cover
Contact Name
Yohanes Wendelinus Dasor
Contact Email
wendidasor@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jipdpgsd@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. manggarai,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
ISSN : 25410202     EISSN : 2598408X     DOI : -
Jurnal Inovasi Pendidikan (JIPD) diterbitkan sejak tahun 2017 oleh Program Studi Guru Sekolah Dasar UNIKA Santu Paulus Ruteng. Jurnal ini terbit dua kali setahun pada bulan Juli dan Januari. Berisi Tulisan hasil telaah kepustakaan dan penelitian bidang pendidikan dan pembelajaran dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKA Santu Paulus Ruteng dan para pemerhati bidang pendidikan pada umumnya dan secara khusus di bidang pendidikan dasar.
Arjuna Subject : -
Articles 160 Documents
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Menjadi Pengrajin Produk Kerajinan Bambu Domino, Primus
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Menjadi Pengrajin Produk Kerajinan Bambu. Tanaman bambu banyak ditemukan di daerah pedesaan  di Indonesia. Data tahun 2010 oleh Profesor Soemarno menunjukkan sebanyak 37, 93 juta rumpun bambu tumbuh di Indonesia, sekitar sekitar 76,83 % tumbuh di daerah Jawa, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun (23,17 %)  berada di luar Jawa. Sementara itu, bambu merupakan salah satu komoditas ekonomi yang jika dimanfaatkan dengan baik dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Meskipun tanaman bambumemiliki  nilai ekonomis yang tinggi, Selama ini, namun tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, hanya dibiarkan menua, atau sebatas untuk membuat pagar, gubuk untuk dapur kayu api atau gubuk sederhana di sawah. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak menyadari bahwa bambu dapat dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan berbagai aneka produk kerajinan. Lebih dari itu, masyarakat enggan menjadi pengrajin bambu karena tidak memiliki ketrampilan yang memadai untuk mengolah tanaman bambu tersebut menjadi produk dan kerajinan berdaya jual tinggi. Ada banyak produk kerajinan, mebel dan furnitur yang dibuat dari bahan batang bambu dan dapat dijual untuk mememenuhi kebutuhan keluarga. Kebanyakan masyarakat belum menyadari hal tersebut, sehingga diperlukan berbagai upaya dan kegiatan-kegiatan untuk  membuat masyarakat tertarik dan termotivasi untuk menjadi pengrajin bambu. Untuk membuat masyarakat menyadari tentang manfaat besar dari bambu untuk peningkatan penghasilan dan perbaikan kesejahteraan, diperlukan berbagai upaya dan kegiatan melalui berbgai acara, diantaranya: 1. melakukan ceramah dan diskusi dengan masyarkat untuk menumbuhkan motivasi masyarakat agar mau menjadi pengrajin bambu, 2. melakukan pelatihan bagi masyarakat yang mau menjadi pengrajin bambu dalam mengenali berbagai jenis model dan desain produk kerajinan bambu; dan 3. meningkatkan pengetahuan pengrajin yang telah memiliki usaha industri kerjainan bambu tentang manajemen usaha dan manajemen pemasaran produk industri kerajinan bambu.  Dengan demikian, masyarakat mau menjadi pengrajin bambu; tidak hanya menjadi pengrajin musiman tetapi menjadi perajin profesional, serta menjadi pengusaha kerajinan bambu yang sukses.
