cover
Contact Name
Basri
Contact Email
unasman.lppm@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
basri05@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. polewali mandar,
Sulawesi barat
INDONESIA
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : 24428884     EISSN : 25414542     DOI : -
Core Subject : Health,
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat merupakan jurnal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar. Terbit berkala enam bulan sekali (Semester). Sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017" : 7 Documents clear
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Di Desa Bonne-Bonne Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Patmawati Patmawati
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.164

Abstract

Penyakit Diare adalah penyakit endemis di indonesia dan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa penyakit Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita (25,2%), sedangkan pada golongan semua umur merupakan penyebab kematian yang keempat (13,2%) (Ditjen P2PL, 1012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di Desa Bonne-bonne Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Variabel yang diteliti adalah kualitas fisik air bersih dan kepemilikan jamban. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kuesioner, Observasi dan Pengukuran. Pupolasi dalam penelitian ini adalah 256 dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70 responden. Berdasarkan hasil penelitian dari 70 responden. Analisis data menggunakan uji Square dengan derajat kemaknaan (α=0,05). Kesimpulan menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas fisik air bersih dan kepemilikan jamban dengan kejadian diare (P
Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Hasil Investigasi Kecelakaan Kerja Di PT. PAL Indonesia Maarifah Dahlan
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.159

Abstract

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda, atau property maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suat proses kerja industry atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenis explanatory reseach. Subyek penelitian adalah seluruh pekerja yang pernah mengalami keselakaan kerja berdasarkan laporan hasil investigasi kecelakaan. Analisis data dilakukan untuk melihat faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dilihat dari faktor lingkungan sosial (social environment), kesalahan manusia (fault of person), Perilaku atau kondisi tidak aman (unsafe act or condition), kecelakaan (accident), dan cidera (injury) Hasil penelitian menyatakan Penyebab dasar kecelakaan yang terjadi selama tahun 2013 di PT. PAL yang terlaporkan, 11 kejadian kecelakaan tersebut disebabkan karena tindakan dan kondisi tidak aman (unsafe act or condition). Berdasarkan hasil perhitungan Safe-T score sebagai dasar untuk pelaksanaan evaluasi upaya K3 yang telah dilakukan, nilai yang diperoleh adalah 1,89 yang berarti bahwa perubahan angka kejadian kecelakaan tahun 2012 dan 2013 tersebut secara statistik tidak bermakna. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu Komitmen dan keterlibatan pihak manajemen untuk membentuk budaya K3 yang positif dan mempunyai sistem manajemen K3 (SMK3) yang efektif dapat menunjang pelaksanaan K3 di perusahaan dan dapat mencegah terjadinya unsafe act oleh pekerja serta lingkungan atau kondisi yang tidak aman.
Studi Tentang Pelayanan Di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (Tp2rj) Di Puskesmas Pekkabata Sukmawati Sukmawati
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.165

Abstract

Pelayanan di Tempat Penerimaan Pelayanan Rawat Jalan (TP2RJ) merupakan tempat dimana antara pasien dengan petugas rumah sakit melakukan kontak yang pertama kali dengan jumlah pasien yang cukup banyak dan berasal dari berbagai tempat dengan sosial budaya yang beragam. Selain itu, diantara pasien terjadi kontak yang dapat memberikan penilaian terhadap mutu pelayanan rumah sakit. Oleh sebab itu mutu pelayanan, kenyamanan dan kepuasan pengguna jasa rumah sakit menjadi perhatian utama di tempat ini. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang responden dan waktu yang dibutuhkan penerimaan pasien rawat jalan di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (TP2RJ) pada Badan Pengelola Puskesmas Pekkabata, dengan menggunakan metode survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini keseluruhan pasien rawat jalan di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (TP2RJ) yang terdaftar berjumlah 812 orang, dengan sampel berjumlah 66 responden yang ditentukan dengan cara accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60,6% responden memberi respon baik, sementara waktu yang dibutuhkan dalam penerimaan pasien rawat jalan menunjukkan sebagian besar pasien di TP2RJ merasakan ketepatan waktu atas pelayanan yang diberikan, hal tersebut ditandai sekitar 62,1 % pasien rawat jalan menyatakan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, penerimaan pasien rawat jalan bagian pelayanan yang memberi penilaian baik sebanyak (68,2%). Kepada Jajaran Petugas di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (TP2RJ), senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sikap ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab dan kepada Kepala Puskesmas, melakukan pengawasan secara berkala dalam rangka mendukung tingkat ketepatan waktu pelayanan di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (TP2RJ), pada hasil penelitian sudah dominan pada namun upaya untuk peningkatan ketepatan waktu masih perlu mendapat perhatian.
Analisis Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Di Kabupaten Majene Urwatil Wusqa Abidin
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara spasial dan mengetahui depot air minum yang mengandung bakteri Escherichia Coli serta upaya yang dilakukan terhadap depot yang bermasalah. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksperimental. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 34 depot air minum dan yang menjadi sampel sebanyak 30 depot karena 4 diantaranya sudah tidak berproduksi (tutup). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial persentase terbanyak depot yang positif mengandung bakteri Escherichia Coli sebanyak 33% dan terkecil sebanyak 20%, kandungan bakteri Escherichia Coli pada depot di Kabupaten Majene terdapat 9 (30%) depot yang positif dan 21 (70%) yang negatif. Dinas Kesehatan Kabupaten Majene melakukan pembinaan terhadap depot yang bermasalah dengan mengkaji aspek yang bermasalah dan memberikan saran tentang upaya yang dapat dilakukan oleh pengelola depot.
Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Dalam Kegiatan Posbindu Di Kelurahan Madatte Di Wilayah Kabupaten Polewali Mandar Yuspitasari Yuspitasari
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.161

