cover
Contact Name
Basri
Contact Email
unasman.lppm@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agrovitalfip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. polewali mandar,
Sulawesi barat
INDONESIA
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : 25417452     EISSN : 25417460     DOI : -
AGROVITAL adalah jurnal Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Al Asyariah Mandar. Terbit berkala enam bulan sekali (Semester). Sebagai wahana komunikasi insan akademik dalam bidang Budidaya Tanaman, Ilmu Tanah Hama dan Penyakit Tanaman, Sosial Ekonomi Pertanian, Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Kesehatan Ternak, dan Sosial Ekonomi Peternakan. AGROVITAL mengundang kepada para pakar dan akademisi agar menyumbangkan naskah, baik berupa hasil penelitian, kajian mendalam, sesuai dengan disiplin Ilmu Pertanian
Arjuna Subject : -
Articles 168 Documents
Kelayakan Aspek Lingkungan Usaha Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Biogas Akhnaniyanti Akhnaniyanti; Muhammad Siri Dangnga; Andi S. Halimah; Hikmawaty Hikmawaty
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i1.219

Abstract

Pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas merupakan usaha menghasilkan sumber energi terbarukan yang menguntungkan bagi peternak dan masyarakat sekitar peternakan.  Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan aspek lingkungan dari usaha pemanfaatan limbah sapi menjadi biogas di Kelurahan Tatae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Dengan cara wawancara langsung dengan peternak dan 40 orang warga masyarakat di sekitar instalasi biogas, diperoleh informasi jika usaha pemanfaatan limbah sapi menjadi biogas di wilayah ini bisa terus melanjutkan dan mengembangkan, mengingat masyarakat sekitar sangat merasakan manfaatnya termasuk menggunakan biogas sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan dan sangat terjangkau.
Uji Efektifitas Pertumbuhan Vegetatif Bunga Nusa Indah (Mussaenda Pubescens) Terhadap Pemberian ZPT Organik Jagung Muda Pada Berbagai Sumber Setek Usmar Kaffi
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 2, November 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i2.130

Abstract

Pengembangan tanaman hias di tanah air sangat dipengaruhi oleh metode bercocok tanam, olehnya itu faktor penting yang harus diperhatikan adalah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani sehingga mereka mampu berusaha dengan maksimal serta memanfaatkan peluang seefisien mungkin. Salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat karena penampilannya yang menarik adalah bunga nusa indah (Mussaenda pubescens). Nusa indah merupakan salah satu tanaman hias yang banyak ditanam oleh masyarakat. Saat ini dikenal ada dua jenis bunga nusa indah yaitu warna orange dan putih.  Salah satu permasalahan pada tanaman bunga Nusa Indah adalah perbanyakam yang sulit dilakukan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah penggunaan zat pengatur tumbuh dan sumber setek yang digunakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas petumbuhan vegetatif bunga nusa indah terhadap pemberian ekstrak jagung muda pada berbagai sumber setek. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor yaitu Faktor J (Ekstrak Jagung) yang terdiri dari 3 taraf,yaitu tanpa ekstrak, ekstrak jagung manis dan ekstrak jagung pulut. Dan Faktor S (Sumber Setek) yang terdiri dari 3 taraf yaitu setek pangkal,setek tengah dan setek pucuk, diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 27 unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukan Interaksi antara ekstrak jagung pulut (J2) dan sumber setek tengah batang (S2) memberikan pengaruh terbaik pada parameter waktu muncul tunas. Pemberian ekstrak jagung pulut memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun dan panjang akar. Sumber setek tengah batang memberikan pengaruh terbaik pada parameter waktu muncul tunas dan panjang akar.
Analisis Pendapatan Hot Cocoa (Studi Kasus (P4S) Cahaya Duta Palili Di Desa Bunga – Bunga Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar Abd. Jamal
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i1.124

