cover
Contact Name
Yohanes Wendelinus Dasor
Contact Email
wendidasor@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jipdpgsd@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. manggarai,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
ISSN : 25410202     EISSN : 2598408X     DOI : -
Jurnal Inovasi Pendidikan (JIPD) diterbitkan sejak tahun 2017 oleh Program Studi Guru Sekolah Dasar UNIKA Santu Paulus Ruteng. Jurnal ini terbit dua kali setahun pada bulan Juli dan Januari. Berisi Tulisan hasil telaah kepustakaan dan penelitian bidang pendidikan dan pembelajaran dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKA Santu Paulus Ruteng dan para pemerhati bidang pendidikan pada umumnya dan secara khusus di bidang pendidikan dasar.
Arjuna Subject : -
Articles 160 Documents
IMPLEMENTASI METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA SD PADA PEMBELAJARAN DARING Yusri Tandi Sipatu; Bertha Silitonga
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1321

Abstract

Semenjak masuknya COVID-19 ke Indonesia, pemerintah mulai memberlakukan proses pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring diberlakukan mengharuskan murid belajar dari rumah masing-masing untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pembelajaran daring menjadi tantangan tersendiri bagi para guru, siswa dan juga orangtua dalam mengikuti dan membimbing murid belajar dari rumah. Salah satu permasalahan yang ditemukan oleh penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan 2 di salah satu sekolah yang berada di Labuan Bajo, yaitu tidak semua siswa kelas IV SD terlibat aktif saat pembelajaran daring khususnya sesi sinkronus. Salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran daring adalah keaktifan murid. Pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal jika murid juga ikut terlibat aktif saat pembelajaran. Proyek akhir ini dikaji dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Secara khusus mengkaji bagaimana implementasi metode tanya jawab untuk meningkatkan keaktifan murid pada pembelajaran sinkronus, dan bagaimana peran guru Kristen dalam meningkatkan keaktifan murid kelas 4 SD pada pembelajaran sinkronus melalui metode tanya jawab. Dengan demikian, tujuan penulisan proyek akhir ini memaparkan implementasi metode tanya jawab dalam meningkatkan keaktifan murid kelas IV SD, dan memaparkan peran guru dalam meningkatkan keaktifan murid melalui metode tanya jawab.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERMUATAN KEARIFAN LOKAL BERBASIS PROJECT-BASED LEARNING Erna Mena Niman; Heronimus E. A Wejang
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1378

Abstract

Eksistensi kearifan lokal ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) berdampak pada kehidupan manusia termasuk dunia pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai agen perubahan menjadi ujung tombak dalam mengkolaborasikan kearifan lokal dengan perkembangan IPTEK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh project based learning bermuatan kearifan lokal dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng yang menempuh matakuliah evaluasi pembelajaran. Kelas eksperimen adalah kelas C dan kelas kontrol adalah kelas D. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran berbasis Projec based learning bermuatan kearifan lokal dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
KESULITAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN Maria Fatima Mardina Angkur; Beata Palmin; Relita Yurnia
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1386

Abstract

Dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guru harus menyusun perangkat pembelajaran. Hal ini penting karena perangkat pembelajaran merupakan rencana sekaligus cara yang dijadikan pedoman dalam melaksankan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan bagian dari kurikulum itu sendiri, di mana dalam kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini perangkat pembelajaran dijabarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu dalam dokumen 2. Hal ini tentunya menuntut kompetensi dari guru untuk dapat menyusun rancangan program berupa perangkat pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Dengan demikian, penyusunan perangkat pembelajaran harus dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Tugas guru dalam menyusun perangkat pembelajaran harus berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sehingga rencana yang telah disusun tersebut memiliki arah yang jelas dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Akan tetapi realitasnya di lapangan tetap saja ditemukan banyaknya kendala yang dialami oleh guru dalam menyusun perangkat pembelajaran.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Mariana Jediut; Fransiska Jaiman Madu; Marlinda Mulu
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1404

