cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Isema : Islamic Educational Management
ISSN : 2541383X     EISSN : 225417088     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JURNAL IsEMa (Islamic Educational Management) ialah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Laboratorium Jurusan/Prodi S1 Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jurnal ini memfokuskan diri pada kajian ilmu manajemen pendidikan Islam.
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
MANAJEMEN KURIKULUM DI PESANTREN Euis Kokom; Yaya Suryana
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v2i1.4995

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar alamiah, manajemen kurikulum, faktor penunjang dan faktor penghambat, serta hasil yang dicapai dari pola manajemen kurikulum di Pondok Pesantren Al-Basyariyah.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut diolah dengan cara unitisasi, kategori data dan penafsiran yang dilanjutkan dengan uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep manajemen kurikulum di Pondok Pesantren Al-Basyariyah ditinjau dari Perencanaan kurikulum dilakukan setiap menjelang tahun ajaran baru dalam membuat perumusan perencanaan kurikulum. Pengorganisasian dilakukan dengan ketentuan meliputi, tujuan organisasi, pembagian tugas, koordinasi wewenang dan hubungan struktural.Pelaksanaan kurikulum yaitu dengan merealisasikan semua program yang telah direncanakan didasarkan pada aspek pelaksanaan tujuan, materi, metode dan evaluasi. Pengawasan dilaksanakan dengan teknik supervisi meliputi: kunjungan kelas, pembicaraan individual, pertemuan kelompok serta perpustakaan professional. Faktorpenunjang berupa konsistennya setiap elemen pondok dalam melaksanakan kurikulum, pengawasan dilakukan secara kontinyu dan latarbelakang pendidikan Input santri yang baik.Faktor penghambat yaitu kurangnya pelatihan terhadap guru.Adapun hasil manajemen kurikulum ialah ketercapaian penyelenggaraan kurikulum sesuai dengan rencana, penyelarasan visi dan misi pondok berbanding lurus dengan kualitas lulusan serta keberhasilan para pengurus pondok dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diembannya.
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS SISTEM OTOMASI Trifanny Magistra Audia Rahman
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Islamic Educational Management
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v3i2.5015

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang Perpustakaan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, proses manajemen perpustakaan berbasis sistem otomasinya yang dimulai dari konsep perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Disertai faktor penunjang, faktor penghambat, serta keberhasilan yang dicapai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan menyalin. Perencanaan perpustakaan bertujuan supaya perpustakaan bisa melaksanakan kegiatan simpan dan pinjam buku (2) Pengorganisasian meliputi perincian pelaksanaan pekerjaan, pembagian kerja pegawai, mengabungkan pekerjaan para anggota, menetapkan mekanisme kerja, melakukan monitoring, dan rotasi pegawai. (3) Pelaksanaan manajemen perpustakaan berbasis sistem otomasi menggunakan aplikasi E-Office (4) Pengawasan kegiatan perpustakaan, pengawasan hardware dan software, serta pengawasan kinerja pegawai. (5) Faktor penunjangnya kemampuan aplikasi E-Office. Faktor penghambatnya untuk yang internal seperti kendala aplikasi E-Office, sedangkan faktor eksternalnya seperti persaingan dengan Badan Litbang lainnya. (6) Keberhasilan manajemen perpustakaan berbasis sistem otomasi adalah dari segi koleksi buku serta manfaat aplikasi E-Office.
KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA MADRASAH Irfani Nabila
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v3i1.3282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil program supervisi kepala madrasah di MTs Nurul Iman. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan metode deskriftif. Hasil penelitian Kompetensi Supervisi Kepala Madrasah di MTs Nurul Iman, yakni: 1) Perencanaan Program Supervisi Kepala Madrasah meliputi program yang direncanakan yaitu program semester ganjil dan genap dan program bulanan; dan program yang tidak direncanakan yaitu kunjungan kelas yang tidak terjadwal. 2) Pelaksanaan Program Supervisi terkait dengan kelengkapan adiminstrasi guru/ wali kelas dan kegiatan pembelajaran di kelas. 3) Evaluasi dan Tindak Lanjut Program Supervisi di MTs Nurul Iman melalui teknik diskusi dan wawancara.
MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI MADRASAH Siti Muchlishotul Qodariyah; Heri Khoiruddin
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v1i2.4990

