cover
Contact Name
Taufiq Hidayat
Contact Email
taufiq.hidayat@umk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
crankshaft@umk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL CRANKSHAFT
ISSN : 26230720     EISSN : 26230755     DOI : -
Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangannya di bidang teknologi. Jurnal Crankshaft terbit 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
Proses Manufaktur Mesin Pengering Cengkeh Rajangan Dengan Sistem Pemanas Heater Febry Prayuda; Masruki Kabib; Akhmad Zidni Hudaya
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.7641

Abstract

ABSTRAK pengering sendiri adalah mesin tepat guna, dimana mesin ini berfungsi untuk mengeringkan produk – produk pertanian. Kebutuhan mesin pengering cengkeh rajangan dengan menggunakan energy listrik.Tujuan dari penelitian ini adalah Membuat Mesin Pengering Cengkeh Rajangan dengan sistem pemanas heater. Dengan adanya mesin pengering cengkeh ini, maka diharapkan bisa meningkatkan jumlah produksi serta meningkatkan kualitas produksi cengkeh, sehingga perusahaan tidak khawatir terjadi penurunan mutu yang disebabkan oleh kurang maksimalnya pemanfaatan teknologi yang ada.Metode eksperimen pada pembuatan mesin pengering ini meliputi kajian pustaka, gambar kerja, perancangan manufaktur, proses manufaktur, dan kemudian dilakukan uji fungsional untuk memastikan apakah rancang bangun mesin pengering cengkeh rajangan berfungsi dengan baik atau tidak.Hasil penelitian adalah mesin yang mampu mengeringkan cengekeh dengan cara bergerak berputar menggunakan sistem pemanas heater dengan kapasitas10 kg/proses menghasilkan cengkeh kering dengan kadar air 12%Kata kunci : Manufaktur, Mesin Pengering, cengkeh. 
PERANCANGAN MESIN KONVEYOR PEMASAK GULA JAWA Novanda Galih Romansyah; Rianto Wibowo; Sugeng Slamet
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.7649

Abstract

 Pemindahan bahan secara berkesinambungan dan dalam jumlah yang besar akan sulit di lakukan  hanya mengandalkan tenaga manusia keberadaan mesin pemindah bahan meamang sangat penting membantu kelancaran produksi, akan diupayakan menggunakan mesin pengangkut yaitu conveyor dengan tujuan memaksimalkan proses pengangkut ampas tebu yang digunakan sebagai bahan bakar sehingga pemasakan gula jawa bisa berlangsung konstan. Kegiatan pengangkut ampas tebu pada produksi gula jawa yang selama ini menggunakan tenaga manusia pada penelitian ini kami akan melakukan perancangan alat pemindah bahan, khususnya conveyor yaitu digunakan untuk memindahkan ampas tebu dari tempat pemasakan ke tungku pembakaran. Metode dalam perancangan mesin conveyor pemasak gula jawa diawali dengan proses perencanaan, mendesain gambar mesin, menententukan kecepatan gerak conveyor, dan daya mesin tersebut. Mesin ini dirancang dengan kapasitas 500kg/jam, dan dihasilkan spesifikasi : daya motor penggerak 261 Watt dengan kecepatan gerak conveyor 0,48 m/s. Kata Kunci : conveyor, ampas tebu, gula jawa
DESAIN TURBIN ANGIN TIPE HORIZONTAL DENGAN 3 SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Sulistiyanto Sulistiyanto; Rianto Wibowo; Masruki Kabib
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.7647