Implementasi Pembelajaran Memperkuat Pendidikan Karakter Bangsa Nendi, Fransiskus
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Implementasi Pembelajaran Memperkuat Pendidikan Karakter Bangsa. Kesadaran dan usaha pemusatan pendidikan karakter dalam sistem pendidikan nasional semakin kuat. Dikatakan demikian karena proporsi penerapan pendidikan karakter dengan pendidikan intelektual belum berimbang. Penyeimbangan pendidikan karakter dengan pembentukan kompetensi senantiasa harus dilakukan demi kepentingan masa depan anak dan bangsa Indonesia. Untuk itu, pelaksanaan pendidikan harus menempatkan pendidikan karakter sebagai salah satu dimensi terdalam yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Baik pada masa sekarang maupun masa akan datang, pengintegrasian, pendalaman, perluasan, dan penyelarasan program dan kegiatan pendidikan karakter tersebut perlu diabdikan untuk mewujudkan kepribadian anak bangsa yang berkarakter. Dengan demikian, penerapan pendidikan karakter merupakan jalan pewujudan pembinaan mental anak bangsa di samping menjadi inti kegiatan pendidikan yang berujung pada terciptanya manusia yang berkpribadian unggul. Dalam hubungan ini penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus disertai penanaman pendidikan karakter, yang diwujudkan dalam bentuk: (1) mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran; (2) memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran; dan (3) mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
MEMAHAMI DAN MEMIJAHKAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Florianus Dus Arifian
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 2 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Memahami dan Memijahkan Gerakan Literasi Sekolah. Bangsa Indonesia hendak menciptakan generasi berbudi melalui gerakan literasi sekolah. Namun, sejauh ini guru bermispersepsi tentang membaca dalam gerakan literasi sekolah sebagai dampak dari kultur buruk pembelajaran membaca pada masa sebelumnya. Tulisan ini hendak mengatasi permasalahan tersebut dengan mengkaji konsep membaca dalam gerakan literasi sekolah dan merumuskan kiat-kita untuk menggalakkannya. Untuk itu, penulis melakukan studi pustaka dengan menggunakan teknik baca dan catat. Hasil studi menunjukkan bahwa membaca dalam gerakan literasi sekolah memiliki karateristik tertentu. Hasil studi juga menunjukkan bahwa diperlukan beberapa strategi untuk menggerakkan literasi sekolah.
KEWASPADAAN DINI SEBAGAI UPAYA MENJAGA KEAMANAN MASYARAKAT Eliterius Sennen
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 2 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kewaspadaan Dini sebagai upaya Menjaga Keamanan Masyarakat. Selain kebutuhan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan. Rasa aman diperlukan setiap orang, keluarga, lingkungan tempat tinggal, kantor, organisasi, partai politik, dan Negara. Masalah keamanan merupakan kebutuhan semua pihak, sehingga kewaspadaan dini hendaknya tidak hanya dibebankan atau dilakukan oleh polisi dan tentara, tetapi harus menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh masyarakat. Setiap daerah dan lingkungan sangat penting mengembangkan kewaspadaan dini terhadap keamanan di lingkungan masing-masing. Pentingnnya kewaspadaan keamanan diantisipasi secara dini dengan penuh kepekaan dan kesiagaan karena berbagai benturan kepentingan ekonomi, politik, sosial, agama, etnis dan ideologi setiap saat bisa muncul. Deteksi dini terhadap adanya indikasi dan potensi gangguan keamanan penting dilakukan oleh setiap warga masyarakat, dan harus dilakukan di lingkungan masing-masing guna mewujudkan lingkungan yang aman, damai, maju, dan sejahtera. Kewaspadaan dini harus diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai berikut: (1) mengetahui atau memastikan identitas yang mengontrak rumah di lingkungan masing-masing, dan tamu yang menginap atau berkunjung ke rumah atau lingkungan, sebagai wujud deteksi dini terhadap kemungkinan sebagai teroris atau penjahat, (2) selalu membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan lingkungan dalam masyarakat, mulai dari lingkungan keluarga, dan RT/RW supaya secara dini mengetahui kondisi ekonomi, sosial, agama, politik, keamanan masyarakat, (3) membangun komunikasi dan melibatkan pemuda dan remaja, karena potensi dan dinamika orang-orang muda sangat tinggi, (4) melibatkan dan memanfaatkan modal sosial yang ada di dalam masyarakat seperti kelompok mudika atau pengajian remaja, kelompok-kelompok arisan atau kelompok UBSP (Usaha Bersama Simpan Pinjam), Kelompok Tani, Kelompok ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Komunitas Remaja Karang Taruna, dan lain sebagainya, (5) mengusahakan adanya interaksi dan komunikasi dengan lingkungan masyarakat mulai dari keluarga, RT, RW dan desa, dan (6) membentuk suatu wadah pengamanan lingkungan dan mengatur tugas pelaksanaan siskamling (dengan swadaya masyarakat) di lingkungan guna menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat. FKDM sebagai suatu organisasi harus dapat menjadi mitra pemerintah dalam mendeteksi dini serta pencegahan dini terhadap berbagai ancaman dan gangguan keamanan di masyarakat. Kesbangpol harus mampu dan mau bersinergi dengan FKDM dalam melakukan pendeteksian dan pencegahan dini dalam rangka kewaspadaan mencegah terjadinya berbagai kerawanan sosial, kejahatan, dan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
BAHAN BACAAN DAPAT MENJADI FAKTOR PEMBENTUK KARAKTER ANAK (BERKACA PADA HASIL ANALISIS PELANGGARAN NILAI KARAKTER TOKOH SHINCHAN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 27 KARYA YOSHITO USUI) Fransiska Jaiman Madu; Erlania Anastasia Sadeng
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 2 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Bahan Bacaan dapat Menjadi faktor Pembentuk Karakter Anak. Karakter merupakan sifat batin yang memengaruhi keseluruhan pikiran, perilaku, budi pekerti, perkataan, dan tabiat yang dimiliki manusia. Begitu pentingnya karakter menjadikannya sebagai hal utama dan pertama dalam yang perlu dipelajari dan dibentuk pada seorang individu. Karakter perlu dibentuk. Karakter dibentuk sejak anak-anak mampu mempelajari suasana dan situasi di sekitarnya. Pembentukan karakter sangat penting dan merupakan hal primer yang perlu dipelajari para orang tua. Akan tetapi, kadang-kadang terdapat orangtua yang mengabaikan hal ini. Padahal ada begitu banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membentuk karakter anak. Pada dasarnya, pembentukan karakter bukanlah bukan sesuatu yang bersifat sementara, tetapi sesuatu yang sifatnya berkesinambungan, utuh, dan asli atau tidak dibuat-buat. Salah satu yang biasa dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak adalah melalui pembiasaan. Dalam hal ini, sejak dini anak dibiasakan untuk melakukan sesuatu yang membuatnya berkata dan bertingkah baik. Selain melalui pembiasaan, karakter anak juga dapat dibentuk melalui bahan bacaan yang dibacanya. Akan tetapi, terdapat beberapa contoh bahan bacaan yang justru mencontohkan hal-hal yang tidak santun, hal ini dapat dilihat pada contoh-contoh percakapan yang terdapat pada komik Crayon Shinchan volume 27 karya Yoshito Usui. Tulisan ini akan mendeskripsikan beberapa contoh pelanggaran nilai karakter dalam komik tersebut dan memberikan beberapa rekomendasi bahan bacaan yang dapat dijadikan referensi untuk anak-anak.
PENYAKIT YANG MENGIDAP LEMBAGA PENDIDIKAN Vitalis Tarsan
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 2 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penyakit yang Mengidap Lembaga Pendidikan. Tulisan ini akan menelisik dan memaparkan penyakit-penyakit yang mengidap sekolah, untuk konteks lokal, Manggarai Raya. Gagasan-gagasan yang penulis kemukakan dalam essai ini merupakan refleksi kritis atas kondisi sekolah-sekolah lokal yang menurut hemat penulis sebagian besar “mengidap suatu penyakit”. Poin-poin yang akan disoroti dalam esai ini: pertama, arti istilah “penyakit lembaga pendidikan; kedua, apa saja faktor penyebab munculnya penyakit; ketiga, gejala-gejala penyakit; keempat, jenis-jenis penyakit; kelima, dampak penyakit tersebut untuk pelanggan; dan yang keenam adalah obat yang dapat direkomendasikan untuk mengurangi dan memberantas penyakit-penyakit tersebut.
URGENSI ASESOR BERMUTU TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Arnoldus Helmon; Marselinus Robe; Vitalis Tarsan
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 2 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Urgensi Asesor Bermutu terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan. Asesor bermutu adalah asesor yang professional dan kredibel. Asesor bermutu merupakan salah satu pilar dalam meningkatkan mutu akreditasi demi peningkatan mutu pendidikan. Mengingat pentingnya asesor bermutu dalam pelaksanaan akreditasi sekolah maka peningkatan mutu asesor perlu terus menerus dilakukan yang antara lain melalui, (a) mekanisme perekrutan asesor yang akuntabel dan transparan, (b) peningkatan profesionalisme dan integritas asesor melalui pelatihandan ongoing formation, dan (c) pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja asesor.
