cover
Contact Name
agus wahyudi
Contact Email
aguswahyudi@unusa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jic@unusa.ac.id
Editorial Address
UNUSA Kampus B Jalan Jemursari No 51-57 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Islamic Civilization
ISSN : 26571021     EISSN : 26571013     DOI : https://doi.org/10.33086/jic
Journal of Islamic Civilization (JIC) dikelola oleh Pusat Pengembangan Masyarakat dan Peradaban Islam (PPMPI-UNUSA), dan diterbitkan oleh Unusa Press dengan nomor ISSN : 2567-1021 dan e-ISSN : 2567-1013. Fokus JIC adalah terkait dengan studi tentang masyarakat Islam yang terdiri dari studi Budaya dan peradaban Islam, Tasawuf dan Teologi, Politik, Ekonomi Islam, Yurisprudensi, Pendidikan Islam, dan multidisiplin ilmu lain yang terkait dengan studi masyarakat Islam. JIC mengundang peneliti, akademisi, dan praktisi untuk menulis artikel dan mengirimkannya ke dewan redaksi JIC yang akan terbit pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 73 Documents
Prosperity Through Sexuality: A study of Outdoor Sexual intercourse as a Ritual in Kemukus Mountain Sragen Central Java Wahyudi, Agus
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i01

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana para pelaku menafsirkan pelaksanaan execution Ngalap Berkah ’dalam melakukan hubungan seksual ritual di Gunung Kemungkus, serta apa yang mereka harapkan dari ritual tersebut. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Teori interaksi simbolik dari poros utama ke Helbert Blummer dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku 'Ngalap Berkah' mengetahui adanya hubungan seksual selama ritual. Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan hubungan seksual ini, keinginan mereka dapat dengan mudah tercapai. Hasil yang diperoleh setelah melakukan ritual 'Ngalap Berkah' dapat berupa bisnis atau bekerja lebih lancar, meskipun di sisi lain ada juga yang belum mendapatkan hasil dari ritual tersebut.
Al-qur`an dan Relasi Umat Beragama; Prinsip Dasar Harmoni Antar Umat Beragama Perspektif Al-qur’an Dzulfikar, Ahmad; Romdloni, Muhammad Afwan
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i01

Abstract

Al-Qur`an dan Relasi Umat Beragama Membangun Relasi Harmonis Antarumat Beragama. Berangkat dari perbedaan penafsiran Al-Qur’an terkait bagaimana Al-Qur’an menyikapi relasi umat beragama, maka tulisan ini menyajikan bukti-bukti historis bagaimana Al-Qur’an menyikapi relasi umat beragama. Dengan metode penelitian sejarah, maka runtutan waktu menjadi penting untuk melihat bagaimana Al-Qur’an menyikapi relasi tersebut. Selain itu, secara tematik diketengahkan pula sikap-sikap yang bagaimanakah, menurut perspektif Al-Qur’an, dalam membangun relasi umat beragama. Dari paparan tulisan dapat disimpulkan dalam sejarah relasi umat beragama, Al-Qur’an mengedapankan sisi toleransi yang sangat besar. Akan tetapi, itu bukan berarti Al-Qur’an mendiamkan setiap kezaliman dan pengkhianatan. Al-Qur’an justru subur dengan seruan terhadap nilai-nilai universal: keadilan, kesetaraan, persaudaraan dan dialog. Nilai-nilai iniah yang seharusnya dipupuk dan dikembangkan dalam rangka membina relasi umat beragama yang lebih harmonis.
Perilaku Pemilih Menjelang Pemilu 2019 Fauzi, Agus Machfud
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i01

Abstract

Perilaku pemilih menjadi daya tarik tersendiri dalam proses kontestasi perpolitikan nasional 2019.  Pada awal perjalanan perpolitikan di Indonesia ia menjadi rebutan berbagai Ideologi yang diperbolehkan menjadi peserta Pemilu pada tahun 1955. Tarik menarik antara partai politik membuat pemilih merespon dan menyikapi tersebut. pada Orde Lama pemilih bebas menentukan pilihan sesuai dengan orientasi politik yang didianut. Bergeser ke Orde Baru pemillih terbatasi pilihannya karena yang diperbolehkan hidup hanya dua partai politik dan golongan karya. Hadirnya Orde Reformasi membuka kembali pilihan warga yang membuat perilaku pemilih mengikuti perubahan zaman. Menyongsong Pemilu 2019 perilaku pemilih lebih menarik lagi diperbincangkan sebab dinamika menyertai.    
Bahasa Inggris Effendi, Yusli
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i01

