cover
Contact Name
Hana Ike Dameria Br. Purba
Contact Email
purbahana@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
jmutiarakesmas@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT
ISSN : -     EISSN : 25278185     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat merupakan jurnal yang memuat tentang ilmu kesehatan masyarakat serta tulisan-tulisan hasil penelitian terkait administrasi kebijakan Kesehatan, epidemiologi, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, biostatistik dan promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Terbit dua kali dalam setahun yakni di bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ES KRISTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN) YANG DIPERJUALBELIKAN OLEH PEDAGANG DI JALAN KAPTEN MUSLIM MEDAN TAHUN 2017 Eka Margaret Sinaga
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.471 KB)

Abstract

Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus.Infeksi Escherichia coli sering kali berupa diare, kram perut, demam, serta muntah.Es kristal adalah es yang berbentuk pipa dan bolong ditengahnya. Es kristal biasanya sering digunakan sebagai bahan pendingin maupun penyegar minuman. Es kristal dapat tercemar oleh bakteri atau mikroorganisme jika tangan pedagang kurang bersih atau wadah penyimpanan dan cara penyajian es kristal yang kurang higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Escherichia coli pada es kristal yang diperjualbelikan oleh pedagang di Jalan Kapten Muslim Medan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian yaitu seluruh es kristal yang diperjualbelikan oleh pedagang di Jalan Kapten Muslim Medan yang berjumlah 8 sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2017 di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.Sampel diteliti dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan media Lactosa Broth, Brilliant Green Lactosa Bile Broth (BGLB), Endo Agar dan Imvic. Hasil penelitian dari 8 sampel es kristal yang diperiksa dengan nomor sampel S1 sampai S8 maka didapatkan hasil positif (+) yang tercemar oleh bakteri Escherichia coli yaitu pada sampel S2, S3, S4, S5, S7, S8, sedangkan hasil negatif terdapat pada sampel S1 dan S6. Untuk itu kepada para pedagang agar selalu memperhatikan kebersihan diri, kebersihan lingkungan, kebersihan tempat atau wadah penyimpanan es kristal serta menjaga kebersihan peralatan untuk pengambilan es kristal. Kata kunci :Escherichia coli, Es kristal, MPN.
SURVEY SANITASI PERUMAHAN DI DESA JUHAR TARIGAN KECAMATAN JUHAR TAHUN 2016 Susanti Perangin-Angin
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.714 KB)

Abstract

Homes for human beings have the meaning of a place to unwind, rest after tiring to perform daily obligations, as a place to mingle with the family, as a place to protect themselves from danger, as a symbol of social status, a place of wealth. In relation to that, the law of the Republic of Indonesia Number 36 Year 2009 on the Health program states that the highest degree of public health is achieved through the implementation of health development entitled to residence and to have a good and healthy environment. This research is a descriptive research to describe the Condition of Housing Sanitation in Juhar Tarigan village of Juhar Subdistrict Karo District in 2016 where the method of sampling is simple random sampling. For the determination of sample representation of population determined by the sample of 70 KK. The result of this research shows that the most dominant home construction is no house fence as much as 96%, no gate fence as much as 96%, home page is gross as much as 64,3%, less regular plant as much as 35,7%, construction of house building not fulfilled the requirement of 47.1%, the window area fulfills the requirement of 42.9%, the cleanliness of many spider webs as much as 34.3%, the ventilation in the house is about 30%, the number of flies is 3-5 flying by 50% , the number of cockroaches 3 was 67.2%, the number of mosquitoes less than 5 was 67.2%, the number of mice occasional rats was 51.4%, 68.6% was plastered, 57.6% , 1% and kitchen smoke holes as much as 65.7%. The most dominant environment and facilities are the RT wastewater drainage channeled into open riol as much as 61.4%, the garbage collection system is collected and burned by 51.4% the drinking water supply system exists drinking water from outside as much as 51.5%, toilet types are goose neck latrine as much as 64.3% and there is also no toilet as much as 30%. The result of the research concluded that the state of sanitation of housing still lack of health requirement. In this study it is suggested that the community should pay attention to the construction of their houses and their environmentally friendly facilities and facilities so that their home is healthy and will not cause illness if they are aware of the importance of a healthy home Keywords: sanitation, home, construction, facilities and prasana, environment
HUBUNGAN SUPERVISI KLINIS MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT Juliana Juliana
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.005 KB)

