cover
Contact Name
Didik Iswadi
Contact Email
didikiswadi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalteknikkimia.unpam@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia
Published by Universitas Pamulang
ISSN : 25490699     EISSN : 2685323X     DOI : -
Fokus dan Lingkup Jurnal i lmiah Teknik Kimia yaitu pengolahan limbah, teknologi pangan dan material, proses pemisahan, teknik reaksi kimia, dan nanopartikel. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Universitas Pamulang terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli.
Arjuna Subject : -
Articles 94 Documents
EKSTRAKSI PEKTIN PADA KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENCIS) DENGAN VARIASI SUHU EKTRAKSI DAN JENIS PELARUT Suwoto - Suwoto; Anita - Septiana; Gita - Puspita
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.958 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v1i2.715

Abstract

ABSTRAK Pengambilan Pektin dari buah naga dilakukan dengan ekstraksi pada  temperatur pemanasan 50°C, 60°C dan 70°C menggunakan jenis pelarut yang berbeda, yaitu asam oksalat 0.05N dan asam asetat 0.05N. Kulit buah naga yang telah kering dihaluskan, diekstraksi sesuai variabel yang ditentukan lalu bahan disaring dengan kertas saring. Filtrat dipanaskan 80°C - 95°C hingga volume setengah dari volume sebelumnya. Filtrat didinginkan dan ditambahkan dengan etanol 95% dengan volume perbandingan 1:1 dan diendapkan selama 24 jam. Filtrat dipisahkan dari etanol dan dipanaskan 80°C selama 4 jam. Pektin kering ditimbang sebagai hasil. Pektin yang dihasilkan dianalisa karakteristiknya yang meliputi berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat, dan derajat esterifikasi. Berdasarkan keempat parameter tersebut, pektin hasil ekstraksi terbaik diperoleh pada suhu 70°C dengan pelarut Asam Oksalat dengan hasil berat ekivalen 1235,929  kadar metoksil 5,0902, kadar galakturonat 42,34 dan derajat esterifikasi 68,26.Kata kunci : Pektin, ekstraksi., filtrat, karakteristik, derajat esterifikasi
PENGARUH ASAM AMINO TERHADAP PROSES FERMENTASI BIOETANOL DAN ANTIOKSIDAN DENGAN BAHAN BAKU TANDAN KOSONG SAWIT Muryanto Muryanto
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2019): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.252 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v3i1.2599

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif untuk mensubtitusi bahan bakar minyak. Salah satu sumber bahan baku bioetanol adalah tandan kosong kelapa sawit. Pada proses fermentasi  dihasilkan limbah fermentasi yang dapat diekstrak menjadi senyawa antioksidan. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh penambahan asam amino terhadap kandungan bioetanol dan senyawa antioksidan yang dihasilkan. Variasi asam amino yang digunakan pada penelitian ini yaitu L-sistein, glisin, dan asam glutamat. Proses fermentasi dilakukan secara Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF), sedangkan ekstraksi senyawa antioksidan dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol. Hasil penelitian menunjukkan kadar etanol tertinggi pada TKKS tanpa penambahan asam amino sebesar 5,44% dan kadar glutation tertinggi pada TKKS dengan penambahan asam glutamat setelah ekstraksi dengan metanol diperoleh sebesar 290 ppm.Kata kunci : Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKS), SSF, Antioksidan, Saccharomyces cerevisiae.
PENGARUH KONFIGURASI OZON TUNGGAL, UV254 DAN GAC TERHADAP PRODUKSI OH RADIKAL PADA SISTEM PENGOLAH LIMBAH PHX Zakki Rosmi Mubarok
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 2, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.752 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v2i2.1681

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi alat pengolah limbah yang telah dirancang untuk mengurangi polutan organik seperti fenol dengan serangan OH radikal. OH radikal diproduksi dari ozon dan telah dimodifikasi dan disusun seri. Selain itu, perubahan konfigurasi pada alat akan mempengaruhi produksi OH radikal dimana ozon tunggal menghasilkan rata-rata OH radikal selama 2 jam sebesar 4,04 mg/L, kombinasi Ozon dan UV254 sebesar 3,19 mg/l, sedangkan kombinasi ozon, UV254 dan GAC coconut 50 gram, sebesar 3,41 mg/L, 100 gram 4,26 mg/L, 150 gram 4,04 mg/L dan kombinasi ozon, UV254 dan GAC batu bara 50 gram sebesar 4,89 mg/L, 75 gram sebesar 4,05 mg/L, dan 100 gram 3,8 mg/L. Produksi OH radikal tertinggi diaplikasikan pada fenol sintesis 30 ppm dimana hasil terbaik ada pada Ozon, UV dan GAC coconut 100 gram yang mampu menyisihkan fenol sebesar 85% sedangkan ozon, UV GAC batu bara 50 gram setara dengan ozon, GAC coconut 100 gram sebesar 70%. Kata kunci: Konfigurasi, Fenol, GAC, Ozonasi, UV.
PENGUKURAN DAYA POROS SUATU MOTOR BENSIN DENGAN KAPASITAS DAYA KECIL Bambang - Herlambang; Djuhana - Djuhana
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.23 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v1i2.720