Abstract

Kebutuhan akan energi untuk memenuhi perkembangan jaman mengakibatkan bahan bakar dari fosil meningkat, oleh karena itu dibutuhkan energi alternatif lain untuk mengatasi semakin berkurangnya bahan bakar fosil. Salah satu bentuk energi yang ada di alam adalah angin. Oleh karena itu turbin angin mulai dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik energi alternatif Tujuan perancangan ini adalah untuk merancang turbin angin sumbu horizontal sudu 3.Target perancangan turbin angin adalah turbin angin sumbu horizontal mudah dalam pemasangan dan perawatan operasional, sehingga banyak digunakan. Energi angin yang besar (kecepatan dan torsi) akan menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Metode yang dilakukan adalah meliputi perhitungan daya output kincir, desain blade, pemilihan perbandingan pemilihan generator. Cara perancangan blade tersebut diperlukan perancangan gambar teknik geometris tampak depan, tampak atas, dan tampak samping agar menghasilkan tangkapan angin yang baik dan putaran poros yang optimal. Hasil  perancangan adalah turbin angin menunjukkan bahwa data teoritis pada kecepatan angin tertinggi yaitu 4,0 m/s dapat menghasilkan daya mekanik  sebesar 8,59 watt keluaran maksimum dari generator tersebut sebesar 31,39 watt.  untuk  bentuk  sudu blade segi panjang  dengan ukuran  0,65 meter x 0,25 meter., diameter blade 1,60 meter dengan  sudut sudu 45°  kecepatan putar sudut blade sebesar  27,07 rad/s Pada simulasi tegangan dengan beban baling -baling turbin angin  seberat 4 kg pada mesin turbin angin  tersebut di dapatkan tegangan von mises sebesar 9,098 Mpa, artinya tegangan yang bekerja pada  baling - baling tersebut masih aman karena masih di bawah kekuatan luluh (yield strenght) aluminium yaitu 275 Mpa.Kata Kunci    : turbin angin,sumbu horizontal, daya turbin
EVALUASI UNJUK KERJA MESIN ROLL AKRILIK Amilatul Amin; Akhmad Zidni Hudaya; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8783

Abstract

RINGKASANProses pembentukan atau bending akrilik yang berguna untuk membentuk akrilik sesuai dengan kebutuhan. Dalam proses pengolahan akrilik, dibutuhkan berbagai macam alat alat penekuk akrilik (acrylic bending machine). Salah satu proses dari pengolah akrilik adalah proses bending yang berguna untuk membentuk akrilik sesuai dengan kebutuhan...Metodologi penelitan dengan melakukan ekperimen menggunakan mesin roll akrilik dengan dimensi ketebalan akrilik 2mm, 3mm dan 4mm dan temperature yang digunakan 90 oC, 95 oC, dan 100 oC (range plastis) serta variasi jarak penekanan antara roll A dan roll BC yaitu: 25 mm, 35mm dan 55mm. Alat yang digunakan adalah thermogun untuk mengukur suhu pengerjaan dari mesin roll akrilik. Pada alat pengerolan bending akrilik yang dibuat penulis menghasilkan kalor tertinggi sebesar 19929 J pada ketebalan 4 mm pada suhu 1000C dan yang terendah 14892 J pada  ketebala 2 mm pada suhu 900C. 2.            Efisiensi laju pemanasan untuk alat pengerolan akrilik adalah sebesar 0,387 cm/s Kata kunci : Akrilik, Roll, Bending
ANALISA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU Nila Khusnawati; Rianto Wibowo; Masruki Kabib
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.7683

