cover
Contact Name
Muhammad Putra Dinata Saragi
Contact Email
putradinatasaragi@uinsu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
annadwah@uinsu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
An Nadwah
ISSN : 18541477     EISSN : 26544393     DOI : 10.37064/nadwah
An-Nadwah Jurnal Dakwah dan Sosial Kemasyarakatan is an academic journal published twice annually (January-July) by Dakwah and Communication Faculty of UIN North Sumatera Medan . This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies on da’wah studies related to social and cultural context in Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 52 Documents
Eksistensi Bimbingan Konseling Dalam Pengembangan Dimensi Kemanusiaan Abdurrahman Abdurrahman
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.603 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7476

Abstract

Pemaknaan bimbingan konseling dilihat dari filsafat dan agama, pembahasannya difokuskan pada telaah tentang manusia sebagai makhluk utuh, dan bukan sebagai serpihan yang terlepas dari induknya. Manusia lahir dengan potensi fitrah yang menuntut pengembangan ke arah terbinanya manusia sehat dan sempurna. Karena itu Bimbingan Konseling lebih terfokus pada fungsi pengembangan dan pencegahan dari pada fungsi kurasi. Di sisi lain memang terdapat individu yang dalam perkembangannya kurang sejalan dengan fitrahnya.
Strategi Dakwah Dalam Mengantisipasi Krisis Aqidah Al Asy'ari Al Asy'ari
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.056 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7478

Abstract

Kondisi krisis sesungguhnya bukanlah muncul tanpa sebab atau adanya faktor-faktor yang mendorong tumbuh suburnya krisis dalam simpul batin seseorang yang disebut aqidah. Oleh sebab itu krisis aqidah dapat diantisipasi dengan berbagai upaya dakwah. Akan tetapi aqidah sebagai kondisi batin seseorang sudah pasti menemukan strategi khusus untuk mengantisipasi krisis akidah bagi individu muslim maupun kelompok
Dakwah Bi Al-Hal di Indonesia: Problem dan Solusi Muktarruddin Muktarruddin
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.067 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7479

Abstract

Dakwah bi al-hal dilakukan dengan perbuatan atau sering juga disebut dengan dakwah lewat aksi sosial. Ada juga yang menyebut dakwah bi al-hal dengan dakwah bi al-‘amal / tindakan nyata. Saat ini, khususnya di Indonesia, dakwah lewat aksi nyata sangat dibutuhkan melihat kondisi bangsa Indonesia yang masih tertinggal dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Dari sisi agama, tidak bisa dipungkiri bahwa para penyampai dakwah telah menyampaikan tugasnya mengajak umat ke jalan Allah. Akan tetapi, kebanyakan dakwah yang disampaikan para dai masih berupa perkataan (bi al-lisan). Sedikit sekali para dai yang memilih jalur dakwah bi al-hal; apakah dengan memberikan pendidikan gratis, kesehatan gratis, sampai kepada ceramah gratis. Padahal jika dilihat pola dakwah Rasulullah Saw. akan diketahui bahwa beliau adalah tokoh dakwah bi al-hal. Dakwahnya tidak sekedar lisan dan tulisan, tetapi dakwah bi al-hal. Beliau gemar memberi, mem-bantu, membangun fasilitas sehingga kekayaan keluarganya diper-untukkan untuk dakwah.
Konsep Manusia Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Muaz Tanjung
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.068 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7480

Abstract

Manusia merupakan satu hakekat yang mempunyai dua dimensi,yaitu dimensi material dan dimensi immaterial. Ungkapan al-Qur’anuntuk menunjukkan konsep manusia terdiri atas tiga kategori,yaitu: (1) al-insan, al-ins, dan al-nas, atau unas, (2) al-basyar dan (3)bany Adam.Meskipun ketiga kata tersebut menunjukkan pada maknamanusia, namun secara khusus memiliki penekanan pengertianyang berbeda. Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengansebaik-baiknya, dan memulai menciptakan manusia dari segumpaltanah, dan Dia ciptakan keturunannya dari jenis saripati berupaair yang hina, lalu Dia sempurnakan penciptaannya. Unsur jasadakan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetapdan bangkit kembali pada hari kiamat. Dia tersusun dari perpaduandua unsur; segenggam tanah bumi, dan ruh Allah, maka siapa yanghanya mengenal aspek tanahnya dan melalaikan aspek tiupanruh Allah, maka dia tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia.
Dakwah Via Jurnalistik Radio M. Yoze Rizal Saragih
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.132 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7481

Abstract

Tulisan ini menguraikan kelebihan media radio sebagai media dakwah karena siaran radio tidak mengenal ruang dan waktu serta jangkauan luas yang cenderung tidak terbatasi apapun. Menjadikan jurnalistik radio sebagai bagian dakwah penting karena pesan dakwah dapat disampaikan ke seluruh khalayak dengan hanya mendengar dengan tujuan untuk perbaikan dan pembangunan mental spiritual sebagaimana tujuan utama dakwah. Dakwah via jurnalistik radio ini tentu saja berkaitan dengan posisi radio yang sampai saat ini terus bertahan dan cenderung berkembang mengikuti segala perubahan yang terjadi, maka menjadikan jurnalistik radio sebagai media dakwah merupakan bagian dari aktualisasi dakwah dalam kehidupan kontemporer.
Pendekatan Epistemologis Tentang Agama Annaisaburi Annaisaburi
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.161 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7482

