindari perilaku jahat, mencuri, menyakiti orang lain, dan berkelahi.
IMPLEMENTASI WHOLE LANGUAGE APPROACH SEBAGAI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBAHASA AWAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD NON FORMAL Meha, Nehru; Roshonah, Adiyati Fathu
Jurnal Pendidikan Vol 15 No 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted to implementa holistic approach to language (whole language approach) as the development of early language learning model of children aged 5-6 years in Non-Formal early childhood. As commonly known, ordinary people generally narrows aspects of language learning on only one small part of language development include reading and writing. On the other hand, the whole language approach has not been widely known specially applied nearly language learning in early childhood Non-Formal, but if implemented correctly and consistently, this approach is able to foster interest in literacy children naturally and fun. Whole language has been implemented nearly childhood language learning in developed countries that have a high interest in literacy. This study used action research methods by giving the action in each cycle from planning, action, observation, and reflection. This research was carried out in Non-Formal Childhood Education Mawar in South Tangerang January to July 2014. The subjects of this study consisted of 10 children aged 5-6 years were selected based on the observation of pre-cycle. The results of observations processed through data analysis techniques with descriptive statistics, namely to find the percentage and the average value of the initial improvements in language skills acquired through observation, interviews and discussions, as well as document review. The results showed that the implementation of the whole language approach that include simmertion, demonstration, expectation, responsibility, employment, approximation, feedback can improve early reading skills of young children. Based on pre-cycle observations initially beginning literacy percentage of 30.25% is still a child. In the first cycle after the action as much as7 times the meeting obtained by an increase in the percentage amounted to 85.50%. Based on these data showed an increase in the percentage of literacy of the observation of pre-cycle by 55.25%.The implications of this study are expected to approach whole language can be used as the development of early language learning model early childhood 5-6 years in Non-Formal early childhood, because it is natural and fun and developmentally age children. Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan bahasa holistik (whole language approach) sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia 5-6 tahun di PAUD Non Formal. Sebagaimana lazim diketahui, masyarakat awam umumnya menyempitkan aspek pembelajaran berbahasa hanya pada salah satu bagian kecil perkembangan bahasa meliputi membaca dan menulis. Di sisi lain, pendekatan whole language belum banyak diketahui apalagi diterapkan di dalam pembelajaran berbahasa awal anak usia dini di PAUD Non Formal, padahal apabila diimplementasikan secara benar dan konsisten pendekatan ini mampu menumbuhkan minat literasi (keaksaraan) anak secara alamiah dan menyenangkan. Whole language telah diterapkan dalam pembelajaran berbahasa anak usia dini di negara-negara maju yang memiliki minat literasi tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dengan memberikan tindakan pada setiap siklus mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Non Formal Mawar Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai Juli 2014. Subyek penelitian ini terdiri dari 10 orang anak usia 5-6 tahun yang dipilih berdasar hasil observasi pra siklus. Hasil observasi diolah melalui tekhnik analisis data dengan statistik deskriptif, yaitu mencari persentase dan nilai rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa awal yang diperoleh melalui observasi, interview dan diskusi, serta kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan whole language yang meliputi immertion, demonstration, expectation, responsibility, employment, approximation, and feedbackdapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak usia dini. Berdasarkan observasi pada pra siklus pada awalnya persentase kemampuan membaca permulaan anak masih sebesar 30,25%. Pada siklus I setelah dilakukan tindakan sebanyak 7 kali pertemuan diperoleh peningkatan persentase menjadi sebesar 85,50%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan persentase kemampuan membaca dari hasil observasi pra siklus sebesar 55,25%. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pendekatan whole language dapat dijadikan sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia dini 5-6 tahun di PAUD Non Formal, karena sifatnya yang alamiah dan menyenangkan serta seusia dengan tahapan perkembangan anak.
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN LABORATORIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK GERAK LURUS (SURVEY TERHADAP SISWA KELAS X SMAN 87 JAKARTA SELATAN Safitri, Heni; Herawati, Herawati
Jurnal Pendidikan Vol 12 No 2 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Experiment is the core of physics subject. Most of physics phenomena taught in school, are not based on observation. They are taught verbally and in few cases they are correlated with phenomena found in daily life. The presence of virtual laboratory could solve the problems as well as provide alternative solution for lack of equipments of physics laboratory in most schools. This research explained the perception of students about utilization of virtual laboratory in physics to learn the topic of linear motion. The research carried out on student class X in SMAN 87 Jakarta Selatan in 2009/2010. Data is collected from quesioner and then analyzed descriptively. The result indicates that using virtual laboratory, students better understand the concept of linear motion and give them experience of more save and more compartable practicum.
EVALUASI DIKLAT ASN MODEL KIRKPATRICK (STUDI KASUS PELATIHAN EFFECTIVE NEGOTIATION SKILL BALAI DIKLAT KEUANGAN MAKASSAR) Iskandar, Azwar
Jurnal Pendidikan Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v20i1.p18-39.2019

