cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Authentic Research on Mathematics Eduacation (JARME)
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : -     EISSN : 26557762     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) ISSN: 2655-7762 (online) diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi.
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Liza Adiati; Ipah Muzdalipah; Ratna Rustina
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.622

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik antara yang menggunakan model Discovery Learning dengan yang menggunakan model Problem Based Learning ditinjau dari gaya belajar visual, (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik antara yang menggunakan model Discovery Learning dengan yang menggunakan model Problem Based Learning ditinjau dari gaya belajar auditorial, dan (3). Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik antara yang menggunakan model Discovery Learning dengan yang menggunakan model Problem Based Learning ditinjau dari gaya belajar kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data berupa tes kemampuan koneksi matematik dan angket gaya belajar yang diberikan kepada peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Mangunreja KabupatenTasikmalaya, sampel yang terpilih yaitu kelas VIII-E sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model Discovery Learning dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol dengan model Problem Based Learning. Data dianalisis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan α=1%. Dengan simpulan sebagai berikut: (1) Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik yang menggunakan model Discovery Learning lebih baik daripada yang menggunakan modelProblem Based Learning ditinjau dari gaya belajar visual. (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik yang menggunakan model Discovery Learning lebih baik daripada yangmenggunakan model Problem Based Learning ditinjau dari gaya belajar auditorial, dan (3). Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik yang menggunakan model Discovery Learning lebih baik daripada yang menggunakan model Problem Based Learning ditinjau dari gayabelajar kinestetik.
ANALISIS KEMAMPUAN SINTESIS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI SELF ESTEEM Hanna Siti Nurhasanah; Edi Hidayat; Eva Mulyani
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan sintesis matematis peserta didik dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari self esteem, kemampuan sintesis matematis peserta didik dilihat dari setiap indikator serta self esteem peserta didik dilihat dari setiap indikator. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melaksanakan tes kemampuan sintesis matematis dan menyebarkan angket self esteem.Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan sintesis matematis peserta didik dan angket self esteem. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Ciamis yang terdiri dari 8 kelas. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling kelas VIII F dengan jumlah peserta didik 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh simpulan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan sintesis matematis peserta didik dengan menggunakan model PBL ditinjau dari self esteem. Ketercapaian peserta didik pada indikator kemampuan sintesis menghubungakan objek-objek yang memiliki sifat samakedalam satu klasifikasi untuk menyelesaikan persoalan matematis 82,5%, indikator merancang dan menggabungkan fakta-fakta yang ada untuk menyelesaikan sebuah kasus 74,25%, indikator menemukan hubungan 33,25%, indikator menyusun pembuktian 25,75% dan indikator menyimpulkan 18,25%. Kriteria indikator self esteem menunjukkan rasa percaya diri terhadap kemampuannya pada pelajaran matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan keyakinan bahwa dirinya mampu menyelesaikan permasalahan matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan kesadaran akan kekuatan dan kelemehan dirinya dalam belajar matematika termasuk kriteria sedang. Indikator menghargai diri sendiri ketika berhasil dalampelajaran matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan rasa percaya diri bahwa dirinya bermanfaat untuk teman dan keluarganya dalam belajar matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan rasa percaya diri bahwa dirinya bermanfaat untuk teman dan keluarganya dalam belajar matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan kesungguhan dalam memecahkan masalah matematika termasuk kriteria baik. Pada indikator menunjukkan kemauan dalam belajar matematika karena keinginan sendiri termasuk kriteria sedang.
STUDI ETNOMATEMATIKA: MENGUNGKAP GAGASAN DAN POLA GEOMETRIS PADA KERAJINAN ANYAMAN MENDONG DI MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Asep Gilang Resfaty; Ipah Muzdalipah; Edi Hidayat
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengungkap gagasan geometris pada kerajinan anyaman mendong, (2) mengungkap pola geometris pada kerajinan anyaman mendong di Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan yaitu Metode Etnografi penelitian mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami dalam suatu budaya atau kelompok sosial. Sumber data penelitian adalah satu orang pengrajin dan satu orang kasepuhan. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan catatan lapangan. Terdapat Etnomatematika seperti (1) gagasan geometris berbentuk segitiga, lingkaran, dan persegi (2) pola geometri yang terbentuk berupa pola bilangan berulang 1,2,3,4,3,2,1 – 1,2,3,4,1,2,3,4 dengan hanian 1-3-2-4-2-3-1-4-2-3-1- 3-2-4. Kemudian dari setiap setiap motif anyaman mendong mempunyai gaasan geometris tersendiri.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR PESERTA DIDIK Ikke Siti Muflihah; Nani Ratnaningsih; Vepi Apiati
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.628