Abstract

Secara ontologis ilmu membatasi masalah yang dikajinya hanya pada masalah yang terdapat dalam ruang lingkup jangkauan pengalaman manusia. Jadi ilmu tidak mempermasalahkan tentang hari kamudian atau surga dan neraka yang jelas berada diluar pengalaman manusia. Karena hal inilah yang memisahkan daerah ilmu dan agama. Ilmu mempermasalahkan pula objek-objek yang berada di luar pengalaman manusia baik sebelum manusia itu berada di luar jangkauan seperti mengapa manusia diciptakan, maupun sesudah kematian manusia seperti apa yang terjadi setelah adanya kebangkitan. Perbedaan antara lingkup permasalahan yang dihadapinya juga menyebabkan perbedaan metode dalam memecahkan. Perbedaan ini harus diketahui dengan benar untuk dapat menempatkan ilmu dan agama dalam perspektif yang sesungguhnya. Tanpa mengetahui hal ini maka mudah sekali kita terjatuh kedalam kebingungan pada hal dengan menguasai hakikat ilmu dan agama secara baik, kedua pengatahuan ini justru akan bersifat saling melengkapi. Pada satu pihak agama akan memberi landasan moral bagi aksiologi keilmuan. Sedang di pihak lain ilmu akan memperdalam keyakinan beragama.
Etika Dalam Masyarakat Madani (Perspektif Dakwah Islam) Misrah Misrah
An Nadwah Vol 25, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.148 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i1.7484

Abstract

One of the values consisting in public model madani is ethics. Ethics is universal element in developing public madani, because ethics relate to attitude, habit, order, actions and morale having the character of correctness about goodness and badness.
Teologi Transpormatif Sebagai Esensi Ketauhidan dan Aplikasinya Dalam Kehidupan Hasnun Jauhari Ritonga
An Nadwah Vol 25, No 2 (2019): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.154 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i2.7488

Abstract

Supaya tidak terjadi ketimpangan sosial, maka sangat dibutuhkan transformasi nilai-nilai Islam yaitu melakukan proses pemberdayaan dan pembebasan umat terutama pada kaum dhu’afa dari berbagai bentuk eksploitasi baik pada level individual maupun struktural. Dengan kata lain, mereka yang benar-benar bertauhid, seyogyanyalah selalu peka dan terpanggil kesadarannya untuk memerdekakan, mem-bebaskan, dan memberdayakan umat manusia dari segala macam eksploitasi yang membuat kehidupan ini menjadi nista, sekaligus jangan sampai terjangkiti penyakit yang menghancurkan hakikat kemanusiaan ini
Mengatasi Pecandu Narkoba (Pendekatan Psikologi Dakwah) Rubino Rubino
An Nadwah Vol 25, No 2 (2019): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.584 KB) | DOI: 10.37064/nadwah.v25i2.7491

Abstract

Narkotika dan Obat-obat terlarang yang disingkat Narkoba atau dengan istilah lain disebut NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif) merupakan zat- zat yang apabila dipergunakan secara tidak benar maka sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Orang yang mengalami kecanduan narkoba, bukan saja membahayakan kesehatan jasmaninya tetapi juga kesehatan rohaninya bahkan akan dapat meng-hancurkan kesehatan sosial. Oleh karena itu, dengan begitu besarnya dampak negatif dari kecanduan narkoba ini, maka tentunya harus senantiasa diupayakan solusi untuk mengatasinya agar bagi para pecandu narkoba dapat menghentikan perbuatannya dan bagi mereka yang belum terkena dapat terhindar dari dampak negatif narkoba tersebut, dan salah satu solusi untuk mengatasi pencandu narkoba tersebut yaitu melalui pendekatan Psikologi Dakwah.
Perspektif Baru Penulisan Sejarh Islam M Yakub
An Nadwah Vol 25, No 2 (2019): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/nadwah.v25i2.7492

Abstract

Sejarah Islam selama 14 abad merupakan sejarah yang berpandangan dari“center”.Dalam arti sejarah Islam bukan merupakan sejarah totalitas, masih merupakan sejarah partikular. Sebab, seperti dikatakan Richard W. Bulliet, sebagaimana dikutip oleh Azyumardi Azra, sejarah Islam selama 14 abad adalah cerita tentang Nabi Muhammad dan penguasa-penguasa Muslim di kawasan Arab. Pandangan dari “center” tersebut menggambarkan sejarah Islam sebagai pertumbuhan darinukleustunggal, yang kemudian menyebar dan menyatu dalam institusi yang diberi label “kekhalifahan”. Penglihatan sejarah Islam dari center merupakan ciri historiografi yang mendominasi buku-buku sejarah selama ini. Model ini kemudian dikritik oleh intelektual kontemporer sebagai tidak sesuai lagi dan tidak proporsional mengingat umat Islam Arab hanya berjumlah sekitar 13 persen dari populasi umat Islam di dunia. Selain pandangan dari“center”itu, adalah pandangan dari“periphery”, yakni yang mengkaji sejarah Islam yang ada di kawasan non Arab, dan menyangkut penyebaran Islam di wilayah ini, oleh para ulama. Meski kajian sejarah model ini sangat muda sekali dibandingkan dengan model kajian sejarah yang pertama (kajian model “center”). Hal ini terjadi karena para penulis sejarah Islam tidak lagi didominasi oleh orang-orang Arab sendiri, tetapi oleh para sarjana dari berbagai negara Islam