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di P4s Cahaya Duta Palili Desa Bunga-bunga Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya produksi usaha Hot Cocoa kemudian berapa pendapatan yang diterima, dan menentukan nilai R/C Ratio yang dicapai, tujuannya untuk mengetahui tingkat efisiensi usahanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode observasi langsung, wawancara melalui kuesioner terhadap responden sekaligus mengambil dokumentasi penelitian dan dilanjutkan dengan metode analisis kuantitatif untuk menentukan berapa besar biaya yang dikeluarkan dan besarnya pendapatan serta kelayakan usaha. Hasil penelitian diperoleh Pendapatan yang diperoleh dari P4S Cahaya Duta Palili dari usaha pembuatan Hot Cocoa yakni sebesar Rp.37.459.650,- selama tiga bulan dari total penerimaan sebesar Rp. 74.400.000,- Dan total biaya sebesar Rp.36.940.350,-. Berdasarkan nilai R/C Ratio yang diperoleh pada usaha Hot Cocoa di P4S Cahaya Duta Palili sebesar 2,38 berarti usaha tersebut dinyatakan layak, karena setiap penambahan biaya Rp 1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar 2,38. Dengan demikian usaha pembuatan Hot Cocoa yang telah diproduksi oleh P4S Cahaya Duta Palili dinilai layak untuk diteruskan
Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Produk Minyak Kelapa ( Minyak Mandar) Desa Patampanua Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar Haeruddin Haeruddin; Zulkifli Basri; Hamma Ahmad
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i1.320

Abstract

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Kulitas produk dapat dilihat dengan adanya Kinerja, Fitur, Keandalan, Kesesuaian, Daya Tahan. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk. Penelitiaan ini dilakukan Di Desa Patampanua Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar selama 3 (tiga) bulan yakni bulan Desembersampai denganFebruari 2019. Adapun tujuan penelitian yaitu   Untuk mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan  konsumen terhadap produk minyak Kelapa  (minyak Mandar) dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap faktor yang mempengaruhi Permintaan produk minyak kelapa (minyak mandar) Pemilihan kasus dengan cara purposive sampling. jumlah sempel penelitan sebesar 43 orang pengunah minyak goreng (minyak mandar) didesa Patampanuan Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar.  Hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap minyak kelapa ( mandar Mandar) di Desa Patampanua Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar adalah faktor harga, Faktor kualitas produk, Faktor lokasi dan tersedian produk, Faktor Promosi, Faktor Budaya dan Faktor Pendapatan  
Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Tanaman Nusa Indah (Mussaenda Frondosa) Dengan Penyungkupan Dan Lama Perendaman Zat Pengatur Tumbuh Auksin Yang Dibudidayakan Pada Lingkungan Tumbuh Shading Paranet Andi Junaedy
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i1.119

Abstract

Tanaman hias merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi, memberikan konstribusi yang besar dalam perdagangan dunia sekitar U$ 80 Milyar. (Dinas Pertanian, 2005). Permintaan pasar terus meningkat sebesar sepuluh persen tiap tahun membuat sektor tanaman hias sangat menjanjikan. Perkembangbiakan tanaman nusa indah ini menggunakan perbanyakan setek dan cangkok. Permasalahan utama tanaman Nusa Indah adalah sulitnya perbanyakan tanaman dalam jumlah banyak. Selain itu tingkat keberhasilan sangat kecil. Penelitian ini dilaksanakan pada April sampai September 2016 di Kelurahan Darma Kecamatan Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Metode rancangan yang digunakan pada pelaksanaan penelitian dalam bentuk Rancagan Petak Terpisah . Petak utama adalah penyungkupan (P) dua taraf, yaitu : P1 = control, P2 = Penyungkupan dan anak petak adalah penggunaan zat pengatur tumbuh auksin (A) 3 taraf, yaitu : A0= Perendaman dengan zpt auksin 0 ml/1 liter air selama 0 menit, A1= Perendaman dengan zpt auksin 10 ml/1 liter air selama 30 menit, A2= Perendaman dengan zpt auksin 10 ml/1 liter air selama 60 menit . Hasil Penelitian menunjukan pemberian sungkup (P2) memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter luas daun. Pemberian auksin yang direndam selama 60 menit (A2) memberikan pengaruh terbaik pada parameter waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, dan persentase tumbuh. Interaksi antara pemberian sungkup (P) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin (A) memberikan pengaruh yang tidak nyata pada semua parameter pengamatan.
Optimalisasi Ukuran Dan Jenis Polybag Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pre Nursery Rosnina Rosnina; Sukriming Sapareng; Idawati Idawati
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Agrovital Volume 3, Nomor 2, November 2018
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v3i2.204

