cover
Contact Name
inggar prayoga
Contact Email
inggar.prayoga@email.unikom.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jipsi@email.unikom.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
ISSN : 20861109     EISSN : 25811541     DOI : -
JIPSi: Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi is an academic journal published two times annually (December and June) by Faculty of Social and Political Studies (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Universitas Komputer Indonesia. This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies on Political and Communications studies.
Arjuna Subject : -
Articles 155 Documents
STRATEGI KOMUNIKASI PEREMPUAN SEKS KOMERSIAL MELALUI TAKSI GELAP DIKOTA PADANG Roem, Elva Ronaning
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v5i2.226

Abstract

Tulisan ini merupakan penelitian yang dilakukan diKota Padang, Provinsi Sumatera Barat dengan meneliti perempuan pekerja seks komersial yang bekerja menggunakan jasa taksi dalam melakukan pekerjaan prostitusi. Dengan mengambil informan perempuan pekerja seks komersial secara snowbal sampling, hasil penelitian menyebutkan, bahwa pekerja seks komersial memakai taksi gelap serta jasa sopir taksi memiliki dua tujuan utama.Pertama, sebagai bentuk strategi komunikasi dalam mempromosikan diri pada pelanggan hidung belang dan transportasi mereka yang efisien dalam hal waktu dan jarak. Kedua adalah aman dari razia aparat berwenang maupun dari preman.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) Fidowaty, Tatik; Kurniati, Poni Sukaesih
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v5i2.227

Abstract

Budaya organisasi yang baik dapat menjadi instrumen keunggulan kompetitif yang utama jika budaya organisasi mampu mendukung strategi organisasi dan mampu menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai sistem perekat dan acuan prilaku untuk mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya budaya organisasi yang buruk akan menghambat jalannya organisasi. Dalam pelaksanaannya masih ada dosen yang menggunakan pola-pola pembelajaran konvensional, memberikan latihan tanpa ada proses belajar mengajar, belum optimal dalam membimbing skripsi, mengajar tidak sesuai dengan silabus. Selain itu masih ada dosen yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, hanya sebagian dosen yang melakukan penelitian, bagi dosen yang aktif dan produktif maka dalam satu tahun bisa melakukan beberapa penelitian tapi bagi yang tidak aktif, dalam satu tahun tidak melakukan penelitian sama sekali. Begitupun juga dengan pengabdian pada masyarakat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat masih berkisar mengawas UN, mengawas SNMPTN, dan sejenisnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, observasi non partisipan, studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Kuesioner disebarkan kepada 62 orang dosen Unikom. Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah analisa data kuantitatif dengan skala likert. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan menggunakan pearson produk moment sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh menggunakan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen yaitu sebesar 62,25 % dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar budaya organisasi.
PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI SARANA PROMOSI OLEH PENGELOLA INDUSTRI KREATIF FASHION DI KOTA BANDUNG Gumilar, Gumgum
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v5i2.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Instagram sebagai Sarana Promosi oleh Pengelola Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung. Penelitian difokuskan pada Pengelola yang menggunakan instagram sebagai sarana promosi, ada tidaknya personil khusus yang mengelola instagram, frekuensi update informasi di instagram, materi promosi, keunggulan yang dipromosikan, penilaian keberhasilan promosi, kriteria dan tingkat keberhasilan promosi melalui instagram. Metode yang dilakukan adalah Survey dengan teknik analisis deskripstif. Teknik Pengumpulan data antara lain penyebaran angket/questioner, wawancara dan studi pustaka. Populasi penelitian adalah 220 pengelola. Sampel diukur dengan rumus Yamane yang menghasilkan ukuran sampel 69, diproporsikan berdasarkan wilayah dan ditentukan dengan cara random. Hasil penelitian memperlihatkan seluruh responden menggunakan media sosial dan instagram merupakan media sosial yang paling banyak digunakan dan dinilai paling efektif oleh Pengelola Industri Fashion di Kota Bandung. Sebagian besar pengelola atau sekitar 97% menyediakan personil dan dana khusus untuk mengelola instagram.78% pengelola melakukan update informasi di instagram setiap hari dan materi yang paling banyak diinformasikan mengenai daftar produk serta kualitas produk menjadi keunggulan yang dipromosikan di instragram.Sebanyak 61% pengelola selalu melakukan penilaian keberhasilan promosi dengan jumlah Friends/Like/Members sebagai kriteria utama penilaian. Promosi melalui instagram dianggap sudah berhasil oleh sekitar 59% pengelola dan dinilai belum optimal oleh 32 % pengelola Industri Fashion di Kota Bandung.
BUREAUCRATIC POLITICAL AND NEUTRALITY OF BUREAUCRACY IN INDONESIA Daniarsyah, Dida
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v5i2.229

