cover
Contact Name
Alvi Nur Yudistira
Contact Email
maz.wie@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi@jppik.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
ISSN : 19786514     EISSN : 26848651     DOI : -
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan kelautan menerima artikel yang memuat hasil penelitian dalam bidang perikanan dalam arti luas. Topik yang dapat dipublikasikan melalui jurnal ini antara lain : penyuluhan perikanan; pemberdayaan masyarakat perikanan; konservasi dan sumberdaya perikanan; sosial dan ekonomi perikanan; budidaya perikanan; pengolahan ikan; pemanfaatan sumberdaya perikanan; penangkapan ikan.
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
Kompetensi Penyuluh, Motivasi dan Produktivitas Kerja Penyuluh Kamsiah Kamsiah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i2.80

Abstract

Penelitian in berjudul Kompetensi Penyuluh, Motivasi dan Produktivitas Kerja Penyuluh telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Data yang terkait dengan kompetensi penyuluh didapatkan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh, hubungan antara motivasi kerja penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh, dan hubungan antara kompetensi penyuluhdan motivasi kerja secara bersama-sama dengan produktivitas kerja penyuluh. hasil penelitian menunjukkan. terdapat hubungan positif antara kompetensi penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh, terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja penyuluh, TERDAPAT hubungan positif antara kompetensi penyuluh dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan produktivitas kerja penyuluh.
Optimalisasi Penyediaan Bibit Rumput Laut Kotonii (Kappaphycus alvarezii) Hasil Kultur Jaringan Nico Runtuboy; Slamet Abadi
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v12i1.96

Abstract

Keberhasilan penyediaan bibit rumput laut kotonii (Kappaphycus alvarezii) melalui kultur jaringan, perlu ditindaklanjuti dengan penyebaran bibit rumput laut hasil F1 secara masif dan meluas. Karenanya perlu dilakukan penelitian untuk melihat potensi pengembangan lanjutan bibit rumput laut hsil kultur jaringan ini. Penelitian dilakukan selama empat minggu, yaitu masa umur bibit terbaik; dengan menggunakan berat awal bibit yang sama yaitu 75 gram pada berbagai kedalaman perairan efektif penetrasi sinar matahari. Parameter yang diamati meliputi, laju pertumbuhan harian, dan sintasan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada kedalaman efektif penetrasi sinar matahari permukaan tercatat presentasi laju pertumbuhan harian terbaik, yaitu 7,77-10,85%. Semakin kecil penetrasi sinar matahari pada media pertumbuhan bibit, semakin kecil presentasi laju pertumbuhan harian. Sedangkan tingkat kelulusan hidup, tidak memperlihatkan perbedaan, sejauh masih terdapat penetrasi sinar matahari; nilai tingkat kelulusan hidup sama yaitu 100%. Hal ini berarti optimalisasi penyediaan bibit F1 dari hasi kultur jaringan rumput laut katonii, dapat dilakukan secara masif.
Pengaruh Luasan Lahan Usaha Pendederan Ikan Bawal (Colossoma macropumum) Terhadap Pendapatan yang Disetarakan dengan Upah Minimum Regional (Umr) di Bogor Paidi Paidi; Azam Bachur Zaidy
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v4i1.16