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis ditinjau dari gaya berpikir peserta didik dalam mengerjakan soal pada materi bangun ruang sisi datar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknikpengumpulan data yang digunakan dengan melaksanakan tes gaya berpikir dan tes kemampuan koneksi matematis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes gaya berpikir yang dirancang oleh Park John Lee Tellier dan instrumen tes kemampuan koneksi matematis. Penelitian dilaksanakan di VIII A MTs Negeri 6 Ciamis, dengan 8 orang peserta didik yaitu dua peserta didik dari masing-masing gaya berpikir secara purposive sampling berdasarkan jawaban peserta didik yang paling benar dan dapat memberikan informasi secara lisan mengenai hasil pekerjaannya. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap yang meliputi reduksi data, pengujian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan gaya berpikir sekuensial konkret dan acak konkret memenuhi indikatormengenali dan menggunakan hubungan di antara ide-ide matematika, memahami bagaimana ide matematika saling berhubungan dan saling membangun untuk menghasilkan keseluruhan yang koheren, serta mengenali dan menerapkan matematika dalam konteks di luar matematika. Sedangkan peserta didik dengan gaya berpikir sekuensial abstrak hanya memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan di antara ide-ide matematika, serta mengenali dan menerapkan matematika dalam konteks di luar matematika. Peserta didik dengan gaya berpikir acak abstrak hanya memenuhi indikator mengenali dan menggunakan hubungan di antara ide-ide matematika, serta memahami bagaimana ide matematika saling berhubungan dansaling membangun untuk menghasilkan keutuhan yang koheren.
PROSES BERPIKIR KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Dilla Dalilah Fitri; AA Gde Somatanaya; Siska Ryane Muslimin
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.624

Abstract

The aim of this research is to know the junior high school students’ thinking process of mathematical connections and the students’ error in problem solving with the two-dimensional solid material (cube and rectangular prisms). The research method was descriptive qualitativemethod. The instruments used in this research were a test of mathematical connections ability and an interview guidance. The qualitative data analysis used data reduction, data display, anddrawing conclusions and verification. The conclusions gained from this research are (1) students’ thinking process with high and middle ability in solving the problem about mathematical connections in daily life along with the connections between mathematical ideas have passed thestep of complete thinking process such as constructing meanings, constructing opinions, and drawing conclusions/making decisions. However, there are only students with high and middle ability who can complete the step of thinking process in solving problems about the connections between the mathematical topics and other studies while students with low ability cannot pass the complete step of thinking process; they can only construct the meanings, (2) the students’ errorin problems solving occur in making mathematical model; they do not write down the mathematical model and incompletely write the variable examples used in making the model, and also in solving mathematical model, particularly in substituting the value of perhitungan processand writing the wrong answers in the end of the question of the test.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK DITINJAU DARI CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) TEST DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING Inke Danike; Ebih AR Arhasy; Siska Ryane Muslim
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.629