Abstract

Seiring dinamika reformasi yang telah bergulir sejak 17 tahun lamanya dan di tengah hiruk pikuk-nya praktek perpolitikan yang mewarnai kuatnya peran legislatif yang terpolarisasi kepada kepentingan pragmatis dan bukan polarisasi ideologis, serta aktor legislator yang terbatasi dengan otoritas yang dimilikinya, tentunya mencari jalan untuk mempertahankan dan mengembangankan kekuatan yaitu dengan menggandeng birokrasi. Karena biroksasi merupakan institusi yang menjadi personifikasi negara dalam melaksanakan kebijakan publik dengan makna lain memiliki aspek politik birokrasi. maka muncul pertanyaan dalam situasi atau era seperti ini, manakah yang lebih dominan politik mempengaruhi kinerja birokrasi atau birokrasi yang mempengaruhi politik dalam membuat kebijakan. Dan dapatkah birokrasi memposisikan dalam netralitas politik. Dominasi politik lebih kuat dan kental kepada birokrasi terutama dalam pembuatan kebijakan penyusunan anggaran belanja negara dan melakukan tekanan-tekanan politik kepada eksekutif terkadang membuat kegaduhan dalam eksekutif. Kendati demikian politik birokrasi dapat memainkan perannya sebagai aktor implementasi kebijakan mampu melakukan bargaining seperti halnya kasus konflik internal partai. Lain hal nya masa rezim orde baru birokrasi sangat kuat karena memiliki eksekutif yang memiliki kewenangan penuh/full dalam UUD 45. Berbeda pada era sekarang kekuasaan Presiden atau eksekutif telah diamandemen melalui perubahan UUD 45.
DIVERSIFIKASI MEDIA MASSA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA (Penguatan Peran Media Massa serta Masyarakat dalam Mewujudkan Demokrasi) Solihat, Manap
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v5i2.230

