cover
Contact Name
Mieke
Contact Email
mieke@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
inohim.ueu@esaunggul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 23548932     EISSN : 26559129     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) is a scientific publication devoted to disseminate all information contributing to the understanding and development of Health Information management, Health Informatics and Health Information Management System.
Arjuna Subject : -
Articles 153 Documents
Klasifikasi Kanker dan Artery pada Citra Computed Tomography Menggunakan Deep Learning Convolution Neural Network Sri Widodo
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 10, No 2 (2022): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v10i2.444

Abstract

AbstractDetection of lung cancer can significantly reduce the average death rate from lung cancer. Research on detection of lung cancer has been done. Most research on lung cancer detection always begins with image preprocessing, lung segmentation, lung candidate segmentation and lung cancer detection. These steps can cause the detection process to take a long time. The proposed research is to classify cancer and arterial images on CT-Scan using   Convolution Neural Network (CNN). This research consists of two main points. Starting with the process of determining the region of interest (ROI) from the image of cancer and artery. The second is cancer classification and artery using CNN deep learning. The accuracy obtained from testing is 95%.Keyword: CNN, CtScan, Deep Learning, Lung Cancer, ROI AbstrakDeteksi awal kanker paru dapat menurunkan rata-rata angka kematian akibat kanker paru secara signifikan. Penelitian tentang deteksi awal kanker paru sudah banyak dilakukan. Sebagian besar studi mengenai deteksi kanker paru pada CT-Scan selalu diawali dengan preprosesing citra, segmentasi paru, segmentasi kandidat paru dan deteksi kanker paru. Langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan proses deteksi membutuhkan waktu yang lama. Penelitian yang dilakukan adalah melakukan klasifikasi kanker dan arteri pada gambar Computed Tomography menggunakan Convolution Neural Network (CNN). Penelitian ini terdiri dari dua hal pokok. Pertama adalah preprosesing  dari citra kanker dan artery.  Kedua adalah klasifikasi  kanker dan artery  menggunakan deep learning CNN. Akurasi tertinggi yang didapatkan dari ujicoba adalah 95%.Kata Kunci: CNN, CtScan, Deep Learning, Lung Cancer, ROI
Hubungan Faktor End User Computing Satisfaction (EUCS) terhadap Manfaat Nyata Penerapan ePuskesmas di Puskesmas I Denpasar Selatan Luh Yulia Adiningsih; Putu Chrisdayanti Suada Putri; Coelestina Astri Boko
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 10, No 2 (2022): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v10i2.431

