cover
Contact Name
Didi Supriadi
Contact Email
didi.supriadi@ustjogja.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
didi.supriadi@ustjogja.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Media Manajemen Pendidikan
ISSN : 2622772X     EISSN : 26223694     DOI : -
Core Subject : Education,
Media Manajemen Pendidikan merupakan wadah publikasi ilmiah dalam bidang kependidikan dan manajemen pendidikan yang berasal dari hasil penelitian ataupun kajian teori. Jurnal ini diterbitkan tiga kali dalam satu volume (tiap tahun) yaitu Februari, Juni, dan Oktober oleh Program Studi Manajemen Pendidikan, Direktorat Pascasarjana Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Media Manajemen Pendidikan menerbitkan naskah-naskah ilmiah dalam cakupan bidang Kependidikan dan Manajemen Pendidikan yang memuat penelitian inovatif, pengembangan, dan best practice dalam manajemen pendidikan.
Arjuna Subject : -
Articles 212 Documents
Manajemen Pembelajaran Kebahasaan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan di MAN 2 Yogyakarta Yuni Widayati
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.439 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v1i1.2896

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tidak hanya implementasi manajemen pendidikan linguistik tetapi juga faktor pendukung dan sulit dalam pelaksanaan pembelajaran dan pembelajaran linguistik di MAN 2 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, peserta, teknik wawancara dan dokumen dan teknik rekaman. Validitas data menggunakan teknik partisipasi, observasi dan triangulasi. Konservasi manajemen edukasi linguistik dari (1) rencana pengajaran dan pembelajaran termasuk administrasi, materi, metode dan media. (2) organisasi pengajaran dan pembelajaran termasuk materi dan guru. (3) pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran termasuk pra aktivitas, kegiatan inti dan kegiatan pasca. (4) Evaluasi pengajaran dan pembelajaran Faktor pendukungnya adalah hubungan timbal balik antara orang tua siswa, sekolah, pemerintah, pemangku kepentingan dan aktivis pendidikan khususnya di bidang linguistik, ketersediaan infrastruktur, dana, ahli dan teknisi yang berkualitas. Sementara itu, faktor yang sulit adalah kurangnya kepercayaan diri dan jumlah buku dan ruang kelas yang sesuai dengan proses belajar mengajar.Kata kunci: Manajemen pendidikan linguistik, pengajaran dan pembelajaran linguistik
Manajemen Budaya Sekolah di Sekolah Dasar Melia Saraswati
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 3 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.465 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.4068

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang manajemen budaya sekolah yaitu budaya berprestasi di SD Negeri Karangnongko 1 ditinjau dari aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subyek penelitian kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan melalui kegiatan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen budaya sekolah di SD N Karangnongko 1 meliputi perencanaan yang dilaksanakan dengan mendiskripsikan alasan dikembangkannya budaya sekolah. Pengorganisasian budaya sekolah dilaksanakan dengan membuat struktur organisasi lengkap dan rincian tugasnya, serta menambahkan tanggung jawab dan tugas kepada guru sesuai dengan kewenangannya. Pelaksanaaan budaya berprestasi dilaksanakan dengan kompetisi akademik. Pembelajaran efektif, kompetisi nonakademik, revitalisasi ekstrakurikuler, pemberian reward dan keikutsertaan dalam berbagai lomba. Pengawasan dilaksanakan dengan mengumpulkan informasi melalui dialog dengan warga sekolah dan mengamati sikap siswa untuk berprestasi, serta prestasi yang diraih sekolah.Kata kunci : Manajemen, budaya sekolah, manajemen budaya sekolah
Efektivitas Motivasi Kerja, Kesejahteraan dan Supervisi Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru Non PNS Estanurdianto Estanurdianto
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 3 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.072 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.3453