Abstract

This research was conducted with the aim of: (i) evaluating the trainees’s satisfaction on trainers and training performance; (ii) evaluating  the implementation of training results in their work units; (iii) evaluating the impact of training on trainee’s and/or unit performance; and (iv) identifying the constraints that hinders the training results to support the improvement of alumni competency and performance. Kirkpatrick's Evaluation Model was employed, and data was collected using questionnaires and interviews as well as descriptive statistical analysis techniques. The findings reveals that; (i) the overall aspects of training implementation were considered ‘very good’ by the participants, even though did not yet meet their level of expectation. The teacher however, indicates that the overall aspects of training have been able to meet the expectations of participants; (ii) the Effective Negotiation Skills training improved alumni competency after returning to work. This can be seen from the average value of the total perceptions of alumni respondents related to changes in competence after participating in training as much as 8.34 (on a scale of 1-10). Paired sample t-test analysis also showed a significant influence indicating improvement of alumni competency, especially in negotiating with the stakeholders; (iii) the results of training significantly have positive impacts on trainee’s and/or unit performance. This can be seen from the average total of alumni perception on impacts of 4.12 (high) in scale of 1-5 where 1 is very low and 5 is very high) scale. Majority of alumni feel that its positive impacts indicated by increasing of negotiation capability to stakeholders; (iv) The biggest obstacle experienced by alumni in applying knowledge obtained from the training in the workplace is different language, culture, and character, which posed  difficulty for them to negotiate and communicate work unit tasks and target performance. Penelitian ini  dilaksanakan dengan tujuan: (i) mengevaluasi kepuasan peserta diklat terhadap pengajar dan penyelenggaraan diklat; (ii) mengevaluasi implementasi hasil diklat setelah kembali ke unit kerja; (iii) mengevaluasi dampak hasil diklat dalam meningkatkan kinerja alumni diklat dan/atau unit kerja; dan (iv) mengidentifikasi kendala yang menghambat penerapan hasil pelatihan. Model Evaluasi Kirkpatrick digunakan dalam penelitian ini, dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara serta teknik analisis statistik deskriptif. Temuan mengungkapkan bahwa (i) keseluruhan aspek evaluasi penyelenggaraan dinilai oleh peserta dengan kategori Sangat Baik meskipun belum dapat memenuhi tingkat harapan dari peserta yang ditunjukkan dengan angka rata-rata di bawah 100%. Di sisi lain, keseluruhan aspek evaluasi pengajar telah dapat memenuhi harapan dari peserta; (ii) pelatihan mampu meningkatkan kompetensi alumni dalam mendukung pekerjaan alumni setelah kembali ke unit kerja. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata total persepsi responden alumni terkait perubahan kompetensi setelah mengikuti diklat sebesar 8,34 (dari skala 1-10). Hasil uji-t berpasangan menunjukkan hal yang sama bahwa program pelatihanyang dilakukan berhasil dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam peningkatan kompetensi alumni; (iii) hasil pelatihan memberikan dampak terhadap kinerja alumni dan/atau unit kerja alumni dengan nilai rata-rata tingkat dampak positif bagi kinerja individu dan/atau unit kerja dengan kategori tinggi; (iv) kendala terbesar yang dialami oleh alumni dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan di tempat kerja adalah perbedaan bahasa, budaya, dan karakter, yang menimbulkan kesulitan ketika  melakukan negosiasi dan komunikasi tentang tugas dan target kinerja unit.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Karlimah, Karlimah; Lestari, Dania Fuji
Jurnal Pendidikan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of the study were to develop learning plan and describe the implementation and results of student learning through problem-solving approach in order to improve the communication skills of students in solving mathematical case test problems. A model of classroom action research was used and held in April 2010 at SDN 1 located at Saguling Village, District of Baregbeg, Ciamis Regenc, West Java Province. Data collection was conducted in 3 cycles out of 28 fourth grade students and a teacher who acts as a reseacher of the study. Research instrument consisted of assessment format of lesson plan, format observation of teaching activities nd learning actvities, student worksheet and test. Data were analyzed using a triangualation method, saturation, and common sense. The result revealed that the mathematical problem solving approach was one of alternatives to improve the communication skills of students in solving mathematical case test. In order to improve students mathematical communication skills, it is advisable to use Polya problem solving approach. Similarly, evaluation test should contain aspects that demonstrate mathematical ideas in the form of images, linking images to the sentences and complete the process of the algorithm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rencana pembelajaran dan menggambarkan pelaksanaan dan hasil belajar siswa melalui pendekatan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam memecahkan masalah uji kasus matematika. Sebuah model penelitian tindakan kelas digunakan dan dilaksanakan pada bulan April 2010 di SDN 1 di Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg, Ciamis Regenc, Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 siklus dari 28 siswa kelas IV dan guru bertindak sebagai peneliti studi. Instrumen penelitian terdiri format penilaian RPP, format pengamatan kegiatan mengajar dan kegiatan belajar, lembar kerja siswa dan tes. Data dianalisis menggunakan metode triangualation, saturasi, dan akal sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pemecahan masalah matematika adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam memecahkan kasus uji matematika. Dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, disarankan untuk menggunakan pendekatan masalah Polya. Demikian pula , uji evaluasi harus mengandung aspek yang menunjukkan ide-ide matematika dalam bentuk gambar, menghubungkan gambar ke kalimat dan menyelesaikan proses algoritma.
DINAMIKA KONSEPTUALISASI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS) DAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (Suatu Telaah Collective Mindset dalam Ranah Historis-Epistemologis) Winataputra, Udin Saripudin; Saripudin, Sumanah
Jurnal Pendidikan Vol 12 No 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generally, the conceptual framework of social studies in United States and in Indonesia includes concept and praxis of education in democracy which are organised in a form of (1) civic/citizenship education as one of the dimensions of goals, content, and processes of social studies; and (2) social studies education. Basically, education in democracy can also be deemed as a subsystem of social studies education, and social studies education. However, as a subsystem of education in democracy civic educationt has shown its uniqueness i.e. it sinergically focussed on the development of individuals potentials to become smart and good citizens. Along the line of the development of the ideals, instrumenst, and praxis of democracy civic/citizenship education has become the academic endeavour, which then is generally called as civic education or citizenship education.
PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA KONSEP GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Puspitasari, Neng Widiya
Jurnal Pendidikan Vol 19 No 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i1.p53-67.2018