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana profil, dasar proses dan eksekusi dalam pengambilan keputusan  setiap kegiatan yang ada di MTs Al-Ichlash Serang baru Bekasi, faktor penunjang dan penghambat dalam menentukan satu pilihan kegiatan yang disepakati bersama dan akan dijalankan untuk pelaksanaan pendidikan di MTs Al-Ichlash Serang Baru Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan teknik penyalinan dokumen. Analisis data dilakukan dengan kategorisasi data dan penafsiran data. Adapun uji absah data dilakukan dengan perpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan, cek teman sejawat, analisis kasus negatif, kecukupan referensi, uraian rinci dan auditing. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa dalam pengambilan keputusan yang dilakukan untuk penyelenggaraan kegiatan yang ada di MTs Al-Ichlash mengacu pada standar pelayanan minimal. Adapun setiap semester adanya perubahan kegiatan dan pergantian pekerjaan di setiap staf dengan cara musyawarah dan mempertimbang-kan kenyataan sesungguhnya yang ada di lingkungan madrasah serta kebutuhan pendidikan. Karna kepala sekolah MTs Al-Ichlash sendiri memegang prinsip bahwa “Sepintar apapun tanpa musyawarah adalah kesalahan besar” karena dalam organisasi mempunyai anggota dan semua itu harus mengetahui alur berjalannya semua aktivitas kegiatan  yang akan dilaksanakan.
MANAJEMEN STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN GARUT Hary Priatna Sanusi; Fina Rosdiana
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Islamic Educational Management
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v3i2.5010

Abstract

Keberhasilan kepemimpinan Kepala kementerian Agama disandarkan kepada salah satu teori atau model Manajemen Stratejik. Manajemen Startegi mencakup tahap pemindaian lingkungan, tahap perumusan strategi, tahap implementasi strategi dan tahap evaluasi strategi. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Manajemen strategi untuk mengelola dan mengatur sumber daya yang ada di lingkungan Kantor dengan menggunakan strategi kepemimpinan yaitu merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil strategi. Pencapaian visi, misi dan tujuan menggunakan Strategi operasional dengan mengoprasikan semua sumber daya manusia dan memberdayakannya dengan segala kemampuan yang dimiliki disertai dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada kebijakan yang ditetapkan. Terealisasinya prgram dan anggaran yang diselenggrakan mengacu kepada prosedur. Pengukuran kinerja yang dilakukan terlihat dari laporan hasil kerja karyawan setiap bulannya. Startegi yang diterapkan sangat mempengaruhi proses kepemimpinan untuk mewujudkan visi misi dan tujuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut.
MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS FUNGSIONAL PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN Ipah Parihah Padilah; Yaya Suryana
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v1i1.4985

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen diklat di Balai Diklat Keagamaan Bandung yang mencakup profil, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan diklat, serta hasil menejemen penyelenggaraan diklat teknis fungsional peningkatan kompetensi guru di Balai Diklat Keagamaan Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan menyalin dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis dengan penafsiran deskriftif semata-mata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Peningkatan Kompetensi Guru di Balai Diklat Keagamaan Bandung terdiri dari perencanaan yang meliputi:   (1) analisis kebutuhan diklat, (2) rapat kerja, (3) rapat koordinasi, (4) startegi pendekatan, dan (5) penyusunan bahan. Pelaksanaan diklat dilakukan melalui: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pelaporan. Evaluasi yang terdiri dari: (1) evaluasi terhadap peserta, (2) evaluasi terhadap Widyaiswara, dan (3) evaluasi terhadap penyelenggara.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN Fitriyah Samrotul Fuadah; Hary Priatna Sanusi
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v2i2.5001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahul Falah Gedebage Kota Bandung. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Alat pengumpulan data menggunakan analisis observasi,wawancara, dan studi dokumentasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran ditetapkan oleh Kyai Pimpinan dengan menunjukkan kitab-kitab apa yang harus dipelajari dimulai dari kitab yang dasar sampai pada tingkat yang tinggi. Pelaksanaannya seluruh materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik,Para ustadz/ustadzah menyampaikan materi dengan metode bandongan, sorogan, hafalan, ceramah, tugas belajar, latihan, dan bandongan terbalik. Evaluasi pembelajarannya berbentuk tes tulisan, tes lisan, hafalan, dan tes secara langsung ketika pembelajaran. Hasil Manajemen Pembelajaran Pondok Pesantren Miftahul Falah Gedebage Kota Bandung ustadz/ustadzah dapat memberikan stimulus kepada santri untuk aktif dan dilatih untuk mampu membaca,memaknai,dan menghafal Al-Qur’an dan pemahaman kitab kuning. selain itu santri memiliki prestasi yang cukup dalam bidang akademik maupun non akademik. tentu pada pelaksanaan Manajemen Pembelajaran tidak terlepas dari faktor penunjang yaitu faktor ustadz, santri, sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu tugas ganda Kyai Pimpinan dan lingkungan.
THE UNIQUENESS OF ISLAMIC EDUCATION IN INDONESIA Dindin Jamaluddin
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v2i2.4478