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui efektivitas motivasi kerja, kesejahteraan dan supervisi terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo; (2) Mengetahui efektivitas motivasi kerja terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo; (3) Mengetahui efektivitas kesejahteraan terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo; dan (4) Mengetahui efektivitas supervisi terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini meliputi motivasi kerja, kesejahteraan, supervisi dan kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Motivasi kerja, kesejahteraan dan supervisi mempunyai efektivitas kontribusi positif dan sangat signifikan terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo. (2) Motivasi kerja mempunyai efektivitas kontribusi positif dan sangat signifikan terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo. (3) Kesejahteraan mempunyai efektivitas kontribusi positif dan sangat signifikan terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo. (4) Supervisi mempunyai efektivitas kontribusi positif dan sangat signifikan terhadap kinerja guru non PNS dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada SMK Swasta Se- Kabupaten Kulon Progo.Kata Kunci: motivasi kerja, kesejahteraan, supervisi, kinerja guru.
Manajemen Kurikulum dalam Rangka Penanaman Nilai-Nilai Karakter Religius Sudaryanta Sudaryanta
Media Manajemen Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.1 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.3673

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kurikulum dalam rangka penanaman  nilai-nilai karakter religius di SDIT Ar-Raihan Bantul, mengetahui hambatan-hambatan,daya dukung,dan hasil penanaman  nilai-nilai karakter religius.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Sumber data :kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa,dokumen-dokumen dan peristiwa yang berkaitan dengan penanaman  nilai-nilai karakter religius. Teknik pengumpulan data terdiri atasobservasi,wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan tahapan  reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDIT Ar-Raihan melaksanakan manajemen kurikulum dalam rangka penanaman nilai-nilai karakter religius diintegrasikan dalam pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pembiasaan, dan kegiatan berbasis masyarakat. Fungsi-fungsi manajemen kurikulum dilaksanakan dengan tahapan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengontrolan dan evaluasi.Hambatan pelaksanaan manajemen kurikulum dalam rangka penanaman nilai-nilai karakter religius adalah  (a) motivasi orang tua; (b) program sekolah tidak ditindak lajuti pada waktu anak di rumah; (c)  program belum maksimal;(d) warga sekolah kurang mendukung program sekolah. Adapun daya dukungnya adalah  adanya fasilitas dan sumber daya manusia yang cukup, pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan antusias orang tua sangat tinggiterhadap program sekolah. Penerapan manajemen kurikulum tersebut berdampak  padapeningkatan prestasi akademik dan non akademik serta sikap dan perilaku religius.Kata Kunci: manajemen kurikulum, nilai-Nilai karakter, religius
Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal Sekolah dalam Upaya Pengembangan Program Akademik Unggulan Suratno Suratno
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.301 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v1i2.3255

