cover
Contact Name
Aprina Defianti
Contact Email
aprina.defianti@unib.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jkf@unib.ac.id
Editorial Address
Jl. WR Supratman Kandang Limun, Bengkulu, 38122
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Kumparan Fisika
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 26851806     EISSN : 26551403     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Artikel yang akan diterbitkan dalam jurnal ini adalah artikel penelitian terhadap pembelajaran fisika dan keilmuan fisika.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
STUDI AWAL PEMBUATAN ALAT PENGUKUR TWIST AKTUAL PADA BENANG TEKSTIL MELALUI PEMODELAN MATEMATIK DAN VALIDASI EKSPERIMEN Valentinus Galih Vidia Putra; Andrian Wijayono
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.302 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.105-112

Abstract

Pada bidang tekstil, perhitungan nomor benang, Nm, daapt dijabarkan dengan mengetahui besar puntiran (twist) pada benang. Pada penelitian ini pemodelan secara teori untuk menghubungkan antara besar puntiran dan juga nomor benang, baik pada mesin pintal rotor dan juga mesin pintal ring sudah didapatkan dan dikembangkan untuk mendapatkan sebuah pemodelan yang baik dan dapat memperlihatkan besar nilai puntiran nyata benang. pada penelitiann ini rumusan hasil studi sudah divalidasi yang digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara nomor benang dan puntiran secara lebih umum menggunakan pendekatan teori. Pada penelitian ini juga telah dirancang suatu alat untuk menghitung puntiran nyata tersebutKata kunci: puntiran nyata ,tekstil ,nomor benang In textile, calculation the yarn count, Nm, can be derived by knowing the twist of yarn. Theoretical consideration for a modeling the relationship of twist and the  yarn count,  both in rotor spinning and ring spinning, has been done and  developed to get a good model to show the actual twist. In this research, the formula has been verified and it has been investigated to show the relationship of twist with yarn count completely by theoretical approach and also it has done fabrication the actual twist measurement tool.   Keywords: actual twist, textile, yarn count
Penerapan Discovery Learning Model dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Kalor dan Perpindahan Kalor Desta Kartikasari; Rosane Medriati; Andik Purwanto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.203 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.1-7

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 MAN 2 Kota Bengkulu yang berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari siklus I sampai siklus III. (1) Aktivitas belajar siswa meningkat dari skor rata-rata 24 (kategori baik) pada siklus I menjadi sebesar 26 (kategori baik) pada siklus II  kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 28,5 (kategori baik); (2) Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari siklus I dengan persentase nilai rata-rata sebesar 72,04% (kategori cukup) menjadi 77,96% (kategori baik) pada siklus II, kemudian meningkat lagi menjadi 82,26% (kategori baik) pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan aktivitas belajar siswa kelas XI MIA I MAN 2 Kota Bengkulu pada konsep kalor dan perpindahan kalor. Kata Kunci      : Discovery Learning Model, Pendekatan Saintifik, Kemampuan Berpikir Kritis,  Aktivitas Belajar Siswa
PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILLS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Safri Daryanti; Indra Sakti; Dedy Hamdani
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.182 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.65-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan pengaruh model Problem Solving berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap hasil belajar fisika dan (2) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran model Problem Solving berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research tipe nonequivalent control group design dan one group pretest-posttest design. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan pembelajaran model Problem Solving Berorientasi HOTS dengan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konvensional ( pada taraf signifikan 5%) dan (2) terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran model Problem Solving Berorientasi HOTS dengan adanya kenaikan hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik setelah diajarkan dengan pembelajaran model Problem Solving Berorientasi HOTS sebesar 44,08. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran model Problem Solving berorientasi HOTS terhadap hasil belajar fisika dan meingkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.Kata Kunci: Problem Solving, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Hasil Belajar Fisika, Kemampuan Pemecahan MasalahThis research aimed to (1) find the effect of HOTS-oriented Problem Solving models on physics learning outcomes and (2) describe the Problem Solving abilities of students with HOTS-oriented Problem Solving learning models. This type of research was a Quasi Experiment Research with type of nonequivalent control group design and one group pretest-posttest design. The results of the research showed that (1) there are significant differences in learning outcomes between students taught by learning the HOTS-oriented Problem Solving model and students taught with conventional learning model ( at the 5% significance level) and (2) there was an increase in students' Problem Solving abilities with learning HOTS-oriented Problem Solving model with an increase in the results of the student's Problem Solving ability tests after being taught with learning HOTS-Oriented Problem Solving models, 44.08. Based on results of research, it can be concluded that there is an influence of HOTS-oriented Problem Solving learning model on physics learning outcomes and improve students Problem Solving abilities. Keywords: Problem Solving, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Physics Learning Outcomes, Problem Solving Abilities
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION BERBASIS ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Meli Junia Dinissjah; Nirwana Nirwana; Eko Risdianto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.394 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.99-104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis setelah diterapkan Model Direct Instruction berbasis etnosains dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata posttest dan N-gain kemampuan berpikir kritis yang diperoleh kelas eksperimen dengan pembelajaran Model Direct Instruction berbasis etnosains lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan perlakuan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis data, kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami perbedaan peningkatan skor N-gain yang signifikan dengan kelas eksperimen memperoleh skor N-gain sebesar 0.73 (kategori tinggi) dan kelas kontrol memperoleh skor N-gain sebesar 0.37 (kategori sedang) sehingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan penggunaan Model Direct Instruction berbasis etnosains dalam pembelajaran fisika.Kata Kunci: Etnosains, Model Direct Instruction, Kemampuan Berpikir KritisThis research was aimed to determine the improvement of critical thinking skills after applied the model Direct Instruction with ethno-science-based learning in physics learning. This type of research was Quasi Experiment. The results of the study showed that the average posttest and N-gain critical thinking skills were obtained in the class with the model Direct Instruction with ethno-science-based learning and the class with conventional learning treatments. Based on the results of data analysis, the experimental class and the control class experienced a significant increase in the N-gain score with the experimental class obtained an N-gain score of 0.73 (high category) and the control class obtained an N-gain score of 0.37 (medium category) so it can be concluded that there are the increase in critical thinking skills using the Model Direct Instruction with ethno-science-based learning in physics learning.Keywords: Ethno-science, Direct Instruction Model, Critical Thinking Ability
PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN FISIKA Niki Harjilah; Rosane Medriati; Dedy Hamdani
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.295 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.79-84

