cover
Contact Name
Pandan Yudhapramesti
Contact Email
pandanpramesti@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.kajian.jurnalisme@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kajian Jurnalisme
ISSN : 25490559     EISSN : 25491946     DOI : -
Jurnal Kajian Jurnalisme (JKJ), ISSN 2549-0559 (cetak), ISSN 2549-1946 (online), diterbitkan oleh Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Indonesia pertama kali pada bulan Juli 2017. Pada edisi pertama Jurnal Kajian Jurnalisme terbit dalam format online dan cetak. Sesuai dengan ketentuan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mengharuskan setiap jurnal yang diterbikan oleh lembaga pendidikan tinggi harus disajikan dalam bentuk elektronik journal, pada edisi kedua dan seterusnya, jurnal ini terbit sepenuhnya dalam format jurnal elektronik atau format online menggunakan Open Journal System (OJS). Jurnal Kajian Jurnalisme bergabung dengan Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia (APJIKI), terbit dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli.
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
Analisis Framing Pemberitaan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riaupos.co dan Tribunpekanbaru.com periode 15-17 September 2019 Tutut Ismi Wahidar; Ringgo Eldapi Yozani
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 1 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i1.26224

Abstract

Saat ini, media telah menggunakan sistem online sebagai bentuk pelaporan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dalam pemberitaan yang teraktuaal dari lokasi kejadian dibandingkan dengan system konvensional. Demikian juga halnya dengan media lokal yang berbasis disetiap daerah juga menggunakan sistem digital. Hal tersebut terjadi karena proximity (kedekatan) antara media online lokal. Seperti pada bencana kabut asap di Riau. Bencana kabut asap telah terjadi sejak pertengahan Juli hingga puncaknya terjadi pada September. Penelitian ini membahas framing kebakaran hutan dan lahan di Riau menurut media online Riaupos.co dan Tribunpekanbaru.com pada 15-17 September 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis data yang digunakan adalah analisis framing Robert N. Entman dengan menyeleksi isu dan penekanan atau menyoroti aspek-aspek tertentu realitas tertentu, yang akan mengungkap bagaimana framing (pembingkaian) berita yang dilakukan oleh media online Riaupos.co dan Tribunpekanbaru.com untuk pelaporan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Riau dibingkai secara berbeda. Tribunpekanbaru.com membingkai masalah dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan serta gangguan kegiatan masyarakat. Sementara itu, Riaupos.co menghadirkan kerangka sisi pemerintah dalam upaya mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan. Perbedaan dalam menulis berita dimotivasi oleh perbedaan dalam perspektif masing-masing media. Ini terlihat dari bagaimana jurnalis menulis berita yang disusun berdasarkan identifikasi masalah, diagnosa kasus, penilaian moral, dan solusi yang harus diambil.
Gender, Konsumsi Berita COVID-19 dan News Fatigue di Jakarta Michelle Natasya Azari; Yearry Panji Setianto
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 1 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i1.31587

Abstract

Di era ‘banjir’ informasi saat ini, masyarakat berlomba-lomba ingin menjadi yang tercepat mengetahui dan membagikan informasi, terutama yang berkaitan dengan pandemi COVID-19. Terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah metropolitan seperti Jakarta (dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak per Januari 2021) yang selalu dituntut untuk up to date. FOMO (Fear of Missing Out), merupakan perasaan cemas atau tidak aman atas kemungkinan kehilangan atau ketinggalan sesuatu. FOMO akan membuat seseorang semakin gencar dalam mengakses informasi yang pada akhirnya dapat berujung pada news fatigue, yaitu kondisi di mana seseorang merasa stres atau kelelahan karena informasi yang berlebihan. Peneliti mencoba melihat bagaimana perbedaan praktik news fatigue di Jakarta berdasarkan gender dalam konteks pandemi. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratificats 2.0 dengan konsep news fatigue to news avoidance serta konsep gender dan berita. Sebagai riset deskriptif-kualitatif dengan metode studi kasus, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa media diary dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan perempuan menyikapi pengalaman news fatigue berbeda daripada partisipan laki-laki. Dalam konteks berita COVID-19, partisipan perempuan melaporkan merasa lelah dengan topik tersebut terutama karena kebanyakan beritanya bernada negatif dan diberitakan terus-menerus. Selain itu, faktor pekerjaan dan beban ganda partisipan memainkan peran penting dalam praktik news fatigue di Jakarta berdasarkan gender. Kelelahan yang dirasakan ini mendorong partisipan perempuan untuk menghindari berita tentang COVID-19.
Corruption News in Online Media Post Amendment of the 2019 Corruption Eradication Commission Law Riswandi Riswandi; Ellys Lestari Pambayun; Rahmadya Putra Nugraha
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 2 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i2.30034