Abstract

ABSTRAK Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi energi mekanik kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator turbin. Efisiensi turbin angin poros horizontal ini dapat ditingkatkan untuk mendapatkan koefisien daya yang maksimal.  Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui sudut sudu pada kecepatan angin (m/s), putaran turbin (rpm), torsi (N.m), kecepatan sudut ( rad/s ), daya angin ( watt ), koefisien daya (%), tip speed ratio (%). Pada hubungan grafik sudut sudu pada putaran poros, putaran turbinTarget analisa Performansi adalah turbin angin adalah untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan energi angin pada sebuah kipas angin sehingga  berputarkan rotor blade turbin angin menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan.Metode penelitian ini adalah analisa performansi turbin angin poros horizontal dengan kecepatan angin blade 3 ditinjau dari Efisiensi system dan Tip Speed Ratio (TSR). Analisa dilakukan dengan sumber angin berasal dari angin untuk mengarahkan kincir angin. Hasil penelitian ini yaitu setelah menganalisa kinerja turbin angin terdapat  kecepatan angin sangat mempengaruhi output atau daya mekanik dan koefisien daya. Pada perhitungan torsi dapat di hasilkan sebesar 0,4 N.m, untuk perhitungan Kecepatan sudut sudu 45o menghasilkan nilai sebesar 68,4 rad/s, dan untuk perhitungan daya angin sendiri menghasilkan daya sebesar 290,9 watt, dengan kecepatan angin 4,0 m/s grafik data analisis dapat dilihat , dengan perubahan sudut sudu pada poros horizontal turbin angin kontra model berputar.. Kata kunci:  Turbin angin, Poros horizontal,. Efisiensi sistem, Tip Speed Ratio dan Daya Angin.        ABSTRACT Wind turbine is a device that is able to convert wind energy into mechanical energy which is then converted into electrical energy through a turbine generator. The efficiency of this horizontal axis wind turbine can be increased to get the maximum power coefficient.The purpose of this study was to determine the blade angle at wind speed (m/s), turbine rotation (rpm), torque (Nm), angular speed (rad/s), wind power (watt), coefficient power (%), tip speed ratio (%). In the graphic relationship of the blade angle on the shaft rotation, the turbine rotationPerformance analysis target is the wind turbine is to produce electrical energy by utilizing wind energy in a fan so that the wind turbine blade rotates to produce environmentally friendly electrical energy.This research method is analyzing the performance of a horizontal axis wind turbine with 3 blade wind speeds in terms of system efficiency and Tip Speed Ratio (TSR). The analysis is carried out with the wind source coming from the wind to direct the windmill.The results of this study are that after analyzing the performance of the wind turbine, wind speed greatly affects the output or mechanical power and power coefficient. In the calculation of torque, 0.4 Nm can be produced, for the calculation of the 45o blade angular velocity it produces a value of 68.4 rad/s, and for the calculation of the wind power itself it produces 290.9 watts of power, with a wind speed of 4.0 m/s. The graph of the analysis data can be seen, with changes in the blade angle on the horizontal axis of the wind turbine counter rotating model.. Keywords: wind turbine, horizontal shaft,. System efficiency, Tip Speed Ratio and Wind Power.   
RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG BAWANG DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM Candra Kelviyan Nova; Rochmad Winarso; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8786

Abstract

ABSTRAKSemakin meningkatnya berbagai olahan makanan, produsen bawang goreng dituntut untuk lebih mampu memenuhi kebutuhan UKM dan pasar yang semakin meningkat. Penggunaan alat atau mesin dalam proses produksi bawang goreng dirasa sangat penting guna menunjang kebutuhan pasar tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain sebuah mesin perajang bawang dengan kapasitas 50 Kg/jam.Metode yang digunakan dalam proses perancangan ini meliputi analisa kebutuhan, konsep desain, perancangan dan perhitungan, proses manufaktur dan hasil pengujian. Dalam perhitungan mesin perajang ini di peroleh untuk kebutuhan putaran pengirisan sebesar 1338 Rpm dan gaya putar pisau sebesar 1314 N. Sistem transmisi daya menggunakan pulley kecil diameter 51 mm dan pulley besar diameter 254 mm. Sabuk V pada mesin perajang tipe A-30. Diameter poros mesin perajang 25 mm dengan material ss304, type bantalan 6205. Hasil dari pengujian didapatkan hasil 50 Kg/jam dengan pisau pemotong 3 bilah, didapatkan ketebalan potongan sebesar 1,4 mm.Kata kunci : Rancang Bangun, Mesin PerajangABSTRACTWith the increasing variety of processed foods, fried onion producers are required to be better able to meet the needs of SMEs and the increasing market. The use of tools or machines in the fried onion production process is considered very important to support the needs of the market. The purpose of this research is to design an onion chopper machine with a capacity of 50 Kg/hour.The methods used in this design process include requirements analysis, design concepts, design and calculations, manufacturing processes and test results.In the calculation of this chopper machine, it is obtained for the need for slicing rotation of 1338 Rpm and blade rotational force of 1314 N. The power transmission system uses a small pulley with a diameter of 51 mm and a large pulley with a diameter of 254 mm. V-belt on the A-30 type chopper. The shaft diameter of the chopper machine is 25 mm with ss304 material, bearing type 6205. The results of the test are 50 Kg/hour with a 3 blade cutting knife, the thickness of the cut is 1.4 mm.Keywords: Design Build, Chopper Machine
PENGARUH PEMAKAIAN CAMPURAN BAHAN BAKAR PERTALITE DENGAN BIOADITIF CITRONELLA TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN BENSIN Oki Tri Saputra; Masruki Kabib; Akhmad Zidni Hudaya
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.7682