Abstract

Islamic education, the oldest education system in Indonesia which is admitted and appreciated for its contribution to the nation building, emerged together with the arrival of Islam to Indonesia, even before the Dutch’s occupation. Afterward, it took its own path, independent of government, clung to its own way and opened to change in that tradition. Islamic religious education institutions called pesantren Initially used the Arabic language as teaching media. When the desire to develop a system of public education for all people at the turn of the 20th century grew, several prominents thougth to look for possibilities to engage in the development of Islamic education. Among the prominent Muslim scholars are K.H. Ahmad Dahlan and K.H. Hashim Asy'ari who initiated to establish Islamic modern schools called madrasahs in many areas. Education in Islamic Schools has become a tool of struggle to achieve independence and freedom in Indonesia. Pesantren which is a model of Islamic education indoctrinated his students to believe that colonialism was a wrong and and they are created diffrently not to invade one another but to live in harmony. That’s why Dutch colonial government refused to subsidize the model of Islamic education in schools because it was considered of no use and will threaten the authority and dignity of the Dutch government.Key Words: Uniqueness Of Islamic, Indonesia.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA MADRASAH Monica Sani Nur Aulia
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v2i1.4996

Abstract

Ada sejumlah keterbatasan yang dimiliki oleh Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Jatinangor Kabupaten Sumedang, yaitu dalam pengadaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana diantaranya dana dan lahan. Sumber dana yang diperoleh hanya berasal dari dana pemerintah yaitu berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Lahan yang dimiliki pun sempit karena MTs Ma’arif Jatinangor terletak di perkotaan. Dampaknya proses penggunaan peralatan infokus atau komputer pun bergiliran. Objek penelitian di MTs Ma’arif Jatinangor. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengkodean. Setelah itu, data dinarasikan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. 1) Perencanaan sarana dan prasarana di MTs Ma’arif Jatinangor dibuat dalam dua kalsifikasi yaitu program jangka pendek dan panjang atas kesepakatan bersama sesuai dengan analisis kebutuhan madrasah; 2) Pengadaan sarana dan prasarana hanya bersumber dari pemerintah yaitu dari BOS. Peserta didik tidak dipungut biaya sedikit pun serta untuk pengadaan fasilitas semuanya dilakukan dengan cara pembelian; 3) Pengaturan  sarana dan prasarana dilakukan dalam 3 kegiatan yaitu, inventaris, penyimpanan dan pemeliharaan; 4) Penggunaan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di madrasah; 5) Penghapusan sarana dan prasarana jika keadaan rusak ringan maka diperbaiki, jika keadaan barang rusak berat dan tidak bisa diperbaiki maka barang tersebut dibuang dan dihapus dari daftar inventaris.
KEPEMIMPINAN KIYAI PONDOK PESANTREN Imas Muslimah
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Islamic Educational Managament
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v1i2.5180

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi bahwa pondok pesantren merupakan pendidikan tertua dan sampai saat ini memiliki kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sekitar. Pesantren mulai membangun dirinya secara “kualitas (mutu)”, seperti halnya pada pola manajemen pondok pesantren tradisional yang perlu sentuhan dalam mengelolanya, supaya dalam proses pembelajaran bisa progres. Dengan adanya kemajuan dalam manajemen diharapkan pondok pesantren mampu mengahsilkan out put yang siap menghadapi tantangan zaman, namun dalam hal ini tak sedikit pondok pesantren yang masih menggunakan pola manjemen pondok pesantren tradisional. Pemegang kendali manajerial di pesantren adalah seorang kiyai, selain sebagai pendidikan atau pengajar. Posisi kepemimpinan kiyai di pesantren lebih menekankan pada aspek kepemilikan saham pesantren dan moralitas serta kedalaman ilmu agama, dan sering mengabaikan aspek manajerial. Kiyai atau pengasuh pondok pesantren merupakan elemen yang sangat esensial bagi suatu pesantren, oleh karenanya, sangat wajar jika pertumbuhannya, pesantren sangat bergantung pada peran seorang kiyai.

Page 2 of 13 | Total Record : 124