Abstract

Permintaan ikan bawal konsumsi menunjukan kecenderungan meningkat. Hal ini membawa dampak yang baik pembudidaya pembesaran. Disisi lain sekuen pembesaran harus didukung dengan jumlah benih yang cukup dan berkualitas.Dilihat dari segi bisnis, suatu usaha akan berkembang baik apabila dapat mengasilkan keuntungan yang tinggi sehingga pendapatan pembudidaya meningkat. Daerah Bogor merupakan daerah yang cukup dinamis terhadap perkembangan budidaya perikanan air tawar.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kisaran luas lahan pendederan ikan bawal yang ideal bagi pembudidaya dan memperoleh gambaran kelayakan usaha terhadap modal yang dimanfaatkan. Prosedur penelitian di mulai dari pengadaan saprodi. Tiap bacth/ ulangan pada kelompok penelitian penelitian dilakukan kegiatan meliputi ; pengolahan persiapan lahan, penebaran larva, pemeliharaan dan pemanenan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan tiga perlakuan, pada luasan yang berbeda( 500m², 100 m2 dan 1500 m².) Data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan adalah biaya tetap, biaya variabel, pendapatan total, dan informasi upah minimum regional Bogor. Metode analisis yang di lakukan adalah, laba/rugi, R/C ratio, BEP produk,BEP harga, dan pay back period.
Penentuan Umur Simpan Bakso Warna Ikan Lele (Clarias sp) Tatty Yuniarti; Alvi Nur Yudistira; Sujono Sujono
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v6i1.32

Abstract

Penentuan umur simpan suatu produk makanan adalah penting diketahui untuk keamanan pangan konsumen. Bakso warna warni ikan lele yang diteliti adalah bakso warna merah dengan penambahan angkak. Bakso tersebut sebagai salah satu produk olahan ikan belum diketahui umur simpannya, sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian bertujuan untuk penentukan umur simpan dari bakso warna ikan lele (Clarias Sp.). Penelitian menggunakan metoda percepatan Arrhenius. Dari hasil penelitian, atribut bau berupa ketengikan adalah atribut yang paling cepat mengalami perubahan dengan konsentrasi TBA sebesar 0,123 mg malanoaldehid/kg sampel. Umur simpan bakso warna merah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Ts = 6x1,2333ᵟT/10. Bakso warna yang dikemas menggunakan plastik LDPE adalah 11,5 hari pada suhu 5 oC dengan metoda penentuan umur simpan Model Arrhenius.
Pengaruh Pengkayaan Nutrisi pada Cacing Sutera (Tubifex spp) sebagai Pakan Larva Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Terhadap Laju Pertumbuhan Sujono Sujono; Edward Danakusumah; Dwi Ernaningsih
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v8i1.48

Abstract

  Perlakuan dalam pembenihan ikan patin sudah banyak dilakukan oleh para pembenih tetapi sampai saat ini masih banyak kendala yang dihadapi hal ini disebabkan pada waktu pemberian pakan cacing sutera (Tubifex sp) pada stadia larva sampai saat ini masih banyak mengalami permasalahan dengan pertumbuhan yang lambat. Hal ini diperkirakan kurangnya nilai nutrisi pada pakan yang diberikan,dengan pertimbangan ini maka perlu adanya suatu kajian cara lain untuk mengatasi masalah ini yang diantaranya penggunaan kuning telur ayam sebagai alternatif penambahan nutrisi pada cacing sutera sebagai pakan, dengan cara cacing sutra dipuasakan terlebih dahulu lalu diberikan kuning telur ayam kampung yang telah direbus sebagai makanan bagi cacing sutera. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengkayaan nutrisi pada cacing sutera sebagai pakan larva ikan patin terhadap laju pertumbuhan. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai sumber informasi atau acuan kepada pembudidaya khususnya usaha pembenihan ikan patin, dan alternatif teknologi yang dapat diterapkan. Pengkayaan nutrisi pada cacing sutera dengan kuning telur ayam kampung dapat memberikan dampak yang baik pada laju pertumbuhan. Hal ini terlihat dari perlakuan E (8 jam pengkayaan nutrisi cacing sutera) dengan pertambahan bobot rata-rata 1.76 ± 0.09 gram dan pertambahan panjang pada perlakuan E (8 jam pengkayaan nutrisi cacing sutera) dengan pertambahan panjang rata-rata 2.35 ± 0.13 cm dibandingkan dengan perlakuan A (control) 0.96 ± 0.16 gram dan pertambahan panjang 2.0±0.07 cm.
Kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor Noor Piito Sari Nio Lita; Azam Bachur Zaidy
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v10i3.75