Abstract

ABSTRAK Daya poros suatu motor bakar menyatakan besar momen putar pada suatu putaran mesin tertentu tiap satuan waktu. Besar daya poros ditentukan oleh momen putar dan putaran mesin. Besarnya daya poros dapat diketahui dengan dengan melakukan pengukuran momen putar pada dinamometer dan putaran poros pada poros engkol dengan takometer system optik atau mekanik. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengukuran daya poros dengan mengukur beban pada timbangan dinamometer terhadap putaran mesin yang memiliki kapasitas daya 5.5 HP. Pengukuran dilakukan pada putaran mesin 1000 – 2000 rpm dengan interval 250 rpm dan dilakukan sebanyak tiga kali. Analisa dilakukan pada kecenderungan perubahan beban terhadap putaran mesin dan deviasi relatif hasil percobaan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa perubahan beban meningkat seiring dengan perubahan putaran mesin secara meningkat. Hal ini disebabkan peningkatan putaran mesin akan meningkatkan momen putar  setiap waktu sehingga akan dihasilkan daya poros yang lebih besar. Sedangkan deviasi relatif maksimum yang dihasilkan sebesar 11.76%. Nilai ini masih dibawah ambang toleransi pengujian motor bensin sebesar 20%.Kata kunci : daya poros, motor bensin, takometer, dinamometer, momen putar.
PENGARUH WAKTU PEMANASAN PADA PROSES DEASETILASI TERHADAP YIELD CHITOSAN DARI LIMBAH KULIT UDANG SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PENGAWET MAKANAN Budhi .; Satiani .
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2017): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.502 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v1i1.521

Abstract

The solution can be reached from the alternative preservatives are not expensive is using waste from organic materials. An example is chitosan from crab shell waste or waste shrimp shells. Chitosan has a high economic value. So that it can provide benefits to producers or sellers of food and also provide security to the people of the food they will consume. This research  aimed to study the effect of heating time in the process of deacetylation, the yield chitosan from shrimp shell waste as an alternative preservatives. Shrimp shell waste is cleaned first, and then sieved with a 120 mesh size filter. After it was weighed, added a solution of NaOH (deproteination process) comprising water reacted with NaOH and then heated at 100 ° C for 2 hours and then filtered, after which the precipitate obtained is drained. Dried precipitate was added HCl (demineralization), then heated to a temperature of 80 ° C for 8 hours, then filtered and after the precipitate obtained (chitin) is dried. Chitin is reacted with NaOH (deacetylation) and then heated at 80 ° C with a variety of heating time 2 hours, 3 hours, 4 hours, 5 hours and 6 hours, and then filtered. The research showed the optimum heating time is 4 hours at 80 ° C at a yield of 23.08% chitosan.Keywords : chitosan, deacetylation, deproteination, preservatives, yield
KAJIAN EKSPERIMEN DAN PEMODELAN PENGERING DAUN WASABI DALAM PENGERING RAK DENGAN PEMANAS GAS Didik Iswadi
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2019): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.99 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v3i1.2595

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini tentang pemodelan dan eksperimen dengan pengering rak menggunakan pemanas gas memakai produk daun wasabi. Tujuan yang diambil yaitu  memperoleh data pengeringan waktu dan suhu. Membuktikan perubahan laju pengeringan terhadap pengaruh waktu dan suhu  pengeringan. Mempelajari model lapisan tipis untuk mendapatkan pemodelan kurva pengeringan. Metode penelitian faktor pertama melakukan pengeringan selama 7,5 jam dan faktor kedua menggunakan suhu 60, 80, 100, 120oC. Variabel meliputi kandungan kadar air % (kg/g). Hasil penelitian ini menghasilkan nilai efisiensi energi = meningkat dari 30,9%-35,9%,  konsumsi energi = dari 9,07 x103–1,91 x 105 kj/kg, moisture content= dari  2,2 –85,28%, moisture ratio = dari 0,02– 0,98, diffusifitas efektif =  dari 2,49 x 10-6-4,11 x 10-6 m2s-1, energi aktivasi = 8,53 kj mol-1. Model Newton suhu 80oC adalah model yang terbaik karena model tersebut memperlihatkan hasil nilai yang sesuai dengan nilai observasi yang tidak terlalu jauh. Pada suhu 80oC memberikan nilai X2 dan RMSE = 0,0230-1,1267, R2 = 0,975. Kata kunci: Daun wasabi, Diffusivitas, Efisiensi, Energi aktivasi, Moisture ratio
APLIKASI ZEOLIT PADA PEMBUATAN SCRUBBER GAS ETILEN (C2H4 ) UNTUK PENGAWETAN BUAH NANGKA KUPAS Agustina Dyah Setyowati
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 1, No 2 (2017): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.003 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v1i2.716