Abstract

AbstractHealth center management and quality can be seen from the electronic information sistem implemented by officers to provide better services. The government always tries to make changes for the better by implementing the ePuskesmas information sistem. The implementation of ePuskesmas in each region is expected to be able to improve the quality of services even better with web-based technology. The implementation of ePuskesmas is also expected to make it easier for users to provide services to the community so that they can save time and provide good benefits for users and service recipients. One way that can be done to develop a sistem that is well received by its users is to use the End User Computing Satsfaction (EUCS) method consisting of format factors, content, accuracy, ease of use, and timeliness. This method is used to develop the sistem by looking at the technological aspects and factors that satisfy users. The purpose of this study was to determine the relationship between End User Computing Satsfaction (EUCS) and the real benefits of implementing ePuskesmas at Puskesmas I, South Denpasar. This research method uses a quantitative design with a cross sectional design. The population of this study was 46 and the sample size was 32 ePuskesmas officers consisting of 5 doctors, 11 nurses, 6 midwives, 1 nutritionist, 6 admissions, 1 IT officer, and 2 RM officers. Collecting data using a questionnaire with data analysis with Chi Square test obtained p value = 0.012 <0.05. Keywords that the End User Computing Satisfaction (EUCS) factor has a significant relationship to the real benefits of implementing ePuskesmas. The Odds Ratio (OR) value of 11.7 employees who are satisfied with the implementation of ePuskesmas increases the chance of a positive perception of real benefits by 11.7 times compared to officers who are not satisfied based on the EUCS factor. The results showed that there was a significant relationship between the End User Computing Satisfaction (EUCS) factor and the real benefits of implementing ePuskesmas by officers at Puskesmas I, South Denpasar.Keyword: End User Computing Satisfaction (EUCS), ePuskesmas, Net Benefit AbstrakPeningkatan manajemen dan mutu pelayanan Puskesmas dilihat dari sistem informasi elektronik yang diterapkan oleh petugas untuk memberikan kemudahan pelayanan. Pemerintah selalu berupaya untuk melakukan perubahan ke arah lebih baik salah satunya dengan menerapkan sistem informasi ePuskesmas. Penerapan ePuskesmas di setiap wilayah diharapkan mampu memperbaiki mutu pelayanan lebih baik lagi dengan berbasis teknologi berbasis web. Penerapan ePuskesmas diharapkan mampu memudahkan pengguna dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar hemat waktu dan bermanfaat positif baik bagi pengguna maupun penerima pelayanan. Salah satu cara untuk mengevaluasi keberhasilan suatu sistem itu dapat diterima dengan baik bagi penggunanya adalah dengan menggunakan metode End User Computing Satsfaction (EUCS) terdiri dari faktor format, content, accurancy, ease of use dan timeliness. Metode ini biasa digunakan dalam mengevaluasi sistem dengan melihat aspek teknologi dan faktor-faktor yang membentuk kepuasan pengguna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor End User Computing Satisfaction (EUCS) terhadap manfaat nyata pada penerapan ePuskesmas di Puskesmas I Denpasar Selatan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 46 dan besar sampel 32 petugas ePuskesmas yang terdiri dari 5 dokter, 11 perawat, 6 bidan, 1 ahli gizi, 6 admisi, 1 petugas IT, dan 2 petugas RM. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis data dengan Uji Chi Square diperoleh nilai p=0,012<0,05. Makan disimpulkan bahwa faktor End User Computing Satisfaction (EUCS) memiliki hubungan yang bermakna terhadap manfaat nyata penerapan ePuskesmas. Nilai Odds Ratio (OR) yaitu 11,7 artinya petugas yang puas dengan penerapan ePuskesmas meningkatkan peluang persepsi positif terhadap manfaat nyata sebesar 11,7 kali dibandingkan dengan petugas yang tidak puas berdasarkan faktor EUCS. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara faktor End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan manfaat nyata penerapan ePuskesmas oleh petugas di Puskesmas I Denpasar Selatan.Kata Kunci: End User Computing Satisfaction (EUCS), ePuskesmas, Manfaat Nyata
Penerapan Failure Mode and Effects Analysis Pada Analisis Pengisian Formulir Persetujuan Pemasangan Kontrasepsi di Puskesmas Bangsongan, Kabupaten Kediri Forman Novrindo Sidjabat; Chika Artanti
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 10, No 2 (2022): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v10i2.408

Abstract

AbstractApproval of action is statement from patient or legitimate represents on the action planned after received information to made approval or disapproval. Preliminary research found from 10 contraceptive installation consent form ware found incompleteness 1 type of action, 4 husband’s identity, and 7 husband’s signature and midwife’s signature. This studied aimed to analyze the filling of contraceptive installation consent form used FMEA at Puskesmas Bangsongan. The type of research was description survey and research objects were 50 contraceptive installation consent forms. Data’s collection ware done by interviewed and observation. The results showed from 50 form ware found incompleteness 64% midwife’s signature, 2% patient’s signature, 80% husband’s signature, and 38% signature date. Based on FMEA analysis, the cause of incompleteness is obtained because there was no SOP of completeness analysis of medical record documents with a value of RPN 200, it is a priority for improvement to complete the contraceptive installation consent form. Incomplete filling will result in the contents of medical records was being inaccurate and guaranteed legal certainty for patient, employees and health center.Keyword: Approval Procedure, Completeness of Medical Record, FMEA, Quality AbstrakPersetujuan tindakan adalah pernyataan dari pasien atau perwakilan yang sah atas tindakan yang direncanakan setelah menerima informasi untuk membuat persetujuan atau ketidaksetujuan. Penelitian awal menemukan dari 10 formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi ditemukan ketidaklengkapan 1 jenis tindakan, 4 identitas suami, dan 7 tanda tangan suami dan tanda tangan bidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengisian formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi menggunakan FMEA di Puskesmas Bangsongan. Jenis penelitian adalah survei deskripsi dan objek penelitian adalah 50 formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 formulir ditemukan ketidaklengkapan 64% tanda tangan bidan, 2% tanda tangan pasien, 80% tanda tangan suami, dan tanggal tanda tangan 38%. Berdasarkan analisis FMEA, penyebab ketidaklengkapan diperoleh karena belum adanya SOP analisis kelengkapan dokumen rekam medis dengan nilai RPN 200, prioritas perbaikan untuk melengkapi formulir persetujuan tindakan pemasangan kontrasepsi. Pengisian yang tidak lengkap akan mengakibatkan isi rekam medis menjadi tidak akurat dan terjaminnya kepastian hukum bagi pasien, pegawai dan Puskesmas.Kata Kunci: FMEA, Kelengkapan Rekam Medis, Mutu, Prosedur Persetujuan 
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) Unit Rekam Medis Rumah Sakit Tk.III Dr.R. Soeharsono Arief Budiman; Soraya Soraya; Ahmad Rasyid Ridho Ramadhan
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.490