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah ada pengaruh yang signifikan peserta didik yang diajar dengan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran fisika dan mendeskripsikan berapa besar pengaruh model inkuiri terbimbing tehadap keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitan quasi experiment dengan desain nonequivalent control group desain. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata skor keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan di kelas eksperimen dan berdasarkan uji hipotesis dengan thitung > ttabel (7.10059 > 1.66827) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran fisika. Besar effect size model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis sebesar 3,208 dengan pengaruh 94,2%.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Berpikir KritisThis study aims to describe whether there was a significant effect of students taught with guided inquiry models on critical thinking skills in physics subjects and how much effect the guided inquiry model has on students' critical thinking skills. The research was a quasi-experiment with a nonequivalent control group design. The results of the descriptive analysis obtained an average score of critical thinking skills increased in the experimental class and based on the results of the hypothesis test with tcount > ttable (7.10059 > 1.66827),  it can be concluded that there is a significant effect of learning with guided inquiry models on critical thinking skills in the physics subjects. The effect size of the guided inquiry model on critical thinking skills is 3.2 with an effect of 94.2%. Keywords: Guided Inquiry, Critical Thinking Skills                                                             
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK DAN OPTIK GEOMETRIS Aris Dermawan Siahaan; Rosane Medriati; Eko Risdianto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.389 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.91-98