Abstract

ABSTRAKKonsumsi bahan bakar fosil semakin hari semakin meningkat. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari negara penghasil minyak bumi bahan bakar kendaraan. Meningkatnya volume kendaraan mengakibatkan konsumsi bahan bakar sangat besar dan akibatnya adalah gas buang dari kendaraan menghasilkan polusi udara setiap waktu yang dapat membahayakan kesehatan. Sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut untuk mengurangi konsumsi bahan bakar supaya lebih hemat serta dapat menanggulangi emisi dari gas buang kendaraan mobil. Salah satunya adalah penambahan minyak serai wangi . Tujuannya untuk mendapatkan pengaruh dari percampuran bahan bakar pertalite dengan minyak citronella. Metode yang digunakan adalah studi eksperimental, dalam pengambilan data secara langsung dengan mencampur bahan bakar pertalite ditambah dengan minyak sirih dengan variasi campuran 0.25 ml, 0.50 ml dan 0.75 ml. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari variasi kecepatan 60 km/jam dengan laju kendaraan 3 menit memperoleh jarak tempuh 5,6 km. Terdapat perbedaan bunyi dan getaran yang lebih kecil serta tarikan yang lebih ringan dari bahan bakar tanpa campuran minyak serai wangi.Kata kunci : bahan bakar pertalite, bioaditif citronella, kecepatan, HC, CO.  ABSTRACTConsumption of fossil fuels is increasing day by day. Indonesia itself is one of the countries that produce petroleum for vehicle fuels. The increasing volume of vehicles results in very large fuel consumption and the result is that exhaust gases from vehicles produce air pollution every time that can endanger health. So that further handling is needed to reduce fuel consumption so that it is more efficient and can overcome emissions from car exhaust gases. One of them is the addition of citronella oil. The aim is to get the effect of mixing pertalite fuel with minycitronella.The method used is an experimental study, in direct data collection by mixing pertalite fuel plus betel oil with a mixture variation of 0.25 ml, 0.50 ml and 0.75 ml. The results of this study indicate that from variations in speed of 60 km/hour with a vehicle speed of 3 minutes, the distance is 5.6 km. There is a difference in sound and smaller vibrations and a lighter pull than fuel without a mixture of citronella oil.Keywords: pertalite fuel, citronella bioadditive, speed, HC, CO 
ANALISIS NILAI KEKASARAN DAN KEKERASAN PEMBUBUTAN BAJA KARBON MEDIUM DENGAN NOSE SUDUT PENGASAHAN HSS Iman Mujiarto; Sutrisno Sutrisno; Andi Prasetyo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8433

Abstract

ABSTRAK Proses pembubutan merupakan proses pemotongan atau pengurahan suatu bahan dengan menggunakan mesin bubut. Proses pembubutan pada baja karbon akan menghasilkan dampak bagi sifat mekanik dari baja tersebut, terutama sifat kekasaran permukaan baja dan juga sifat kekerasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekasaran dan nilai kekerasan dari proses pembubutan Baja Karbon. Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Baja ST 41. Proses pembubutan menggunakan mata pahat HSS dengan sudut pengasahan 1O, 1,5O dan 2O. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji komposisi material, uji kekasaran dan uji kekerasan material. Hasil yang didapat dari hajil uji komposisi material, menunjukkan spesimen yang dipakai yaitu Baja ST 41 merupakan termasuk salah satu dari kategori Baja Karbon Rendah. Hasil uji komposisi menunjukan kandungan karbon (C) dalam material tersebut adalah 0,2022%, kandungan mangan (Mn) adalah 0,4815%, kandungan fosfor (P) adalah 0,0217% , kandungan belerang (S) adalah 0,0213%. Nilai kekasaran tertinggi pada nose sudut 2O dengan nilai 5,214 μm. Nilai kekerasan tertinggi pada sudut pengasahan mata pahat 1,5O yaitu sebesar 64 HRC.  Kata kunci:  pembubutan, HSS, baja ST 41.  ABSTRACT The turning process is the process of cutting or reducing a material using a lathe machine. The turning process on carbon steel will have an impact on the mechanical properties of the steel, especially the surface roughness and hardness of stell The aims of this research to determine the roughness and hardness values of the Carbon Steel turning process. The specimen used in this study was Steel St 41. The turning process uses HHS chisels with sharpening angles of 1O, 1.5O and 2O. The testing material used: material composition test, roughness test and hardness test. The results obtained from the material composition test show that the specimen used, namely ST 41 Steel, is one of the Low Carbon Steel categories. The results of the composition test show that the content of carbon (C) in the material is 0.2022%, the content of manganese (Mn) is 0.4815%, the content of phosphorus (P) is 0.0217%, the content of sulfur (S) is 0.0213% . The highest roughness value at 2O angle nose with a value of 5,214 μm. The highest hardness value at the tool sharpening angle is 1.5O, which is 64 HRC. Keywords: turning prosses, HSS,  ST 41 Steel.
KARAKTERISASI PENGARUH SUDUT ANYAMAN KOMPOSIT TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Fajar Paundra; Ahmad Waldi Chaniago; Abdul Muhyi
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8803