Abstract

AbstractThe planning for the need for medical records at the Tk.III Hospital Dr R Soeharsono has not been well structured, so the current staff does not meet their needs. This study aims to analyze the need for medical recorders and working time in the medical record work unit Tk.III Dr R Soeharono Hospital in 2021. The study was conducted descriptively with a cross-sectional design using the Workload Indicator Staffing Need method. WISN). Primary data were collected through interviews and observations, and also collected some secondary data from Tk.III Hospital Dr R Soeharsono. Available working days at Tk.III Dr.R Soeharsono Hospital in 2021 are 229 days, while the available working time is 1912.15 hours or 114,729 minutes. The medical records unit has 20 workers, but only one has a medical record education background. The standard leeway obtained from morning, afternoon, and meetings is 0.092297152. the workforce needs based on the workload indicator staffing need(WISN) method is 11.40861491 or 12 people.Keywords: hospital, medical records, WISN, labourAbstrakPerencanaan kebutuhan tenaga rekam medis di Rumah Sakit Tk.III Dr R Soeharsono belum terstruktur dengan baik, sehingga tenaga yang saat ini ada belum sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga kerja perekam medis serta waktu kerja di divisi kerja rekam medis di RS Tk.III Dr R Soeharono pada tahun 2021. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan desain potong lintang (cross-sectional) menggunakan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN). Dilakukan pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi serta dilakukan pula pengumpulan beberapa data sekunder dari RS Tk.III Dr R Soeharsono. Hari kerja tersedia di RS Tk.III Dr.R Soeharsono tahun 2021 adalah 229 hari, sedangkan waktu kerja yang tesedia adalah 1912,15 jam atau 114.729 menit. Unit rekam medisnya memiliki 20 orang pekerja, tetapi hanya seorang saja yang berlatar belakang pendidikan rekam medis. Standar kelonggaran yang didapat dari apel pagi, apel pulang dan rapat adalah 0,092. kebutuhan tenaga kerja berdasarkan metode workload indicator staffing need (WISN) adalah 11,409 atau 12 orang.Kata Kunci : rumah sakit, rekam medis, WISN, tenaga kerja
Analisis Teks Pemberitaan Telemedicine di Indonesia: Pendekatan Sentimen, NER, Topic Modeling, dan Social Network dalam Memahami Isu dan Persepsi Satria Bagus Panuntun; Dewi Krismawati; Setia Pramana; Erni Tri Astuti
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.500

Abstract

AbstractTelemedicine is becoming an increasingly relevant phenomenon in the health sector in Indonesia, especially with the emergence of the COVID-19 Pandemic. This study examines text analysis of telemedicine news coverage during the COVID-19 pandemic in Indonesia using sentiment analysis, Named Entity Recognition (NER), topic modeling, and Social Network Analysis (SNA). This research aims to gain an in-depth understanding of issues, public perceptions, social networks, and topics related to the use of telemedicine in dealing with a pandemic. This study provides a comprehensive understanding of telemedicine coverage during the COVID-19 pandemic in Indonesia by combining four methods. The findings of this research can provide valuable insights for stakeholders in optimizing the use of telemedicine, understanding public perceptions, and building effective collaborations in handling pandemics.Keywords: telemedicine, sentiment analysis, Named Entity Recognition (NER), topic modeling, social network analysis, COVID-19 AbstrakTelemedicine menjadi fenomena yang semakin relevan dalam sektor kesehatan di Indonesia, terutama dengan munculnya Pandemi COVID-19. Penelitian ini mengkaji analisis teks pemberitaan telemedicine selama pandemi COVID-19 di Indonesia dengan menggunakan analisis sentimen, Named Entity Recognition (NER), Topic Modeling, dan Social Network Analysis (SNA). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang isu-isu, persepsi masyarakat, jaringan sosial, dan topik-topik yang terkait dengan pemanfaatan telemedicine dalam menghadapi masalah kesehatan di masa pandemi. Penggunaan gabungan empat metode analisis agar dapat menyajikan pemahaman yang komprehensif tentang pemberitaan telemedicine selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan sentimen positif dan netral terhadap telemedicine dan keberadaannya sangat membantu masalah kesehatan di masa Pandemi COVID-19. Selain itu pejabat pemerintah adalah nama yang paling sering muncul dalam pemberitaan telemedicine  yang memiliki makna peranan sentral pemerintah dalam masalah kesehatan sangat dibutuhkan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi para pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan pemanfaatan telemedicine, memahami persepsi masyarakat, dan membangun kolaborasi yang efektif dalam penanganan pandemi.Kata Kunci: telemedicine, analisis sentimen, Named Entity Recognition (NER), social network analysis, topic modelling, COVID-19
Optimalisasi Layanan Rawat Jalan: Desain User Interface Aplikasi Pendaftaran Online Berbasis Mobile Muhammad Miftah Fajar; Laili Rahmatul Ilmi; Imaniar Sevtiyani; Budhi Wicaksono; Dwi Mardiyanti
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.494