Abstract

The purposes of the research are: 1. Describing the application of creative problem solving (CPS) approach on “gaya” concept study 2. Describing the improvement of students’ learning result on through the use of student worksheet (LKS) as well as the problem solving through brainstorming by divergent and convergent thinking process. This research is a classroom action research (CAR) with two cycles. The previous research result, before applying this approach was only 12,25% (5 students) who passed the minimum competence criteria. After researcher applying CPS approach in science study on konsep gaya, in the first cycle the number of students who passed competence increase to 52,50% (21 students). It shows that there is an improvement from the earlier data. It increases 40,25. In the second cycle the number of students who passed the competence increase to 77,30% (31 students). It means that the improvement of the percentage is 47,25. Based on the data above, it can be concluded that the application of CPS approach can effectively improve students’ achievement in SDN Kalibuntu. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan penerapan pendekatan Creative problem solving (CPS) pada pembelajaran konsep Gaya dikelas IV dengan jumlah 40 orang siswapada prembelajaran IPA di SDN Kalibuntu Kecamatan Baros Kabupaten Serang. (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada konsep Gaya melalui penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta pemecahan masalah melalui brainstorming (urun pendapat) melalui proses berpikir divergen dan konvergen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang di dalamnya terdapat dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan sebelum menerapkan pembelajaran reflektif atau data awal siswa yang tuntas hanya 12,25% (5 orang). Setelah diterapkannya pendekatan creative problem solving (CPS) dalam pembelajaran IPA pada konsep gaya, pada siklus pertama siswa yang tuntas sebesar 52,50% (21 orang), sehingga ada peningkatan dari data awal dengan presentase sebesar 40,25%. Pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas dengan presentase sebesar 77,50% (31 orang), dan mengalami peningkatan dari siklus pertama sebesar 47,25%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan creative problem solving (CPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Kalibuntu, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil.
METODE BOOK TALK UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI EKSPRESIF VERBAL PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Niko Sudibjo; Lia Ratna Sagita Tondok
Jurnal Pendidikan Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v20i2.251.2019