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen penyelenggaraan pendidikan dalam: 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pelaksanaan, dan 4) evaluasi sistem penjaminan mutu internal sekolah dalam upaya pengembangan program akademik unggulan di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumen. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kurikulum, guru mata pelajaran matematika, guru mata pelajaran bahasa Inggris, dan peserta didik. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen dalam: 1) Perencanaan sistem penjaminan mutu internal sekolah di SMA Negeri 1 Yogyakarta, yang meliputi Penetapan Standar mutu, Analisis Data Mutu, Menyusun Perencanaan Mutu, penetapan SOP; 2) Pengorganisasian sistem penjaminan mutu internal sekolah di SMA Negeri 1 Yogyakarta dilakukan dengan sekolah membuat surat keputusan Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal Sekolah, yang dilengkapi dengan job description masing-masing bagian; 3) Pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal sekolah berjalan dengan baik dan lancar. Penggerakan sistem penjaminan mutu internal dimulai dengan melakukan analisis SKL, standar isi, standar proses, menelaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dilanjutkan pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas); dan 4) Evaluasi sistem penjaminan mutu internal sekolah dilakukan dengan diskusi atau sharing antara hasil pengamatan dari Tim dan guru yang diamati, baik bersifat individual maupun kelompok untuk disesuaikan dengan standar operasional system yang telah ditetapkan.Kata kunci: manajemen, penjaminan mutu, program akademik unggulan.
Implementasi Manajemen Teaching Factory Di Prodi Kriya Kulit SMKN 1 Kalasan Kunthi Sri Handayani; Mundilarno Mundilarno; Siti Mariah
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.084 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v1i1.2880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui implementasi manajemen teaching factory di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kalasan Program Studi Kriya Kulit dalam upaya peningkatan kompetensi industri yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi; (2) faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi manajemen teaching factory di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kalasan Program Studi Kriya Kulit dalam upaya peningkatan kompetensi industri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Waktu penelitian dilakukan bulan November – Desember 2017. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview (wawancara) dengan bentuk wawancara mendalam (in depth interview) dan studi pustaka (dokumen). Hasil peneltian adalah sebagai berikut: (1) implementasi manajemen teaching factory di SMK Negeri 4 sudah baik, perencanaan program kerja teaching factory di SMK Negeri 1 Kalasan sudah direncanakan dengan baik dan didasari landasan hukum yang telah kuat atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan RI. Pembuatan perencanaan didasarkan hasil evaluasi atas pelaksanaan sebelumnya yang dilakukan dengan analisis Program yang direncanakan tersebut merupakan usaha yang dilakukan sekolah guna mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Pelaksanaan teaching factory di SMK Negeri 1 Kalasan sudah baik. Hal ini terlihat dari tersedianya sumber daya manusia yang kompeten, adanya kemitraan yang baik dengan perusahaan atau instansi di sekitar jogja, adanya sarana dan prasarana yang memadai, dan adanya produk hasil karya siswa berupa kria kulit yang berkualitas. Evaluasi TEFA di SMK N 1 Kalasan telah dilakukan dengan melibatkan semua pihak pengelola TEFA, baik Kepala Sekolah, guru, maupun karyawan. Evaluasi digunakan untuk membuat perencanaan selanjutnya. (2) Faktor pendukung implementasi manajemen teaching factory di SMK Negeri 4 adalah: dari lingkup unit usaha, perkiraan jumlah atau volume pembeli potensia, proyeksi jumlah pembeli 5 tahun ke depan, dari segi produksi, dari segi bahan baku yang kesemuanya memadai. Selain itu memiliki kelebihan-kelebihan dibanding produk pabrikan. Faktor Penghambat implementasi manajemen teaching factory di SMK Negeri 4 adalah: keterbatasan dalam menerima order besar (masal), kelemahan modal usaha, dan kelemahan dalam hal ketepatan waktu.Kata Kunci: Implementasi, Manajemen Teaching Factory, Program Studi Kriya Kulit, Upaya Peningkatan Kompetensi Industri
Manajemen Teaching Factory Dalam Upaya Pengembangan Mutu Pembelajaran di SMK Risnawan Risnawan
Media Manajemen Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.943 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.3549

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) manajemen teaching factory ditinjau dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi; (2) mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat manajemen teaching factory di SMK dalam upaya pengembangan mutu pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan analisis dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, menampilkan data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini : (1) manajemen teaching factory di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan ditinjau dari (a) perencanaan sudah dilakukan dengan baik seperti pengadministrasian waktu, alat-alat dan bahan pratikum pada workshop; (b) pengorganisasian teaching factory yang tersusun dengan baik mulai dari ketua kompetensi keahlian, ketua bengkel, guru mata pelajaran, dan toolman; (c) pelaksanaan sudah dilakukan dengan baik; (d) pengawasan dilakukan terpadu oleh seluruh komponen sekolah. (2) faktor-faktor pendukung meliputi: guru yang kompeten, sarana dan prasarana yang mendukung, siswa yang antusias, toolman, jadwal pratikum sistem blok, dan kerjasama dengan DUDI, faktor penghambatnya waktu yang kurang maksimal, pemasaran dan tempat yang kurang strategis (3) hasil dari penerapan manajemen teaching factory memberikan bekal terjun di industri, kepercayaan dari DUDI, dan outputnya terserap dengan baik oleh dunia industry.Kata kunci: manajemen, teaching factory, mutu pembelajaran
Manajemen Kurikulum Berbasis Life Skill di Sekolah Luar Biasa (SLB) Darma Putra Semin Gunungkidul Yogyakarta Ipong Saputra; Siti Mariah
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.885 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v1i1.2894