Abstract

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah yang banyak ditemukan di pulau Sumatra dan berpotensi menjadi penguat dalam sebuah komposit. Pemanfaatan TTKS masih sangat terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang komposit berpenguat serat TKKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi sudut anyaman terhadap kekuatan tarik komposit berpenguat serat TKKS. Proses pembuatan komposit dengan metode compression molding dengan perbandingan komposisi 60% resin dan 40% serat. Variasi sudut anyaman yang digunakan adalah 0°/90°, 15°/105°, 30°/120°, dan 45°/135°. Pengujian kekuatan tarik dengan standar ASTM 3039 dan dilakukan pengamatan patahannya. Hasil pengujian tarik menunjukkan kekuatan tarik terbesar adalah 12,88 MPa pada sudut anyaman 0°/90°. Hal ini disebabkan semakin banyak serat searah dengan gaya tarik maka semakin tinggi kekuatan tarik yang didapatkan.
PENGARUH VARIASI BILAH PISAU DAN GAYA TEKAN TERHADAP HASIL PEMBELAHAN BAMBU Dedy Rustianto; Qomaruddin Qomaruddin; Rianto Wibowo
JURNAL CRANKSHAFT Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Crankshaft Vol.5 No.2 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v5i2.8784

Abstract

RINGKASAN Mesin pembelahan bambu merupakan salah satu mesin pengolah bambu yang dimanfaatkan untuk meringankan pekerjaan para pengrajin bambu rumahan, mesin tersebut digunakan ketika melakukan aktivitas pembelahan bambu yang merupakan teknik pengolahan yang paling menonjol dalam pengolahan bambu.                Mesin pembelah bambu dengan menggunakan sistem pneumatik lebih efisien dan cepat untuk proses pembelahan dengan mengukur tekanan udara pada kompresor, tekanan udara yang digunakan adalah 4 Bar, 6 Bar, 8 Bar, mesin ini menggunakan belahan pisau 10 bilah dan menggunakan sudut baji pisau 45° dan 55°.                Efisiensi mesin pembelah bambu sistem pnuematik pada proses pembelahan bambu dengan jenis bambu apus, bambu manis, bambu ori, dan bambu wulung, jika tekanan semakin besar maka kapasitas yang dihasilkan mesin lebih banyak. Jadi penggunaan tekanan udara pada proses pembelahan bambu adalah 4 bar, 6 Bar, dan 8 Bar yang lebih efisien adalah tekanan 8 bar               Kata kunci :jenis bambu, kompresor, mesin pembelah bambu, pneumatik, bilah pisau, sudut baji pisau ABSTRACT                    The bamboo splitting machine is one of the bamboo processing machines that is used to ease the work of home bamboo craftsmen, the machine is used when carrying out bamboo splitting activities which is the most prominent processing technique in bamboo processing.                    Bamboo splitting machine using a pneumatic system is more efficient and faster for the cleavage process by measuring the air pressure on the compressor, the air pressure used is 4 Bar, 6 Bar, 8 Bar, this machine uses a 10 blade cleavage blade and uses a knife wedge angle of 45° and 55°.                    The efficiency of the pneumatic system of bamboo splitting machine in the process of splitting bamboo with types of apus bamboo, sweet bamboo, ori bamboo, and wulung bamboo, if the pressure is greater, the capacity produced by the machine is more. So the use of air pressure in the bamboo splitting process is 4 bar, 6 Bar, and 8 Bar which is more efficient at 8 bar Keywords: type of bamboo, compressor, bamboo splitting machine, pneumatic, knife blade, knife wedge angle

Page 11 of 13 | Total Record : 126