Abstract

Demokrasi sebagai bentuk ideologi dimana rakyat sebagai pemilik kekuasaan membutuhkan "jembatan" untuk dapat menyalurkan aspirasinya. Media massa memiliki banyak fungsi, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi di suatu negara. Upaya mewujudkan Indonesia yang demokratis, maju, adil, dan kuat, merupakan cita-cita reformasi selama ini. Namun nampaknya memang masih jauh dari realitas. Kondisi transisi hingga sekarang masih terasa, keadaannya masih "serba memprihatinkan". Media massa adalah gigamedium yang setiap saat hadir sebagai ruang public yang menjadi cermin bagi siapapun. Dampaknya demikian besar pada keberlangsungan kehidupan manusia. Perkembangan sosial politik di dalam masyarakat bangsa ini tidak bisa dipisahkan dari bagaimana semuanya direpresentasikan di dalam berbagai media komunikasi, khususnya televisi dan internet. Menurut teori normative komunikasi massa modern, yang layak diimpikan untuk kehidupan media massa di suatu negara yang demokratis, sebagaimana halnya Indonesia di masa mendatang adalah terpenuhinya beberapa keadaan diantaranya : (1). Freedom of publication, yang menjamin adanya kebebasan berpendapat, menyampaikan informasi dan mengetahui kebenaran. (2). Plurality of ownership, hal penting untuk mengurangi bisa kepentingan pemilik media. (3). Diversity of information available to public, yaitu keragaman informasi yang disediakan untuk khalayak. (4). Diversity of expression of opinion. memberikan kesempatan akses yang kurang lebih sama kepada berbagai kelompok sosial, minoritas budaya yang ada pada masyarakat. (5). Extensive reach, sistem media massa mampu menjangkau secara luas berbagai khalayak. (6). Quality of information and culture available to public, informasi dan budaya yang disampaikan pada publik terjamin kualitasnya. (7). Terciptanya komitmen media massa Indonesia untuk mendukung sistem politik demokrasi. (8). menghargai privasi dan hak azasi secara umum. Sistem media alternatif yang demokratis dibangun atas landasan lima sektor jenis media, yakni dengan inti sektor media pelayanan publik (public service media), sektor civic media, sektor media swasta yang komersial, sektor media pemasaran sosial, dan media alternatif (cyber media). Jenis sektor media yang kedua adalah civic media, atau media warga. Media jenis ini merupakan media yang mendukung keberadaan organisasi yang ada pada alam demokrasi. Seperti media milik Ormas, LSM, kelompok kepentingan, hingga partai politik. Jenis sektor media yang keempat adalah media pemasaran sosial (social market sector). Jenis sektor media berikutnya adalah media dalam sektor perusahaan swasta. Kemudian sektor media yang terakhir, adalah media alternatif yakni cybermedia. Media jenis ini merupakan media yang menggunakan teknologi internet, ataupun teknologi digital untuk operasionalnya. Keberadaan cybermedia menjadi suatu realitas yang nyata walaupun pada kenyataannya berada pada ruang maya tetapi pengaruhnya kini tak terbantahkan lagi, orang sudah banyak memanfaatkan media ini, dan hal ini kedepan akan semakin kuat kedudukanya.
PERILAKU PEMILIH GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR (PILGUB) JAWA BARAT TAHUN 2008 (Studi Kasus di Kecamatan Coblong Kota Bandung) Rohmawati, Tatik
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v5i2.231

Abstract

Penelitian ini mempunyai fokus tentang perilaku pemilih golput dalam pilgub Jawa Barat. Permasalahan yang terjadi di Kecamatan Coblong adalah wilayah perkotaan yang tingkat golputnya cukup signifikan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti berperan sebagai instrumen penelitian. Adapun metode pengumpulan datanya meliputi observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok golput yang terjadi di Kecamatan Coblong didominasi oleh para kaum intelektual yang mempunyai pendidikan cukup dan berpikir idealis. Makna golput yang ditemukan di Kecamatan Coblong adalah mereka yang dengan sengaja tidak menggunakan hak pilih dan dapat dilihat dari surat suara yang tidak sah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih golput di Kecamatan Coblong dapat dilihat dari faktor teknis yang berasal dari pemilih, sikap apatis dan kurangnya sosialisasi Pilgub Jawa Barat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu yang menjadi kelompok golput di Kecamatan Coblong adalah para pendatang seperti mahasiswa dan pedagang. Makna golput yang terjadi di Kecamatan Coblong adalah sekelompok orang yang tidak memberikan aspirasi kepada ketiga kandidat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku pemilih golput di Kecamatan Coblong dalam pilgub Jabar 2008 adalah faktor teknis seperti administratif dan sikap politis serta sosialisasi Pilgub Jawa Barat yang kurang maksimal.
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE MELALUI PELAYANAN PUBLIK Maryam, Neneng Siti
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 6 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v6i1.232

Abstract

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan kepada negara agar memenuhi kebutuhan dasar setiap warganya demi kesejahteraannya, sehingga efektivitas suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan pelayanan publik. Penyelenggara pelayanan publik di Indonesia adalah semua organ negara seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota). Dalam hal ini, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pun pada aliena ke-4 secara tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikan Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan publik dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Faktor yang mempengaruhi tidak berjalannya pelayanan publik dengan baik yaitu: Masalah struktural birokrasi yang menyangkut penganggaran untuk pelayanan publik. Yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik adalah adanya kendala kultural di dalam birokrasi. Selain itu ada pula faktor dari perilaku aparat yang tidak mencerminkan perilaku melayani, dan sebaliknya cenderung menunjukkan perilaku ingin dilayani. Kondisi birokrasi Indonesia saat ini sudah tidak sesuai dengan tuntutan organisasional yang baru. Di Indonesia, birokrasi di departemen atau pemerintahan paling rendah, yang diutamakan adalah masukan dan proses, bukan hasil. Karenanya, yang selalu diperhatikan oleh para pelaku birokrasi adalah jangan sampai ada sisa pada akhir tahun buku.
POWER NEGARA ISLAM IRAK DAN SURIAH (ISLAMIC STATE OF IRAK AND SURIAH, ISIS ) Mulyana, Yan; Akim, Akim; Sari, Deasy Silva
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 6 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v6i1.233