Abstract

This study aims to describe the problematics of fourth grade students of Wae Ri'i elementary school in learning mathematics, along with the factors that influence these problems. This research is a qualitative research. Data collection uses observation and interview techniques. Then the data were analyzed using techniques proposed by Milles and Huberman which includes data reduction, data display, and drawing conclusions. The results show that are several problems experienced by students in learning mathematics. These problems include students being less able to complete multiplication and division operations, less able to apply formulas in solving problems given by the teacher, and student attitudes in learning mathematics tend to be negative as indicated by the students' lack of seriousness in learning. The factors that cause these problems are 1) internal factors which include the lack of students' understanding of the concepts of multiplication and division; 2) external factors such as noise created by students, lack of use of instructional media, and lack of teacher's explanation of the mathematical concepts being learned.
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS RENDAH Ismail Nasar; Berenika Ansari Ilan; Vitalis Tarsan
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1437

Abstract

ABSTRAK Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada jenjang pendidikan. Kurkulum yang kini diterapkan di sekolah-sekolah dasar adalah kurikulum 2013 yang berorientasi pada pembelajaran tematik integratif. Dalam penerapan kurikulum 2013 ini tidak terlepas dari masalah-masalah yang menjadi pengham bat kelancaran proses pembelajaran, sementara tuntutan kurikulum 2013 adalah menjadikan peserta didik yang baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik integratif di kelas rendah dan menguraikan problematika implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik integratif di kelas rendah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di kelas rendah, ditemukan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik integratif di kelas rendah belum berjalan dengan optimal. Peneliti menemukan bahwa di kelas rendah hanya dua kelas yang melakukan proses pembelajaran tematik yaitu kelas II dan III. Sedangkan kelas I kegiatan pembelajaran masih berfokus pada latihan membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu, ditemukan bahwa guru dalam proses pembelajaran juga tidak sepenuhnya melakukan pembelajaran yang dituntut dalam kurikulum 2013, guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar, tidak menerapkan pendekatan saintifik, guru juga tidak menyiapkan RPP dalam pembelajaran kecuali guru kelas II, guru juga masih bingung terkait penyusunan RPP serta pembuatan evaluasi pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik integratif di kelas rendah belum berjalan dengan efektif karena masih ditemukan problematika yang menghambat kelancaran proses pembelajaran tematik integratif. Kata Kunci : Problematika, Implementasi, Kurikulum 2013, Pembelajaran Tematik Integratif
PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Yohanes Wendelinus Dasor
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1456

Abstract

The purpose of this study was to describe the effect of school climate on improving the quality of education. The research method used is literature study. Based on the results of the study, it shows that the school climate has an effect on improving the quality of education. School climate refers to the work atmosphere felt by personnel based on their interactions when they relate to other personnel in the school environment. school climate as an intangible but important for an organization. School climate is analogous to the personality of an individual. By referring to the analogy of school climate with personality, the school climate is definitely different from one another. School climate is understood as a manifestation of school personality that can be evaluated on a continuum from open school to closed school climate. An open school climate is based on respect, trust and honesty, and provides opportunities for teachers, school management and students to get involved constructively and cooperatively with one another. Therefore the core of the school climate is how we treat each other. School climate as the quality and character of school life that reflects the norms, goals, values, interpersonal relationships, teaching and learning practices and organizational structure. Thus, there are ten dimensions of school climate measurement which are grouped into 4 categories that have an effect on improving the quality of education, namely: safety, teaching and learning, interpersonal relationships and institutional environment.
ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING Dyah Indraswati; Arif Widodo
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 7 No. 1 (2023): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v7i1.1225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan mengajar mahasiswa saat praktik microteaching. Metode yang dipergunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di prodi PGSD, FKIP, Universitas Mataram. Subjek penelitian adalah mahasiswa kelas 6I3 prodi PGSD semester VI yang berjumlah 11 orang. Instrumen yang dipergunakan dalam proses pengumpulan data adalah rubrik penilaian dan lembar observasi kegiatan microteaching. Rubrik penilaian microteaching memiliki 8 aspek, antara lain: kemampuan membuka pembelajaran, sikap dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan ajar, proses pembelajaran, penggunaan media, evaluasi, kemampuan menutup pembelajaran, dan performance guru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, mahasiswa kelas 6I3 PGSD, FKIP, Universitas Mataram sudah cukup baik dan siap untuk melanjutkan praktik pemahamannya terhadap kompetensi guru ke tahap selanjutnya yaitu pengenalan lapangan persekolahan (PLP). Mahasiswa juga dinilai akan mampu dihadapkan langsung dengan peserta didik sekolah dasar tentunya masih didampingi oleh guru dan dievaluasi secara ketat. Dari 8 aspek penilaian, kriteria yang masih perlu ditingkatkan lagi adalah kemampuan memberikan evaluasi dan kemampuan menutup pelajaran.
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO STORY TELLING PADA SIKLUS HIDUP KELAS IV SD Reina Yustikadewi; Erwin Rahayu Saputra
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 7 No. 1 (2023): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v7i1.1744