Abstract

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya dalam melaksanakan tugasnya, dan untuk menganalisis faktor yang terkait dengan kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya Penelitian menggunakan metode pendekatan deskriptif. Metode Pendekatan dekskriptif yang digunakan bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan analisis Regresi berganda. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor secara keseluruhan berada dalam kategori relatif baik. Hal ini disebabkan tingginya beberapa aspek kinerja, yaitu: kegiatan penyuluhan, pelaporan dan menyampaikan informasi teknologi. Faktor karakteristik internal Penyuluh Perikanan Swadaya yang mempengaruhi kinerja adalah: tingkat pendidikan formal dan pengalaman usaha, sementara yang tidak mempengaruhi adalah usia dan motivasi. Faktor karakteristik eksternal Penyuluh Perikanan Swadaya yang mempengaruhi kinerja adalah: pemanfaatan sarana dan prasarana, serta dukungan biaya, yang tidak mempengaruhi adalah penghargaan dan jarak tempat tinggal/keterjangkauan. Faktor kompetensi yang berpengaruh terhadap kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya adalah kemampuan penguasaan teknologi dan kemampuan bekerjasama, sedangkan pengelolaan program dan kegiatan penyuluhan, serta kemampuan komunikasi tidak mempengaruhi.
Partisipasi Pembudidaya Ikan dalam Kegiatan Penyuluhan Perikanan di Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Irma Yuliana; Muhammad Syafril; Mohamad Ma’ruf
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v11i3.91

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengukur jumlah pendapatan petani ikan. 2) Mengukur tingkat partisipasi petani ikan dalam kegiatan penyuluhan. 3) Menentukan hubungan antara faktor internal dan eksternal terhadap tingkat partisipasi, 4) Mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi tingkat partisipasi petani ikan. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan empat metode yaitu analisis pendapatan, analisis tingkat partisipasi, analisis korelasi rank spearman dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pendapatan petani ikan sekitar Rp 86.142,86-Rp 7.030.753,97 /responden/bulan dengan rata-rata sebesar Rp 1.646.550,60, 2) tingkat partisipasi dalam kegiatan penyuluhan perikanan adalah tingkat sedang (57,50%). 3) Hubungan antara faktor internal dan eksternal terhadap tingkat partisipasi dalam kegiatan penyuluhan perikanan adalah: a) faktor internal (pendapatan, jumlah tanggungan dan aktivitas kelompok) dan faktor eksternal (hubungan dengan konsultan perikanan, hubungan dengan pedagang, ketersediaan pasar informasi dan ketersediaan sains dan teknologi budidaya) memiliki korelasi yang signifikan dengan tingkat partisipasi dalam tahap perencanaan kegiatan penyuluhan, b) faktor internal (jumlah tanggungan dan aktivitas kelompok) dan faktor eksternal (hubungan dengan konselor perikanan, hubungan dengan pedagang, ketersediaan informasi pasar dan ketersediaan sains dan teknologi budidaya) memiliki korelasi yang signifikan tingkat partisipasi pada tahap implementasi, pemanfaatan fase manfaat dan tahap evaluasi. 4) Secara bersamaan, faktor internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi kegiatan penyuluhan perikanan, sementara hanya faktor eksternal yang mempengaruhinya.
Inisiasi Ekowisata Waduk Jatigede di Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat Widiya Asti
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v12i3.107