Abstract

Correct clinical supervision of ward heads can improve work satisfaction of nurse practitioners. The research was an quantitative study with a descriptive correlation design with cross sectional approach which was aimed to analyze the correlation between clinical supervision and nurses’ work satisfaction. It was conducted at Haji Hospital, Medan. The population was 156 nurses, and 140 of them were used as the samples, taken by using total sampling technique. The data were analyzed by using univatriate analysis and bivatriate analysis with Chi-square. The results showed that the clinical supervision of the managerial function in the good category was 54.3% and the nurses stated that the satisfaction was less than 97,1%. Good implementation of clinical supervision will potentially increase nurses’ work satisfaction and the continued existence of clinical supervision needs support from nursing care institution. It is suggested to the head of Imelda Hospital Medan to send the heads of the room to attend training related to the clinical supervision so that in the execution of his duty can give more support and motivate the nurse in carrying out nursing care. Keywords: clinical supervision, work satisfaction, nurse.
PENGARUH FAKTOR IBU HAMIL DENGAN CAKUPAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS NANGGALO PADANG Suci Nanda Resti Tarigan
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.411 KB)

Abstract

Kemiskinan, ketidaktahuan, kebodohan dan rendahnya status wanita merupakan penyebab utama rendahnya Cakupan Pelayanan Antenatal care dan tingginya angka kematian maternal dan angka kematian prenatal. WHO memperkirakan lebih dari 585 orang ibu pertahunnya yang meninggal saat hamil dan bersalin (Saifuddin, 2000) dan di Indonesia + 390/100.000 kematian maternal dan 560/100.000 kematian prenatal (Ida Bagus Gde, 2001). Tingginya angka kematian ibu hamil disebabkan karena faktor yang komplek, penyebab kesakitan dan kematian ibu ada tiga (3) kelompok yaitu penyebab langsung, penyebab antara dan penyebab mendasar / konstektual. Tingginya Angka Kematian Ibu juga dikarenakan oleh factor - faktor lain seperti rendahnya pengetahuan dan kesadaran ibu untuk memeriksakan kehamilannya, hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana dari data profil kesehatan 2010, di Sumatera Barat terutama Kota Padang jumlah perempuan yang tamat SD 23,99%, SMP 26,15%, SMU 39,14%, Diploma 4,59%, Universitas 6,13% dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor ibu hamil dengan cakupan pelayanan antenatal care dan penelitian ini dilakukan di Puskesmas Nanggalo pada bulan Januari 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan desain cross sectional study yang artinya variabel indenpenden dan variabel dependen diambil secara bersamaan dengan sampel 40 orang dan analisa data menggunakan Chi- Square. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, dengan kriteria yang telah ditetapkan, diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan cakupan pelayanan ANC lengkap lebih tinggi (82,5%) dari pada cakupan pelayanan ANC tidak lengkap (17,5%). Dari 40 responden tingkat pendidikan tinggi, lebih tinggi (82,5%) dari pada tingkat pendidikan rendah (17,5%), sedangkan tingkat pengetahuan yang tinggi lebih tinggi sedikit (57,5%) dari pada tingkat pengetahuan rendah (42,5%). Setelah dilakukan uji statistic didapatkan tingkat pendidikan tidak mempengaruhi Cakupan Pelayanan Antenatal Care dan tingkat Pengetahuan ibu yang tinggi mempengaruhi Cakupan Pelayanan Antenatal Care. Dengan demikian diharapkan setiap petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya Antenatal Care untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan lebih memotivasi ibu hamil untuk melakukan ANC dengan baik, sehingga cakupan pelayanan ANC dapat mencapai target 2020.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BATITA DI PUSKESMAS TANJUNG MARULAK KECAMATAN RAMBUTAN KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 Bayu Larasati Wulandari
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.211 KB)