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa penuntun praktikum Fisika Dasar II dengan menggunakan teknologi augmented reality pada materi rangkaian listrik dan optik geometris yang valid serta untuk mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai penuntun praktikum tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan tahapan Define, Design, dan Develop. Hasil uji validitas aspek isi didapatkan hasil persentase sebesar 80% dengan kategori sangat baik, aspek penyajian sebesar 79,17% dengan kategori sangat baik,  aspek kepraktisan sebesar 90,48% dengan kategori sangat baik, aspek bahasa 98%,  dan aspek keterkaitan materi dengan media sebesar 86,11% dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penuntun praktikum Fisika Dasar II menggunakan teknologi augmented reality pada materi rangkaian listrik dan optik geometris yang dikembangkan sudah valid dan teruji dengan persentase rata-rata uji validitas yaitu 86,74% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Respon tanggapan yang diberikan mahasiswa terhadap penuntun praktikum tergolong baik, terlihat dari antusias penggunaan media augmented reality pada saat praktikum.Kata  kunci:  Penelitian Pengembangan, Penuntun Praktikum, Augmented RealityThis research was aimed to produce a Valid Practicum Guide Modul of Second Basic Physics by using augmented reality technology in the material of electric circuits and geometric optics, as well as to find out student responses about that. This research was a type of development research (Research and Development) with four stage, namely Define, Design, and Develop. The content aspect validity test results obtained 80% with very good categories, presentation aspects as much as 79.17% with very good categories, practical aspects were 90.48% with very good categories, aspects of the language was 98% and material related aspects of the media amounting to 86.11% with a very good category. Based on these results, it can be concluded that the Practicum Guide Modul of Second Basic Physics using augmented reality technology in the material of electrical circuits and geometric optics has been valid and tested with the average percentage of validity test, 86.74%, which was included in the excellent category. Responses given by students to the practicum guide modul was classified as good, seen from the enthusiastic of using of augmented reality media at the time of practicum.Keywords: Development Research, Practical Guide, Augmented Reality
MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALU MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PETA KONSEP PADA KONSEP SUHU Niya Agustina; Connie Connie; Irwan Koto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.418 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.85-90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran problem based learning dengan peta konsep dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa pada konsep suhu. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui empat tahapan, yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil tes evaluasi pada penelitian siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 46,4. Pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 56,1. Pada siklus III, diperoleh nilai rata-rata kelas siswa sebesar 72,4.  Persentase awal minat belajar siswa sebesar 35,00%. Setelah dilakukan tindakan, persentase minat belajar siswa pada siklus I sebesar 43,83 %, pada siklus II sebesar 55,44%, dan pada siklus III sebesar 84,07%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning dengan peta konsep dapat meningkatkan minat dan hasil belajar pada konsep suhu.Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learing, Peta Konsep, Minat Belajar, SuhuThis study aims to determine whether the problem based learning  model with concept maps can increase the interest in learning and student's learning outcomes on the concept of temperature in science subjects. The research method used  Classroom Action Research (CAR) through four stages, namely; planning, implementation, observation, and reflection. From the results of evaluation tests in the first cycle, the average score of learning outcomes was 46.4. In the second cycle, the average score was 56,1. In the third cycle, the average score was 72,.4. The initial percentage of student learning interest was 35.00%. In the first cycle, the percentage of student learning interest was 43,83%. In the second cycle, the percentage was 55,44. In the third cycle, the percentage was 84.07%. Based on the research results, it can be concluded that the application of the problem based learning model with concept maps can increase interest and learning outcomes in the concept of temperature.Keywords: Problem Based Learning Learning Models, Concept Maps, Learning Interests, Learning Outcomes, Temperature Concept
PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Yenni Novita Lestari; Eko Swistoro; Andik Purwanto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.687 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.121-128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran dengan model Problem Solving Fisika (PSF) terhadap hasil belajar pada ranah kognitif dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan disain nonequivalent control group design untuk meneliti pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dan one group pretest posttest design untuk meneliti pengaruh model PSF terhadap kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa: (1) dengan meggunakan uji-t dua sampel independen, terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan model PSF terhadap hasil belajar kognitif dengan nilai  (2,63 > 2,00) dan effect size sebesar 0,6 (kategori sedang) dan (2) terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan model PSF terhadap kemampuan berpikir kritis yang diketahui dengan adanya selisih antara skor rata-rata posttest dengan pretest (O2 – O1) sebesar 37,38 dan effect size sebesar 3,0 (kategori kuat). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran menggunakan model problem solving fisika terhadap hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kritis.Kata kunci: Model Problem Solving Fisika, Hasil Belajar Kognitif, Kemampuan Berpikir Kritis The aims of this research were to examine the effect of learning with the Problem Solving Fisika (PSF) model on learning outcomes in the cognitive domain and critical thinking abilities. This research used nonequivalent control group design to examine the effect of the PSF model on cognitive learning outcomes and one group pretest posttest design to examine the effect of the PSF model on critical thinking ability. Based on data analysis, it showed that: (1) with using the t-test two independent samples, there was a significant effect of learning with the PSF model on cognitive learning outcomes with a value that is  (2,63 > 2.00), with effect size of 0.6 which is in the medium category and 2) there was a significant effect of learning with the PSF model on critical thinking abilities known by the difference between the average posttest score with an average score of pretest (O2 - O1) of  37.38 with effect size of 3,0, which is in the high category. The conclusion of this study shows that there is a significant effect of learning using Problem Solving Fisika model on cognitive learning outcomes and critical thinking ability.Keywords: Problem Solving Fisika Model, Cognitive Learning Outcomes, Critical Thinking Ability
Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep melalui Model Learning Cycle 5E Berbantuan Virtual Lab pada Materi Usaha dan Energi Nora Ilfira Yulasti; Nyoman Rohadi; Desy Hanisa Putri
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.142 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.76-82

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan meningkatkan aktivitas, keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa dengan penelitian tindakan kelas tiga siklus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas X MIPA 2 Kota Bengkulu. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar tes siswa. Hasil analisis observasi aktivitas siswa siklus I rata-rata 25 (Baik), siklus II  27 (baik), siklus III 29 (Baik). KPS siklus I pada aspek mengamati rata-rata 81.6 (Terampil), siklus II 90.8 (Sangat Terampil), siklus III 95.4 (Sangat Terampil), mengajukan pertanyaan siklus I rata-rata 74.67 (Terampil), siklus II 86.2 (Sangat Terampil), siklus III 95.4 (Sangat Terampil), merumuskan hipotesis siklus I rata-rata 49.1 (Kurang Terampil), siklus II 64.65 (Cukup Terampil) dan siklus III 95.4 (Sangat Terampil), menerapkan konsep siklus I rata-rata 66.2 (Cukup Terampil), siklus II 96.52 (Sangat Terampil), siklus III 97.24 (Sangat Terampil) dan aspek mengkomunikasikan siklus I rata-rata 82.72 (Terampil), pada siklus II 96.52 (Sangat Terampil) dan siklus III 97.24 (Sangat Terampil). Pada pemahaman konsep pada siklus I rata-rata 70.17, Ds 70.17%, dan Kb 55.17%, pada siklus II rata-rata 77.72, Ds 77.72%, dan Kb 89.19% dan siklus III rata-rata 89.19, Ds 89.19%, dan Kb 86.20%. Disimpulkan, pembelajaran dengan penerapan model Learning Cycle 5E berbantuan virtual Lab. dapat meningkatkan KPS dan pemahaman konsep siswa.Kata kunci : Aktivitas Siswa, Keterampilan Proses Sains, Pemahaman Konsep, Model Learning Cycle 5E, Virtual Lab.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE CAPTIVATE PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA Ramadhanty Mashama Putri; Eko Risdianto; Nyoman Rohadi
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.328 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.113-120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pempelajaran interaktif dengan menggunakan Adobe Captivate pada materi gerak harmonik sederhana. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dilaksanakan dalam lima tahap yaitu, penentuan potensi dan masalah, studi literatur dan pengumpulan data informasi, desain produk, validasi desain dan desain teruji. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, lembar angket guru dan siswa, lembar angket uji validasi tim ahli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif dengan menggunakan Adobe Captivate pada materi gerak harmonik sederhana yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat valid dengan persentase 81% yang memiliki reliabilitas tinggi dengan skor 0,86 pada aspek materi, 0,41 pada aspek bahasa dan 0,82 pada aspek media. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dihasilkan suatu media pembelajaran interaktif dengan menggunakan Adobe Captivate pada materi gerak harmonik sederhana yang memiliki tanggapan yang positif oleh guru dan siswa yaitu dengan persentase 84 % dan 85 % dan layak untuk digunakan.Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Media, Adobe Captivate, Gerak Harmonik SederhanaThis study aims to develop an interactive learning media by using Adobe Captivate on simple harmonic motion. The research was development research carried out in five stages namely define potential and problems, study of literature and data collection of information, product design, validation of designs and proven designs. The instruments used in this research were observation sheets, teacher and student questionnaire sheets, questionnaires, validation tests, expert teams. The results of this research indicated that interactive learning media using Adobe Captivate in simple harmonic motion which developed was included in the very valid category with a percentage of 81% which have high reliability with a score of 0.86 in the material aspect, 0.41 in the aspect of language and 0, 82 on the media aspect. Based on the results and discussion, an interactive learning media was produced by using Adobe Captivate on simple harmonic motion material that had a positive response by teacher and students with a percentage of 84% and 85% and was feasible to use.Keywords: Research Development, Media, Adobe Captivate, Simple Harmonic Motion

Page 5 of 17 | Total Record : 161