Abstract

ABSTRAK Zeolit diaplikasikan dalam pembuatan scrubber gas etilen. Spektrometer fotoakustik laser CO2 digunakan untuk menentukan adsorptivitas scrubber dalam menangkap gas etilen. Parameter karakteristik adsorptivitas scrubber yang diteliti meliputi pengaruh konsentrasi bahan aktif dan kapasitas adsorpsi. Diperoleh hasil adsorptivitas scrubber meningkat dengan peningkatan konsentrasi bahan aktif (KMnO4) pada zeolit berdiameter 1,4 mm. Kapasitas adsorpsi scrubber zeolit-KMnO4 dengan konsentrasi KMnO4 4% dan diameter zeolit 1,4mm sekitar 96 ppmliter/gram. Pada suhu ruangan, penggunaan scrubber dengan konsentrasi KMnO4  4 % dan  diameter zeolit 1,4 mm sebanyak 5 gram dapat memperpanjang umur simpan buah nangka kupas hingga 3 hari dari umur simpan buah kontrol.Kata kunci : zeolit, gas etilen, scrubber, umur simpan, buah nangka kupas.
STUDI MODIFIKASI JALUR METABOLIK SACCHAROMYCES CEREVISIAE DALAM PROSES PEMBUATAN ETANOL Mayang Gitta Pawitra
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2019): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.389 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v3i1.2600

Abstract

Proses fermentasi etanol dari lignocellulose diyakini sebagai alternatif produksi biofuel yang ramah lingkungan. Metode ini umum digunakan, namun diperlukan inovasi lain untuk menghasilkan yield etanol yang tinggi. Salah satu  yang ditinjau dalam artikel ini adalah memodifikasi jalur metabolik Saccharomyces cerevisiae agar dapat memfermentasi xylose dan juga glukosa. Untuk mengkondisikan agar Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan etanol dari xylose, harus dilakukan modifikasi menggunakan bantuan mikroba, Pichia stiptis. Pichia stipitis memiliki kemampuan untuk mengkodekan gen yang berfungsi untuk mengkonversi xylose ke xylulose-5-p. xylulose-5-p melalui jalur phosfat pentose disintesa menjadi etanol. Metode penggabungan S.Cerevisiae dan P.stipitis menghasilkan produk etanol dengan yield yang tinggi.Kata kunci:etanol, fermentasi, xylose, Saccharomyces cerevisiae, Pischia stiptis
PENGARUH DOPING Pt dan N PADA TiO2 TERHADAP PRODUKSI HIDROGEN DARI GLISEROL DAN AIR Agus Salim Afrozi
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 2, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.752 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v2i2.1682

Abstract

ABSTRAKModifikasi fotokatalis TiO2 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air telah diinvestigasi. Prekursor yang digunakan adalah TiO2 degussa P-25. Fotokatalis diberi dopan Pt dengan metode photo-assisted deposition. Hasil analisa XRD menunjukkan, fotokatalis TiO2 termodifikasi berukuran nanometer dengan rentang 16 nm sampai dengan 23 nm, sedangkan analisa DRS menunjukkan TiO2 yang didopan dengan Pt dapat merespon aktif pada sinar tampak. Hasil pengujian menunjukkan fotokatalis TiO2 termodifikasi Pt mampu menghasilkan hidrogen lebih banyak dibanding TiO2 degussa P-25 sebesar 34 kali. Kata kunci: Hidrogen, gliserol, fotokatalis, nanokomposit, TiO2, water splittin
UJI ABSORBSI PENCELUPAN KAIN POLIESTER MENGGUNAKAN PEWARNA DISPERSE Budhi Indrawijaya
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2018): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.328 KB) | DOI: 10.32493/jitk.v2i1.1082

Abstract

ABSTRAK Serat poliester pada umumnya dicelup dengan zat warna dispersi. Penyerapan zat warna dispersi pada kesetimbangan adalah baik tetapi pada difusi kedalam serat sangat lambat. Beberapa zat warna dispersi mempunyai kecepatan difusi yang cukup besar sehingga memungkinkan celupan akan muda atau sedang dalam waktu pencelupan yang tidak terlalu lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah zat warna yang terserap dalam serat poliester adalah temperatur pencelupan dan pH zat warna. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui temperatur dan pH pencelupan yang memiliki absorbsi optimum. Metode pencelupan yang digunakan adalah metode HT/HP  dengan variabel yaitu temperatur pencelupan, pH dan jenis pewarna disperse. Analisa yang digunakan untuk uji absorbsi adalah analisa spektrokolorimetri dengan menggunakan alat Computer Color Matching dan analisa spektrofotometri dengan menggunakan spektrofotometri DR6000. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh absorbsi optimum adalah pada temperatur pencelupan tinggi dan pH pewarna disperse yang bersifat asam. Kata kunci : Poliester, Pewarna Disperse, Absorbsi, Spektrofotometri

Page 1 of 10 | Total Record : 94