Abstract

Salah satu penyebab kematian pada batita adalah pneumonia dimana penyakit ini disebabkan oleh influensi streptococeus pneumonia atau haemophillis influenza. Indonesia menduduki peringkat ke 6 di dunia dalam kasus pneumonia, di Sumatera Utara pneumonia merupakan penyakit ketujuh dari 10 penyakit ditemukan 41,291 batita sedangkan dipuskesmas Tanjung Marulak 56 orang. Penelitian ini menggunakan studi obsevasional dengan desain kasus case control. Populasi dan sampel penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki batita 195 orang yang berkunjung ke Puskesmas Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi pada periode Januari-Juni tahun 2015 berjumlah 53 orang kasus dan 53 orang kontrol. Metode pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat dan multivariate. Hasil statistik menunjukkan bahwa variable-variabel dengan kejadian pneumonia adalah pendidikan ibu pvalue=0,032 (OR=2,522), pekerjaan pvalue-0,006(OR=0,030), pengetahuan ibu pvalue=0,000 (OR=6,114), status imunisasi pvalue=0,002 (OR=3,860), berat badan lahir pvalue=0,000 (OR=10,938), pemberian asi pvalue=0,012 (OR=2,953), perokok pvalue=0,002 (OR=3,789). Hasil analisis membuktikan bahwa variable yang dominan adanya asap pembakaran pvalue=0,000 (OR=37,663) artinya batita yang dirumahnya ada asap pembakaran memiliki peluang 37,663 kali lebih besar untuk mengalami kejadian pneumonia dibandingkan dengan batita yang dirumahnya tidak ada asap pembakaran. Saran penulis dalam penelitian ini adalah ibu/pengasuh untuk lebih rajin mencari informasi tentang penyakit pneumonia, sebaiknya dapur jangan didalam rumah jika masih menggunakan kayu bakar, jarak pembakaran sampah jauh dari pekarangan rumah minimal 10 meter, selalu membawa bayinya untuk imunisasi dan memberikan asi esklusif pada bayinya dari usia 0-6 bulan, bagian KIA meningkatkan promosi kesehatan dan penyuluhan.
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL YANG MELAKUKAN DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN PRENTAL YOGA DI KLINIK BUMI SEHAT TAHUN 2018 Ade Sri Wahyu Hartasih; GA Dwina Mastryagung; I Kadek Nuryanto
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.267 KB)

Abstract

Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil yang melakukan dengan yang tidak melakukan prenatal yoga di klinik Bumi Sehat. Penelitian ini menggunakan desain Analitik Komparatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 122 responden. Penghitungan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan tehnik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Dari uji statistik Mann-Withney U dengan level signifikan (α = 0.05) diperoleh nilai probabilitas (p-value = 0,006) hasil uji tersebut menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil yang melakukan dengan yang tidak melakukan prenatal yoga dalam menghadapi persalinan. Diharapkan dari hasil penelitian, bagi pihak klinik untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai banyaknya manfaat yang akan didapatkan ibu hamil jika melakukan/mengikuti kelas prenatal yoga dengan rutin agar berkurangnya perasaan cemas yang dialami ibu saat kehamilan.
IDENTIFIKASI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DI SAYURAN SELADA YANG TERDAPAT PADA MAKANAN BURGER DI KOTA MEDAN Ermi Girsang; Marlinang I. Silalahi; Analita Khoironissa
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.894 KB)

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) masih merupakan endemik di banyak daerah di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang sangat kurang. Berdasarkan data dari World Health Organization, lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi STH. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan eksperimental untuk mengetahui identifikasi hasil analisa jenis dan prevalensi telur Soil Transmitted Helminths (STH) di selada yang terdapat pada makanan burger. Dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Medan. Waktu penelitian pada bulan November tahun 2017. Objek penelitian adalah selada yang terdapat pada makanan burger yang diperoleh dari 11 pedagang burger di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 sampel sayur selada yang diperiksa, ditemukan 4 sampel (36,36%) positif mengandung telur Soil Transmitted Helminths (STH). Kontaminasi telur STH pada sayur selada dipengaruhi oleh proses pencucian dan penyimpanan selada. Selada tidak dicuci satu per satu terutama di air mengalir, tetapi hanya direndam saja. Penyimpanan juga ada yang disimpan di dalam lemari pendingin dan ada yang hanya diletakkan di luar lemari pendingin. Jika disimpan di lemari pendingin selada tidak tersimpan dalam wadah yang baik, memungkinkan terjadinya kontaminasi silang dengan bahan pangan lain yang disimpan di lemari pendingin. Untuk itu kepada penjual burger dan masyarakat agar dalam melakukan pencucian sebaiknya dilakukan dengan cara melepaskan satu per satu daun selada dari batangnya dan mencucinya dibawah air yang mengalir agar telur cacing dan kotoran lainnya yang melekat pada sayur selada dapat terbuang bersama aliran air tersebut. Bagi konsumen burger, agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi burger yang menggunakan selada karena selada yang tidak dicuci dengan bersih memungkinkan masih terdapatnya telur cacing di sayur selada sehingga dapat menyebabkan kecacingan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PROMOTIF DI PUSKESMAS SIMALINGKAR TAHUN 2018 Hartono - Hartono; Clara E. P. Ginting
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.1 KB)