Abstract

The 21st century learning trends carry several skills that need to be developed, one of which is critical thinking. The purpose of this study was to analyze the use of the Book Talk method in order to foster critical thinking skills and communicate verbally expressive students aged 3-4 years using Indonesian-themed animal books. This Classroom Action Research was conducted in the Nursery class of Rainbow Victory Plus Bekasi school with the number of research subjects as many as 14 students. Data collection was carried out in 3 cycles held in May 2018. The results of this study showed tha Book Talk method was able to increase critical thinking skills and verbal expressive communication of students. However, it was also found that Book Talk was not suitable for certain types of students. Pembelajaran abad ke-21 menuntut keterampilan berpikir kritis dan melakukan komunikasi efektif sebagai syarat keberhasilan. Kemampuan ini perlu dilatih dan diajarkan sejak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan metode Book Talk dalam rangka menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan berkomunikasi ekspresif verbal siswa usia 3-4 tahun dengan menggunakan buku cerita berbahasa Indonesia bertema hewan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas Nursery Rainbow sekolah Victory Plus Bekasi dengan jumlah subjek penelitian 14 siswa. Pengambilan data dilakukan dalam 3 siklus yang dilakukan pada Mei 2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode Book Talk dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan berkomunikasi ekspresif verbal siswa. Meskipun demikian, ditemukan juga bahwa Book Talk kurang cocok untuk beberapa tipe siswa tertentu.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN MEAs (Developing Mathematical Communication Skills for Junior High School Students) Wahyuningrum, Endang
Jurnal Pendidikan Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communication ability on mathematics should be mastered by students to involve in mathematical learning process. This ability would help students in learning mathematics. Srategy of Model Eliciting Activities (MEAs) can be used to develop mathematical communication ability. This study examines mathematical communication ability of students after going through the learning process with a MEAs strategy. This Quasi-static research with comparison group design involved 69 eight-grade students. The students were from secondary school in Depok. The data were analized by using average differential test and ANOVA two pathways. Generally, the data shows that mathematical communication ability of students engaged in learning with MEAs strategy were better than the students engaged in conventional. Kemampuan komunikasi matematik merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk dapat terlibat secara maksimal dalam proses pembelajaran matematika. Kemampuan ini bermanfaat bagi siswa untuk membangun pemahaman dan pengetahuan konsep matematik. Srategi pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) dapat digunakan guru untuk mengembangkan kemampuan komuniksai matematik siswa. Tulisan ini melaporkan hasil penelitian tentang kemampuan komunikasi siswa setelah terlibat dalam proses pembelajaran matematika dengan strategi MEAs. Penelitian dengan rancangan Quasi-static ini melibatkan 69 siswa SMP kelas 8 yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok eksperimen terdiri dari 34 siswa dan kelompok kontrol terdiri dari 35 siswa. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji beda rata-rata dan uji ANOVA dua jalur. Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi MEAs lebih baik dari kemampuan komunikasi matematik siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.  
KONDISI PENGELOLAAN, PENDIDIK, DAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI BANTEN Sugilar, Sugilar
Jurnal Pendidikan Vol 11 No 1 (2010)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to describe the condition of the management, educators and infrastructure of public primary schools in Banten province based on the parameters of national education standards. The samples of this study consisted of 78 in many schools under studied. The standards that were achieved in the areas of management such as self-evaluation and its utilization for school development planning do not apply optimally. Also teacher educational qualifications and in-job-training, and infrastructure or facilities. The study recommended that those specific matters would be the main concern in future educational improvement in Banten province.

Page 2 of 26 | Total Record : 257