Abstract

In contemporary global politics, apparently Islam has become synonymous with conflict, instability, and violence. These negative labels in minds of many people reinforce the perception that Islam remain not to correlate with, even hinder, the quest for world’s peace, security, and human development, the sixteenth goal of SDGs.  This paper aims to explore how Islam explains and understand human security by discussing Islamic values particularly on the concepts of societal security and sustainable development based on Indonesian Islamic society experience with special reference to Malang city. Reassessing how Islam serves as ideational factor for protecting people, this paper is an effort of enriching human security by incorporating religious paradigm, in particular Indonesian Islam, as an alternative paradigm in developing better understanding of the subject and development discourse.    
The Worldview Of Social Harmony Bulding In The Pluralisme A Phenomenology Study in Balun Village, Turi District, Lamongan Regency Widayati, Elvi
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i01

Abstract

This phenomenon is interesting because in the midst of religious differences they can build a peaceful and harmonious socio-cultural life system. While in other areas differences in religion or belief become the legitimacy or trigger of conflicts and violence between groups in society. The impact of religious conflict or violence is the occurrence of inequality, insecurity, especially for minority groups, which in turn will affect national integration and unity. From this phenomenon, it is interesting to study how Balun people can process differences in religion, so they can foster and build a culture of tolerance in society. This study aims to uncover the paradigm, factors and models or forms of tolerance in Balun Village, Turi Subdistrict, Lamongan Regency, using research methods with qualitative approaches to informant units, namely Christian (Hindu) and Muslim (figures) and Balun Village Devices. Data collection methods using the method of observation (observation), in-depth interviews (depth interviews) with the Snowball model and literature review and FGD (Focus Group Discusion). Analysis of data using multidisciplinary science, meaning that depends on the data obtained, if the data obtained by religious data analysis uses religious studies and so on. The results of the study, the first Balun community paradigm in understanding its religious teachings (Islam, Hinduism, Christianity) is a substantive inclusive paradigm. Second, the factors underlying the culture of tolerance in Balun are the factors that are understanding of the religious teachings that are substantive-inclusive, pluralist political policies, tolerant socio-cultural traditions, maintained interfaith traditions of marriage. The tolerance model found in Balun is, first, Plural Village (Device) Structure. Second, Multicultural (Democratic) Family, Third, Ngaturi / Kenduri Multicultural and Fourth, Inclusive Da'wah. Hopefully the toll road model built in Balun Village can be an inspiration and mirror for other Indonesian people who are prone to conflict, so that our hopes of building a united, tolerant, advanced, peaceful and harmonious Indonesia can be realized.
Behavior in Selecting Muslim Communities in the 2014 Legislative Election in Kapas District, Bojonegoro Regency Safitri, Retno Ayu
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i01

Abstract

This research presents an analysis of the voting behaviour of Moslem people shown by residents of Kapas regency, Bojonegoro in 2014. This research is a descriptive analysis to explain the correlation between 4 variables in determining people’s vote in 2014’s legislative election in Kapas regency. These variables are: legislative party/nominees proposed programme, identification of the party, money politics, and afiliated religious organization. The researcher used quantitative method to collect the data and descriptive analysis in the forms of data distribution and data frequency which were collected using questionnaires. In addition to that, the researcher used Chi Square testing and contingency coefficient to find whether the variables are correlated to each other. There are three general approach to describe the voting behaviour in this research: sociology approach, psychology approach, and rational approach. The majority of theories referred by the researcher were theories by Paul F. Lazarfeld- Bernard Berelson, Angus Campbel, and Anthony Downs. The outcome of this research suggests that two of the aforementioned variables have significant influence in determining voting behaviour: legislative party/nominee proposed programme and money politics. The two other variables which are political party identification and afiliated religious organization are not influential in determining voting behaviour of Kapas’ residents in 2014’s legislative election.
Politik Hijrah Kartosuwiryo; Menuju Negara Islam Indonesia Suryana, Riyadi
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 2 (2019): Journal of Islamic Civilization (October 2019)
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i2

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Politik Hijrah Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo. Sosok yang mewarisi keahlian narasi dari tokoh kebangkitan Islam di Indonesia yakni HOS Cokroaminoto sekaligus pendiri PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia) pada periode selanjutnya speninggal HOS Cokroaminoto, Kartosuwiryo muncul dengan melanjutkan perjuangan Islam di Indonesia melalui konsep Politik Hijrah. Pokok masalah dalam peneitian ini adalah mengenai awal kemunculan politik hijrah, konsep politik hijrah, dan fungsi politik hijrah yang diusung oleh S.M. Kartosuwiryo. Oleh karena itu batasan penelitian ini adalah mengenai politik hijrah Kartosuwiryo yang problematikanya terjadi pada rentang tahun 1931 sampai 1962. Ditulis dengan menggunakan pendekatan ilmu politik, penelitian ini bertujuan menggali informasi seputar kondisi Bangsa Indonesia Menjelang Kemerdekaan, Riwayat dan Perjuangan Kartosuwiryo, dan mengapa politik hijrah ini dilakukan. Dari Penelitian ini setidaknya penulis memperoleh informasi bahwa setidaknya terdapat berbagai kelompok maupun organisasi yang membentuk partai politik, ada semacam persaingan antara kelompok nasionalis dan islamis, maka dari dua kondisi berbeda ini masing-masing membuat kelompoknya masing-masing dengan membentuk partai politiknya masing-masing sesuai arah perjuangan kelompoknya. Dilihat dari metode perjuangannya ada yang kooperatif dengan Hindia Belanda, ada juga yang memilih non kooperatif. Kartosuwiryo memilih jalan non kooperatif melalui ide Politik Hijrahnya dengan memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia.
Masyarakat Madani dan Tantangan Radikalisme Fawa'id, Muhammad Rizkon
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 2 (2019): Journal of Islamic Civilization (October 2019)
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i2