Abstract

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan pereventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan promotif adalah upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan. Pelayanan promotif di Puskesmas Simalingkar masih ada yang belum mencapai target yang telah ditentukan di setiap bagian yaitu kesehatan lingkungan, gizi, promosi kesehatan, KIA/KB, pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan promotif di Puskesmas Simalingkar Tahun 2018. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah populasi penelitian sebanyak 25 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik pengambilan data melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis data dilakukan secara analisis univariat, bivariat dan multivariat (uji fisher dan uji chi-square) dengan derajat kemaknaan p-value=0.05. Hasil analisis data didapatkan nilai p-value kinerja tenaga kesehatan 0.030 (p-value < 0.05), sarana dan prasarana 0.027 (p-value < 0.05), serta peran serta masyarakat 0.116 (p-value > 0.05). Disimpulkan bahwa adanya hubungan antara kinerja tenaga kesehatan dan sarana prasarana terhadap kualitas pelayanan promotif sedangkan peran serta masyarakat tidak ada hubungan terhadap kualitas pelayanan promotif. Diharapkan bagi pemerintahan yang terkait dapat melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelayanan promotif dan bagi Kepala Puskesmas agar meningkatkan kembali dorongan terhadap kinerja petugas seperti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kerjasama antar petugas, kesadaran dalam penyelesaian tugas, motivasi kerja dan kepribadian agar tercapai pelayanan promotif yang berkualitas.
PENGARUH TINGKAT KEJENUHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ROYAL PRIMA TAHUN 2018 Dzul Akbar Insani; Sri Lestari Ramadhani Nasution; Suci Erawati; Rapael Ginting
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.967 KB)

Abstract

One of the factors that influence the success rate of hospitals is the performance of nurses. Efforts to improve nurse performance, on the other hand, are to pay attention to nurse work stress. The purpose of this study was to determine the factors that cause stress on the performance of female nurses in the inpatient room. The type of research used is cross-sectional survey research using the explanatory research method. The population is 41 nurses and the entire nurse is used as the respondent (total sampling). Data were analyzed using Chi-square test and logistic regression to obtain OR (Odds Ratio). The results showed the relationship between communication and performance (p = 0.012) and OR value was 6.708 which means that communication with good communication will improve performance by 6.7 times. Saturation of performance (p = 0.006) and OR value is 6.667 means that nurses with a degree of saturation that are overcome well will improve performance by 6.6 times. Award for performance (p = 0.006) and OR value is 6.667 meaning that nurses with good recognition and recognition will improve performance by 6.6 times. Income to performance (p = 0.004) and OR value is 8.762 means that nurses with good income will increase performance by 8.7 times. However, there is no relationship between performance and performance (p = 0.091) and the OR value is 3.102 and the family for performance (p = 0.380) and OR value is 2,000. It is expected that the hospital will pay more attention to the needs and comfort of nurses in carrying out daily tasks in the hospital.
PENGARUH WAKTU TUNGGU PENGAMBILAN OBAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS LUBUK BAJA KOTA BATAM TAHUN 2018 Suherlina - Suherlina; Sri Wahyuni Nasution; Mangatas Silaen; Tan Suyono; Ali Napiah Nasution
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.939 KB)

Abstract

Aspek lamanya waktu tunggu pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan salah satu hal penting dan sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu unit pelayanan kesehatan, sekaligus mencerminkan bagaimana pelayanan kesehatan mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang berorientasi kepada pasien baiknya diperlukan suatu evaluasi melalui umpan balik yang diperlukan suatu evaluasi melalui umpan balik yang diberikan pasien kepada bagian pelayanan untuk melihat tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional untuk melihat pengaruh waktu tunggu terhadap pengambilan obat terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam tahun 2018. Dengan jumlah sampel sebanyak 308 responden yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara waktu tunggu pengambilan obat terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2018, dengan nilai p sebesar 0,000 (<0,05). Untuk itu diharapkan kepada manajemen Puskesmas Lubuk Baja untuk tetap mempertahankan pelayanan kesehatan agar masyarakat yang berkunjung dan membutuhkan pelayanan kesehatan merasa puas. Dengan kepuasan yang didapatkan maka pasien yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan tidak emrasa berat datang ke Puskesmas.

Page 5 of 17 | Total Record : 161