Abstract

AbstractBased on focus group discussions with the user, Nurhidayah Hospital has online registration by website, but all patients are unfamiliar. Utilizing technology and information systems in the health sector can improve performance and patient satisfaction. Based on FGD result, the researcher can measure the user needed to design a user interface for a mobile-based registration application. One indicator is the speed of patient registration. Online patient registration is growing very fast, one of which is a mobile-based registration application. One of the processes is UI (user interface). This study aims to design a UI for mobile-based online registration. This research method is Research and Development (R&D). Data collection is divided into primary and secondary data. Primary data was taken using an interview guide to 3 informants. Then secondary data was obtained by observing the website using an observation checklist. The primary data obtained were processed and presented in a descriptive narrative. Observational data is used by researchers to design a mobile-based UI using the Figma application. The results of this study are UI design consists of seven phases, beginnings with interviews and observations to obtain user needs, the next stage is planning and design, the next stage is user testing, researchers are asked to add a shortcut feature in one of the menus to make it easier for users to use the application. The conclusion of this study is a mobile-based UI design in the form of a prototype that can provide convenience in online registration to minimize queues.Keywords: user interface, online registration, outpatient, mobile-based AbstrakBerdasarkan hasil wawancara dan observasi di RS Nur Hidayah Bantul telah menyediakan pendaftaran online melalui website resmi, namun pemanfaatan oleh pasien belum optimal. Pendaftaran online memberikan kemudahan kepada pasien untuk meminimalisir proses antrian, namun tidak menutup kemungkinan belum berjalan optimal karena pasien belum terlalu paham akan alur dan prosedurnya, sehingga pasien masih mendaftar secara langsung atau melalui telepon. Pendaftaran pasien secara online perkembangannya pesat, salah satunya aplikasi pendaftaran berbasis mobile. Tahapan dalam merancang pendaftaran online adalah dengan mendesain antar muka atau user interface (UI). Penelitian ini bertujuan untuk mendesain UI pada pendaftaran online berbasis mobile. Metode penelitian yang dipilih adalah Research and Development (R&D) dengan pendekatan study kasus.. Subjek pada penelitian ini adalah petugas pendaftaran, kepala rekam medis dan kepala IT. Objek pada penelitian berupa studi dokumen SOP pendaftaran pasien, panduan pendaftaran online pada website, dan server. Metode pengambilan datanya menggunakan Focused Group Discussion (FGD) dengan pedoman FGD, studi dokumen menggunakan panduan observasi. Hasil FGD diolah secara contenct analysys dan disajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Hasilnya adalah pada tahapan UI terdiri dari analsisis kebutuhan dengan FGD dan observasi, perencanaan dan perancangan, uji coba kepada user. Hasil uji pertama user kurang setuju dengan tampilan awal dari aspek tampilan awal dan pemilihan warna, sehingga ada tahapan perbaikan serta penyempuraan UI. Produk akhirnya adalah UI pendaftaran online bentuk prototype sesuai dengan keinginan pasien. Kesimpulan penelitian ini adalah desain UI berbasis mobile dalam bentuk prototype yang dapat memberikan kemudahan dalam pendaftaran online sehingga meminimalisir antrian.Kata kunci: user interface, pendaftaran online, rawat jalan; mobile
Evaluasi Penyelenggaraan Rekam Medis dalam Pemenuhan Standar Akreditasi di Puskesmas Kedaung Barat Kabupaten Tangerang Nungky Nurkasih Kendrastuti; Muhammad Fahmi Nursyabani
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.508