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan manajemen kurikulum berbasis life skill, yang meliputi: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pelaksanaan, (4) evaluasi, dan (5) faktor penghambat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Darma Putra Semin Gunungkidul Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Sekolah Luar Biasa (SLB) Darma Putra Semin Gunungkidul Yogyakarta. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kurikulum, urusan sarana dan prasarana, urusan kesiswaan, tenaga ahli, serta guru. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan tiga langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan kurikulum berbasis life skill di Sekolah Luar Biasa (SLB) Darma Putra Semin Gunungkidul adalah baik, dilakukan dengan menetapkan tujuan dan mengidentifikasi kebutuhan keterampilan hidup siswa dan menentukan kesesuaian program. (2) Pengorganisasian dilakukan melalui penunjukan guru yang mengajar, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, serta penyusunan materi pembelajaran. (3) Pelaksanaan kurikulum berbasis life skill di Sekolah Luar Biasa (SLB) Darma Putra Semin Gunungkidul dilaksanakan dengan baik, melalui kerjasama antara sekolah, komite dan pemerintah, (4) evaluasi implementasi manajemen kurikulum berbasis life skill untuk anak berkebutuhan khusus dapat dikembangkan dengan memberi bekal kecakapan hidup, (5) kendala dalam impementasi kurikulum berbasis life skill meliputi sarana prasarana yang belum memadai, terbatasnya sumber dana yang ada, dan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan masih kurang. Kata kunci: manajemen, kurikulum, kurikulum berbasis life skill
Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perwujudan Mutu Pendidikan Pondok Pesantren Rini Dwi Hastuti
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 3 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.92 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.3758

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan manajemen serta mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan manajemen sumber daya manusia di Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan terutama kepada kiai, ibu nyai dan beberapa santri. Teknik analisis data kualitatif: pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sumber daya manusia di Pondok Pesantren Nurul Haromain mempunyai kiai yang sangat visioner. K. H. Sirodjan Muniro AR telah berhasil mengkader SDM para santri untuk mampu eksis mengelola dan mengembangkan potensi yang dibutuhkan jamaah dan sudah terbukti berperan sebagai agen perubahan dilingkungan masyarakatnya. Manajemen sumber daya manusia melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Faktor pendukungnya adalah jumlah santri, guru adalah alumni, dan tingginya kharisma kiai. Faktor penghambatnya adalah santri diterima tanpa seleksi, keterbatasan dana, dan ketokohan kiai tidak bisa tergantikan.Kata Kunci : Manajemen Sumber Daya Manusia, Pondok Pesantren, Kiai, dan Santri
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Dasar Maria Goretti Triyarsih
Media Manajemen Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.508 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.4028

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Manajemen Berbasis Sekolah 2) hasil implementasi MBS dalam Pembentukan Karakter Siswa di SD Negeri Bhayangkara yang ditinjau dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, 3) faktor Pendukung dan Penghambat serta Solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru, karyawan, dan komite sekolah. Teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Uji Keabsahan data menggunakan uji kredibilitas data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Implementasi MBS dalam Pembentukan Karakter Siswa di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta pada kategori baik yang ditunjukkan dengan (1) kemandirian sekolah sudah berjalan baik, yaitu program sekolah dikembangkan atas inisiatif warga sekolah sendiri sesuai dengan potensi dan kebutuahan sekolah serta terdapat usaha dan kegiatan sekolah dalam penggalian dana dengan memanfaatkan potensi sumber daya sekolah. (2) kerjasama sekolah yaitu kerjasama antar warga sekolah dan dengan pihak luar sekolah terjalin dengan baik, (3) bentuk partisipasi stakeholders (pemerintah, masyarakat, dan warga sekolah) yaitu berupa dukungan dana, dukungan material/fasilitas, dukungan pemikiran, dan dukungan tenaga pada kategori baik; (4) keterbukaan sekolah sudah berjalan dengan baik.Kata Kunci : Implementasi, Manajemen Berbasis Sekolah, Karakter, SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta

Page 4 of 22 | Total Record : 212