Abstract

Arab Springs di Timur Tengah melahirkan konflik yang berkepanjangan bagi kawasan Timur Tengah yang efeknya berimbas ke dalam stabilitas hubungan internasional. Salah satu wujudnya adalah lahir dan meluasnya Islamic State ofIraq and Suriah (ISIS). Eksistensi ISIS memberikan teror baru pada dunia terkait tindak kekerasan yang mereka lakukan disertai dengan okupasi radikal. Upaya-upaya beberapa negara telah dilakukan untuk melenyakpan ISIS. Sayangnya, koalisi internasional tidak mudah menundukkan ISIS karena power yang dimilikinya, baik hard power maupun soft power. Tulisan ini bertujuan untuk menelaah muncul dan berkembangnya ISIS serta bentuk dan kapabilitas power yang dimiliki. Metode yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif. Temuan dari penelitian ini menujukkan bahwa ISIS memiliki kapabilitas power yang mumpuni dari sisi hard power dan soft power. Okupasi ISIS berbasis power mereka menimbulkan respon kuat dari negara-negara dalam hubungan internasional. Diharapkan telaahan transnasional movement berbasis reliji dapat memberikan kontribusi bagi Studi Hubungan Internasional.
KOMUNIKASI BULLY Widodo, Aan
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 6 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v6i1.234

Abstract

Tulisan ini merupakan bentuk kajian untuk menelisik secara deskripsi mengenai perilaku bully melalui cara pandang komunikasi. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan. Kontek komunikasi pun beragam, salah satunya adalah kontek komunikasi yang terjadi dalam satu kelompok social tatap muka. Misalnya lingkungan kerja, lingkungan sekolah, kelompok social, kelompok pertemanan, teman sebaya atau bahkan orang tak dikenal sekalipun. Pada kelompok ini, sering muncul istilah bully, dimana bully mengarah kepada perilaku negatif yang didalamnya terdapat unsur komunikasi.
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM IKLAN "FAIR AND LOVELY" VERSI NIKAH ATAU S2 Prasanti, Ditha; Janitra, Preciosa Alnashava
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 6 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v6i1.235

Abstract

Perempuan dalam bingkai media massa seringkali menjadi topik pembicaraan menarik yang tak berujung. Fenomena ini bukan hal yang tabu lagi untuk diperbincangkan. Apalagi mengingat tayangan iklan yang mengeksploitasi perempuan dalam media televisi yang bersifat audio visual memiliki pengaruh sangat besar terhadap jiwa pemirsa utamanya anak karena gambar yang ditayangkan terlihat hidup seolah nyata. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes. Peneliti akan mengupas makna denotasi, konotasi, dan mitos mengenai representasi perempuan dalam iklan Fair and Lovely versi Nikah atau S2. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari iklan televisi Fair and Lovely versi Nikah atau S2. Sedangkan untuk data sekunder, peneliti melakukan studi literature dengan mencari referensi melalui literatur-literatur baik dari buku, jurnal dokumen, maupun sumber-sumber lain yang terkait dengan iklan dan gender serta topik lain yang relevan dengan penelitian ini. Adapun hasil penelitian ini yaitu berdasarkan analisis dua tahap penandaan, terdapat tiga mitos di balik iklan Fair and Lovely versi Nikah atau S2 dalam merepresentasikan perempuan. Mitos-mitos tersebut yaitu perempuan sulit mengambil keputusan, perempuan harus tampil cantik, serta bahwa perempuan harus berusaha untuk setara dengan laki-laki.

Page 3 of 16 | Total Record : 155