Abstract

Pembibitan tanaman kelapa sawit dapat dilakukan melalui satu tahap pembibitan (single stage) atau dua tahap  pembibitan (double stage). Kedua sistem pembibitan tersebut membutuhkan tanah lapisan atas (top soil) untuk mengisi polybag sebagai tempat menanam kecambah dan membesarkan bibit kelapa sawit sebagai bahan tanam di lapangan. Masalah utama yang akan timbul pada masa kini dan  mendatang untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit adalah pemindahan top soil dari satu tempat ke tempat lain. Top soil digunakan sebagai media tumbuh bibit kelapa sawit karena memiliki sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik untuk pertumbuhan bibit selama di pembibitan. Hasil penelitian melaporkan bahwa kebutuhan media tumbuh pada tahap pembibitan awal (pre nursery) membutuhkan 0,001 m3top soil/polybag kecil (ukuran polybag kecil berdiameter 10 cm  dengan tinggi 14 cm) dan 0.016  m3top soil/polybag besar (ukuran polybag besar berdiameter 23 cm dan tinggi 40 cm).  Areal tanaman kelapa sawit seluas 1.000 ha dengan populasi 136 tanaman/ha ditambah sulaman 10% membutuhkan ± 150.000 bibit, dengan kebutuhan media tumbuh top soil yang sudah dipergunakan sebanyak 2.400 m3 atau setara dengan luas areal 16.000 m2 (1,6 ha), dengan kedalaman top soil 15 cm. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dan jenis polibeg yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursey serta tingkat efisiensi penggunaan polibeg. Penelitian akan dilaksanakan pada lahan milik petani di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Percobaan dilakukan dalam bentuk eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan satu faktor yaitu ukuran dan jenis baby polybag, yaitu polibeg hitam standar Pre Nursery (kontrol) (22 cm x 14 cm), polibeg kecil bening (18 cm x 9.5 cm), polibeg kecil hitam (15 cm x 5 cm), polibeg kecil bening (13 cm x 6 cm), dan plastik gelas. Percobaan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga terdapat 15 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 tanaman sehingga jumlah bibit yang digunakan yaitu 75 bibit kelapa sawit. Pengamatan yang dilakukan yaitu pertumbuhan (morfologi) yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan fisiologi meliputibobot basah tajuk, bobot kering tajuk dan bobot basah akar, bobot kering akar, dan analisis tanah  dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Penggunaan berbagai jenis wadah meningkatkan pertumbuhan parameter morfologi tanaman (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun) di pre nursery. Perlakuan terbaik berdasarkan peubah morfologi tanaman adalah polibeg hitam standar Pre Nursery, tetapi bisa digantik dengan plastik gelas bekas.
Pemberian Dedak Yang Difermentasi Dengan EM4 Sebagai Pakan Ayam Broiler Najmah Ali; Agustina Agustina; Dahniar Dahniar
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Agrovital Volume 4, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v4i1.298

Abstract

Kebutuhan akan bahan pangan misalnya ketersedian daging dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan peranan zat-zat makanan khususnya protein bagi bagi kehidupan.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula yang tepat untuk broiler yang mendapatkan ransum berbahan dedak fermentasi untuk menghasilkan pertambahan berat badan  (PBB) yang tinggi.  Percobaan dilakukan dengan menggunakan 36 ekor DOC ayam broiler.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Dalam setiap unit penelitian terdapat 3 ekor DOC.  Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut P0 = 100% dedak fermentasi, P1 = 90% dedak fermentasi + 10% BP 11, P2 = 80% dedak fermentasi + 20% BP 11, P3 = 70% dedak fermentasi + 30% BP 11.  Penelitian dilakukan selama 4 minggu.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa level pemberian dedak fermentasi EM 4 (P0, P1, P3) sangat nyata menghasilkan pertambahan berat badan  yang lebih tinggi dibandingkan dengan P0.  Pemberian dedak fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi dan konversi ransum, tetapi terdapat perbedaan pada tingkat konsumsi yaitu pada P3 = 70% dedak fermentasi + 30% BP11 memperlihatkan tingkat konsumsi ransum dan konversi ransum lebih tinggi dari perlakuan lainnya (P0, P1, P2).  Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian dedak fermentasi dengan EM4 sebagai pakan ayam broiler dapat diberikan hingga 70%.
Kajian Kelembagaan Lokal dalam Pemanfataan Sumberdaya Perikanan Tangkap di Kabupaten Maros (Studi Kasus Desa Pajjukukang Kecamatan Bontoa) Haeruddin Haeruddin
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2016): Agrovital Volume 1, Nomor 1, November 2016
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v1i1.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kelembagaan lokal yang terdapat pada masyarakat pesisir di Kabupaten Maros yang mempunyai hubungan dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap serta mengetahui persepsi dan aspirasi masyarakat terhadap nilai-nilai kelembagaan lokal terhadap pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap.Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember di Desa Pajjukukang Kec. Bontoa Kab. Maros.  Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif (qualitatif research) yang berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya, sehingga  sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas.  Penekanan penelitian kualitatif dimaksudkan untuk meneliti kondisi subjek, dengan mencari dan menemukan informasi melalui pengkajian kasus yang terbatas namun mendalam dengan penggambaran secara holistik. Pendekatan kualitatif mencirikan makna kaulitas yang menunjuk pada segi alamiah dan tidak menggambarkan perhitungan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Nilai-nilai kelembagaan lokal dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap tergambarkan dalam pranata hubungan sosial kekerabatan, pranata Agama dan Kepercayaan (Mitos, Ritus, Fetis, Kultus, dan Magis) serta pranata larangan/pantangan (nakasa’). Sedangkan nilai-nilai kelembagaan lokal dipersepsikan masyarakat sangat menunjang dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap karena mengandung motif keselamatan (perlindungan dari Sang Pencipta) dan motif rezeki (ekonomi).
Respon Pertumbuhan Tanaman Lidah Mertua (Sansivera Sp) Yang dibudidaya Pada Jenis Media Tanam Tanah Berbeda Dengan Pemberian Pupuk Bokashi Hijauan Daun Kudo Iinnaninengseh Iinnaninengseh; Jasni Ayuswastika
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 2, November 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i2.131