Abstract

Media pembelajaran membatu siswa memahami materi dengan mudah. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka semakin berkembang media pembelajaran berbasis teknologi yang memudahkan guru untuk menyampaikan informasi atau materi kepada siswa. Kurangnya pemahaman siswa dikaremakan dengan bahan yang kurang bervariasi dan tidak didukung oleh media pembelajaran dan permasalahan guru dalam pembelajaran siklus hidup hewan yang kesulitan menggambarkan proses terjadi siklus hidup pada hewan. Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK yaitu Video Story Tellingtentang siklus hidup hewan. sebagai guru alternatif dalam proses pembelajaran siklus hidup hewan, sehingga siswa dapat memahami langsung bagaimana proses terjadinya siklus hidup hewan dengan mudah dan menarik. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Adapun dalam mengembangkan produk media pembelajaran TIK ini menggunakan jenis model ADDIE yang mencakup lima langkah yaitu: tahapan analisis ( analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation ).). Sasaran uji coba produk yaitu siswa kelas IV SD. Subjek penilaian produk terdiri atas satu ahli yaitu guru sebagai ahli media dan ahli materi. Hasil penelitian ini adalah terkembangnya media pembelajaran TIK berbasis video story telling melalui Canva pada pembelajaran Siklus hidup hewan Kelas IV SD. Dari hasil validasi implementasi, media pembelajaran TIK berbasis video story telling pada pembelajaran siklus hidup hewan Kelas IV SD diperoleh hasil yang layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran yang dikembangkan.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Eliterius Sennen; Arnoldus Helmon
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 7 No. 1 (2023): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v7i1.1815

Abstract

In managing mathematics learning activities, teachers should think about changing and developing learning processes and management to enable students to have mathematical abilities. The management of memorization learning should be changed and developed into meaningful learning, namely learning that provides space and opportunities for students to not only actively accept knowledge as it comes out of the teacher's mouth but must be able to understand it as a basis to be able to apply the knowledge received to solve problems faced in new contexts and situations. This paper is a literature review that seeks to reveal the use of problem-solving approaches in an effort to improve the mathematical abilities of students in mathematics learning at school. Mathematical ability is a practical ability in terms of utilizing mathematical concepts that have been learned in school to solve concrete problems in everyday life. Efforts to develop mathematical skills of students can be done through the management of mathematical learning with a problem-solving approach. Problem solving through problem solving approach can be done following steps: (1) understanding of the problem, (2) planning for problem solving, (3) Implementing problem solving planning, and (4) Looking back at the solution.
PROSEDUR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN ANAM Stanislaus Hermaditoyo; Emiliana Anita Triniati
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 7 No. 1 (2023): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v7i1.1829

Abstract

Problems discussed in research about the procedure of writing essay description of fourth grade students at SDN Anam showed that the understanding of fourth grade students of SDN Anam was still low. This research aims to describe the procedure of writing essay description of students on the subjects of Indonesian class IV in SDN Anam District Ruteng. The subjects of this study are students of SDN Anam, amounting to 16 people. In this research the data retrieval technique by using the test instrument. This test is used to know the students understanding. The type of research used is qualitative-descriptive research, the researcher collect data related to the description writing procedure which then the data will be analyzed using the steps proposed by Miles and Hubermen namely, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that there are total errors made by students divided into two articles that do not choose the topic or 12.5, one student observation or 6.25%, sixteen students collect data in the form of examples, drawings, graphs , Or statistics as illustrations or 100%, two sets of students establish appropriate and appropriate development patterns or 12.5%, two articles of students who do not compose a paragraph framework of basic ideas and explanatory ideas or 12.5%, two essays do not develop The framework becomes a whole paragraph using logical and cohesive sentences or 12.5%, three essays do not edit text / paragraph description or 18.75%, two uppercase or unsuitable capital letters or 12.5%, two Not using punctuation correctly or 12.5%. This indicates the learning of Indonesian about Procedure Writing essay Description not maximal yet. Keywords: Procedures, Writing, Essay Description