Abstract

The process of the new commissioner election and the amendment to the Corruption Eradication Commission (KPK) received public attention due to the controversial agenda and arguably had weakened the KPK. The purpose of this study is to describe the discourse of Kompas.com, CNN Indonesia, and Republika.co.id regarding corruption after the amendment of the KPK law using Teun Van Dijk's critical discourse method and news text analysis unit from 21 December 2019-29 February 2020. The results found that at the level of macro structure, superstructure, and micro structure, the three online media discourse advocacy and support for the KPK and criticism of Joko Widodo's government in detail, systematically, and with minimal lexicons and metaphors, and represent public aspirations for the KPK as an independent institution in eradicating corruption. The results on the macro, superstructure, and micro-level showed that Kompas.com established defense and support discourse to the Commission to Eradicate Criminal Acts of Corruption through detailed, systematic reporting, without lexicons and metaphors. Contrastingly, CNN Indonesia emphasized on the facts of real actions taken by the Corruption Eradication Commission in combating corruption and the amount of losses. Moreover, Republika.co.id emphasized on the weakness in the revised law of the KPK and reinforces its hypothesis of the news with the proper metaphor.
Pergeseran Etika Profesi Jurnalis Pada Wartawan yang Menyambi Sebagai Endorser di Instagram Maya Rachmawaty; Nicky Stephani; Reni Dyanasari
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.32822

Abstract

Praktik endorsement atau promosi berbayar melalui Instagram kini bukan hanya dilakukan oleh kalangan selebriti. Jurnalis televisi yang mengemban peran penting sebagai pilar keempat negeri ini juga larut dalam arus euforia digital dengan turut melakukan kegiatan endorsement. Hal ini tentu meninggalkan permasalahan etika, karena sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia, jurnalis haruslah bersifat independen dan tidak menyalahgunakan profesinya untuk menguntungkan suatu pihak. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari fenomena tersebut, terutama melihat sikap dan tanggapan para jurnalis terhadap kegiatan promosi berbayar di Instagram yang dilakukannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam. Terdapat lima informan yang berhasil diwawancara, berasal dari stasiun televisi SCTV, TV One dan Kompas TV. Hasil penelitian menunjukkan para jurnalis kerap melakukan endorsement di Instagram dengan berbagai motif seperti membantu usaha kecil dan menengah, serta mendapatkan keuntungan finansial. Empat informan meyakini praktik endorsement tidak menyalahi kode etik selama masih mengedepankan fakta dan tidak menyebarkan kebohongan, sementara satu informan percaya hal tersebut melanggar kode etik. Persepsi informan dipengaruhi oleh keanggotaan organisasi profesi dan kepemilikan sertifikasi profesional. Jurnalis yang menganggap kegiatan endorsement tidak sesuai dengan kode etik, tercatat sebagai anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia dan memiliki setifikasi jurnalis utama, sementara informan lainnya tidak.
Pola Pemberitaan Media Online Kompas.com dalam Pelaporan Serangan Terorisme di Indonesia 2016-2020 Asri Pangestu; Sukma Ari Ragil Putri
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.34429

Abstract

Sejak 2016, jumlah serangan teroris di Indonesia telah meningkat. Akibatnya, insiden-insiden ini begitu menarik perhatian media dan banyak mendapatkan liputan. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran media berita online Kompas.com dalam pemberitaan serangan terorisme selama 2016-2020, karena media berita online telah mengambil alih media cetak dan televisi sebagai sumber pemberitaan terpopuler, sehingga memungkinkannya menjangkau dan memengaruhi khalayak terbanyak. Pendekatan penelitian ini berperspektif kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Data yang didapat untuk penelitian ini diakses dan dikumpulkan melalui situs berita online Kompas.com dalam kurun waktu tahun 2016-2020 mengacu pada jumlah artikel liputan serangan teroris tertinggi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis tematik dari Braun dan Clarke. Penelitian ini didasarkan pada teori Penyusunan Agenda. Penelitian mengungkapkan bahwa liputan berita serangan teroris di Indonesia mencakup berbagai fakta tentang pelaku, solidaritas antar masyarakat, kutipan emosional tentang penderitaan para korban, dan deskripsi kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media berita online Kompas.com melalui pemberitaannya tentang pelaku menciptakan stereotip teroris. Lalu melalui penggambaran penderitaan para korban, Kompas.com memediasi berbagai efek emosional di kalangan masyarakat. Selain itu, fokus pada kekerasan dalam pemberitaan dapat menebar ketakutan dan kepanikan di kalangan publik. Menariknya lagi bahwa media berita online Kompas.com berperan sebagai penggerak solidaritas dan bahkan dapat mendorong masyarakat untuk mendukung para korban dan keluarganya baik secara finansial maupun psikologis.
Kepuasan Khalayak dalam Mendengarkan Insert Berita The Highlights Radio Prambors Jakarta Wicaksono Tri Kurniawan; Henny Sri Mulyani; Muhammad Zen Al-Faqih
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.32802