Abstract

Dewasa ini perilaku beragama pemuda muslim Indonesia dengan dua landasan ideologi yang berbeda yaitu Radikalisme dan Pluralisme. Radikalisme yaitu paham individu atau kelompokdengan cara berpikir, bersikap, dan berperilaku mengakar atau totalitas dalam mencapai tujuan tertenu sedangkan pluralisme adalah cara berkehidupan dengan paham penerimaan perbedaan, keterbukaan berpikir dan bertndak juga menghargai sesama Dapatlah dilihat bahwa potensinya memang besar meunuju masyarakat madani tapi Nampak bahwa permasalahan di madinah kala itu yaitu konflik antar kelompok yang tak kunjung usiai masih terus ada. Terkadang beberapa kelompok memanfaatkan religiusitassebagai bagian dari upaya penyelimutan komoditas. Sehingga frame tentang menjaga moralitas publik dan beragama masih perlu disatukan dalam rangkan saling memahami antar sesame dan saling membantu pada hal yang memang dibutuhkan masyarakat.Tantangan kelompok islam yang disebut fundamentalis, eksklusif, dan radikal memang berkemungkinan membawa Indonesia pada kondisi maysarakat yang jauh dari keadaban dan kemanusiaan. Sehingga pada potensi besar pemuda muslim Indonesia dengan sikap plural akan mampu membawa Indonesia pada masyarakat Madani. Ihktiar ini tentu tak sesederhana wacananya akan tapi pemuda muslim Indonesia harus mampu menjadi inisiator ditengah krisis multidimensional masyarakat.
Fenomena Gerakan Hijrah di Kalangan Pemuda Muslim Sebagai Mode Sosial Addini, Agnia
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 2 (2019): Journal of Islamic Civilization (October 2019)
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i2

Abstract

Masifnya gerakan hijrah pada generasi muda hari ini merupakan fenomena baru dalam gerakan  islam di Indonesia. Dengan membawa visi untuk mengajak generasi muda lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa , gerakan ini aktif melakukan dakwah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan moderen yang memanfaatkan media sosial sebagai medium syiar. Meninggalkan cara-cara tradisionalis merupakan pilihan dalam merubah pola pikir ritual keagamaan hanya untuk kalangan paru baya. Namun Ditengah kepopuleran Hijrah dalam kalangan pemuda muslim dengan keberislamanya, perilaku ?Hijrah? sendiri seakan telah kehilangan makna substansi asalnya. Hijrah hanya dipandang sebagai peralihan secara simbolik. Sedangkan Hijrah pada dasarnya bukan hanya penguatan dalam nilai-nilai keagamaan, lebih jauh Hijrah memiliki misi reformasi pada setiap sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi maupun politik.
Kiai dan Lingkungan Hidup; Revitalisasi Krisis Ekologis Berbasis Nilai Keagamaan di Indonesia Romdloni, Muhammad Afwan; Sukron Djazilan, Muhammad
Journal of Islamic Civilization Vol 1 No 2 (2019): Journal of Islamic Civilization (October 2019)
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jic.v1i2

Abstract

Lingkungan hidup menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, tanpanya manusia tidak akan bisa bertahan hidup di dunia. Akan tetapi dengan sifat serakah serta libido ekonominya membuat manusia lupa dan lalai akan resiko yang akan dialami. Hal ini terjadi karena kesadaran manusia akan tanggungjawabnya sebagai kholifah yang bertugas dalam menyeimbangakn keadaan bumi ini telah sirna. Kesadaran ekologi ini berasal dari keyakinan setiap individu. Sehingga fungsi agama diharapkan menjadi role of view dalam kehidupan manusia guna melestarikan lingkungan sebagai wujud ijtihad untuk bumi. Lebih-lebih bisa menitegrasikan ajaran tauhid, dan tasawuf harus disenyawakan dengan ajaran fiqih sehingga muncul konsep lingkungan yang holistic-integral. Dalam hal ini seorang tokoh agama memiliki peran yang sangat penting sebagai agent of change, sekaligus mampu memberikan keyakinan, motivasi serta solusi dalam mengembalikan krisis ekologi yang melanda Indonesia bahkan dunia. Meskipun tidak semua kiai memeliki peran yang sama, paling tidak sudah memberikan angin segar dalam masalah lingkungan perspektif agama.