Abstract

Abstract Implementation of medical record services based on accreditation standards would improve the quality and safety of patients at Public Health Center . Public Health Center accreditation must be carried out so that the optimization of its functions could run optimally, both in terms of service performance and the resources used. Objectives clicking this study was to evaluate the implementation of medical records service in meeting the standard 8.4 at chapter IV accreditation standard at Kedaung Barat Public Health Center, Tangerang District. This standard had 4 criterias and 13 assessment elements. This research was a quantitative research with descriptive methods. The population of this study were all medical record files that were available at the time of the study. The data source is primary adn secondary data with a total sample of 30 taken by simple random sampling. The results of the study were 3 elements of assessment that were fully achieved (23.1%), 3 elements of assessment were partially achieved (23.1%) and 7 elements of assessment that were not achieved (53.8%). The total score obtained was 45 out of 130 (34.6%). Conclusion: the implementation of medical records based on the accreditation standard of 8.4 in Kedaung Public Health Cente has only been partially fulfilled, and needs to be improved until 100% fulfillmentKeyword: Medical Records, Public Health Center, Accreditation StandardsAbstrakPelayanan rekam medis berdasarkan standar akreditasi akan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Akreditasi puskesmas wajib dijalankan agar optimalisasi fungsi puskesmas dapat berjalan secara optimal, baik dari kinerja pelayanan maupuan sumber daya yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi penyelenggaraan rekam medis berdasarkan standar akreditasi bab IV standar 8.4 di Puskesmas Kedaung Barat Kabupaten Tangerang. Standar ini memiliki 4 kriteria dan 13 elemen penilaian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh berkas rekam medis yang ada saat waktu penelitian. Sumber data merupakan data primer dan sekunder dengan jumlah sampel 30 yang diambil dengan cara simple random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 3 elemen penliaian yang tercapai penuh (23,1%), 3 elemen penilaian tercapai sebagian (23,1%) dan 7 elemen penilaian yang tidak tercapai (53,8%). Total skor yang didapat adalah 45 dari 130 (34,6%). Kesimpulan: penyelenggaraan rekam medis berdasarkan standar akreditasi 8.4 di Puskesmas Kedaung baru terpenuhi sebagian, dan perlu ditingkatkan lagi agar terpenuhi 100%.Kata Kunci: Rekam medis, Puskesmas, Standar akreditasi
Minat Mahasiswa Menggunakan Halodoc Selama Pandemi Covid-19 Nauri Anggita Temesvari; Angelia Dyah Sukmarini; Melani Nurbaiti Hasanah
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.400