Abstract

Di tengah gempuran perkembangan teknologi, radio tetap mengalami pertumbuhan pendengar. Di Indonesia, Jakarta menjadi kota dengan pertumbuhan pendengar paling tinggi dalam satu tahun terakhir. Selain mengutamakan siaran hiburan, radio di Jakarta kini mulai konsisten menggarap siaran jurnalistik berupa kilas berita dalam bentuk insert. Di antara puluhan stasiun radio di Jakarta, ada delapan radio besar yang rutin menyiarkan kilas berita. Salah satunya Prambors, di mana insert kilas beritanya, The Highlights yang disiarkan di dua program prime time disebarluaskan siarannya ke delapan kota jaringan Prambors. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pendengar program Sunset Trip di Radio Prambors Jakarta setelah mendengarkan The Highlights berdasarkan empat motif pengonsumsian media menurut Dennis McQuail, yakni motif informasi, identitas pribadi, kepuasan integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan teori Uses and Gratifications dengan turunan konsep Gratifications Sought dan Gratifications Obtained menurut Philip Palmgreen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan pendengar Sunset Trip berusia 15-29 tahun berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan dari keempat motif yang diteliti, motif informasi dan motif hiburan merupakan dua motif terbesar yang dimiliki pendengar dalam mendengarkan The Highlights. Namun, dari keempat motif tidak ada satupun motif yang dapat terpuaskan. Hasil pengukuran tingkat kepuasan berupa perbandingan mean skor Gratifications Sought dan Gratifications Obtained menunjukkan pendengar tidak terpuaskan setelah mendengarkan The Highlights.
Analisis Semiotika Peirce pada Sampul Majalah Tempo Edisi Jokowi Beserta Bayangan Pinokio Theodora Edra Pramaskara
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.36251

Abstract

Redaksi Majalah Tempo menuai pro dan kontra ketika menerbitkan sampul majalah pada tanggal 16 September 2019. Pasalnya ilustrasi yang ditampilkan merupakan sosok pria menyerupai Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun disandingkan dengan bayangan berhidung panjang yang identik dengan tokoh Pinokio. Menanggapi hal tersebut, sebagian masyarakat yang tergabung dalam kelompok Relawan Jokowi Mania (Jokman) melayangkan laporan kepada Dewan Pers karena ilustrasi tersebut dinilai menghina presiden. Meski demikian, tidak sedikit masyarakat yang mendukung tindakan Majalah Tempo. Pemberian dukungan terhadap Redaktur Tempo juga diperkuat dengan momentum penerbitan majalah yang bertepatan dengan tindakan Jokowi yang justru meloloskan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK). Melalui analisis semiotika, menarik untuk mengetahui realitas yang ingin dikonstruksikan Redaktur Tempo hingga memicu perdebatan masyarakat. Dengan bersandar pada paradigma konstruktivisme, pengumpulan data tinjauan literatur, serta metode atau pendekatan kualitiatif, penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis retak teks pada sampul Majalah Tempo. Teori Semiotika Charles Sanders Peirce serta Teori Metafora digunakan sebagai pisau analisis, dan ditemukan bahwa Majalah Tempo terbitan 16 September 2019 pada bagian karikatur atau ilustrasi sampulnya merupakan bentuk kritik masyarakat akan era kepemimpinan Jokowi sebagai presiden yang berhasil memenangkan kontestasi Pilpres selama dua periode tersebut. Pada penelitian ini, disimpulkan bahwa raut wajah merengut Jokowi beserta bayangan hidung Pinokio; secara implisit merupakan wujud metafora dari kekecewaan rakyat akan sosok pemimpin yang telah ingkar terhadap komitmen pemberantasan tindak pidana korupsi.
Framing Media Online Detik.com Terhadap Pemberitaan Korban Pengeroyokan oleh Bobotoh Muhammad Refi Sandi; Maimon Herawati; Justito Adiprasetio
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.28886