Abstract

Lidah mertua adalah salah satu komoditas hortikultura yang tahan terhadap kekeringan yang mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan yang ada dan berbahaya di udara.Tempat tumbuh Keasaman (pH) media tanam yang ideal untuk Sansevieria adalah 5,5-7,5. Meskipun demikian tanaman ini bisa bertoleransi pada rentang pH 4,5-8,5. Pada kondisi asam, penyerapan hara nitrat dan fosfor akan terhambat.Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman lidah mertua (sansivera sp.) yang dibudidaya  pada jenis media tanam tanah berbeda dengan pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo.  berlangsung dari bulan september sampai desember 2016.Dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial terdiri dari dua faktor yaitu.Faktor pertama yang terdiri dari dua taraf yaitu: Jenis media tanam tanah berbeda (T) yang terdiri dari dua taraf yaitu media tanah lahan tegalan (T1) dan media tanah salin(T2).Faktor kedua  adalah pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo yang terdiri dari tiga taraf yaitu: tanpa pemberian pupuk (B0),pemberian pupuk 100g/polybag (B1) dan pemberian pupuk 200g/polybang (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis media tanam tanah berbeda dengan pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo (TxB) tidak memberikan pengaruh terhadap parameter pengamatan. Namun tanpa pemberian pupuk bokashi hijauan daun kudo (B0) memberikan pengaruh baik  terhadap parameter tinggi tanaman dan jenis media tanam tanah yang berbeda (T) tidak memberikan pengaruh baik terhadap parameter yang diukur.
Analisis Pendapatan Usaha Kerajinan Tempurung Kelapa Di Desa Bakka – Bakka Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Abu Bakkar
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Agrovital Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v2i1.123

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Usaha Kerajinan Tempurung Kelapa Di Desa Bakka-Baka, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar yang berlangsung selama 3 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima serta untuk mengetahui nilai R/C Ratio yang diperoleh dari usaha kerajinan tempurung kelapa. Penentuan lokasi penelitian ini menggunakan metode purposive yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara (dengan Quesioner yang telah disiapkan), dan dokumentasi. Dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan berapa besar pendapatan dan nilai R/C Ratio yang diperoleh dari usaha kerajinan tempurung kelapa yang dijalankan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan perbulan yang diperoleh dari usaha kerajinan tempurung kelapa adalah sebesar Rp. 347.333,- dari total penerimaan sebesar Rp 1.320.00,- dan total biaya sebesar Rp. 972.667,- sedangkan nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar Rp. 1,36 artinya setiap penambahan biaya Rp. 1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,36,- sehingga usaha kerajinan tempurung kelapa dikatakan layak (untung) sehingga dapat dijalankan dan dikembangkan.

Page 4 of 17 | Total Record : 168