Abstract

AbstractTechnology was widely used by people during the COVID-19 period, including searching for health-related information. Halodoc's presence at this time was a technological breakthrough that provided various features useful in pursuing public health, among other applications. The pandemic has made students must be familiar with technology in online learning systems. However, students did not optimally use the technology for health-related during the pandemic. This study aimed to assess the relationship between students' perceptions of security, trust, ease of use, and usefulness with interest in using Halodoc during the COVID-19 pandemic. This study used a cross-sectional design, and the data was collected using Google Forms. The number of samples obtained was 100 students. The chi-square test was used to find the relationship between perceptions of security, trust, ease of use, and usability with interest in Halodoc during the COVID-19 pandemic. Among 100 students, 93% stated interest in using Halodoc, 83% stated Halodoc was very safe, 87% stated they believed Halodoc, 90% stated Halodoc was easy to use, and 91% said Halodoc was useful. Perceptions of trust (p-value 0.005) and usefulness (p-value 0.015) were significantly related to students' interest in using Halodoc during the COVID-19 pandemic. Perceptions of security (p-value 0.340) and convenience (p-value 0.144) were not significantly related to students' interest in using Halodoc during the pandemic. Perceptions related to trust and usefulness were factors that determined students' interest in using Halodoc during the pandemic.Keyword: Halodoc, interests, students, technology, COVID-19 AbstrakPenggunaan teknologi semakin pesat selama COVID-19 dalam berbagai hal termasuk dalam pencarian informasi terkait kesehatan. Halodoc hadir sebagai teknologi dengan berbagai fitur yang dapat berguna dalam pencarian kesehatan bagi masyarakat diantara aplikasi lainnya pada masa pandemi. Teknologi pada periode ini secara intensif digunakan mahasiswa dalam pembelajaran dengan sistem e-learning. Namun penggunaan aplikasi kesehatan belum optimal digunakan mahasiswa selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menilai hubungan antara persepsi mahasiswa tentang keamanan, kepercayaan, kemudahan penggunaan, dan kebermanfaatan dengan minat menggunakan Halodoc selama pandemi COVID-19. Desain potong lintang digunakan dalam penelitian. Jumlah sampel didapatkan 100 mahasiswa. Uji chi-square digunakan untuk menguji keterkaitan persepsi keamanan, kepercayaan, kemudahan penggunaan, dan kebermanfaatan dengan minat menggunakan Halodoc selama pandemi COVID-19. Dari 100 mahasiswa, 93% menyatakan minat dalam menggunakan Halodoc, 83% menyatakan Halodoc sangat aman, 87% menyatakan percaya dengan Halodoc, 90% menyatakan Halodoc mudah digunakan, dan 91% menyatakan Halodoc bermanfaat. Persepsi kepercayaan (p-value 0,005) serta kebermanfaatan (p-value 0,015) signifikan terkait dengan minat mahasiswa menggunakan Halodoc selama pandemi COVID-19. Persepsi persepsi keamanan (p-value 0,340) dan kemudahan (p-value 0,144) tidak signifikan terkait dengan minat mahasiswa menggunakan Halodoc selama pandemi COVID-19. Persepsi terkait kepercayaan dan kebermanfaatan menjadi faktor yang menentukan minat mahasiswa menggunakan Halodoc selama periode COVID-19.Kata Kunci: Halodoc, minat, mahasiswa, teknologi, COVID-19 
Analisis Kesiapan Pengembangan Rekam Medis Elektronik Menggunakan DOQ-IT di RS “X” Yogyakarta Kori Puspita Ningsih; Suryo Nugroho Markus; Ngatoiatu Rahmani; Ida Nursanti
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.496

Abstract

AbstractMedical records are a vital part of the evidence for recording patient examinations. Several middle and high-income countries have implemented Electronic Medical Records (RME) to support patient health documentation. The development of RME in Indonesia has been regulated in the Minister of Health Regulation 24 of 2022. Hospital "X" Yogyakarta is starting to develop RME but has not yet developed a strategic plan for developing RME. Without a clear plan, developing RME at Hospital "X" Yogyakarta seems patchy. Therefore, in developing RME, it is necessary to analyze the hospital's readiness first. This research uses analytical observational research with a mixed-method data collection approach. This study uses an adequate instrument to analyze healthcare facilities' readiness to implement EHR using the DOQ-IT approach. The analysis of RME development readiness results from human resources, leadership, organizational culture, and infrastructure components at the "X" Hospital Yogyakarta. Analysis of the scores of the four components of 76.48 with an average value of 2.64. The assessment results show that RS "X" Yogyakarta is ready to develop RME. The readiness to develop RME is strong at RS "X" Yogyakarta, supported by strengths in organizational work culture, leadership and infrastructure, but also weaknesses in human resources. Therefore, RS "X" Yogyakarta needs to provide training and increase motivation so that human resources are far ready for RME development.Keywords: readiness, DOQ-IT, EMR AbstrakRekam medis merupakan bagian vital dalam bukti pencatatan pemeriksaan pasien. Beberapa negara berpenghasilan menengah dan tinggi, telah menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) untuk mendukung dokumentasi kesehatan pasien. Pengembangan RME di Indonesia telah diatur pada Permenkes 24 Tahun 2022. RS “X” Yoyakarta muai mengembangkan RME, namun belum menyusun rencana srategi pengembangan RME. Dalam pengembangan RME diperlukan perencanaan yang matang, sehingga rumah sakit bisa menilai sejauh mana kesiapan untuk memulai tahap pengembangan RME. RS “X” Yogyakarta sudah mengembangkan RME, namun masih terkesan tambal sulam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan pengembangan RME menggunakan pendekatan DOQ-IT. Penelitian ini menggunakan observational analitik. dengan pendekatan pengumpulan data mixed methode. Pada penelitian ini menggunakan instrumen yang efektif untuk menganalisis kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan EHR menggunakan pendekatan DOQ-IT. Hasil analisis kesiapan pengembangan RME dari komponen sumberdaya manusia, kepemimpinan, budaya organisasi, dan infrastruktur di RS “X” Yogyakarta. Analisis skor dari keempat komponen sebesar 76,48 dengan rata-rata nilai sebesar 2,64. Dari hasil penilaian tersebut menunjukkan RS “X” Yogyakarta cukup siap dalam mengembangkan RME. Kesiapan pengembangan RME kuat di RS “X” Yogyakarta   didukung dengan adanya kekuatan di budaya kerja orgnanisasi, kepemimpinan dan infrastruktur, akan tetapi juga memiliki kelemahan di SDM. Oleh karena itu RS “X” Yogyakarta perlu memberikan pelatihan dan meningkatkan motivasi supaya SDM menjadi jauh siap dalam pengembangan RME.Kata Kunci: kesiapan, DOQ-IT, rekam medis elektronik 
Implementasi Manajemen Informasi Rekam Medis Berdasarkan Standar 8.4 Akreditasi Puskesmas di Puskesmas T Kota Tasikmalaya Anisa Isnaini; Ida Sugiarti
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.409