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA INTERAKSI SOSIAL SISWA SMA DI KECAMATAN LANGKE REMBONG Yohannes Marryono Jamun; Heronimus E. A Wejang; Rudolof Ngalu
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 1 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa SMA di Kecamatan Langke Rembong. Penelitian di latar belakangi oleh penggunaan gadget khususnya smartphone yang semakin populer di kalangan remaja khususnya pelajar SMA di kota Ruteng.Menggunakanpenelitian kualitatif-deskriptif dianggap cocok untuk masalah penggunaan smartphone dan dampaknya pada interaksi sosial.Diperolehkesimpulan (1) penggunaan smartphoneberdampak positif, kehadiran smartphone membantu mempermudah siswa berinteraksi, kehadiran smartphone membuat spektrum komunikasi atau interaksi sosial siswa diperluas; (2) dampak negatif pengunaan smartphone, menurunnya kualitas komunikasi dan interaksi tatap muka langsung;(3) dalam kaitannya dengan sekolah, smartphone memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan teman-temannya seperti berdiskusi tentang tugas atau materi pelajaran tertentu. Hambatan ruang dan waktu bisa diatasi dengan interaksi melaui media sosial seperti whatsApp dan facebook; (4)penggunaan smartphone secara berlebihan juga berpengaruh secara negatif terhadap proses belajar siswa. Sebagaimana diakui oleh siswa sendiri bahwa fungsi-fungsi yang ditawarkan smartphone sering kali membuat siswa terlena dan mengabaikan tanggung jawabnya dalam belajar dan menyelesaikan tugas sekolah.
IMPLEMENTASI BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL PADA SISWA DI SDK PAHAR KECAMATAN LELAK KABUPATEN MANGGARAI Fabianus H. Bosco
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 1 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Implementasi Bimbingan Pribadi-sosial pada Siswa di SDK Pahar Kecamatan Lelak Kabupaten Manggarai. Penelitian ini dilatarbelakangi masalah pribadi-sosial siswa di SDK Pahar. Masalah pribadi-sosial adalah masalah yang bersumber dari insividu atau pribadi tertentu yang berdampak pada orang lain. Masalah pribadi-sosial yang terjadi antara lain siswa tidak merasa takut maki dan mengejek temannya di depan guru, sering bolos sekolah, keluar masuk dalam kelas ketika tidak ada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan bimbingan pribadi-sosial yang dijalankan di SDK Pahar Kecamatan Lelak Kabupaten Manggarai, yang difokuskan pada strategi yang digunakan dalam penerapan bimbingan pribadi-sosial, bentuk pelaksanaan bimbingan pribadi-sosial, dan hambatan yang dihadapi saat memberi bimbingan pribadi-sosial kepada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitataif. Data diperoleh melalui wawancara. Teknik pengecekan keabasahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Kegiatan analisis datanya melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru-guru wali kelas di SDK Pahar. Hasil penelitian memperlihatkan pertama, bahwa strategi yang digunakan dalam penerapan bimbingan pribadi-sosial di SDK Pahar yaitu dengan cara memberi bimbingan secara individual, bimbingan kelompok, bimbingan dengan cara berkolaborasi dengan guru yang lain, dan kerja sama antara guru dan orang tua siswa. Kedua, pelaksanaan bimbingan pribadi-sosial di SDK Pahar diwujudkan secara insidental atau tanpa direncanakan oleh guru sebelumnya dan yang ketiga, penerapan bimbingan pribadi-sosial di SDK Pahar memiliki hambatan baik dari segi waktu, program, ruangan bimbingan maupun tenaga profesional yang belum memadai sehingga pelaksanaan bimbingan pribadi-sosial kurang maksimal.
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (Studi Kausal terhadap Guru TK Se-Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai NTT) Emilia Graciela Mega Taran
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 1 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Motivasi Terhadap Kompetensi Profesional Guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan dan motivasi terhadap kompetensi profesional guru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan teknik analisis jalur, dengan melibatkan 66 orang guru TK di kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai-NTT. Skor latar belakang pendidikan guru diperoleh dari data jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh guru yang dibuktikan dengan kepemilikan ijazah terakhir. Untuk mendapatkan skor motivasi digunakan daftar pertanyaan berupa angket. Sedangkanuntuk kompetensi professional guru menggunakan tes uji kompetensi professional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan guru berpengaruh langsung terhadap kompetensi profesional guru sebesar 9,18% dengan koefisien jalur 0,303 dan koefisien determinan 0,335 dan motivasi berpengaruh langsung terhadap kompetensi profesional guru sebesar 7,61% dengan koefisien jalur 0,276 dan koefisien determinan 0,335. Namun, berdasarkan data empiris, ditemukan bahwa latar belakang pendidikan guru tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi guru.

Page 5 of 16 | Total Record : 160