Abstract

Posbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itusendiri, khususnya untuk pembinaan para orang tua baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah memasuki lansia. Keberhasilan Posbindu dipengaruhioleh keaktifan lansia untuk datang dan serta pemeriksaan kesehatan secara rutin, dengan meningkatnya jumlah lansia dalam kegiatan Posbindu maka akan menguranggi angka kesakitan dan kematian lansia. Namunpermasalahan yang terjadi adalah masih banyak lansia yang kurang termotivasi dalam kegiatan Posbindu .Persentase kader aktif secara nasional adalah 73,2% dan angka drop out lansia sekitar 26,8%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia dalam kegiatan posbindu di kelurahan madatte. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan desain observasional (cross sectional analitik). Populasi penelian ini adalah lansia yang bertempat tinggal di Kelurahan madatte sebanyak 204 lansia (Wanita 106 lansia dan laki-laki 98 lansia) dan sampel sebanyak 41 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan,dukungan keluarga, sikap dan keaktifan lansia. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-square dengan α = 0,05. Dari hasil analisis bivariate ada variable berhubungan dan tidak berhubungan dengan keaktifan lansia dalam kegiatan posbindu. Berdasarkan pengetahuan diperoleh p = 1.307 > α 0,05,dukungan keluarga diperoleh p = 0.027 < α = 0,05, sikap diperoleh p = 1.836 > α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan keaktifan lansia dalam kegiatan posbindu dan terdapat dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam kegiatan posbindu.
Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Mandar Andi Liliandirani
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.162

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey melalui observaasi secara langsung dengan jumlah responden sebanyak 70 orang. Pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara, observasi selama penelitian, dan data sekunder dari puskesmas Pekkabata Kec Polewali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden yang merupakan pasien penderita hipertensi di puskesmas Pekkabata, terdapat 65 (93%) responden tidak terbiasaan berolaraga secara teratur, dan terdapat 39 (56%) responden memiliki kebiasaan mengomsumsi garam/makanan asin. Selain itu di peroleh hasil bahwa 61(87%) responden memiliki riwayat keluarga hipertensi. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa kebiasaan berolaraga merupakan factor yang dapat menyebabkan penyakit hipertensi. Selain itu, kebiasaan mengomsumsi makanan asin beresiko menderita hipertensi sebanyak 3,95% laki-laki di bandingkan orang yang tidak mempunyai kebiasaan mengomsumsi yang asin. Begitupun dengan riwayat keluraga, di mana seseorang yang memiliki keturunan hipertensi lebih beresiko dari pada orang yang tidak memiliki keturunan hipertensi disarankan adanya penyuluhan dari petugas puskesmas terhadap masyarakat tentang pentingnya melakukan olahraga secara rutin guna menghindari penyakit hipertensi, menghindari mengomsumsi makanan pencetus terjadinya hipertensi seperti makanan asin dan makanan mengandung lemak jenuh, lebih hati-hati bagi yang mempunyai riwayat keluraga dengan orang tua penderita penyakit hipertensi karena faktor resiko ini tidak bisa di modifikasi, hendaknya melakukan upaya pencegahan faktor risiko lain yang bisa di ubah.
Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Anreapi Kabupaten Polewali Mandar Sri Nengsi
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.163

Abstract

Masalah gizi di Indonesia yang terbanyak meliputi gizi kurang atau yang mencakup susunan hidangan yang tidak seimbang maupun konsumsi keseluruhan yang tidak mencukupi kebutuhan badan. Anak balita (1-5 tahun) merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kurang gizi (KEP) atau termasuk salah satu kelompok masyarakat yang rentan gizi. Masalah gizi kurang dan gizi buruk kembali ditemukan pada awal 2013. Hasil penelitian tentang status gizi dan penyakit infeksi juga pernah dilakukan Puskesmas Anreapi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015, yang mempunyai prevalensi gizi kurang dijelaskan pemantauan pada Wilayah Kerja Puskesmas Anreapi dari 5 desa pantauan. Desa Duampanua menjadi sasaran paling tinggi rentang akan bahaya gizi kurang terlihat dari pantauan sasarannya berdampak serius terhadap generasi mendatang. Anak yang menderita gizi kurang akan mengalami gangguan pertumbuha fisik dan perkembangan mental. Gangguan pertumbuhan diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai tinggi badan tertentu sesuai dengan umumnya, gangguan pertumbuhan juga merupakan akibat dari gangguan yang terjadi pada masalah gizi balita Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa posyandu masih berfungsi dengan baik dan masih dimanfaatkan, namun banyak ibu yang kurang berminat untuk menimbang berat badan anak dikarenakan bebagai alasan seperti ibu sibuk dengan pekerjaannya, malas, pemberian informasi yang kurang jelas .( Puskesmas Anreapi 2015) Melihat hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada ibu hendaknya lebih memperhatikan asupan makanan yang sesuai dan sangat dibutuhkan balita. Pendapatan yang dihasilkan lebih disarankan kepada kebutuhan pokok khususnya status gizi anak balita, dan kepada Pemerintah selaku pemegang kebijakan hendaknya pendidikan harus ditinggikan dan Puskesmas lebih meningkatkan informasi melalui penyuluhan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7