Abstract

Inisiasi ekowisata merupakan suatu langkah awal dalam pemanfaatan Waduk Jatigede sebagai lokasi wisata berbasis alam. Waduk Jatigede khususnya di Wilayah Kecamatan Wado dijadikan sebagai zona konservasi yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai lokasi ekowisata. Ekowisata Waduk Jatigede tentunya akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat setempat. Tujuan dari kegiatan  ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat Kecamatan Wado mengenai pengelolaan sumberdaya perairan. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode diskusi atau Focus Group Discussion (FGD) dengan sasaran berbagai pihak pemangku kepentingan di Kecamatan Wado. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu berdasarkan skala Likert serta analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif. Hasil dari kegiatan inisisasi ekowisata Waduk Jatigede adanya peningkatan pada aspek pengetahuan sebesar 107,0% dan aspek sikap tercatat memperoleh nilai 662 terhadap nilai tertinggi 750 yang menunjukkan bahwa wacana inisiasi terwujudnya kegiatan ekowisata di Waduk Jatigede memperoleh respon yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil kegiatan ini masyarakat telah siap apabila  pemerintah daerah telah menetapkan kebijakan tentang pengembangan wisata di Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang, serta adanya saran-saran dalam pengelolaan Waduk Jatigede kepada Aparat Desa.
Faktor Penentu Keberhasilan Pemberdayaan Generasi Muda Pesisir Azam Bachur Zaidy
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v3i2.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor penentu yang mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan generasi muda pesisir. Dalam penelitian digunakan metode survey terhadap peserta program regenerasi nelayan di 7 kabupaten pesisir. Parameter yang diukur adalah keragaan peserta, kinerja usaha, kinerja BLM, kinerja pendampingan, kinerja mengatasi masalah dan kinerja kepeloporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komponen yang paling berpengaruh terhadap parameter keragaan peserta adalah pekerjaan awal peserta, parameter kinerja usaha adalah komponen pembangian tugas dalam kelompok, parameter kinerja BLM adalah komponen jumlah modal awal, parameter kinerja pendampingan adalah komponen status pendamping, parameter kinerja keberlanjutan usaha adalah komponen tingkat keuntungan, parameter kinerja mengatasi masalah adalah komponen kendala teknis dan parameter kinerja kepeloporan adalah komponen pemasaran hasil produksi.
Pengaruh Pemberian Pasta Ikan Belut Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Pada Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Yenni Nuraini; Ade Sunaryo
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v5i1.27

Abstract

Phase larva adalah phase yang kritis dan rentan terhadap kematian yang disebakan oleh ketersediaan pakan dan faktor media pemeliharaannya. Pada tingkat larva, lele dumbo perlu diberikan pakan yang mudah dicerna sehingga pakan yang diberikanan dapat dicerna dengan baik. Dalam penelitian ini dipelihara larva ikan lele dumbo sebanyak 900 ekor di dalam 9 buah hapa yang berukuran 60cm x 40cm x 40cm yang ditempatkan di tengah kolam plastik trepal ukuran 4m x 3m x 0,5 m plastik dengan kedalaman air 20 cm. Pergantian air dilakukan setiap 7 hari sekali sebanyak 20% volume air pemeliharaannya. Lama waktu uji pemeliharaan larva benih lele dumbo ini selama 21 hari, oksigen berasal dari hasil difusi melalui pemasangan pompa aerasi . Larva yang dipelihara diberi pakan yang berbeda berupa larva Daphnia sp yang terlebih dahulu disaring dengan saringan halus , cacing tubifex diberikan dalam bentuk segar dan pasta ikan belut yang dibentuk bulat dengan diameter 5mm dengan frekuensi pemberian 3 kali/hari secara adlibitum. Hasil perhitungan ANOVA pada akhir penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan harian dan kelulushidupan atau sintasan menghasilkan F hitung > F table 0,01 yang berarti bahwa pemberian pakan jenis ekstrak ikan belut memberikan perbedaan yang sangat nyata pada laju pertumbuhan harian (SGR) sintasan (SR) larva ikan lele dumbo, sintasan tertinggi dicapai pada perlakuan P2 (88,34%) dengan pakan pasta ikan belut jika dibandingkan pada perlakuan pakan Daphnia P1(68,75%) dan cacing tubifex sebagai kontrol P3(72,50%).

Page 3 of 20 | Total Record : 198