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pembingkaian korban pengeroyokan oleh bobotoh pada situs berita online Detik.com. Objek penelitian ini adalah rangkaian berita dalam situs Detik.com yang mengekspos nama korban. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan analisis framing model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki, yang dilihat dari struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris untuk mengetahui cara media mengkonstruksi sebuah wacana berita, dengan melakukan penonjolan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 berita yang diteliti, 4 berita menonjolkan nama korban serta 2 berita yang mengandung isi yang sama hanya perubahan judul. Detik.com membingkai sosok korban HS dalam struktur sintaksis, Detik.com memperhatikan Pedoman Pemberitaan Media Siber. Pada stuktur skrip, Detik.com menonjolkan unsur di mana seperti lokasi peristiwa, lokasi tempat kejadian perkara, dan lokasi wawancara. Dalam struktur tematik, Detik.com tema berita kejahatan menarik karena memiliki news value dan news judgment tersendiri bagi para pembaca. Terakhir, struktur retoris menunjukkan Detik.com melakukan pelanggaran body shaming terhadap korban HS. Peneliti menyimpulkan bahwa Detik.com menggambarkan HS terlalu dalam hingga kehidupan pribadinya, sehingga hal tersebut melanggar privasi korban. Peneliti menyarankan agar Detik.com memahami Pedoman Pemberitaan Media Siber dan mematuhinya dalam praktik jurnalistik. Serta wartawan Detik.com dapat memperhatikan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) khususnya pasal 27 ayat 3 dalam praktik jurnalistik.
Disiplin Verifikasi Wartawan Tribunnews.com dan Detik.com dalam Pemberitaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet Muhammad Fajar Rivaldi; Dadang Rahmat Hidayat; Dandi Supriadi
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.31701

Abstract

Penelitian ini mengkaji proses verifikasi wartawan Tribunnews.com dan Detik.com dalam memberitakan kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet. Kedua media mengklaim penganiayaan itu benar dengan hanya mengandalkan informasi dari postingan di akun media sosial afiliasi politiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan disiplin verifikasi oleh kedua media tersebut, bagaimana mereka memperlakukan sumber informasi, dan sejauh mana tanggung jawab Tribunnews.com dan Detik.com mencapai keandalan informasi dari media sosial. Pencarian jawaban dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus Robert K. Yin. Hasil menunjukkan, proses verifikasi yang dilakukan baru pada tahap pengecekan keaslian akun media sosial. Sementara kebenaran informasi itu belum diverifikasi. Dalam memperlakukan sumber dari media sosial, kedua media akan mempercayai akun yang diverifikasi. Di saat Tribunnews.com telah membentuk tim media sosial, Detik.com masih menggunakan konfirmasi pihak berwenang untuk mempertanggungjawabkan informasi dari media sosial. Kesimpulannya, terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Tribunnews.com dan Detik.com belum melakukan disiplin verifikasi secara sempurna pada beberapa berita awal. Ada enam berita di Tribunnews.com dan tiga di Detik.com yang seolah membenarkan insiden penganiayaan terhadap Ratna yang belum terungkap. Ada upaya verifikasi setelah itu, tapi itu terlalu dangkal, artinya mereka tidak secara eksplisit memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
Analisis Wacana Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dalam Pemberitaan Republika Online Nur Fajrah Safira; Achmad Herman; Raisa Alatas
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.36524

Abstract

Kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan bentuk ketimpangan relasi kuasa atau ketidakadilan gender antar perempuan dan laki-laki yang terjadi di dalam ranah domestik maupun di dalam ranah publik. Isu kekerasan seksual tidak hanya menjadi persoalan individu, tapi persoalan global yang menuntut banyak golongan ikut andil di dalamnya, termasuk media massa. Oleh karena itu, di dalam membuat pemberitaan mengenai kekerasan seksual, media massa sebagai the fourth estate harus berperan sebagai pembentuk nilai kesetaraan di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konstruksi wacana kekerasan seksual terhadap perempuan dalam pemberitaan Republika Online (ROL). Peneliti menggunakan analisis wacana model Roger Fowler dkk, yang memandang bahasa sebagai praktik ideologi tertentu untuk membatasi pandangan khalayak terhadap sebuah realitas dengan menganalisis dimensi kosakata dan tata bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan dokumentasi terhadap sepuluh berita tentang kekerasan seksual terhadap perempuan di ROL periode 23 November 2020 hingga 10 Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROL tidak berpihak kepada perempuan sebagai korban. Hal ini ditandai dengan marginalisasi posisi perempuan yang dominan dalam pemberitaan baik dari segi penamaan maupun penggambaran peristiwa kekerasan seksual. Marginalisasi tersebut tergambar dalam bentuk penggunaan kalimat pasif, nominalisasi, eufemisme, penamaan tidak mandiri dan sebagainya, yang justru akan melemahkan posisi perempuan dalam pemberitaan.

Page 7 of 10 | Total Record : 91