Abstract

AbstractMinister of Health Regulation, 2015 number 46 of Primary Health Care Accreditation, is about recognizing independent institutions as administers accreditation by the Ministry of Health, held every three years after filling up the standards. Based on a preliminary study, T Primary Health Care had the first accreditation with the result of the 2017 Basic Status. Currently, T Public Health Center hasn't been re-accredited due to the impact of the Covid-19 pandemic. Medical record management is carried out by medical recorders in the special room, which is stored on shelves and boxes. There is a family medical record folder that still applies to personal medical records. T Primary Health Care stated that they had complete regulation because every two years routinely evaluated regulations and procedures, especially in the Management of medical records. The purpose of this study was to determine the alignment of the implementation of Medical Records Information Management (MIRM) in 8.4 Public Health Center Accreditation Standard for re-accreditation readiness by developing the quality of health services at T Primary Health Care in 2022. This research method used a case study approach with qualitative analysis. Result Research Organizing medical records in 8.4 standards of Medical Records Information Management (MIRM), T Public Health Center has tried to qualify the criteria. These include the available regulation and procedures related to the Management of Medical Records that are complete but haven't yet been ratified. As with each criterion, there are still discrepancies and obstacles in implementation. So the implementation of 8.4 standard Public Heath Center Accreditation is still not entirely by the regulations that have been made.Keywords: primary health care, primary health care accreditation, medical record managementAbstrakPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 menjelaskan Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan lembaga independen penyelenggara akreditasi ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah memenuhi standar yang diselenggarakan setiap 3 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan Puskesmas T pernah melakukan akreditasi yang pertama dengan hasil status akreditasi dasar tahun 2017. Saat ini Puskesmas belum dilakukan re-akreditasi karena dampak pandemi Covid-19. Pengelolaan rekam medis dilakukan oleh Perekam Medis di ruang penyimpanan rekam medis yang disimpan pada rak dan kardus, memiliki map family folder tetapi masih menerapkan personal medical record. Puskesmas menyatakan regulasi telah lengkap, karena rutin melakukan evaluasi setiap dua tahun terkait Surat Keputusan (SK) dan Standar Prosedur Operasional (SPO) khususnya dalam pengelolaan rekam medis. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengelolaan keselarasan implementasi Manajemen Informasi Rekam Medis dalam standar 8.4 Akreditasi Puskesmas dalam kesiapan re-akreditasi sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas T Tahun 2022. Penelitian digunakan dengan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Hasil penelitian dalam penyelenggaraan rekam medis pada standar 8.4 Manajemen Informasi Rekam Medis, Puskesmas T telah berupaya memenuhi kriteria dalam standar tersebut. Diantaranya SK dan SPO terkait dengan pengelolaan rekam medis yang tersedia cukup lengkap, namun belum dilakukan pengesahan. Sebagaimana setiap kriteria masih terdapat ketidaksesuaian dan hambatan dalam pelaksanaanya. Sehingga implementasi dalam standar 8.4 Akreditasi puskesmas masih belum seluruhnya sesuai dengan regulasi yang telah dibuat.Kata Kunci: puskesmas, akreditasi puskesmas, pengelolaan rekam medis