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan dasar untuk berpikir tingkat tinggi lainnya. Untuk melatih kemampuan berpikir kritis dilakukan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. Kemampuan berpikir kritis matematik peserta didik ditinjau dari Certainty of Response Index(CRI) Test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematik peserta didik yang termasuk kategori tidak paham, miskonsepsi, dan paham. Metode yang digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen tes yang digunakan yaitu teskemampuan berpikir kritis dan CRI test, untuk non-tes berupa wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitian 4 orang subjek peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Tasikmalaya yang dianggap mewakili masing-masing kategorinya. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang termasuk kategori tidak paham tidak memenuhi seluruh indikator kemampuan berpikir kritis matematik. Peserta didik yang termasuk kategori tidak paham (lucky guess) memenuhi seluruh indikator kemampuan berpikir kritis matematik, hal ini disebabkan keraguan subjek dengan jawabannya. Peserta didik yang termasuk kategori miskonsepsi, tidak memenuhi seluruh indikator kemampuan berpikir kritis pada materi sukubanyak, tetapi skor CRI test nya tinggi. Peserta didik yang termasuk kategori paham mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan berpikir kritis matematik, dan yakin dengan jawabannya dan skor CRI test nya tinggi.
PROSES BERPIKIR PESERTA DIDIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR VAN HIELE Eka Nur Zakiyah Rinaldi; Supratman Supratman; Redi Hermanto
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses berpikir menurut level berpikir Van Hiele dan (2) kemampuan spasial berdasarkan level berpikir Van Hiele. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis think aloud method. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri dibantu dengan tes level berpikir Van Hiele dan tes kemampuan spasial. Sumber data terdiri dari: (1) tempat yaitu SMAN 1 Tasikmalaya, (2) pelaku yaitu 5 orang peserta didik kelas X yang diperoleh dengan purposive sampling, dan (3) aktivitas yaitu segala kegiatan pada saat pengerjaan instrumen tes dan berlangsungnya wawancara. Teknikanalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) deskripsi proses berpikir menurut level berpikir Van Hiele yaitu: (a) peserta didik level 0 cenderung mengenal bentuk-bentuk geometri dari karakteristik visual yang tampak, (b) peserta didik level 1 menggunakan sifat dari bangun geometri untuk mendefinisikan secara lisan suatu bangun geometri walupun tidak lengkap, (c) peserta didik level 2 mengetahui dan memahami hubungan antar beberapa bangun geometri dengan benar, (d) peserta didik level 3 mengetahui beberapa hukum matematika seperti teorema walaupun belum paham mengapa sesuatu dijadikanteorema, dan (2) kemampuan spasial berdasarkan level berpikir Van Hiele yaitu: (a) peserta didik level 0 memiliki rotasi dan visualisasi spasial yang belum optimal, (b) peserta didik level 1 memiliki persepsi, rotasi, dan visualisasi spasial, (c) peserta didik level 2 memiliki persepsi dan rotasi spasial, dan (d) peserta didik level 3 memiliki persepsi dan rotasi spasial.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN STRATEGI REACT Asri Ratu Mugita; Dedi Nurjamil; Ratna Rustina
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematis peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan strategi REACT lebih baik daripada tanpa strategi REACT. Selain itu, tujuan penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana kemampuan koneksi dan komunikasi matematis peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan strategi REACT. Metode penelitian yang digunakan yaitumetode eksperimen dengan populasi seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 2 Tasikmalaya tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak dua kelas yaitu eksperimen dan kontrol, dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) peningkatan kemampan koneksi matematis peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan strategi REACT lebih baik daripada peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning tanpa strategi REACT; (2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan strategi REACT lebih baik daripada peserta didik yang menggunakan model Problem BasedLearning tanpa strategi REACT; (3) kemampuan koneksi matematis peserta didik yang menggunakan model PBL dengan strategi REACT berada pada kategori baik dengan nilai persentase secara keseluruhan (total) sebesar 79,61%; dan (4) kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang menggunakan model PBL dengan strategi REACT berada pada kategori sangat baik dengan nilai persentase secara keseluruhan (total) sebesar 87,23%.
ANALISIS KEMAMPUAN VISUAL THINKING DALAM MENYELESAIKAN DOMAIN SOAL PISA Evi Sundari; Mega Nur Prabawati
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i2.785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan Visual Thinking dalam menyelesaikan soal PISA. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Cihaurbeuti Ciamis dengan subjek penelitian berjumlah 3 siswa dari 33 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu soal PISA yang memuat 4 komponen indikator kemampuan visual thinking, yaitu: (1) Looking, (2) Seeing, (3) Imagining, dan (4) Showing and Telling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes soal kemampuan visual thinking, dan wawancara. Hasil penelitian adalah adalah: (a) Siswa kelompok kategori tinggi, sangat baik pada indikator 1, 3, 4, dan baik pada indikator 2. (b) Siswa kelompok kategori sedang, sangat baik pada indikator 3 4, baik pada indikator 1 dan cukup pada indikator 2. (c) Siswa kelompok kategori rendah, sangat baik pada indikator 4 dan cukup pada indikator 1, 2, 3. 
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP SELF CONCEPT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS Akhmad Marium; Heni Puji Astuti; Yayah Umayah
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i2.796

Abstract

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pengajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang Real bagi siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran yang diterapkan pada kelas VII A  SMP Negeri 3 Ciruas  sebagai sampel yang dijadikan sebagai kelas eksperimen telah menunjukkan adanya peningkatan sikap siswa dalam hal inisikapnya adalah self concept. Pembelajaran yang dilaksanakan baik di kelas maupun di luar kelas akan bisa berjalan jika adanya siswa yang memiliki kreatifitas tinggi tentunya dalam berpikir. Salah satu penunjang adanya pola pikir siswa yang kreatif yaitu dengan adanya penerapan model pembelajaran yang digunakan seperti pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) tersebut yang berfungsi untuk Meningkatkan Self Concept ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran.