cover
Contact Name
nursari Abdul Syukur
Contact Email
nursarias@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
nursarias@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
MMJ (Mahakam Midwifery Journal)
ISSN : 25485210     EISSN : 25485229     DOI : http://dx.doi.org/10.35963/mmj
Core Subject : Health,
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Jurnal Kebidanan was publish by the Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur on May and Nopember every year. This journal can publish research articles from midwifery. However, the focus and scope of your Healthy Journal are as follows: Midwifery ( Adolesence, Maternity: Prenatal care, Intranatal care, Pospartum care, family Planning, Reproduction of Health), New Born, Neonatus, Pediatric, Management, Comnunity midwifery, Emergency Maternal and Neonatal), Health Education, Evidence Based midwifery.
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERUBAHAN FISIK REMAJA PUTERI PADA MASA PUBERTAS DENGAN BODY IMAGE DI SMP 6 SAMARINDA Artika Dewie
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 2 No 1 (2017): Volume II No. 1 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.377 KB)

Abstract

Abstract The physical changes of puberty begin around the age of 10 or 11 years in young women, approximately 2 years before puberty changes in boys. Sexual maturity and the occurrence of body shape changes are very influential in the life of adolescent psychiatric, while the teenagers are very big attention to the appearance of himself so they often worry about his body shape is less proportional. When they are prepared and informed about the changes they will not experience anxiety and other negative reactions, but if they lack information, they will experience a negative experience (Soetjiningsih, 2004). This research was analytic with cross sectional design, the population in this study were 172 students of class VII, the sample technique used simple random sampling, ie every member or unit of the population had the same chance to be selected as 120 students. Data collected through questionnaires that have been filled by respondents. Then the data is processed by univariate analysis and bivariate analysis using chi square test (X ¬ 2) with 95% confidence level through computerized data processing system. The result of statistic test is P value = 0.000, while α 0,05 and X2 value = 24,28 with X2table = 3,84, makadapatdilihatbahPP Value <α (0,000 <0,05) and X2count> X2table (24,28> 3,84 ) So it can be concluded that there is a meaningful relationship between knowledge about physical changes adolescent daughter at puberty with body image. From the results of this study found that 60.8% of adolescents with knowledge about the physical changes of adolescent girls at puberty are lacking, experiencing a low body image or not confident. Therefore, it is advisable to parents to provide education about the physical changes that occur during puberty so that teenage daughters have a good body image or confidence in the changes that occur in him. Keywords: Knowledge, puberty, body image Abstrak Perubahan fisik pubertas dimulai sekitar usia 10 atau 11 tahun pada remaja putri, kira-kira 2 tahun sebelum perubahan pubertas pada remaja laki-laki. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja, sementara itu perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya sehingga mereka sering merisaukan bentuk tubuhnya yang kurang proporsional tersebut. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkan informasi tentang perubahan tersebut maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka kurang memperoleh informasi, maka akan merasakan pengalaman yang negatif (Soetjiningsih, 2004). Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 172 siswi kelas VII, teknik sampel yang digunakan simple random sampling,yaitu setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel sebanyak 120 siswi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden. Kemudian data diolah dengan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi square (X­2) dengan tingkat kepercayaan 95% melalui system pengolahan data komputerisasi. Hasil uji statistic didapatkan nilai P Value = 0,000, sedangkan nilai α 0,05dan X2hitung = 24,28dengan X2tabel = 3,84, makadapatdilihatbahwaP Value < α (0,000< 0,05) dan X2hitung> X2tabel (24,28 > 3,84) sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang perubahan fisik remaja puteri pada masa pubertas dengan body image. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 60,8% remaja dengan pengetahuan tentang perubahan fisik remaja puteri pada masa pubertas yang kurang ,mengalami body image yang rendah atau tidak percaya diri. Oleh karena itu, disarankan kepada orang tua untuk memberikan pendidikan tentang perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas sehingga remaja puteri memiliki body image yang baik atau rasa percaya diri terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Kata kunci :Pengetahuan , masa pubertas, body image
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECUKUPAN ASI PADA BAYI DI PUSKESMAS PAHANDUT Ketut Resmaniasih Resmaniasih
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 2 No 2 (2017): Volume 2 No. 2 November 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.239 KB)

Abstract

Abstract The amount of milk production in the first few days after childbirth is small, it is this that reinforces the notion that breast milk is not sufficient for infants. The results of household health surveys (2010) found one of the reasons the mother stopped breastfeeding to babies because of less milk production (32%). This research is analytic with cross sectional design. The number of population in this study was 50 breastfeeding mothers with consecutive sampling technique, with a sample size of 44 respondents. Data were collected through questionnaires distributed to mothers who breastfed their infants aged 1-3 months who visited Pahandut puskesmas from October to November 2016. Then using chi square with 95% confidence level. The result of statistical test on maternal age factor (p = 0,622), parity (p = 0,570), education (p = 0,481), maternal nutritional status (p = 0,659) and occupation (p = 0,042). While infant factor: birth weight (p = 0,609), gender (p = 0,349), age (p = 0,239), and IMD (p = 0,064). So it can be concluded that there is no significant relationship between maternal factors: age, parity, nutritional status, and infant factors: birth weight, sex, age and IMD to breast milk adequacy in infants. There is a significant relationship between maternal work on breast milk sufficiency in infants. Keywords: Factor, and Breastfeeding Adequacy Abstrak Jumlah produksi ASI pada hari-hari pertama pasca persalinan memang sedikit, hal inilah yang semakin menguatkan anggapan bahwa ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2010 ditemukan salah satu alasan ibu menghentikan pemberian ASI kepada bayi karena produksi ASI kurang (32%). Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 50 ibu menyusui dengan teknik consecutive sampling, sehingga jumlah sampel ialah 44 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada ibu menyusui bayi usia 1-3 bulan yang berkunjung ke puskesmas Pahandut periode Oktober sampai November 2016. Kemudian menggunakan chi square dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil uji statistik pada faktor umur ibu (p= 0,622), paritas (p=0,570), pendidikan (p=0,481), status gizi ibu (p=0,659) dan pekerjaan (p=0,042). Sedangkan faktor bayi: berat lahir (p=0,609), jenis kelamin (p=0,349), umur (p=0,239), dan IMD (p=0,064). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor ibu : umur, paritas, status gizi, dan faktor bayi : berat lahir, jenis kelamin , umur dan IMD terhadap kecukupan ASI pada bayi. Terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu terhadap kecukupan ASI pada bayi. Kata kunci: Faktor, dan Kecukupan ASI
HUBUNGAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BA YI BARU LAHIR PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA SAMARINDA TAHUN 2017 Evi Renita Lingga; Dyta Noorfaiqoh Mardlatillah; Kurniati Dwi Utami
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 3 No 1 (2018): Vol 3 No. 1 Mei 2018 Mahakam Midwifery Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.542 KB)

Abstract

Abstract Background Nutritional status is a measure of success in the fulfillment of nutrition for pregnant women. Nutrition of pregnant women is needed in large quantities for the fulfillment of mother's own nutrition and the development of the fetus it contains. Objective This study aims to determine the relationship of initial weight, weight gain, and the final weight of pregnant women with newborn weight in postpartum mothers in the working area of ​​Sidomulyo Samarinda Public Health Center in 2017. Methods Retrospective analytical research with cross sectional approach. The sample consisted of 43 postpartum mothers who visited to immunize their children using a non probability sampling technique that is consecutive sampling. Technique of collecting data by taking secondary data exist in mother's KIA book. Univariate data analysis techniques use frequency distribution, mean, median, mode, and standard deviation and bivariate analysis using Pearson correlation test. Results The relationship early pregnancy weight with newborn weight was obtained p = 0.373 and r = 0.139. The relationship of weight gain during pregnancy with newborn weight p value = 0,595 and value r = 0.083. Late weight relationship of pregnancy with newborn weight p value = 0.258 and value r = 0.176.. Conclusions There is no significant relationship between maternal weight and weight of newborn. Keywords: Pregnant woman's weight, Weight of newborn baby, Intisari Latar Belakang Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan gizi untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat awal, penambahan berat badan, dan berat akhir ibu hamil dengan berat bayi baru lahir pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda tahun 2017. Metode Jenis penelitian retrospektif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 43 ibu postpartum yang dating berkunjung untuk melakukan imunisasi pada anaknya menggunakan teknik sampling non probability sampling yaitu consecutive sampling. Teknik pengumpulan data dengan mengambil data sekunder yang ada pada buku KIA ibu. Teknik analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi, mean, median, modus, dan standar deviasi dan analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil hubungan berat awal kehamilan dengan berat bayi baru lahir didapatkan hasil nilai p = 0,373 dan nilai r = 0.139. Hubungan penambahan berat badan selama kehamilan dengan berat bayi baru lahir nilai p = 0,595 dan nilai r= 0.083. Hubungaan berat akhir kehamilan dengan berat bayi baru lahir nilai p = 0,258 dan nilai r= 0.176. Kesimpulan Tidak terdapat hubungan bermakna antara berat badan ibu hamil dengan berat bayi baru lahir. Kata Kunci : Berat bayi baru lahir, berat badan ibu hamil.
ANALISIS PENANGANAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI TUNA GRAHITA DI KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 Dhito Dwi Pramardika; Apriyani Apriyani
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 3 No 2 (2018): Vol. 3 No. 2 November 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.91 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v3i2.105

Abstract

AbstractBackground: Dysmenorrhea to teenage girls with mental retardation if left unhandled can cause headaches, digestive problems and fainting. Objective: Analyze characteristics and handling of dysmenorrhea to teenage girls with mental retardation in Samarinda. Methods: Qualitative research design. Data was collected through in-depth interview techniques and observation. The determination of participants was chosen by using purposive sampling, consisting of 2 parents of teenage girls with mental retardation, 2 homeroom teachers and 1 UKS teacher. The location of the study is on SLBN Pembina in Province of East Borneo. Results and conclusion: The characteristics of teenage girls with mental retardation who experience dysmenorrhea are experiencing pain characterized by crying, screaming, sleeping position curling and holding their hands in the stomach and looking weak, namely by not doing activities such as just sleeping, watching television or playing smart phones. The treatment of dysmenorrhea performed by parents to teenage girls with mental retardation is the first by means of warm compresses such as the administration of warm water put in a mineral bottle and placing it in the abdominal area, drinking warm water, eucalyptus oil. The second is by Massage through massage in the waist, abdomen and legs, and the third By resting through giving children enough time to rest, such as allowing their children to lie in their rooms, watch television or play Smart Phones. The handling carried out by the school is in the form of bringing to the UKS room and giving sick permission. Keywords: dysmenorrhea, teenage girls with mental retardation AbstrakLatar Belakang: Dismenore pada remaja puteri Tuna Grahita jika tidak ditangani dapat menyebabkan sakit kepala, masalah pencernaan dan pingsan. Tujuan: Menganalisis ciri dan penanganan dismenore pada Remaja Putri Tuna Grahita di Kota Samarinda.. Metode: Desain penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Penentuan partisipan dipilih dengan menggunakan purposive sampling, terdiri dari 2 orang tua Remaja Putri Tuna Grahita, 2 guru wali kelas dan 1 guru UKS. Lokasi penelitian yaitu di SLB Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Timur. Hasil dan kesimpulan: ciri remaja putri Tuna Grahita yang mengalami dismenore yaitu mengalami nyeri ditandai dengan dengan cara menangis, berteriak, posisi tidur meringkuk dan tangan memegang perut dan terlihat lemah yaitu dengan tidak melakukan aktivitas seperti hanya tidur, menonton televisi atau bermain smart phone. Penanganan dismenore yang dilakukan orang tua pada remaja putri Tuna Grahita yaitu yang pertama Dengan cara kompres hangat seperti pemberian air hangat yang dimasukkan ke dalam botol mineral dan meletakannya di daerah perut, pemberian minum air hangat, minyak kayu putih. Yang kedua Dengan cara Massage melalui pemijatan di daerah pinggang, perut dan kaki, dan yang ketiga Dengan isitirahat melalui memberikan waktu istirahat yang cukup kepada anakya seperti membiarkan anaknya untuk tiduran di kamar, menonton televisi atau bermain Smart Phone. Penanganan yang dilakukan pihak sekolah yaitu berupa membawa ke ruang UKS dan memberikan ijin sakit. Kata Kunci: dismenore, Remaja Putri Tuna Grahita
PENGARUH EKSTRAK MASERASI TEH HIJAU TERHADAP APOPTOSIS SEL GRANULOSA FOLIKEL OVARIUM PADA RATTUS NORVEGICUS YANG DIPAJAN MSG Endah Wijayanti; Tatit Nurseta; Eviana Norahmawati
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No. 1 Mei 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.154 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i1.121

Abstract

Abstract Monosodium glutamate is one of the additives used a food flavoring and is widely known by society. The consumption of MSG in large quantities leads to the lesions of the hypothalamus nucleus, leading to some changes in the reproductive system. The aim of this study is to find out the influence of green tea extract against Apoptosis cells Granulose ovarian follicle Rattus norvegicus Dipajan MSG. The research method of using a true experimental research approach post test only control group Design. The sample used was a female white rat (Rattus norvegicus) the number of 25 tails divided into 5 groups. Exposure of monosodium glutamate administered at a dose of 0.7 mg/grBB per oral and green tea extract a variety of doses administered 2 hours thereafter during 30 days after the rats were obtained in the Proestrus phase. Apoptosis examination uses In Situ Cell Death Detection Kit, POD catalog number 11684817910 of Roche brand with Tunnel method. Data were analyzed using the One Way ANOVA test. Results showed that the lowest average apoptosis rate was seen in the MSG Administration treatment group and green tea extract dose 1.4 mg/tail/day (18,686 ± 2,247) but increased again on the group's MSG administration treatment and green tea extract dose 2.8 mg/tail/day (23,752 ± 3,206). So the administration of green tea extract of varying doses can decrease apoptosis in the Rattus norvegicus that is Dipajan MSG. Keywords: green tea extract, monosodium glutamat, Apoptosis Abstrak Monosodium glutamat, merupakan salah satu zat aditif yang digunakan sebagai penyedap makanan dan dikenal secara luas oleh masyarakat. Konsumsi MSG dalam jumlah besar menyebabkan lesi bagian nucleus arkuata hipotalamus sehingga menimbulkan beberapa perubahan pada sistem reproduksi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau terhadap Apoptosis Sel Granulosa Folikel Ovarium Rattus norvegicus yang dipajan MSG. Metode Penelitian menggunakan penelitian true eksperimental pendekatan post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah tikus putih betina (Rattus norvegicus) sejumlah 25 ekor yang terbagi menjadi 5 kelompok. Paparan monosodium glutamat diberikan dengan dosis 0,7 mg/grBB per oral dan ekstrak teh hijau berbagai dosis diberikan 2 jam setelahnya selama 30 hari setelah didapatkan tikus berada pada fase proestrus. Pemeriksaan Apoptosis menggunakan In Situ Cell Death Detection Kit, POD nomor katalog 11684817910 merk Roche dengan metode Tunel. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai rerata apoptosis terendah tampak pada kelompok perlakuan pemberian MSG dan ekstrak teh hijau dosis 1,4 mg/ekor/hari (18.686± 2.247) namun meningkat lagi pada kelompok perlakuan pemberian MSG dan ekstrak teh hijau dosis 2,8 mg/ekor/hari (23.752± 3.206). Sehingga pemberian ekstrak teh hijau berbagai dosis dapat menurunkan apoptosis pada Rattus norvegicus yang dipajan MSG Kata Kunci : ekstrak teh hijau, monosodium glutamat, dan Apoptosis
HUBUNGAN USIA, PARITAS, DAN KELAS IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RSKB SAYANG IBU BALIKPAPAN Faridah Hariyani; Ni Nyoman Murti; Endah Wijayanti
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No. 1 Mei 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.811 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i1.116

Abstract

Abstract Maternal mortality (AKI) in Balikpapan the year 2017 has increased from the previous year. Various efforts have been undertaken by the Government to help lower the AKI with of pregnant women class. The scope of of pregnant women class at the Balikpapan is still low and the handling of complications of childbirth has decreased from 99.5% to 96.87%. The number of labor in RSKB Dear Mother in the year 2017 of 1440 with labor complications by 25%. The purpose of the research is to find out the relationship between a class of pregnant women with delivery complications on RSKB Dear Mother of Balikpapan. Design research is observational case study controls. The population of the research was the whole maternity in labor period September s.d November RSKB 2018 in Dear Mother of Balikpapan. Sample research 76 of mothers in labor. Data analysis using Chi-Square test, Spearman rho, and Logistic regression. The results showed there was a relationship of pregnant women class with delivery complications with the direction of the negative correlation (r =-0285; p < 0.05), there are relationship age with delivery complications (r = 0,279; p < 0.05) and there is a relationship of parity with the delivery complications (r = 0,233; p < 0.05). Parity have a greater influence to delivery complications (OR = 0.111; p < 0.05) compared to of pregnant women class (OR = 0,095; p < 0.05). Summary this research there pregnant women class, age and parity relationships with the delivery complications. Parity have a greater influence to delivery complications Keywords: class of pregnant women, age, parity, delivery complications Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Balikpapan Tahun 2017 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk membantu menurunkan AKI salah satunya dengan program kelas ibu hamil. Cakupan kelas ibu hamil di puskesmas kota Balikpapan masih rendah dan penanganan komplikasi persalinan mengalami penurunan dari 99,5% menjadi 96,87%. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kelas ibu hamil dengan komplikasi persalinan di RSKB Sayang Ibu Balikpapan. Desain penelitian adalah penelitian observasional studi kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin periode September s.d November 2018 di RSKB Sayang Ibu Balikpapan. Sampel penelitian berjumlah 76 responden. Besar sampel untuk tiap kelompok adalah 38 kelompok kasus dan 38 kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kelas ibu hamil dengan komplikasi persalinan dengan arah korelasi negatif (r= -0.285 ; p<0,05), terdapat hubungan usia dengan komplikasi persalinan (r=0,279; p<0,05) dan terdapat hubungan paritas dengan komplikasi persalinan (r=0,233; p<0,05). Paritas mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap komplikasi persalinan ( OR=0,111; p<0.05) dibandingkan dengan kelas ibu hamil (OR=0,095; p<0.05) Simpulan penelitian terdapat hubungan kelas ibu hamil, usia dan paritas dengan komplikasi persalinan. Paritas mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap komplikasi persalinan. Kata kunci: Kelas Ibu Hamil, Usia, Paritas, Komplikasi Persalinan
PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TENTANG MENARCHE TERHADAP PENGETAHUAN DAN KECEMASAN SISWA Dwi Hendriani; Nino Adib Chifdillah; Sinta Rusdiana Tamara
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No. 2 November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.902 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i2.132

Abstract

Abstract Adolescence is one of the stages in human life, often referred to as the transition from adult children. Especially in young women will experience a physical change one of them is the menarche. The study aims to know the influence of health education with audiovisual media about targeting knowledge and anxiety. This research uses pre-experimental designs by using one group pretest posttest. Samples used as many as 37 students. Data analysis using Wilcoxon Test. Research results show p-value 0.000 < 0.05 There is a significant difference in students ' knowledge before and after given a health education with audiovisual media about the menarche while the results in the anxiety variable p-value 0.000 < 0.05 which means there is a significant difference in student anxiety before and after a health education with audiovisual media about the menarche. So the provision of health education uses effective audiovisual media to increase knowledge and reduce student anxiety. Keywords : health education, menarche, knowledge, anxiety Abstrak Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia yang sering disebut dengan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa. Khususnya pada remaja perempuan akan mengalami suatu perubahan fisik salah satunya adalah menarche. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual tentang menarche terhadap pengetahuan dan kecemasan. Penelitian ini menggunakan pre experimental designs dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest. Sampel yang digunakan sebanyak 37 orang siswi. Analisa data menggunakan Wilcoxon Test. Hasil Penelitian menunjukkan p-value 0,000 < 0,05 ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audiovisual tentang menarche sedangkan hasil pada variable kecemasan p-value 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan terhadap kecemasan siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audiovisual tentang menarche. Sehingga pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan siswa. Kata kunci : pendidikan kesehatan, menarche, pengetahuan, kecemasan
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BBLR DI RSUD DR DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA Riny Natalina
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No. 2 November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.273 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i2.129

Abstract

Abstracs Low birth weight babies (LBW) are one of the major public health problems in newborns that affect newborns with many health problems, such as hypoglycemia, hypothermia, mental, physical retardation, and neurodevelopmental problems. As a result, the risk of death is high in LBW infants. This research to determine the effect of infant massage on weight gain in LBW infants. Methode research is a quantitative study using the Quasy Experiment method with pre-test and post-test control group design. Based on the results of the bivariate analysis it was found that weight gain occurred in both intervention groups with massage and control groups without massage. However, the average increase for the intervention group was higher than the average increase in the control group without massage. During a multivariate analysis using logistic regression it was also found that massage therapy was shown to significantly increase the weight gain of low birth weight infants (LBW) significantly. The conclusion is a significant effect between massage therapy, gestational age and history of complications during pregnancy with LBW weight gain. Keywords: Baby massage, gestational age, pregnancy complications and Low Birth Weight. Abstrak Bayi Berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat utama pada bayi baru lahir yang mempengaruhi bayi baru lahir dengan banyak gangguan kesehatan, seperti hipoglikemia, hipotermia, keterbelakangan mental, fisik, dan masalah perkembangan saraf. Akibatnya, risiko kematian tinggi pada bayi BBLR. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode Quasy Eksperiment dengan pre test dan post test control group design. Berdasarkan hasil analisis bivariat ditemukan bahwa kenaikan berat terjadi pada kedua kelompok intervensi dengan pemijatan dan kelompok kontrol tanpa pemijatan. Akan tetapi, kenaikan rata-rata untuk kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan berat badan rata-rata kelompok kontrol tanpa pemijatan. Pada saat dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik juga ditemukan bahwa terapi pijat terbukti meningkatkan kenaikan berat badan bayi berat lahir rendah (BBLR) secara signifikan. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh yang bermakna antara terapi pijat, umur kehamilan dan riwayat komplikasi selama kehamilan dengan kenaikan berat badan BBLR. Kata Kunci : Pijat bayi, umur kehamilan, komplikasi kehamilan dan BBLR.
EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLET DAN TABLET FE PADA IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA Elin Charla S Bingan
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No. 2 November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.002 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i2.134

Abstract

Abstract Anemia of pregnancy is called "potential danger to mother and child". The group at risk for anemia is pregnant women. Risk factors for anemia in pregnancy are low iron intake and consumption of iron tablets. This researchTo determine the effectiveness of media leaflets and tablet Fe in pregnant women against the incidence of anemia in Primary Health Care (PHC) Bukit Hindu. This methods of research is Quasi Experiment approach Non-randomized control group Pretest - Post test Design. The sample of in this study were 30 pregnant women in the PHC Bukit Hindu Working Area. Analyze data using the Independent Samples t-Test. Based on the results of the analysis, the experimental group obtained a Sig (2-tailed) value of 0,000 <0,05. While in the control group, the Sig (2-tailed) value was 0.002 <0.05. So, the experimental group was more effective in increasing Hb levels of pregnant women than in the control group. There is a difference in the average effectiveness of leaflet and tablet fe media for pregnant women on the incidence of anemia. It is recommended for pregnant women to consume 90 fe tablets given by health institutions to reduce the incidence of anemia. Keywords: leaflets, fe tablet, pregnant women, anemia Abstrak Anemia kehamilan disebut “potential danger to mother and child”. Kelompok yang berisiko menderita anemia adalah ibu hamil. Faktor resiko terjadinya anemia dalam kehamilan adalah rendahnya asupan zat besi dan konsumsi tablet zat besi. Penelitian ini mengetahui efektivitas media leaflet dan tablet fe pada ibu hamil terhadap kejadian anemia di UPT Puskesmas Bukit Hindu Kota Palangka Raya Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan pendekatan Non randomized control Grup Pre test – Post test Design. Jumlah sampel sebanyak 30 orang ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Hindu. Analisa data menggunakan uji Independent Samples T Test. Berdasarkan hasil analisis, pada kelompok eksperimen diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05. Maka, kelompok eksperimen lebih efektif meningkatkan kadar Hb ibu hamil dibandingkan kelompok kontrol. Ada perbedaan rata-rata efektivitas media leaflet dan tablet fe pada ibu hamil terhadap angka kejadian anemia. Disarankan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi 90 tablet fe yang diberikan oleh intansi kesehatan untuk mengurangi angka kejadian anemia. Kata Kunci: leaflet, tablet fe, ibu hamil, anemia
Pengaruh Metode Deep Back Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu Inpartu di Rumah Sakit Awet Muda Narmada Tahun 2019 susilia idyawati
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No. 2 November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.603 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i2.126

Abstract

Persalinan suatu proses membuka dan menipisnya serviks serta terjadi kontraksi uterus sehingga menyebabkan nyeri pada proses persalinan. Manajemen nyeri persalinan dapat diterapkan secara nonfarmakologis, salah satunya adalah masase yang bertujuan mengurangi nyeri, kecemasan dan waktu persalinan lebih pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh metode masase terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group pretest-postest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang dimana 19 kelompok intervensi dan 19 kelompok kontrol, dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji t-dependen dan t-independen. Hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebelum dilakukan masase rata-rata 7,26 dan sesudah rata-rata 4,74 sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dilakukan masase rata-rata 7,00 dan sesudah rata-rata 6,16. Hasil uji t-dependen intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan masase pada kelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000 dan pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan masase diperoleh nilai P=0,007. Hasil uji t-independen dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sesudah dilakukan metode masase pada kelompok intervensi yaitu nilai P=0,001. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa adanya pengaruh metode masase terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.

Page 5 of 10 | Total Record : 93